Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan
dilaporkan terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. Penyakit ini sering
menyebabkan kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Dalam satu
tahun sekitar 760.000 anak usia balita meninggal karena penyakit ini (World
Health Organization).
Didapatkan 99% dari seluruh kematian pada anak balita terjadi di negara
berkembang. Sekitar ¾ dari kematian anak terjadi di dua wilayah WHO, yaitu
Afrika dan Asia Tenggara. Kematian balita lebih sering terjadi di daerah
pedesaan, kelompok ekonomi dan pendidikan rendah. Sebanyak ¾ kematian anak
umumnya disebabkan penyakit yang dapat dicegah, seperti kondisi neonatal,
pneumonia, diare, malaria, dan measles.
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang
seperti Indonesia karena memiliki insidensi dan mortalitas yang tinggi.
Diperkirakan 20-50 kejadian diare per 100 penduduk setiap tahunnya. Kematian
terutama disebabkan karena penderita mengalami dehidrasi berat. 70-80%
penderita adalah mereka yang berusia balita. Menurut data Departemen
Kesehatan, diare merupakan penyakit kedua di Indonesia yang dapat
menyebabkan kematian anak usia balita setelah radang paru atau
pneumoniaenyakit yang dapat dicegah, seperti kondisi neonatal, pneumonia, diare,
malaria, dan measles

1
BAB II
LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 4 tahun
Tempat, tanggal lahir : Tegal, 29 Juni 2016
Alamat : Pesurungan, Mragadana
Agama : Islam
Status :-
Pekerjaan :-
Tanggal, jam masuk : 17/8/2020, 17.00
II. ANAMNESA
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis terhadap ibu pasien pada hari
Selasa, 18 Agustus 2020 pukul 08.00 WIB di ruangan Puspanidra
- Keluhan utama : bab cair
- Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Kardinah Kota Tegal pada hari Senin,
17 Agustus 2020 pukul 16.05 WIB di antar keluarga dengan keluhan bab cair
sejak 6 hari yang lalu. Frekuensi BAB cair 3-4 kali dalam sehari. Satu hari
SMRS BAB cair sudah 7x. BAB cair bercampur darah merah segar (+),
lendir (+), ampas (-) sejak 3 hari terakhir. Mual (+), muntah 1x (+), demam
1 hari yang lalu (+), batuk (-), pilek (-). Ibu pasien mengatakan pasien
masih mau makan sedikit-sedikit dan ingin minum terus. Air kencing
masih keluar seperti biasanya, saat menangis air mata keluarriwayat
imunisasi lengkap di posyandu.

2
- Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada
- Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada pasien dilakukan di ruang Puspanidra RSUD
Kardinah pada tanggal 18 Agustus 2020 pukul 08.00 WIB.
1. Status Generalis
Keadaan Umum
Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Nadi : 110x/ menit, kuat, isi cukup, equal kanan dan kiri, regular
Nafas : 26x / menit, tipe abdomino-torakal
Suhu : 37.8°C (diukur dengan thermometer digital di axila)
Antropometri
Berat Badan : 12 kg
Status Generalis
KEPALA : Normocephali, tidak terdapat deformitas.
RAMBUT : Rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut
WAJAH : Wajah simetris, tidak ada luka atau jaringan parut
MATA : Tidak anemis, tidak ikterik, tidak cekung
TELINGA :
Bentuk : Normotia
Tuli : Tidak terdapat kesan tuli pada kuping kanan dan kiri
HIDUNG :
Bentuk : Simetris
Napas : Tidak terdapat nafas cuping hidung
Sekret : Tidak terdapat sekret
Septum : Tidak terdapat deviasi septum
Mukosa : Tidak terdapat mukosa hiperemis

3
BIBIR : Tidak terdapat mukosa hiperemis
MULUT : Oral hygiene baik, mukosa gusi dan pipi berwarna merah
muda, bercak koplik tidak didapatkan
LIDAH : Normoglosia, tidak terdapat atrofi papil, tidak terdapat
coated tongue
TENGGOROKAN : Arkus faring simetris, tidak hiperemis, uvula
ditengah,tonsil T1-T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar
LEHER : Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran
tiroid maupun KGB, tidak tampak deviasi trakea, tidak
teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di
tengah
THORAKS : Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, deformitas tidak ada,
dan retatraksi tidak ada.
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midklavikularis
sinistra.
Perkusi : Batas kiri jantung :ICS V linea midklavikularis sinistra.
Batas kanan jantung : ICS III – V linea sternalis dextra.
Batas atas jantung : ICS III linea parasternalis sinistra.
Auskultasi : BJ I-II regular, tidak terdapat murmur dan gallop
PARU
Inspeksi : Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak
ada pernapasan yang tertinggal, tipe pernapasan abdomino-
torakal,tidak ditemukan efloresensi pada kulit dinding dada.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, gerak napas
simetris kanan dan kiri, vocal fremitus sama kuat kanan dan
kiri.
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.Batas paru dan hepar di ICS
VI linea midklavikularis dextra.

4
Auskultasi : Suara napas vesikuler, reguler, tidak terdapat wheezing
tidak terdapat rhonki
ABDOMEN :
Inspeksi : Perut cembung, tidak dijumpai adaya efloresensi pada
kulit perut maupun benjolan seperti roseola spot, kulit
keriput, gerakan peristaltik, ruam makulopapular.
Palpasi : Supel, turgor kulit baik. Hepar tidak teraba. Lien tidak
teraba
Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
ANGGOTA GERAK :
Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, tidak ada edema
CRT < 2 detik,

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium darah tanggal 17-8-2020

Hb 10.1 g/dl (L) Natrium 130.3 mmol/L (L)

Ht 34% Kalium 4.20 mmol/L

Leukosit 16.700/µL (H) Klorida 96.5 mmol/L

Trombosit 440.000/µL Netrofil 43.8% (L)

Eritrosit 5.59x106/µL (L) Limfosit 38.9%

RDW 16.8 % (H) Monosit 15.8% (H)

MCV 60.3 U (L) Eosinofil 1% (L)

MCH 18.1 Pcg (L) Basofil 0.8%

MCHC 30.3 g/dL (L) Limfosit # 6.50x103/µL

Laboratorium feses rutin tanggal 18-8-2020

5
Makroskopis Mikroskopis

Konsistensi Lembek Lekosit Negatif

Wana Cokelat Eritrosit Negatif

Lendir Negatif Epitel Positif

Darah Negatif Silinder Negatif

Yeast Negatif

Amoeba Negatif

Telur cacing Negatif

Karbohidrat Negatif

Lemak Negatif

Protein Negatif

Bakteri Positif

V. DADTAR MASALAH
 BAB cair sejak 6 hari
 Bab cair disertai darah (+), lendir (+), ampas (-)
 Demam 1 hari, temperatur 37.8° C
 Bising usus (+) meningkat
 Leukosit 16.700/µL (H)
 Pemeriksaan feses ditemukan bakteri (+), epitel (+)

VI. DIAGNOSIS
- Diare akut
- Bacterial infection
VII. DIAGNOSIS BANDING

6
Disentri
VIII. PENATALAKSANAAN

Non-medika mentosa
- Motivasi keluarga perbanyak minum air putih, jaga kebersihan
- Monitoring tanda dehidrasi
Medikamentosa
- Inf. Asering 14 tpm
- Inj. Ondansentron 4mg 2x 1/3 amp
- Inj. Cefotaxim 3x400mg
- Zink 1x20 mg syr
- L-bio 1x1 sachet
- Sanmol 4x1 cth syr

IX. PROGNOSIS
- Ad vitam : bonam
- Ad sanationam : bonam
- Ad fungsionam : bonam

X. FOLLOW UP
Tgl S O A P
18/8/ Bab cair sejak KU: CM Diare akut Monitoring tanda dehidrasi
2020 pagi 3x, lendir
(+), darah (+), HR: 100 x/m Bacterial dr. Sp.A
ampas sedikit, infection
RR: 26 x/m Th/:
masih sedikit
demam Suhu: 37.4 ᵒC - Inf. Asering 14 tpm
Mata: konjungtiva - Inj. Ondansentron 4mg 2x
anemis -/-, sklera 1/3 amp
ikterik -/-
- Inj. Cefotaxim 3x400mg
Thorax: suara dasar
vesikuler, BJ I-II - Zink 1x20 mg syr
tunggal reguler - L-bio 1x1 sachet
Abdomen: supel, - Sanmol 4x1 cth syr
BU (+) meningkat,
turgor kulit baik
Extremitas: akral
hangat, nadi kuat,

7
CRT <2 detik
19/8/ Bab cair sejak KU: CM Diare akut Monitoring tanda dehidrasi
2020 pagi 2x, lendir
(+), darah (+), HR: 100 x/m Bacterial dr. Sp.A
ampas (+), infection
RR: 26 x/m Th/:
masih sedikit
demam Suhu: 37.2 ᵒC - Inf. Asering 14 tpm
Mata: konjungtiva - Inj. Ondansentron 4mg 2x
anemis -/-, sklera 1/3 amp
ikterik -/-
- Inj. Cefotaxim 3x400mg
Thorax: suara dasar
vesikuler, BJ I-II - Zink 1x20 mg syr
tunggal reguler - L-bio 1x1 sachet
Abdomen: supel, - Sanmol 4x1 cth syr
BU (+) meningkat,
turgor kulit baik
Extremitas: akral
hangat, nadi kuat,
CRT <2 detik

Anda mungkin juga menyukai