Anda di halaman 1dari 34

Anatomi Sistem Saraf Pusat

Nama Anggota:
1.) Aprilia Khoirunnisa (10518986)
2.) Farhan Hilmi Naufal (12518524)
3.) Nazmu Aditya Putra (15518268)
PERKEMBANGAN
JARINGAN
SISTEM SARAF
PELINDUNG
PUSAT

ISTILAH- ISTILAH
STRUKTUR UTAMA UMUM ARAH
OTAK: ANATOMI DAN
FOREBRAIN LANDASAN (PLANE)
DARI SSP
Jaringan Pelindung
Sistem saraf pusat secara keseluruhan dilindungi oleh
tulang.
 Pada bagian otak / encephalon  berupa tengkorak.
 Pada bagian sumsum tulang belakang / medulla
spinalis tulang belakang /vertebra.

Jaringan pelindung pada sistem saraf pusat:


1. Meninges
2. Cairan Cerebrospinal dan Sistem Ventrikel
Meninges

Meninges merupakan bentuk jamak dari meninx.


Meninges atau selaput otak adalah jaringan pelindung
yang melapisi sistem saraf pusat baik pada otak/
encephalon atau pada sumsum tulang belakang/
medulla spinallis.
Lanjutan Meninges
Bagian meninges:
1. Dura Mater, merupakan lapisan paling luar yang tebal, keras, dan
tidak dapat diregangkan.
2. Arachnoid Mater, merupakan jaringan bagian tengah yang bentuknya
seperti jaring laba-laba. Sifatnya halus, berongga-rongga, dan terletak
di bawah dura mater.
3. Subarachnoid space, merupakan ruangan yang berisi banyak
pembuluh darah dan cariran serebrospinal (CSF). Letaknya di bawah
selaput atau membran arachnoid.
4. Pia Mater, merupakan jaringan pelindung yang terletak pada lapisan
paling bawah di bawah ruang subarachnoid yang menempel langsung
dengan otak dan sumsum tulang belakang dan melindungi jaringan-
jaringan saraf yang lain. Lapisan ini mengandung pembuluh darah
yang mengalir di otak dan sumsum tulang belakang. Bentuknya
mengikuti lekuk otak atau sumsum tulang belakang.
Lanjutan Meninges
Lanjutan Meninges
Lanjutan Meninges
Sistem Ventrikel dan Cairan
Cerebrospinal

Otak manusia dilindungi oleh cairan cerebrospinal


yang terdapat di dalam subarachnoid space. Cairan ini
membantu otak untuk dapat mengapung sehingga bisa
mengurangi berat otak dari 1400 gram menjadi 80
gram. Dengan kondisi tersebut, otak dan spinal cord
dalam sistem saraf pusat dapat terlindungi dari
goncangan kepala yang mungkin terjadi.
Sistem Ventrikel dan Cairan
Cerebrospinal
Sistem ventrikel merupakan ruangan yang saling berhubungan
dengan yang lainnya yang berisi Cerebro Spinalis Fluid di dalam otak.
Sistem ventrikel terdiri atas:
1. Ventrikel lateralis kiri dan kanan
2. Ventrikel III
3. Ventrikel IV

Penghubung antar ventrikel:


4. Akuaduktus sylvii
5. Foramen interventrikel
Sistem Ventrikel dan Cairan
Cerebrospinal
Aliran Cerebro Spinalis Fluid :
Ventrikel lateralis  Foramen Interventrikel  Ventrikel III 
Akuaduktus sylvii Ventrikel IV  Rongga Subarakhnoid  diserap
ke dalam sistem vena.

Fungsi Cerebro Spinalis Fluid (CSF):


1. menjaga jaringan otak dan bertindak sebagai bantalan
2. bertindak sebagai pengangkut untuk mengantarkan nutrisi ke otak
dan membuang sisa pembuangan/limbah,
3. mengalir di antara tengkorak dan tulang belakang dan
mengompensasi perubahan volume darah dalam otak.
Perkembangan Sistem Saraf Pusat
Perkembangan Embrional
 Minggu pertama kehidupan: sel zigot membelah dua, dan terus
membelah dua pada masing masing sel hingga pada 16,32, sampai
64 sel, dinamakan Morula. Tahap 128 sel Morulla membentuk
Blastula, strukturnya disebut blastokista.
 Minggu ketiga disebut gastrula, mengalami gastrulasi, dan
terbentuk tiga lapisan sel:
1. Ektoderm: cikal bakal kulit dan jaringan saraf.
2. Mesoderm: cikal bakal jaringan otot dan tulang.
3. Endoderm: cikal bakal jaringan pelapis dalam rongga tubuh.
Proses Neurulasi (Proses awal pembentukan sistem saraf)
 Pertama, penebalan pada ectoderm (diinduksi oleh notokord) untuk
membentuk pelat neural.
 Pelat neural melipat menjadi lipat neural.
 Lipat neural akhirnya menutup membentuk tabung neural.
 Tabung neural tumbuh berbeda kecepatan, sehingga terbentuk tiga
rongga pada bagian anterior tabung neural:
1. Pronsefalon: akan menjadi telensefalon dan diensefalon.
2. Mesensefalon: akan menjadi mesensefalon.
3. Rhombensefalon: menjadi metensefalon dan mielensefalon.
Pembentukan Sistem Saraf Pusat
 Telensefalon membentuk cerebrum.
 Diensefalon membentuk thalamus dan hypothalamus.
 Mesensefalon membentuk otak tengah.
 Metensefalon membentuk pons dan cerebellum.
 Miensefalon membentuk medulla oblongata.
 Bagian posterior tabung neural membentuk medulla spinalis.
Struktur Utama Otak: Forebrain

Telencephalon Diencephalon
Telencephalon
 Merupakan bagian terbesar pada otak.
 Terbagi menjadi empat lobus:
1. lobus frontalis  kendali motorik, gerak sadar, ekspresi emosi
2. lobus parietalis  sensasi umum, pengecapan
3. lobus temporalis  emosi dan memori, pendengaran
4. lobus occipitalis  penglihatan
 Tersusun atas:
1. Substantia grisea  berwarna kelabu (tersusun oleh sel neuron)
2. Substantia alba  berwarna putih (tersusun oleh akson)
3. Ganglia basalis  berbentuk pulau- pulau kelabu di tengah substantia
alba.
White and Gray
Matter
Basal Ganglia
Pengaruh Kerusakan pada Tiap Lobus
terhadap Perilaku
Lobus Frontalis:
 Pola bicara yang berubah, proses berpikir lambat, peningkatan gangguan, hilangnya bau dan
rasa, serta meningkatkan berani mengambil risiko.
Lobus Parietalis :
 Kerusakan pada lobus parietal kiri dapat menghasilkan apa yang disebut “Sindrom
Gerstmann”. Ini termasuk kebingungan antara kanan-kiri, kesulitan dalam menulis (agraphia)
dan kesulitan dalam menghitung (acalculia). Hal ini juga dapat menghasilkan gangguan
bahasa (aphasia) dan ketidakmampuan untuk melihat benda-benda yang biasanya (agnosia).

 Kerusakan pada lobus parietal kanan dapat mengakibatkan mengabaikan bagian tubuh atau
ruang (pengabaian kontralateral), yang dapat merusak banyak keterampilan perawatan diri
seperti berpakaian dan mencuci. Kerusakan sisi kanan juga dapat menyebabkan kesulitan
dalam membuat hal-hal (apraxia konstruksi), defisit penolakan (anosagnosia) dan
kemampuan menggambar.
Lobus Temporalis:
 Kerusakan pada lobus temporalis sebelah kanan menyebabkan terganggunya
ingatan akan suara dan bentuk.
 Kerusakan pada lobus temporalis sebelah kiri menyebabkan gangguan
pemahaman bahasa yang berasal dari luar maupun dari dalam dan menghambat
penderita dalam mengekspresikan bahasanya.
 Penderita dengan lobus temporalis sebelah kanan yang non-dominan, akan
mengalami perubahan kepribadian seperti tidak suka bercanda, tingkat
kefanatikan agama yang tidak biasa, obsesif dan kehilangan gairah seksual.

Lobus Occipitalis:
 Kerusakan pada lobus oksipital akan menyebabkan terganggunya proses
visualisasi (termasuk membaca dan menulis), pembedaan gerakan, dan
pembedaan warna.
Diencephalon

 Terdiri dari thalamus, hipothalamus, dan epithalamus.


 Thalamus: menerima impuls sensorik saraf menuju
cortex dan sebagai stasiun relay impuls menuju otak.
 Hipothalamus: mengatur sistem saraf otonom,
mengatur suhu tubuh, sistem endokrin, responsif
terhadap berbagai bentuk stimulasi.
 Epitahalamus: pengaturan irama sirkadian tubuh dan
menghambat hormon gonadotropik.
ISTILAH- ISTILAH UMUM ARAH ANATOMI
DAN LANDASAN (PLANE) DARI S.S.P.

Kranial: ke arah tengkorak Dekstra: ke arah kanan


Superior: ke arah atas Sinistra: ke arah kiri
Inferior: ke arah bawah Proksimal: dekat dari pangkal
Ventral: ke arah perut Distal: jauh dari pangkal
Kaudal: ke arah ekor Rostral: ke arah moncong
Dorsal: ke arah punggung Medial: ke arah tengah
Anterior: ke arah depan Lateral: ke arah sisi
Posterior: ke arah belakang
Landasan atau Plane:

Bidang medial: membagi tepat menjadi bagian kanan dan kiri.


Bidang sagital: membagi menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak
membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median.
Bidang horizontal: membagi menjadi bagian atas (superior) dan
bawah (inferior).
Bidang koronal: membagi menjadi bagian depan (frontal) dan
belakang (dorsal).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai