SISTEM
SARAF
Pertemuan Ke-15
Husnul Amalia, S.Si. M.Si.
Struktur
anatomi
Struktur
histologi
Sel saraf (neuron) lanjutan….
Struktur neuron terdiri dari:
1) Badan sel → bagian terbesar dari sistem saraf yang di
dalamnya mengandung sitoplasma, inti sel, mitokondria dan
organel-organel lainnya. Fungsinya untuk menerima
rangsangan (impuls) dari dendrit kemudian meneruskannya ke
bagian akson
2) Akson → serabut saraf Panjang dan merupakan penjuluran
dari sitoplasma sel. Pada bagian akson terdapat selubung
mielin yang dilapisi oleh sel Schawnn, serta bagian yang tidak
dilapisi selubung yang disebut nodus ranvier
3) Dendrit → serabut saraf pendek yang bercabang banyak,
berbentuk lonjong
Sel saraf (neuron) lanjutan….
Sel Schwann → selaput lemak bersegmen berwarna bening,
melapisi akson, dan berfungsi untuk melindungi akson dari
kerusakan.
Nodus ranvier → berfungsi untuk mempercepat transmisi
impuls saraf. Adanya nodus ranvier memungkinkan suatu saraf
meloncat dari satu nodus ke nodus lain sehingga suatu impuls
lebih cepat sampai pada tujuan
1
4
2. Sel Glia (neuroglia)
Merupakan sel yang menunjang dan mendukung sel saraf
(neuron)
Fungsi utama → menyediakan nutrisi, memantau fungsi
neuron, membentuk selubung mielin, menjaga homeostasis
(keseimbangan), berpartisipasi dalam transmisi sinyal di sistem
saraf, dan menghancurkan patogen yang dapat menginfeksi
sel saraf.
2. Sel Glia (neuroglia) lanjutan…
Penggolongan menurut asal dan fungsinya:
1) Oligodendrosit → pada sistem saraf pusat, merupakan sel glia
penghasil selubung mielin & membentuk penyekat listrik dari neuron
pada susunan sistem saraf pusat
2) Sel Schwann → pada sistem saraf tepi, merupakan sel yang memiliki
fungsi sama dengan Oligodendrosit, tetapi berada di sekitar akson
pada sistem saraf tepi/perifer. Satu sel Schwann membentuk mielin
disekeliling akson
3) Astrosit → pada sistem saraf pusat, merupakan sel berbentuk
bintang krn memiliki banyak juluran yang memancar.
4) Makroglia → pada sistem saraf pusat, merupakan sel kecil yang
berbentuk memanjang dengan juluran-juluran pendek yang
ireguler, inti selnya Panjang dan padat, yang berbeda dengan inti
sel-sel glia lain yang berbentuk bulat.
5) Sel Ependim → pada sistem saraf pusat, merupakan sel epitel
kolumnar rendah bersilia yang melapisi rongga-rongga pada
susunan sistem saraf pusat.
Pembagian Sistem Saraf
Secara anatomi:
1. Sistem saraf pusat
2. Sistem saraf tepi
Secara Fungsional
1. Divisi aferen
2. Divisi eferen
Sistem Saraf Pusat ( S S P )
■ Dibagi menjadi:
1. sistem saraf motoriksomatik
9
51
MEDULA S P I N AL I S
Dapat berupa:
1. Akson dari neuron asosiasi di SSP