Anda di halaman 1dari 25

Pneumonia Viral pada orang Dewasa: Temuan

Radiologi dan Patologi

Penyaji :………………………....
Pembimbing :………………………….
Tujuan Pembelajaran

Mengenali temuan radiografi dan CT berbagai


pneumonia viral pada orang dewasa

Menggambarkan korelasi antara temuan radiologi


dan temuan histopatologi.

Membahas perbedaan antara beragam pneumonia viral


berdasarkan gambaran radiologi dan klinis
2
Pendahuluan
Pneumonia atipikal

- Host sehat
- Virus influenza tipe A dan B

Pneumonia viral

• Host mengalami kelemahan sistem imun


• Sitomegalovirus, herpesvirus, measles dan adenovirus.

Gambaran radiologi pneumonia akibat virus berbeda-beda. Dibutuhkan pengenalan akan


beragam manifestasi radiologi pneumonia viral.
Temuan Patologi yang sering ditemukan
Trakeobronkitis
• Kongesti jalan napas, lumen berisikan infiltrat sel mononuklearis
• Degenerasi dan deskuamasi sel epitel

Bronkiolitis:
• Nekrosis epitel, eksudat neutrofilik pada lumen jalan napas, infiltrat
mononuklearis pada dinding jalan napas

Pneumonia
• Keterlibatan bronkiolus, hingga lobulus. 4
• Kerusakan alveolaris difus (perdarahan, infiltrasi, edema dan fibrin,
hiperplasia sel tipe 2, pembentukan membrana hialin
Pneumonia akibat virus herpes simpleks tipe 1

• Eksudat fibrosa disepanjang dinding alveolus.


• Penebalan interstisial karena proliferasi
fibroblastik

5
Temuan Radiologi yang sering ditemukan
Trakeobronkitis
• Jarang menunjukkan kelainan radiologi pada stadium akut
• Selanjutnya: bronkiektasis

Bronkiolitis:
• Hiperinflasi dan opasitas nodular yang tidak berbatas tegas secara radiologi

Pneumonia
• Nodul yang tidak berbatas tegas (nodul ruang udara dengan diameter 4 – 10
mm) 6
• Area opasitas sebukan kaca peribronkial berbentuk bercak dan konsolidasi
ruang udara.
Gambar 2. Pneumonia akibat virus influenza tipe C pada seorang pria yang berusia
46 tahun dengan dispnea.
a. Area retikulonodular difus peningkatan opasitas
b. Konsolidasi difus dikedua lapangan paru
c. Atenuasi sebukan kaca difus dengan area linear irreguler peningkatan atenuasi7
di kedua paru
Virus
Beragam pneumonia viral
Pneumonia virus influenza
• Manifestasi klinis: Melibatkan saluran napas atas, biasanya ringan, namun
bisa meluas dan mematikan dalam waktu 24 jam.
• Predisposisi: Mitral stenosis, kehamilan, diabetes, usia lanjut, imunosupresi
• Histologi: kongesti dinding jalan napas; Lumen mengandung infiltrat sel
mononuklear, degenerasi dan deskuamasi sel epitel, kerusakan alveolar difus
• Radiografi: Area konsolidasi ruang udara berbentuk bercak yang tidak
berbatas tegas, diameter 1 – 2 cm. Membaik dalam waktu sektiar 3 minggu
8
Gambar 3. Pneumonia akibat virus influenza tipe C pada seorang pria yang berusia
21 tahun dengan batuk.
a. Nodul yang tidak berbatas tegas dan Area retikulonodular difus peningkatan
opasitas
Konsolidasi peribronkovaskular atau subpleural multifokal dan atenuasi sebukan 9
kaca pada kedua paru.
Virus
Beragam pneumonia viral
Pneumonia virus Measles
• Manifestasi klinis: sering pada anak kecil. Pneumonia virus measles primer dan
pneumonia bakterialis sekunder
• Predisposisi: nonimunisasi, kegagalan vaksin, dan paparan terhadap organisme,
kehamilan, kelemahan sistem imun.
• Histologi: Hiperplasia epitel pada bronkiolus dan alveolus peribronkialis, dan
trakeobronkial dengan dilatasi kistik kelenjar mukosa. Multinucleated giant cell.
• Radiografi: campuran opasitas regikular dan konsolidasi ruang udara.;atenuasi
sebukan kaca, nodul sentrilobular kecil.; pembesaran nodus limfe, efusi pleura. 10
Gambar 4. Pneumonia akibat virus
measles pada seorang anak laki-laki
yang berusia 13 tahun dengan
demam, batuk, dan ruam kulit.
• Foto polos: nodul yang tidak berbatas
tegas dan konsolidasi berbentuk
bercak pada zona paru tengah dan
bawah kiri.

11
Virus
Beragam pneumonia viral
Pneumonia Hantavirus
• Manifestasi klinis: Hemorrhagic fever with renal syndrome. Demam, hipotensi,
gagal ginjal. Distres pernapasan akibat edema nonkardiogenik.
• Predisposisi: Aktivitas luar ruangan di area pedesaan.
• Histologi: .edema interstisial dan ruang udara, infiltrat limfosit, nekrosis epitel,
trombosis vaskular dan membrana hialin interstisial ringan hingga sedang; debris
seluler ekstensif, destruksi sel tipe I, penonjolan sel tipe II.
• Radiografi:. Edema interstisial dengan atau tanpa perkembangan yang cepat
menjadi kelainan ruang udara. Distribusi sentral atau bibasiler. Efusi pleura. 12
Kebocoran kapiler pulmonal.
Pneumonia Hantavirus
Edema paru alveolaris progresif
Bentuk klinis yang memburuk dengan
cepat, konsolidasi ruang udara,
cepat, fulminan dan seringkali mematikan efusi pleura
Bentuk klinis yang terbatas dan kurang Edema interstisial ringan dan
berat kelainan ruang udara minimal.

Pneumonia
Hantavirus
(Spesies Sin
Nombre) pada
wanita Amerika
usia 39 taun
dengan sesak 13
napas.
Virus
Beragam pneumonia viral
Pneumonia Adenovirus
• Manifestasi klinis: faringitis, faringokonjungtivitis, laringotrakeobronkitis,
bronkiolitis, atau pneumonia.
• Predisposisi: Tentara yang direkrut sebelum pengembangan vaksin adenovirus,
kelemahan sistem imun
• Histologi: .area konsolidasi perdarahan berbentuk bercak, material mukopurulen
atau perdarahan dengan penebalan dinding saluran napas.
• Radiografi:. Bronkopneumonia bilateral difus dan inflasi berlebihan yang berat,
ateletaksis lobaris., Hiperaerasi, penebalan dinding bronkial, dan area ateletaksis14
berbentuk bercak.
Pneumonia Adenovirus
Pneumonia akibat adenovirus pada anak laki-laki yang berusia 15 tahun.

15
Ateletaksis lobus kanan dan medial dan perangkapan udara multifokal dan tampilan
yang mengesankan bronkiolitis akut.
Pneumonia Virus Herpes Simpleks Tipe 1

• Predisposisi: Kelemahan sistem imun dan telah mengalami trauma pada jalan
napas akibat intubasi, inhalasi asap dan merokok kronis
• Histologi: ulkus difus atau fokal pada epitel trakeobronkial dengan atau tanpa
bronkopneumonia nekrotikan. Nekrosis alveolaris, eksudat proteinaceaus dengan
berbagai respon inflamasi polimorfonuklearis.
• Kemungkinan jalur keterlibatan saluran pernapasan bawah:
• Aspirasi atau ekstensi langsung infeksi orofaring kedalam sistem pernapasan bawah
• Penyebaran hematogen pada pasien-pasien dengan sepsis
16
Pneumonia Virus Herpes Simpleks Tipe 1

Pneumonia akibat virus herpes


simpleks tipe 1 pada seorang pria
yang berusia 36 tahun dengan
sindroma mielodisplastik.
- Foto thoraks: opasitas sebukan kaca
difus, nodul yang tidak berbatas
tegas, konsolidasi
- CT scan: atenuasi sebukan kaca
difus dan beberapa nodul ruang
udara 17
Virus
Beragam pneumonia viral
Pneumonia Virus Varicella Zoster
• Manifestasi klinis:penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (chickenpox)
pada anak-anak, namun pada orang dewasa menyebabkan komplikasi yang
signifikan seperti pneumonia virus varicella zoster.
• Predisposisi: Kelemahan sistem imun dan limfoma
• Histologi: . Kerusakan alveolaris difus. Nodul sferis, yang menyebar secara acak
diseluruh parenkim paru, kalsiikasi.
• Radiografi:. Nodul yang tidak berbatas tegas berukuran 5 – 10 mm, dapat konfluent
atau fleeting. Nodul dengan opasitas sebukan kaca berbentuk halo yang 18
mengitarinya.
Pneumonia Virus Varicella Zoster
Pneumonia akibat virus varicella zoster pada pria yang berusia 30 tahun dengan
demam dan ruam kulit.

19
Virus
Beragam pneumonia viral
Pneumonia Sitomegalovirus
• Manifestasi klinis: Penyakit paru simptomatik berat.
• Predisposisi: Kelemahan sistem imun, resipien transplant allogenik.
• Histologi: Sel sitomegalik didalam area kerusakan alveolus. Proses pengisian
alveolus akibat perdarahan, eksudat neutrofilik dan fibrinosa, dan pembentukan
membrana hialin.
• Radiografi:. Campuran infiltrat alveolar-interstisial campuran seperti atenuasi
sebukan kaca, konsolidasi, nodul, nodul sentrilobular yang tidak berbatas tegas,
dilatasi bronkial, dan penebalan septum interlobularis 20
Pneumonia Sitomegalovirus
Pneumonia pada pria usia 28 tahun dengan leukemia mieloid akut

- CT scan: atenuasi sebukan kaca


berbentuk bercak multifokal
- Foto mikro: proliferasi fibroblastik
interstisial dan intraalveolaris,
dengan sebagian infiltrasi sel
mononuklear.
- Foto mikro: tiga badan inklusi
didalam nukleus ang besar 21
Virus
Beragam pneumonia viral
Pneumonia Virus Eipstein Barr
• Manifestasi klinis:Mononukloeis infeksius: membaik selama periode beberapa
minggu atau bulan tanpa sekuele.
• Predisposisi: Usia dewasa muda.
• Histologi: sel-sel inflamasi mononuklear dengan berkas bronkovaskular dan
septum interlobularis pada infiltrat pulmonalis interstisial.
• Radiografi:. Limfadenopati mediastinal.

22
Pneumonia Sitomegalovirus
Pneumonia pada pria usia 25 tahun akibat virus Eipstein Barr dengan demam,
menggigil dan nodus limfe yang teraba

- Foto polos: opasitas sebukan kaca dan nodul kecil multipel pada kedua paru, 23
efusi pleura bilateral.
Kesimpulan

• Temuan radiologi pneumonia viral dewasa berbeda-beda dan saling bertumpang


tindih, tidak hanya dapat ditegakkan berdasarkan gambaran pencitraan.
• Mengenali temuan radiologi akan membantu mempersempit diagnosis banding dan
meningkatkan akurasi diagnosis pneumonia viral.

24
Terima Kasih

25

Anda mungkin juga menyukai