Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan maupun waktu kepada kami,
sehingga makalah kami yang berjudul “Optimalisasi Standart Proses Pendidikan”
dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan
kepada Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D dan Ibu Rifka Fachrunnisa, S.Pd.,
M.Ed. selaku dosen matakuliah Kurikulum dan Desain Pembelajaran Biologi.
Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dan juga sumber belajar
mengajar di dalam perkuliahan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
kami. Oleh karena itu, kami berharap pembaca memberikan kritikan yang
konstruktif dan logis untuk membangun kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Malang, 13 Februari 2021

Tim Penyusun
Pembahasan masalah
Sekolah adalah wadah pendidikan untuk siswa yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman siswa. Dijelaskan didalam Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2003 pasal 3 adalah untuk mengembahkan potensi setiap peserta didik untuk
bisa menjadi manusia yang ber iman dan bertawakal kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak Mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Agar terpenuhinya tujuan itu diperlukan kebijakan
seperti kurikulum yang memenuhi standar proses pendidikan. Standart proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah merupakan salah satu acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam keseluruhan proses penyelengaraan pembelajaran, mulai dari perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan
pengawasan proses pembelajaran. Pemberlakuan standar proses pada satuan pendidikan
diharapkan bisa meningkatkan mutu lulusan dalam mencapai standar kompetensi lulusan
yang nanti mampu meningkatkan mutu pendidikan.

Permasalahan untuk menciptakan pendidikan yang bermutu, pemerintah sering melakukan


revisi pada kurikulum, sehingga guru harus mengulang dalam memahami kurikulum.
Beberapa sekolah yang masih belum memenuhi indikator-indikator standar proses
pembelajaran yang berakibat pembelajaran tidak optimal. Berdasarkan penelitian dari
Stepanili et al “Analisis ketercapaian indikator standart proses di sekolah menengah pertama ”
yang berada di SMPN 1 cisaat” (2019) mengatakan bahwa ada dua indikator yang tidak
terpenuhi yaitu jumlah peserta didik dalam satu kelas (rombongan belajar). Dijelaskan oleh
Sule (2016) bahwa jumlah siswa dalam kelas berpengaruh kepada keberhasilan belajar
mereka. Indikator kedua yang belum tercapai adalah kualitas pengelolaan kelas oleh guru.
Menurut Dicke et al (2015) mengatakan kemampuan pengelolaan kelas akan dipengaruhi
oleh kemampuan pendagogi tenaga pendidik pemula. Penelitian berikutnya dari Nurhayati et
al ”Analisis ketercapaian indikator standart proses pada MA ADDZURIYATUS SHOLIHIN”
bahwa jumlah siswa di kelas mencapai 20 siswa sehingga tidak melebihi kapasitas dari
standart proses pendidikan karena sekolah ini masih baru didirikan. Guru belum melakukan
pengelolaan kelas yang baik yaitu intonasi dalam memberi penjelasan, karena belum siap
atau memahai betul RPP dan materi.

Berdasarkan penelitian dari megawati & Rochmah “analisis ketercapaian standart sarana dan
prasarana pada sekolah” (2019) mengatakan bahwa di SMP Islam Al-Amin, Cikarang Bekasi
diperoleh standar sarana dan prasarana di SMP Islam Al-Amin belum sempurna. Menurut
tresna (2016) standar sarana dan prasarana berpengarus positif terhadap proses belajar dan
mengajar siswa di sman 16 bandung.
Solusi permasalahan

Jumlah siswa yang banyak akan membuat proses pembelajaran menjadi tidak efektif oleh
karena itu sebaiknya jumlah siswa di batasi seusai dengan standar proses pembelajaran untuk
siswa SD/MI : 28 peserta didik, SMP/MT : 32 peserta didik, SMA/MA : 32 peserta didik, dan
SMK/MAK : 32 peserta didik (permendiknas no 41 tahun 2007).
Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kelas, setiap guru harus
mendapatkan pelatihan khusus.

Standar sarana dan prasarana sangat mempengaruhi proses pendidikan berdasarkan penelitian
Megasari (2014) pengelolaan sarana dan prasarana berpengaruh terhadap peningkatan
kualitas belajar. Didalam penelitian ridho dan afriansyah (2019) yang berjudul tentang
pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah menyarankan bahwa penggunaan dana Bantuan
Operasi Sekolah (BOS) dapat dijadikan sebagai alternatif untuk
menyempurnakankelengkapan sarana dan prasarana sekolah.
Daftar pustaka
Dicke, Theresa, Jill Elling, Annett Schmeck, and Detlev Leutner. 2015. Reducing reality
shock : The effects of classroom management skills training on beginning teachers”.
Teaching and Teacher Education 48:1-12.
Sule, Samuel Sardauna.2016. Effect Of Assignment And Class Size On Secondary School
Students achievement in Mathematics ATBU Juornal Of Science Technology And Education
4, no 2: 9-16
Tresna, M.2016. Pengaruh standart sarana dan prasarana pendidikan terhadap proses
belajar mengajar. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas pasundan, Bandung.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Megasari,R. 2014. Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan untuk


meningkatkan kualiatas pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi. Jurnal bahasa manajement
pendidikan, 2(1), 636-648.

Megawati & Rochmah, C. 2019. Analisi ketercapaian standart sarana dan prasarana pada
sekolah. Al-Tadib:Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 12(2), 24-258.

Ridho, M., & Afriansyah, H. 2019. Pengelolaan sarana dan prasarana. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Nurhayati, S., Redha, L., & laksana, L. 2020. Analisis ketercapaian indikator standart proses
pada MA ADDZURIYATUS SHOLIHIN. Jurnal Ilmiah Kependidikan XIV(1), 224-236.
Stepanili, D., Rochman, C., & Samsul, B. 2019. Analisis ketercapaian indikator standart proses
di sekolah menengah pertama. Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 7(2), 254-
260.

Anda mungkin juga menyukai