TINJAUAN PUSTAKA
Otak merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh manusia. Otak
sebagai pusat kendali segala kegiatan yang dilakukan organ-organ tubuh yang lain.
Menurut Cinamon VanPutte (2016), pada umumnya otak dibagai menjadi empat
Batang otak adalah penghubung antara susunan syaraf tepi dengan otak.
Batang otak terdiri dari medulla oblongata, pons, dan mid brain (otak tengah).
Fungsi utama dari batang otak antara lain untuk mengatur detak jantung, tekanan
Keterangan Gambar :
1. Thalamus
2. Infundibulum
3. Pons
4. Pyramid
5. Medulla oblongata
6. Diancephalon
7. Midbrain
8. Brainstem
4
5
a. Medulla oblongata
Medulla oblongata terletak pada bagian inferior dari batang otak dan
Foramen magnum sampai dengan pons. Medulla oblongata memiliki fungsi yang
koordinasi.
b. Pons
Dari superior medulla oblongata terdapat pons. Pons ini terdiri syaraf-
atau penghubung antara cerebrum dan cerebellum. Pada bagian inferior pons
memiliki fungsi pernafasan, menelan dan keseimbangan. Bagian lain dari pons
Terletak pada bagian superior dari pons dan merupakan bagian terkecil
dari batang otak. Otak tengah berfungsi pada pengaturan pergerakan mata,
Otak kecil terletak menempel dengan batang otak, dengan beberapa konektor
Gambar 2.2 Anatomi otak secara keseluruhan dan letak Cerebellum berada pada inferior
Keterangan Gambar:
1. Cerebrum 6. Diencephalon
3. Cerebellum 8. Pons
3. Diancephalon
Diancephalon adalah bagian dari otak antara batang otak dan cerebrum.
Cerebrum adalah bagian otak terbsesar, yang terdiri dari hemisphere kanan
dan kiri dan dipisahkan dengan longitudinal fissure. Bagian dari permukaan
Keterangan Gambar:
1. Sulcus
2. Gyrus
Keterangan Gambar :
5. Lobus parietalis
9
Keterangan Gambar:
6. Lobus occipitalis
kognisi tingkat yang lebih tinggi, dan bahasan ekspresif, serta fungsi
syaraf motorik.
keseimbangan
10
struktur saraf halus yang membawa pembuluh darah dan cairan sekresi (cairan
serebro spinalis). Memperkecil benturan atau gerakan yang terdiri dari 3 (tiga)
Selaput keras pembungkus otak yang berasal dari jaringan ikat dan kuat, di
bagian tengkorak terdiri dari selaput tulang tengkorak dan durameter propia di
membentuk sebuah kantong atau balon berisi cairan otak yang meliputi seluruh
6. Ventrikel Otak
Ventrikel merupakan rangkaian dari empat rongga dalam otak yang saling
berhubungan dan dibatasi oleh ependima (semacam sel epitel yang membatasi semua
rongga otak dan medula spinalis) dan mengandung CSF (cerebrospinal fluid).
Ventrikel otak terdiri dari ventrikel leteral, ketiga dan keempat (Syaifuddin, 2011).
ventrikel yang ada dalam otak, cairan tersebut masuk ke dalam kanalis sentralis
sumsum tulang belakang dan juga ke dalam ruang subarakhnoid melalui celah – celah
antara 120 – 180 ml pada orang dewasa, 100 – 140 ml pada anak umur 8 – 10 tahun,
dan 40 – 60 ml pada bayi. Pada orang dewasa, produksi cairan serebrospinal selama
24 jam berjumlah 430 – 500 ml, ini berarti dalam 24 jam cairan serebrospinal diganti
sebanyak 3 kali.
masuk ke dalam sinus sagitalis superior, untuk diabsorpsi. Cairan serebrospinal dari
ventrikel lateralis, melalui foramen Monro akan masuk ke ventrikel III di garis
sekeliling medula spinalis atau ia dapat mengalir ke sefalad ke dalam sisterna basalis.
12
mencapai pacchionian granulations setinggi sinus sagitalis superior, dan cairan ini
kembali ke dalam aliran darah melalui sisterna vena. Untuk mempertahankan volume
cairan dalam ventrikel dan ruang subarakhnoid, absorpsi cairan serebrospinal harus
B. Patologi Stroke
Stroke adala gejala – gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh
penyakit pembuluh darah otak. Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak yang
ditandai dengan kematian jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah
dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen dapat disebabkan karena
otak yang menyebabkan defisit neurologis. Definisi lain lebih mementingkan defisit
neurologis yang terjadi, sehingga batasan stroke adalah suatu defisit neurologis
13
mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragik sirkulasi saraf otak (Martono H,
Kuswardani T, 2009).
Secara patologi stroke dibagi menjadi stroke non hemoragik dan stroke
hemoragik. Stroke Non Hemoragik adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi
aliran darah otak terjadi akibat pembentukan trombus di arteri cerebrum atau embolis
Menurut Price, 2009 stroke non hemoragik (SNH) merupakan gangguan sirkulasi
cerebri yang dapat timbul sekunder dari proses patologis pada pembuluh misalnya
trombus, embolus atau penyakit vaskular dasar seperti artero sklerosis dan arteritis yang
mengganggu aliran darah cerebral sehingga suplai nutrisi dan oksigen ke otak menurun
yang menyebabkan terjadinya infark. Sedangkan menurut Pahria, 2010 Stroke Non
Hemoragik adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak terjadi
akibat pembentukan trombus di arteri cerebrum atau embolis yang mengalir ke otak dan
tempat lain di tubuh. Dari beberapa pengertian stroke diatas, stroke non hemoragik
Stroke terjadi saat trombus menutup pembuluh darah, menghentikan cairan darah
ke jaringan otak yang disediakan oleh pembuluh dan menyebabkan kongesti dan
radang. Trombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan edema dan kongesti di
sekitarnya. Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun.
14
Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan
darah yang dapat menyebabkan iskemia serebral. Tanda dan gejala neurologis sering
b. Embolisme cerebral
Embolis serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari
bagian tubuh yang lain) merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan
darah, lemak, dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari trombus di jantung yang
terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut berlangsung cepat dan
c. Iskemia
pembuluh darah.
Istilah tomografi berasal dari kata Yunani tomos, yang berarti "irisan," dan graphein,
yang berarti "untuk menulis." CT menggunakan komputer yang kompleks dan sistem
pencitraan mekanis untuk memberikan gambar anatomis sectional pada bidang aksial,
individu (disebut juga bagian, atau potongan), yang dilihat secara independen (Bontrager,
2018).
a. Gantry
Gantry terdiri dari tabung sinar-X, detector array, dan kolimator. Sebuah
scanning kepala atau spine. Lubang di tengah gantry dinamakan aperture. Meja
1) Tabung Sinar-X
diperlukan untuk memastikan bahwa tabung tersebut agar lebih tahan dengan
2) Detector Array
(cadmium tungstate atau rare earth oxide ceramic crystal). Detektor mengubah
energi sinar-X yang ditransmisikan menjadi cahaya, yang akan diubah lagi
3) Kolimator
b. Computer
Terdapat dua tipe komputer pada CT Scan, yaitu satu komputer untuk
sistem operasi dan yang lainnya untuk aplikasi. Sistem operasi (biasanya
harus memiliki kecepatan dan kapasitas yang sangat besar. Sebagai contoh, untuk
menghasilkan satu slice citra dengan 512 x 512 matrix, komputer harus bekerja
c. Operator Console
sebelumnya, yang termasuk di dalamnya yaitu kV, mA, pitch, FOV, slice
17
thickness, table indexing, alghoritma, dan windows setting. Parameter ini dapat
2. Parameter CT Scan
a. Slice Thickness
Slice thickness adalah tebalnya irisan atau potongan dari objek yang
gambaran dengan detail yang rendah dan sebaliknya ukuran yang tipis akan
b. Range
Sebagai contoh untuk CT Scan kepala, range yang digunakan adalah dua.
Range pertama lebih tipis dari range kedua. Range pertama meliputi irisan
dari basis cranium hingga pars petrosum dan range kedua dari pars petrosum
c. Faktor Eksposi
meliputi tegangan tabung (kV), arus tabung (mA), dan waktu eksposi (s).
kV).
cm. FOV yang kecil maka akan mereduksi ukuran piksel (picture element).
lebih teliti.
e. Gantry Tilt
Gantry tilt adalah sudut yang dibentuk antara bidang vertikal dengan
masing kasus yang dihadapi. Di samping itu bertujuan untuk mereduksi dosis
f. Rekonstruksi Matriks
Rekonstruksi matriks adalah deretan baris dan kolom dari piksel (picture
merupakan salah satu struktur elemen dalam memori komputer yang berfungsi
berukuran 512 x 512 yaitu 512 baris dan 512 kolom. Rekonstruksi matriks ini
matriks yang dipakai maka semakin tinggi resolusi yang akan dihasilkan.
19
g. Rekonstruksi Algorithma
abdomen, dan lain-lain. Semakin tinggi resolusi algorithma yang dipilih maka
h. Window Width
dikonversi menjadi gray level untuk ditampilkan dalam layar monitor. Setelah
dan algoritma maka hasilnya akan dikonversi menjadi skala numerik yang
dikenal dengan nama nilai computed tomography. Nilai ini mempunyai satuan
Dasar dari pemberian nilai ini adalah air dengan nilai 0 HU. Untuk tulang
substansi lain dengan nilai yang berbeda-beda pula tergantung pada tingkat
monitor menjadi putih dan penampakan udara hitam. Jaringan dan substansi
lain akan dikonversi menjad warna abu-abu yang bertingkat yang disebut gray
scale. Khusus untuk darah yang semula dalam penampakannya berwarna abu-
i. Window Level
Window level adalah nilai tengah dari window yang digunakan untuk
perlemahan dari struktur objek yang diperiksa. Window level ini menentukan
b. Pusing
arteriveous
g. Kelainan kongenital
h. Hidrocepalus
2. Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang
menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas
seperti gigi palsu, rambut palsu, anting-anting, penjempit rambut, dan alat bantu
dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi selimut (Bontrager,
2018).
3. Teknik Pemeriksaan
Menurut Bruce W. Long (2016) teknik pemeriksaan CT-Scan kepala secara singkat
tidak rotasi.
g. FOV : 22 cm
l. IV contrast : No
m. Oral contrast : No
kepala secara keseluruhan hampir sama, hanya terdapat persiapan pasien seperti
melepas benda-benda logam di sekitar kepala (anting-anting, penjepit rambut, dll) dan
gigi palsu dengan tujuan agar tidak timbul artefak. Selain itu untuk memastikan
bahwa kepala tidak rotasi dan miring, disebutkan bahwa dilihat dari Midsagital Plane
(MSP) pasien yang sudah tegak lurus dengan lantai. Sedangkan untuk memastikan
23
tidak adanya rotasi dengan cara dilihat dari kedua sisi kepala kanan dan kiri yang
saling simetris. Apabila keadaan pasien gelisah, sebaiknya diberikan sedasi agar