NAMA KELOMPOK 1V :
2. USWATUN HASANAH
3. YAYAN GUSMAN
4. ZALZALI
5. ZULFI JIHAD
2022
2
makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
makalah ini dapat tersampaikan dengan lancar. Akhir kata semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya,
penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dibedakan dari kelainan patologi yang terjadi akibat penyakit seperti salah
satu contohnya penyakit yang hanya didapatkan pada laki-laki dan biasanya
muncul pada usia 40 tahun ke atas yaitu pembesaran prostat atau yang sering
pada kaum laki-laki dengan usia rata-rata 40 tahun ke atas, yaitu sekitar
40%, sedangkan pada usia 60-70 tahun, yaitu 50% (Abbas, 2005).
oleh klien seperti penderita harus menunggu pada permukaan miksi , miksi
terputus, menetes pada akhir miksi. Selanjutnya gejala obyektif yang ada
adalah warna urine kuning, coklat gelap, merah gelap, penampilan keruh,
usia yang semakin tua, kadar testosteron menurun, sedangkan kadar estrogen
4
sel-sel prostat (apoptosis). Hasil akhir dari semua keadaan ini adalah,
testosteron menurun, tetapi sel-sel prostat yang telah ada mempunyai umur
air kecil (BAK) segera setelah timbul rasa buang air kecil dan ia tidak boleh
penyakit BPH, sehingga penderita dapat menerapkan pola hidup yang sehat
perawatan yang lama bisa di hindari, karena banyak masyarakat yang kurang
mengenal dengan baik dan benar tentang penyakit BPH. Selain itu penerapan
5
asuhan keperawatan yang tepat pada pasien lansia dengan BPH merupakan
kasus dengan judul Asuhan Keperawatan klien dengan diagnosa medis post
B. Rumusan Masalah
prostatektomi)?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
TURP
penulis selanjutnya.
timbulnya TURP .
5. Bagi Masyarakat/Keluarga
dirumah.
6. Bagi penulis
kasus TURP
8
BAB 2
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
2009)
(Suharyanto, 2009).
2009)
9
dasar panggul. Kelenjar ini pada laki-laki dewasa kurang lebih sebesar
cm, lebar 3 sampai 4 cm, dan tebalnya kurang lebih 2 sampai 3 cm.
1. Panjang 3.4 cm
2. Lebar 4.4 cm
10
3. Tebal 2.6 cm
kecil dan lobus ini tampak homogen berwarna abu-abu, dengan kista
kecil berisi cairan seperti susu, kista ini disebut kelenjar prostat. Pada
1 Kapsul anatomis
muskuler
belum teraba pada colok dubur, sedangkan pada oran dewasa sedikit
teraba dan pada orang tua biasanya mudah teraba. Sedangkan pada
11
bekerja memeras cairan prostat keluar melalui uretra. Sel sperma yang
dibuat di dalam testis akan ikut keluar melalui uretra. Jumlah cairan
dikelilingi oleh stroma jaringan fibrosa dan otot polos (Jong, 2005 )
12
batas tidak jelas. Tonjolan ini dapat menekan uretra dari lateral
ini dapat menutupi lumen uretra, tetapi fibrosis jaringan kelenjar yang
3. Etiologi
hiperplasia.
miksi.
di uretra.
5) Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil dan terasa
belum puas.
1) Urgency yaitu perasaan ingin buang air kecil yang sulit ditahan.
5. Patofisiologi
interaksi sel epitel dan stroma, berkurangnya sel yang mati serta
(Basuki, 2009)
buli-buli tetap penuh. Ini terjadi oleh karena buli-buli tidak sanggup
6. Pathway
Estrogen dan
Growth faktor Sel prostate umur panjang
testosteron tidak
seimbang
Sel strom Sel yang mati
pertumbuhan kurang
berpacu
Prostat membesar
TURP Perubahan
pola seksual
Saraf eferen
Resiko infeksi
Cortex cerebri
Nteri akut
17
40 gram.
3. Derajat tiga, gangguan lebih berat dari derajat dua, batas sudah
tak teraba, sisa urine lebih 100 cc, penonjolan prostat 3 sampai 4
2009).
7. Komplikasi
prostate yaitu :
1. Aterosclerosis
2. Infark jantung
3. Impoten
5. Fistula
(Sorensens, 2005).
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan Uroflowmetri
1) USG (Ultrasonografi)
residual urin.
2. Pemeriksaan Panendoskop
(Sunaryo, 2006 ).
9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
Terapi Bedah
uretra.
2) Prostatektomi Suprapubis
3) Prostatektomi Retropubis
4) Prostatektomi Peritoneal
prostat.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
indikasikan
22
1. Pengkajian Keperawatan
a. Keluhan utama
dan yang lain. Kemungkinan keluhan yang bias timbul pada klien
post operasi TUR-P adalah keluhan rasa tidak nyaman, nyeri, karena
b. Keadaan umum
c. Sistem respirasi
nafas, suara nafas, ada wheezing dan ronchi atau tidak. Gerakan otot
bantu nafas seperti gerakan cuping hidung, gerakan dada dan perut.
d. Sistem sirkulasi
e. Sistem gastrointestinal
bagaimana dengan bising usus, sudah flatus apa belum, apakah ada
f. Sistem neurology
Hal yang dikaji: keadaan atau kesan umum, GCS, adanya nyeri
kepala.
g. System muskuloskleletal
h. Sistem eliminasi
kemih penuh, masih ada gangguan miksi seperti retensi. Kaji apakah
irigasi kandung kemih. Warna urine dan jumlah produksi urine tiap
informasi.
Diagnosa 1 :
Nyeri akut berhubunan dengan spasme kandung kemih dan insisi skunder
pada TUR-P.
nyeri.
Tindakan :
prespitasi nyeri.
nyeri
obat analgetik.
Diagnosa 2:
Kriteria Hasil :
Tindakan :
pertama.
Diagnosa 3 :
pertahanan tubuh.
Kriteria Hasil :
Tindakan :
Diagnosa 4 :
Kriteria hasil :
Tindakan :
Diagnosa 5 :
informasi.
Kriteria Hasil :
berobat lanjutan.
Tindakan :
pasien lakukan.
perawatan.
4. Pelaksanaan Keperawatan
perencanaan.
oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam
proses keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
intervensi dari data subjektif dan objektif merupakan suatu masalah atau
sebelumnya.
31
DAFTAR PUSTAKA