SERVIKS
Oleh :
Nurul Afni S.Ked
Afwan Fajri S.Ked
Pembimbing :
Dr. H. Dodi Faisal Sp.OG
Infeksi HPV :
prevalensi tinggi pada
kelompok usia muda.
Namun, kanker serviks: baru
timbul pada usia > 30 tahun
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Adneksa
Fundus uteri
Kanalis servikalis
Lapisan basal
Terdiri dari satu lapis sel dan berada diatas membrana basalis yang tipis Mitosis aktif terjadi
pada lapisan ini
Lapisan superfisial
Bervariasi dalam ketebalannya, tergantung pada derajat stimulasi estrogen
Histologi Endoserviks
Sel-sel yang terlihat pada pap smear mencerminkan ektoserviks dan endoserviks
Sambungan Skuamokolumner
• Sambungan
skuamokolumner (SSK)
Perbatasan epitel skuamous
berlapis dari ektoserviks dan
epitel kolumnar endoserviks
• SSK marka sitologik dan
kolposkopik penting
• SSK asal > 90 % neoplasia
saluran genital bawah
Epitel Kolumner
Tampak lebih merah
Epitel Kolumner
Epitel Skuamous
Sambungan Skuamo Kolumnar
Sambungan Skuamo
SCJ lama
kolumnar= SSK
Daerah columnar
epithelium
Daerah metaplasti
squamos epithelium
Kanker peringkat
ketiga penyebab
kematian Di Indonesia diperkirakan
setiap tahun muncul ±
20.000 kasus baru, jenis
terbesar : kanker serviks.
(DepKes RI)
64% penderitanya
perempuan.
kanker serviks dan
kanker payudara.
Usia > 35 tahun
Usia pertama kali menikah : <20
tahun
Perokok
Paritas tinggi
KANKER SERVIKS DISEBABKAN OLEH HUMAN PAPILLOMA
VIRUS
120 Tipe HPV telah diketahui
30-40 Tipe HPV menyerang anogenital
Low risk type ( HPV 6 & 11 ) High risk type ( HPV 16 & 18)
(tidak menyebabkan kanker) Menyebabkan kanker serviks
Menyebakan anogenital warts
Definitive
Efficacy
Memadai untuk
negara di sarana terbatas
Alur Pemeriksaan IVA
Inspekulo
2. SSK ?
Biopsi
Tidak tampak SSK Tampak SSK
Negatif Positif
4. KRIOTERAPI ?
• Posisi litotomi,
• tampilkan serviks, nilai:
4 langkah
1. Mencurigakan kanker, tidak
perlu IVA
4. Kandidat krioterapi ?
INTERPRETASI IVA
NO HASIL INTERPRETASI
1 NORMAL Licin, merah muda, bentuk portio normal
2 INFEKSI Servisitis, Banyak Fluor, polip, ektropion
3 POSITIF IVA Plak putih, Epitel acetowhite
4 KANKER SERVIKS Pertumbuhan seperti bunga kol, mudah berdarah
Skrinner / Sitologist /
Patologist
Sensitivitas 70%--80% 65%-- 96%
Spesifisitas 90%-- 95% 54%-- 98%
Hasil 1 hari–1 bulan Langsung
• IVA
• VILI
Kolposkopi
• Pasien berbaring dengan
posisi litotomi
• Posisikan colposcope
beberapa inchi dari vulva
• Arahkan cahaya kearah dalam
vagina
• Serviks dan vagina akan diusap
dengan kapas untuk
membersihkan dari lendir
• Bila diperlukan dilakukan LEEP,
atau LLETZ untuk kepetingan
diagnostik maupun terapeutik
Tes DNA HPV
• Dalam artikel yang diterbitkan oleh American
Society of clinical Pathology USA, melaporkan
bahwa tes DNA HPV memiliki nilai deteksi
kanker serviks lebih baik dari papsmear.
• Wanita yang hasil tes DNA HPV positif meski
papsmear normal memiliki resiko mengidap
kanker serviks yang sama dengan wanita yang
papsmearnya positif
Klasifikasi
Lesi
Prakanker
hingga
Karsinoma
Invasif
STADIUM
Kanker Serviks
Pre-invasif
IVA
Stadium nol Karsinoma insitu, karsinoma intraephytelial
Karsinoma invasive
(Inspeksi Visual dengan
Stadium I
Asam Asetat)
Kanker terbatas pada serviks uteri
Stadium IA Kanker pre-klinik yang didiagnosa hanya secara
mikroskopik
Stadium IB Lesi dengan dimensi lebih besar dari stadium IA
Kriteria penilaian
Stadium II
IVA
Kanker meluas keluar serviks, tetapi belum mencapai
dinding panggul. Kanker sudah mengenai vagina 1/3
bagian bawah
Stadium IIA Parametrium masih bebas
I. Normal
Stadium IIB Parametrium sudah terkena
Stadium III Kanker sudah mencapai panggul. Pada pemeriksaan
II. IVA positif : ditemukan bercak putih
rectal tidak ada celah antara tumor dan dinding
panggul. Penyebarannya sudah sampai 1/3 distal
vagina
Stadium IIIA Belum sampai dinding panggul
III. Kanker serviksPenyebarannya
Stadium IIIB mencapai dinding panggul dan atau
ada hidronefrosis atau tidak berfungsinya ginjal