Anda di halaman 1dari 86

GANGGUAN SOMATOFORM

Andi Suheyra Syauki


Department of Psychiatry
Faculty of Medicine
Hasanuddin University
Latar Belakang
• Gangguan neurotik, gangguan
somatoform dan gangguan terkait stres,
dikelompokkan menjadi satu, alasan
bahwa dalam sejarahnya ada hubungan
dengan perkembangan konsep neurosis
dan berbagai kemungkinan penyebab
psikologis ( psychological causation).
• Istilah somatoform berasal dari bahasa
Yunani, soma artinya tubuh;
• gangguan somatoform adalah kelompok
gangguan yang luas yang ditandai oleh
gejala pada tubuh sebagai komponen
utama.
• Gangguan ini mencakup interaksi pikiran-
tubuh; didalam interaksi ini, dengan cara
yang belum diketahui, otak mengirimkan
berbagai sinyal yang mempengaruhi
kesadaran pasien dan menunjukkan
adanya masalah serius di dalam tubuh.
GANGGUAN SOMATOFORM

Keluhan atau gejala fisik yg memberi


kesan terdapatnya gangguan fisik
(somatoform), tanpa dpt ditemukan
gangguan organik atau mekanisme
fisiologik & keadaan ini disertai bukti
yg cukup positif atau dugaan kuat,
bahwa gejala2 fisik itu berkaitan dgn
faktor atau konflik psikologik.
Yg termasuk dlm gangguan ini :
1. Gangguan Somatisasi
2. Gangguan Konversi
3. Gangguan Hipokondriasis
4. Gangguan Dismorfik Tubuh
5. Gangguan Nyeri Psikogenik
GANGGUAN SOMATISASI
GANGGUAN SOMATISASI
Ditandai dengan banyak gejala somatik
yang tidak dapat dijelaskan dengan
adekuat berdasarkan pemeriksaan fisik
dan laboratorium.
Keluhan somatik berulang, berlangsung
bertahun2, utk hal mana telah dicari
pertolongan medis akan tetapi tidak
disebabkan oleh suatu gangguan fisik.
Gangguan ini dimulai
sblm usia 30 thn, &
perjalanannya kronik
berfluktuasi.
Gambaran Klinik :
Keluhan selalu mencakup sistem organ atau
gejala2 tertentu
 Pseudoneurologik : buta, lumpuh
 gastrointestinal : nyeri perut, mual, muntah
 psikoseksual : tak acuh terhadap sex
 kardiopulmonal : pusing
 nyeri : nyeri punggung
 reproduksi wanita : nyeri haid
DAFTAR GEJALA
Gejala Gastro-intestinal
1. Vomitus
2. Nyeri perut
3. Nausea
4. Rasa perut bengkak
5. Diarrhae
6. Intolerance of (get sickfrom) several
different foods
Gejala Nyeri
1. Nyeri pd extremitas
2. Nyeri punggung
3. Nyeri sendi
4. Nyeri pd waktu miksi
5. Nyeri lain, kecuali nyeri kepala
Gejala Cor-pulmo
1. Nafas pendek
2. Palpitasi
3. Nyeri dada
4. Pusing
Gejala pseudoneurologik

1. Amnesia 7. Buta
2. Sukar menelan 8. Pingsan
3. Suara hilang 9. Kejang-kejang
4. Tuli 10. Kesukaran berjalan
5. Double vision 11. Paralisis/otot lemah
6. Penglihatan kabur 12. Retensi urine
Gejala Seksual
1. Rasa panas pd organ seks
2. Pain during intercourse
3. Impoten
4. Rasa nyeri pd waktu haid
5. Haid tak teratur
6. “ Banjir ” pd waktu haid
7. Vomitus selama masa hamil
Gejala penyerta :

Cemas, depresi, tingkah laku


anti sosial, kesukaran dalam
pekerjaan, hubungan
interpersonal & perkawinan.
Perjalanan & Prognosis :
Ggn ini bersifat kronik-berfluktuasi.
Episode memberatnya gejala &
timbulnya gejala baru berlangsung
antara 6-9 bulan dan gejala2 mereda
yg berlangsung 9-12 bln, jarang
periode reda ini berlangsung > 1 thn.
Tata Laksana :
Psikoterapi individual & kelompok,
menurunkan sampai 50% hospitalisasi
penderita.

Pada psikoterapi ini, penderita diajar


bagaimana cara mengatasi gejala2nya,
cara mengekspresikan emosinya &
mengembangkan strategi lain untuk
mengekspresikan perasaannya.
Tata Laksana
• Pemberian obat psikotropik ketika
gangguan somatisasi timbul bersamaan
dengan gangguan mood atau gangguan
ansietas.
• Obat harus diawasi karena pasien dengan
gangguan somatisasi cenderung
menggunakan obatnya dengan tidak
teratur dan tidak dapat dipercaya.
BODY DISMORFIC DISORDER
Tanda & Gejala
• Mengeluh adanya kecacatan tubuh
(misalnya : kulit keriput, rambut berkurang,
dada kecil dsb).
• Mengeluh abnormalitas tubuh
• Riwayat kunjungan kedokter krn keluhan
tsb.
GANGGUAN KONVERSI
GANGGUAN KONVERSI
Gangguan ini mempunyai ciri : adanya
satu atau lebih gejala neurologik
(paralisis, buta, parasthesia) yg tak dpt
dijelaskan dengan (adanya) gangguan
neurologik/medik.

Harus ada faktor2 psikologik yg


dikaitkan dgn mulainya atau
eksaserbasi daripada gejala.
Epidemiologi :
• Insiden = 22 per 100.000 penduduk
• Rasio pria : wanita = 2 : 1  5 : 1

Gejala :
• Sensibel-sensoris : anestesia, parastesia
terutama pd ekstremitas; semua indera
dpt kena.
• Motorik : gerakan2 abnormal; sikap tubuh
(astasia-abasia), kelemahan & paralisis;
kejang2, mirip dgn epilepsi.
Perjalanan & prognosis:
• 90-100% gejala2 hilang beberapa hari atau
kurang dari 1 bulan.
• 25% dapat terjadi episode lainnya.

Tata laksana :
• Penyembuhan biasanya spontan,
walaupun dimudahkan oleh terapi suportif
atau terapi perilaku
• Hipnosis, anxiolitika
GANGGUAN
HIPOKONDRIASIS
GANGGUAN HIPOKONDRIASIS

Pasien menginterpretasi gejala


somatik atau sensasi somatik
secara tdk realistik / tdk akurat
menyebabkan pre-okupasi &
ketakutan bahwa dia menderita
penyakit serius walaupun tdk
ditemukan sebab somatik.
Gambaran Klinik :
 Penderita percaya / yakin mengidap
penyakit serius yg belum terdeteksi, &
mereka tdk dpt dibujuk melawan
keyakinannya. Keyakinan ini dipertahankan
walaupun hasil pemeriksaan lab negatif
atau pemeriksaan2 lain juga negatif.
 Penderita telah melakukan Doctor’s
shopping.
Perjalanan & prognosis :
• Episode berlangsung beberapa bln sampai
bertahun2 & diantarai masa tenang yg
panjang juga
• ⅓ - ½ penderita improve secara bermakna.
GANGGUAN NYERI
SOMATOFORM
GANGGUAN NYERI SOMATOFORM
•Keluhan yg predominan adalah nyeri berat,
menyiksa & menetap, yg tdk dpt dijelaskan
sepenuhnya atas dasar proses fisiologis
maupun adanya gangguan fisik.
•Nyeri timbul dlm hubungan dgn adanya
konflik emosional atau problem psikososial
yg cukup jelas utk dpt dijadikan alasan dlm
mempengaruhi terjadi gangguan tersebut.
KESIMPULAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai