Anda di halaman 1dari 38

Disusun Oleh:

Azura Aqila
1310070100082

Preseptor:
dr. Elfahmi, Sp.THT-KL
TELINGA
ANATOMI TELINGA
TERDIRI DARI:
•Telinga luar
•Telinga tengah
•Telinga dalam

Telinga luar:
•Aurikula
•Meatus Akustikus Eksternus

Telinga tengah: Telinga dalam:


•Membran Timpani
•Tulang dan otot pendengaran
•Koklea
•Tegmen timpani
•Labirin Vestibuler
•Tuba Eustachius
•Kanalis semisirkularis
•Aditus ad Antrum
•N VIII
•Mukosa telinga
Telinga luar

Daun telinga (Pinna)

Fungsi: untuk
Bentuknya
mengetahui
Dibentuk dengan
lokasi bunyi
oleh berbagai
dari arah
cartilago tonjolan dan
depan-
dan otot cekungan
belakang dan
serta ditutup dengan
membedakan
oleh kulit panjang sekitar
tinggi-rendah
2,5 cm.
bunyi
Seluruh liang telinga diliputi kulit
• Hanya bagian tulang rawan yang mengandung folikel rambut
dan kelenjar serumen

Fungsi: meneruskan energi bunyi dari daun telinga ke


telinga tengah
Meatus Accusticus Externus
Vascularisasi :Cabang
dari A.auricularis
posterior, A.maxillaris
interna dan A.
temporalis

Persarafan:N.Auriculotemporalis
cabang dari N.Mandibularis
dan N.Auricularis cabang dari
N.Vagus

5
Telinga Tengah

Telinga tengah berbentuk kubus dgn batas-


batas :
• - Luar : Membran Tympani
• - Depan : Tuba Eustachius
• - Bawah : Vena jugularis (bulbus jugularis)
• - Belakang : Aditus ad antrum, kanalis fasialis
pars vertikalis
• - Atas : Tegmen timpani
(meningen/otak)
Dalam (Berturut-turut
dari atas kebawah) :
- kanalis
semisirkularis
horizontal
- kanalis fasialis,
- tingkap lonjong
(oval window)
- tingkap bundar
(round window)
- promontorium.
Membran Tympani

Pars flasida
• Superior
• Lebih tipis
• Dua lapisan

Pars tensa
• Inferior
• Lebih tebal
• Tiga lapis
Tulang pendengaran

Maleus

Incus

Stapes
TUBA EUTACHIUS
Adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga
tengah dengan nasofaring.

1/3 bagian posteriornya adalah tulang dan 2/3 bagian


anteriornya adalah cartilago.
Fungsi tuba adalah sebagai ventilasi, drainase sekret dan
sebagai proteksi menghalangi masuknya sekret dari nasofaring
ke telinga tengah.
Fungsi Telinga Tengah

• Meneruskan energi akustik yang berasal dari


telinga luar ke dalam koklea

• Amplifikasi (penguatan) bunyi melalui mekanisme


system ossicular chain, perbedaan luas
penampang antara membran timpani dan
tingkap lonjong serta oleh bentuk kerucut
membran timpani
Bunyi Dalam bentuk Tulang
gelombang di Membran
ditangkap oleh pendengar
alirkan melalui tympani
daun telinga an
udara / tulang bergetar
ke koklea
Os stapes

Perilimph Tingkap
Mendorong Membrana pada skala
reissner lonjong (oval
endolimph vestibuli window)
bergerak

Timbul gerakan
antara Lepas ion- Timbul PA
membrana Kanal ion ion pada
tektorial dan terbuka bermuatan N.Auditoriu
membrana listrik s
basillaris
Korteks
pendengaran
OTITIS
MEDIA
EFUSI
Otitis media efusi (OME) adalah suatu penumpukan
cairan dalam telinga tengah dengan membrane
timpani yang masih utuh tanpa disertai dengan
tanda-tanda infeksi akut. Adanya cairan di dalam
telinga tengah mengakibatkan terjadinya gangguan
pendengaran.
Laki-laki
=
Perempuan
Anak-anak 2-5 tahun
(<10 th)
Dewasa

Insiden tertinggi
pada musim
dingin
Pembukaan dan
penutupan tuba
eustachius
Blokade tuba
(barotrauma)

Infeksi pada
telinga tengah
Akut (Serosa)/OME Kronis (Glue Ear)
• Keadaan • Sekret terbentuk
terbentuknya sekret secara bertahap
di telinga tengah tanpa rasa nyeri
secara tiba-tiba dengan gejala-
yang disebabkan gejala pada
oleh gangguan telinga yang
fungsi tuba disertai berlangsung lama.
adanya nyeri telinga. • Lebih sering terjadi
• Lebih sering terjadi pada anak-anak.
pada orang dewasa.
Kegagalan fungsi tuba eustachius

Peningkatan produksi sekret dalam telinga


Pada orang dewasa Pada anak-anak

• Pendengaran berkurang • Penurunan pendengaran yang


• Rasa tidak nyaman tidak disadari
• Rasa penuh / tersumbat • Keterlambatan bicara,
pada telinga pemahaman pembicaraan,
• Tinitus dan Vertigo gangguan perkembangan
bahasa dan belajar
• Gangguan perilaku
Diagnosis
ANAMNESIS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
FISIK PENUNJANG
• Berkurang sampai hilangnya pendengaran
• Rasa penuh atau tersumbat di telinga
• Diplacusis binauralis
• Cairan terasa bergerak di dalam telinga
saat posisi kepala berubah
• Nyeri / tidak
• Vertigo dan tinitus
• Tanyakan adanya riwayat bepergian
dengan pesawat, diving, atau riwayat alergi.
• Nyeri tarik
• Nyeri tekan tragus
• Inspeksi kondisi liang telinga luar

Pemeriksaan Otoskop
› Membran timpani kelabu atau
menguning, berkurangnya pergerakkan
› Membran timpani translusen: air fluid
level atau gelembung udara kecil
› Kronis: membran timpani suram,
berwarna kuning kemerahan atau
keabu-abuan
Tes garputala

Tes Rinne Tes Weber Tes Scwabach Diagnosis

Negatif Lateralisasi ke Memanjang Tuli konduktif


telinga yang
sakit
Pure tone
Timpanometri
audiometry (PTA)
Penatalaksanaan

Non Bedah Bedah

www.themegallery.com
•Medikamentosa
•Decongestan, antihistamin

•Perasat valsava (bila tidak ada tanda-


tanda infeksi jalan napas atas)

•Hiposensitisasi alergi
•Miringotomi

•Pemasangan tuba
timpanostomi

•Adenoidektomi

33
Pemasangan tuba timpanostomi untuk sebagai ventilasi, yang
memungkinkan udara masuk ke dalam telinga tengah, dengan
demikian menghilangkan keadaan vakum. Tuba timpanostomi
terdapat dua macam: short term (contoh: grommets), long term
(contoh: T-tubes). Tuba jangka pendek dapat bertahan hingga 12
bulan, sedangkan tuba jangka panjang dapat digunakan hingga
bertahun-tahun.
• Atelektasis membran tympani

• Gangguan pendengaran

• Kista di telinga tengah

• Kolesteatoma
Secara umum, prognosis pasien
dengan otitis media efusi tergolong
baik. Kebanyakan kasus sembuh sendiri
tanpa intervensi.
Otitis media serosa, lebih dikenal sebagai cairan dalam
telinga tengah (Middle Ear Effusion), adalah kondisi yang paling
sering menyebabkan hilangnya pendengaran pada anak.
Adanya cairan di telinga tengah dengan membran timpani utuh
tanpa tanda-tanda infeksi disebut juga sebagai otitis media
dengan efusi.
Kebanyakan pasien dengan otitis media efusi, tidak
membutuhkan terapi, terutama jika gangguan pendengarannya
ringan, oleh karena resolusi spontan sering terjadi. Tatalaksana
otitis media efusi secara medikamentosa dapat berupa
decongestan, anti histamin, antibiotik, perasat valsava (bila tidak
ada tanda-tanda infeksi jalan napas atas), dan hiposensitisasi
alergi.Adapun tatalaksana bedah antara lain miringitomi,
pemasangan tuba timpanostomi, adenoidektomi

Anda mungkin juga menyukai