Anda di halaman 1dari 2

1.

arti inovasi dalam belajar


2. tujuan inovasi belajar
3. budaya inovasi (lima proses inovasi)
4. menilai proses inovasi
5. kerangka inovasi (isi pembelajaran, dan personalisasi)

Sebuah pembelajaran perlu sebuah inovasi agar tercipta sebuah belajar mengajar yang
menyenangkan sehingga siswa merasa senang dan rasa ingin belajarnya bertambah tinggi. arti
dari inovasi pembelajaran sendiri yaitu proses belajar pada siswa yang dirancang,
dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi
kearah yang lebih baik, untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif
bagi siswa. Inovasi belajar bertujuan agar meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari
sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana termasuk struktur dan prosedur organisasi
agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai secara optimal. Menurut Roger,
proses keputusan inovasi terdiri dari 5 tahap, yaitu (a) tahap pengetahuan, (b) tahap bujukan,
(c) tahap keputusan, (d) tahap implementasi, dan (e) tahap konfirmasi.
a. Tahap Pengetahuan (Knowledge) Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap
pengetahuan yaitu tahap pada saat seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu
bagaimana fungsi inovasi tersebut.
b. Tahap Bujukan (Persuasion) Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang
membentuk sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi.
c. Tahap Keputusan (Decision) Tahap keputusan dari proses inovasi, berlangsung jika
seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau menolak
inovasi. Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan menerapkan inovasi. Menolak inovasi
berarti tidak akan menerapkan inovasi.
d. Tahap Implementasi (Implementation) Tahap implementasi dari proses keputusan inovasi
terjadi apabila seseorang menerapkan inovasi. Dalam tahap implementasi ini berlangsung
keaktifan baik mental maupun perbuatan. Keputusan penerima gagasan atau ide baru
dibuktikan dalam praktek.
e. Tahap Konfirmasi (Confirmation) Dalam tahap konfirmasi ini seseorang mencari
penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya, dan ia dapat menarik kembali
keputusannya jika memang diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula.

cara menilai proses inovasi dapat dilakukan dengan rubrik, penilaian berbasis kinerja,
portofolio, penilaian diri sendiri, peer-assessment, dan sistem respon siswa. Pembelajaran
inovatif adalah pembelajaran yang dikemas oleh pebelajar atas dorongan gagasan barunya
yang merupakan produk dari learning how to learn untuk melakukan langkah-langkah belajar,
sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Dalam konteks program belajar mengajar,
program pembelajaran yang inovatif dapat berarti program yang dibuat sebagai upaya
mencari pemecahan suatu masalah. Itu disebabkan, karena program pembelajaran tersebut
belum pernah dilakukan atau program pembelajaran yang sejenis sedang dijalankan akan
tetapi perlu perbaikan. Program pembelajaran yang sifatnya memperbaiki program
pembelajaran sebelumnya yang tidak memuaskan, hasilnya dapat digolongkan inovatif karena
mencoba untuk memecahkan masalah yang belum terpecahkan.

Daftar pustaka

Roger M & Shoemaker F. Floyd. (1971). Communication of Innovation. New York: The Free
Press A Division of Macmillan Publishing Co. Inc.

Anda mungkin juga menyukai