Anda di halaman 1dari 37

Case Report

PURPURA HENOCH SCHONLEIN


DEMAM TIFOID

Elda Sari Siregar 1210070100072


Putri Chaira Ummah 1210070100079
Pipit Arika 1210070100107
Riza Astuti 1210070100121
Rahmatul Fitri Yulizar 1210070100153
Shinta Ramadhani 1210070100166
Putri Meila Sari 1210070100167

Pembimbing :

1
dr.Fetria Faisal, Sp.A
Definisi
Sindrom klinis yang disebabkan oleh
vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik
yang ditandai dengan lesi spesifik berupa
purpura nontrombositopenik, artritis
atau atralgia, nyeri abdomen atau
perdarahan gastrointestinalis, dan kadang
– kadang nefritis atau hematuria.

2
Etiologi
 Sampai sekarang penyebab penyakit ini belum diketahui.
Diduga beberapa factor memegang peranan, antara lain
 factor genetic
 infeksi traktus respiratorius bagian atas
 makanan
 gigitan serangga
 imunisasi (vaksin varisela, rubella, rubeolla,, hepatitis A dan B)
 obat – obatan (ampisilin, eritromisin, kina).

3
Patogenesis

Dari biopsi lesi pada kulit atau ginjal, diketahui adanya deposit
kompleks imun yang mengandung IgA. Diketahui pula adanya
aktivasi komplemen jalur alternatif. Deposit kompleks imun dan
aktivasi komplemen mengakibatkan aktivasi mediator inflamasi
termasuk prostaglandin vaskular, sehingga terjadi inflamasi pada
pembuluh darah kecil di kulit, ginjal, sendi dan abdomen dan terjadi
purpura di kulit, nefritis, artritis dan perdarahan gastrointestinalis.

Beberapa faktor imunologis juga diduga berperan dalam


patogenesis PHS, seperti perubahan produksi interleukin dan faktor
pertumbuhan yang berperan dalam mediator inflamasi.

4
Gejala klinis
Palpable
purpura non
Nyeri ulu hati
trombositopenia

Henoch Hematuria
schonlein Proteinuria
artritis purpura

Usia ≤ 20 tahun
Laboratorium

Trombosit normal atau meningkat


Dapat terjadi leukositosis
Anemia normokromik berhubungan
dengan perdarahan gastrointestinal
Kadar IgA dalam darah mungkin
meningkat

6
DIAGNOSIS

• Bila memenuhi minimal 2 dari 4 gejala,


yaitu:
• 1. Palpable purpura non
Kriteria American
trombositopenia
College of
• 2. Onset gejala pertama < 20 tahun
Rheumatology
• 3. Bowel angina/Gangguan Saluran
1990: Cerna
• 4. Pada biopsi ditemukan granulosit
pada dinding arteriol atau venula
Pengobatan

Tirah baring

Diet MLDSC

Medikamentosa
(kortikosteroid)
8
Prognosis

 Pada umumnya prognosis adalah baik


 Dapat sembuh secara spontan dalam
beberapa hari atau minggu (biasanya dalam 4
minggu setelah onset).
 Rekurensi dapat terjadi pada 50% kasus.
 Pada beberapa kasus terjadi nefritis kronik,
bahkan pada 2% kasus menderita gagal ginjal.

9
LAPORAN KASUS

10
ANAMNESA
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. F
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 13 tahun
 Alamat : Koto Baru
 Tanggal masuk : 8 Desember 2017

Autoanamnesis (diberikan oleh Ibu kandung)


 Seorang pasien Perempuan umur 13 tahun dirawat di
bangsal Anak RSUD Solok sejak tanggal 8 Desember 2017
dengan :
11
Keluhan Utama :
 Muntah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang :


 Muntah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah berisi
makanan yang dimakan dan ada bercak-bercak darah sedikit.
Frekuensi muntah 11 kali dan jumlahnya ± ¼ gelas aqua setiap
kali muntah.
 Pasien mengeluhkan nyeri perut sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit.
 Nafsu makan menurun sejak 2 hari yang lalu.
 Pasien mengeluhkan sendi-sendi sakit sejak 1 bulan yang lalu.

12
 Pasien mengeluhkan muncul ruam warna kemerahan di
badan,tangan dan kaki sejak 1 bulan yang lalu terkadang dirasa
gatal terkadang tidak.
 Pasien tidak mengeluhkan demam,batuk,flu dan sesak.
 BAK warna kuning jernih, frekuensi 3-4 kali sehari, tidak
berdarah, tidak berbusa,dan tidak nyeri.
 BAB warna coklat kekuningan,tidak pernah warna hitam, tidak
berdarah, tidak berlendir, konsistensi lunak,frekuensi hampir
setiap hari 1 kali sehari.

13
Riwayat Penyakit dahulu
 Pasien pernah mengalami keluhan yang sama ketika
pasien SD dan diobati ke dokter spesialis anak dan
sembuh.
 Pasien tidak ada riwayat alergi obat dan makanan.

Riwayat Penyakit Keluarga


 Tidak ada anggota keluarga yang mengalami menderita
penyakit yang sama dengan pasien, penyakit keturunan,
kejiwaan, dan menular.

Riwayat kebiasaan:
 Pasien sering mengkonsumsi makanan sembarangan
14
Riwayat Kelahiran
Anak lahir di tolong dokter, cukup bulan, berat badan lahir
3400 gr, langsung menangis.

Riwayat Kehamilan
 Selama hamil Ibu tidak pernah menderita penyakit yang
berat, DM, Hipertensi maupun infeksi
 Pemeriksaan kehamilan teratur ke Bidan, Imunisasi TT ada.
 Kuantitas dan kwalitas makanan selama hamil cukup.
 Tidak ada riwayat minum obat/ jamu, penyinaran, merokok
atau minuman beralkohol
 Lama hamil cukup bulan.

15
Riwayat Makanan dan Minuman
 Bayi : ASI ekslusif sampai usia 6 bulan, buah biskuit umur 8
bulan, nasi tim umur 9 bulan, susu formula umur 6 bulan
 Anak : Makan 3x sehari, tidak menghabiskan satu porsi
 Daging 3x seminggu
 Ikan 3x seminggu
 Telur 4x seminggu
 Sayur 1x sehari
 Buah 4x seminggu
 Kesan : kualitas dan kuantitas baik

Riwayat Imunisasi : lengkap

16
Riwayat Sosial Ekonomi dan Keluarga
 Anak ke-4 dari 4 bersaudara
 Ayah : Pendidikan Sarjana, PNS
 Ibu : Pendidikan SMA, pekerjaan wirasasta

17
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Riwayat Umur Riwayat gangguan Umur
pertumbuhan dan perkembangan
perkembangan mental
Ketawa 2 bulan Isap jempol -
Miring 3 bulan Gigit kuku -
Tengkurap 4 bulan Seringmimpi -
Duduk 6 bulan Mengompol -
Merangkak 7 bulan Aktif sekali -
Berdiri 9 bulan Apatik -
Lari 18 bulan Membangkang -
Gigi pertama 11 bulan Ketakutan -
Bicara 12 bulan Pergaulan jelek -
Membaca 4 tahun Kesukaan belajar -
Prestasi di sekolah Baik

18 Kesan : Tumbuh kembang sesuai usia


Riwayat Perumahan dan Lingkungan
 Rumah tempat tinggal : Semi Permanen
 Sumber air minum : Galon
 Buang air besar : Di dalam rumah (WC)
 Sampah : Tempat sampah
 Kesan : Higiene dan sanitasi baik

19
Pemeriksaan fisik
Status generalisata
 Keadaan umum : sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan darah : 100/80 mmHg
 Frekuensi nadi : 88 /menit
 Frekuensi nafas : 21 /menit
 Suhu : 36,50 C
 Berat badan : 48 kg
 Tinggi badan : 153 cm
 Status Gizi :
BMI:= BB/ TB(m) 2 =48/(1,5) 2 = 20,8 (normoweight)

20
 Kepala : Normocephal
 Rambut :Hitam, tidak mudah dicabut
 Mata :Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pupil isokor diameter 2mm/2mm, reflek cahaya +/+
 Telinga :Tidak ditemukan kelainan
 Hidung :Nafas cuping hidung tidak ada
 Tenggorok :Tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak
hiperemis
 Gigi dan Mulut :karies gigi tidak ada, mukosa mulut basah
 Leher : JVP 5-2 cmH2O, pembesaran KGB tidak ada

21
 Thorax
- Paru :
Inspeksi : Normochest, simetris kiri dan kanan, retraksi
dinding dada tidak ada
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor dikedua lapamgan paru
Auskultasi : Vesikuler, Rh -/- Wh -/-
- Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi: Batas Atas : RIC II sinistra
Batas Kanan : Linea sternalis dextra
Batas Kiri : RIC V 1 jari medial LMCS
22
Auskultasi : Irama teratur, bising tidak ada
 Abdomen :
- Inspeksi : Distensi tidak ada, purpura (+)
- Palpasi : NT (+) regio epigastrium dan umbilikal, NL(-),
pembesaran hepar (-), pembesaran lien (-)
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bising usus meningkat

 Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik


 Refleks Fisiologis (+)
 Reflek patologis (-)

23
24
Status Dermatologikus :
 Lokasi : seleruh tubuh kecuali wajah dan leher
 Distribusi : Generalisata
 Bentuk Lesi : Khas
 Ukuran : milier – lentikular
 Batas : tegas
 Permukaan : rata
 Effloresensi : makula eritem

25
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah rutin :
 Hb : 13,6 gr/dl
 Ht : 39,9 %
 Leukosit : 14.003/uL
 Trombosit: 280.000/uL

26
Urinalisa
Warna : kuning
Blood : (-) Sedimen
Bilirubin : (-) Eritrosit : (-)
Urobilinogen : (-)
Silinder : (-)
Keton : (-)
Leukosit :2-4
Protein : (-)
Kristal : (-)
Nitrit : (-)
Epitel :1-3
Glukosa : (-)
pH : 5,0
Bj : 1,030
DIAGNOSA KERJA
 Purpura Henoch Schonlein

PEMERIKSAAN ANJURAN
 Kadar serum IgA
 Biopsi Kulit

28
PENATALAKSANAAN
Non farmakologi:
 Tirah baring
 Diet MLDSC 2000 kkal
Farmakologi
 IVFD KaEN 3B 21 tpm (makro)
 Metil Prednisolon 2 x 4 mg

PROGNOSIS
 Qua ad vitam :bonam
 Qua ad bonam :bonam
 Qua ad sanam :bonam

29
FOLLOW UP

30
Hari Ke Subjektif Objektif Tatalaksana

2 -Muntah(-),mual(-) KU: sedang Non farmakologi:


9/12/17 -Nyeri perut tidak ada Kes: CMC Tirah baring
-Nafsu makan membaik TD:110/80mmHg Diet MLDSC 2000
-Ruam warna kemerahan di ND:88 x/menit kkal
badan,tangan dan kaki (+) NF : 20 x/ menit Farmakologi
-BAK dan BAB dalam Suhu: 36,50C IVFD KaEN 3B 21
batas normal Mata: konjungtiva anemis (-), tpm (makro)
sclera ikterik (-) Metil Prednisolon 2 x
Thorax: cor dan pulmo dalam 4 mg
batas normal Rencana:USG
Abd:distensi tidak ada, BU (+) Abdomen
normal, purpura (+)
A/Purpura Henoch Schonlein

31
Hari Ke Subjektif Objektif Tatalaksana

3 -Muntah(-),mual(-) KU: sedang Non farmakologi:


11/12/17 -Nyeri perut tidak ada Kes: CMC Tirah baring
-Nafsu makan membaik TD:110/80mmHg Diet MLDSC 2000
-Ruam warna kemerahan ND:85 x/menit kkal
di badan,tangan dan kaki NF : 20 x/ menit Farmakologi
sudah berkurang dan Suhu: 36,50C IVFD KaEN 3B 21
menjadi kecoklatan Mata: konjungtiva anemis (-), tpm (makro)
-BAK dan BAB dalam sclera ikterik (-) Metil Prednisolon 2 x
batas normal Thorax: cor dan pulmo dalam 4 mg
batas normal
Abd:distensitidak ada, BU (+)
normal,purpura (+)
A/Purpura Henoch Schonlein

32
Hari Ke Subjektif Objektif Tatalaksana

4 -Muntah(-),mual(-) KU: sedang Non farmakologi:


12/12/17 -nyeri perut tidak ada Kes: CMC Tirah baring
-Nafsu makan membaik TD:110/80mmHg Diet MLDSC 2000
-Ruam warna kemerahan ND:87 x/menit kkal
di badan,tangan dan kaki NF : 20 x/ menit Farmakologi
sudah berkurang dan Suhu: 36,50C IVFD KaEN 3B 21
menjadi kecoklatan Mata: konjungtiva anemis (-), tpm (makro)
-BAK dan BAB dalam sclera ikterik (-) Metil Prednisolon 2 x
batas normal Thorax: cor dan pulmo dalam 4 mg
batas normal Pasien diperbolehkan
Abd:distensi tidak ada, BU(+) pulang
normal,purpura (+)
Kesan USG Abdomen:
saat ini tidak tampak kelainan
33
radiologi
Diskusi
 Telah dilaporkan seorang anak umur 13 tahun datang
dengan keluhan muntah sejak 1 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit,muntah berisi makanan yang dimakan
dan ada bercak-bercak darah sedikit,frekuensi muntah 11
kali dan jumlahnya ± ¼ gelas aqua setiap kali muntah.
Keluhan lainnya nyeri perut dan sendi-sendi dirasakan
sakit.
 Pemeriksaan fisik ditemukan purpura di seluruh tubuh
kecuali wajah dan leher dan nyeri tekan di regio
epigastrium dan umbilikal. Pada pemeriksaan penunjang
ditemukan trombosit normal dan leukositosis.
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang dapat ditegakkan diagnosanya purpura
34
henoch schonlein.
 Purpura Henoch Schonlein adalah sindrom klinis
yang disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah
kecil sistemik yang ditandai dengan lesi spesifik
berupa purpura nontrombositopenik, artritis atau
atralgia, nyeri abdomen atau perdarahan
gastrointestinalis, dan kadang – kadang nefritis atau
hematuria. Sampai sekarang penyebab penyakit ini
belum diketahui. Diduga beberapa faktor
memegang peranan, antara lain faktor genetik,
infeksi traktus respiratorius bagian atas, makanan,
gigitan serangga, imunisasi dan obat – obatan.
 Pada pasien ini diberikan cairan rumatan KaEn 3B
karena pasien membutuhkan cairan elektrolit serta
diberikan kortikosteroid yaitu metilprednisolon.
35
Daftar Pustaka

 Soedarmo, sumarno S. Poorwo,dkk. Purpura Henoch


Schonlein. Dalam Buku Ajar Alergi dan Imunologi Anak Edisi
Kedua. Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2012. h.337-377.
 Purpura Henoch-Schonlein . (ed). Standar Penatalaksanaan
Ilmu Kesehatan Anak Universitas Sriwijaya. Indonesia: 2010.
 Lissaeur Tom,Clayden Graham.Ilustrated Textbook of
pediatrics, third edition, British Library Cataloguing
Publication, 2008.
 Pudjiadi MTS, Tambunan T. Nefritis Purpura Henoch
Schonlein.Sari Pediatri, 2009.

36
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai