KANKER SERVIKS
Masuk Rumah Sakit pada tanggal 18 April 2017, pukul 15.55 WITA
LAPORAN KASUS
Keluhan Utama:
Perdarahan dari jalan lahir.
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Sekarang
Perdarahan dari jalan lahir +- 3 bulan SMRS(sejak Januari 2017). Perdarahan
berwana merah tua, kehitaman, dan bergumpal, banyaknya sekitar 2 x ganti
pembalut/harinya. Sekarang darah yang keluar sudah lebih sedikit dan hanya
muncul kadang-kadang, berupa flek-flek kemerahan. Pasien menyatakan masih
menstruasi, namun sulit mengetahui haid terakhirnya sejak perdarahan ini muncul.
Pasien juga mengeluh adanya keputihan, berwarna putih kekuningan, berlendir
dan berair, berbau amis, gatal pada kemaluan, dan nyeri pada tulang kemaluan.
Riwayat perdarahan setelah berhubungan seksual (-),BAB dan BAK lancar.
Penurunan BB selama 1 tahun terakhir ini sebanyak +- 2 kg. Pasien berobat ke salah
satu RS Swasta pada bulan Maret 2017 dan berdasarkan hasil pemeriksaan PA
pasien didiagnosis menderita kanker serviks. Pasien kemudian dirujuk ke RSUD AWS
pada tanggal 12 April 2017, dan didiagnosis menderita kanker serviks stadium IIIA.
Pasien kemudian masuk rumah sakit untuk direncakan menjalani kemoterapi untuk
yang pertama kalinya.
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada.
Riwayat Pernikahan
Menikah pertama kali usia 26 tahun. Menikah 1 kali dengan suami yang sekarang.
Usia pernikahan 22 tahun.
Riwayat Kontrasepsi
KB suntik 3 bulan selama 22 tahun.
LAPORAN KASUS
Riwayat Menstruasi
Umur Menarche : 12 tahun
Lama : 6-7 hari
Banyak darah : 1-2 kali ganti pembalut dalam sehari
Sakit waktu menstruasi : dalam batas normal
HPHT : 26 – 12 - 2016
LAPORAN KASUS
Riwayat Obstetri
No. Tahun Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit JK/BB Keadaan
Kehamilan Persalinan Lahir
2. Abortus
3. 2000 RS. Islam Aterm Spontan Bidan - L/ Hidup
pervaginam 3100 gr
Foto Thorax : cor dan pulmo tak tampak kelainna, tak tampak nodul
metastase
Penatalaksanaan
Kemoterapi carbo-paxus seri I ke-1
LAPORAN KASUS
WAKTU FOLLOW UP
18/04/17 Menerima pasien dari poliklinik dengan Ca servix stadium IIIA pro kemoterapi seri I ke-1
15.55 WITA S : nyeri pada tulang kemaluan
O : KU baik, kesadaran CM
TD : 130/90 mmHg N : 80 x/menit RR : 18 x/menit T : 36,5°C
A : Ca servix Stadium IIIA
P : pro kemoterapi carbo-paxus seri I ke-1
Tunggu resep kemoterapi dan jadwal kemoterapi
21/04/2017 s/d Pasien menjalani kemoterapi carbo-paxus seri I ke-1 di ruang kemoterapi selama 2
22/04/2017 hari
Pasien diberikan surat kontrol dan dianjurkan kontrol lagi ke Poliklinik Obgyn 2 minggu
lagi untuk persiapan kemoterapi seri I ke-2.
TINJAUAN PUSTAKA : DEFINISI
• Kanker serviks : tumbuhnya sel abnormal
pada serviks uterus, daerah antara
uterus dan vagina
• 80-90% : SCC
• 10-20% : AdenoCa
• Lain-lain : small cell
EPIDEMIOLOGI
Kanker serviks :
- Keganasan ketiga pada wanita di dunia
- Penyebab kedua dari kematian terkait kanker pada wanita di negara
berkembang.
Secara internasional, >500.000 kasus baru / tahun
Menurut WHO (2012), ~445.000 kasus baru kanker serviks & >270.000 kematian
akibat kanker serviks
Di Indonesia, insidensi kasus baru kanker serviks adalah ~20.928/tahun &
~9.498 kematian.3
CDC kejadian kanker serviks stadium akhir paling tinggi di antara wanita
berusia 50-79 tahun. Namun, kanker serviks dapat didiagnosis pada wanita
usia subur.
ETIOLOGI
Etiologi:
- Usia
- Usia pertama menikah
- Paritas
- Kontrasepsi yang digunakan
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Penyakit menular seksual (HPV, risiko tinggi : 16,18)
- Pasangan suami yang tidak sirkumsisi
- Merokok
PATOLOGI
Epitel serviks ada 2, dibatasi oleh SCJ.
Letaknya tergantung umur, aktivitas seks dan paritas.
Pada wanita dengan aktivitas seksual tinggi, SCJ
ostium eksternum, karena trauma atau retraksi otot
oleh PG.
Masuknya bahan-bahan yang dapat mengubah sifat
sel secara genetik atau mutagen pada fase aktif
metaplasia dapat menimbulkan sel-sel yang
berpotensi ganas. Perubahan biasanya terjadi pada
daerah SCJ/ daerah transformasi.
Sel-sel yang mengalami mutasi displasia.
MANIFESTASI KLINIK
IA2 Lesi telah menembus membrane basalis > 3mm, < 5 mm, d =
<7 mm
IB1 Lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer < 4 mm
3. Kemoterapi
• Apabila kanker telah menyebar ke luar panggul, maka dianjurkan menjalani
kemoterapi.
PROGNOSIS
Prognosis kanker serviks tergantung dari tingkatan klinik dan jenis
histologik tumor. Biasanya penyakit ini ditemukan dalam stadium lanjut,
maka angka harapan hidupnya tidak seberapa baik. Harapan hidup
selama 5 tahun pada pasien kanker serviks yaitu 100% pada stadium
prainvasif, 90% pada stadium I, 82% pada stadium II, 35% pada stadium
III dan 10% pada stadium IV.
Pasien kanker serviks yang tidak diobati atau tidak memberikan respons
terhadap pengobatan, 95% akan mengalami kematian dalam 2 tahun
setelah timbul gejala. Pasien yang menjalani histerektomi dan memiliki
risiko tinggi terjadinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi
dini dapat diobati dengan radioterapi. Setelah histerektomi radikal,
terjadi 80% rekurensi dalam 2 tahun.
Teori Kasus
Pada stadium dini tidak ada gejala khas, terkadang asimtomatik. Namun dapat ditemukan: Perdarahan dari jalan lahir yang
1. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar dari vagina ini makin abnormal, dialami selama kurang lebih
lama makin berbau busuk karena adanya infeksi dan nekrosis jaringan. tiga bulan sebelum masuk rumah sakit.
2. Perdarahan abnormal, biasanya setelah senggama (post coital bleeding), perdarahan Keputihan, berlendir, berbau, dan gatal
diluar masa haid, haid yang lama, dan timbulnya perdarahan setelah masa menopause, pada kemaluan.
dan dapat timbul gejala-gejala anemia akibat dari perdarahan abnormal yang Nyeri pada jalan lahir dan tulang
berulang. kemaluan.
3. Timbul nyeri pada daerah panggul (pelvis) atau pada daerah perut bagian bawah bila
terjadi peradangan pada panggul dan infiltrasi sel tumor ke serabut saraf.
Pada stadium lanjut dapat terlihat tanda-tanda yang lebih khas untuk kanker serviks, baik
berupa perdarahan yang hebat, fluor albus yang berbau dan rasa sakit yang sangat hebat.
Pada stadium kanker lanjut, badan menjadi kurus karena kekurangan gizi, timbul iritasi pada
kandung kemih dan poros usus besar bagian bawah (rectum), kegagalan faal ginjal akibat
infiltrasi tumor ke ureter sebelum memasuki kandung kemih, yang menyebabkan obstruksi
total, atau timbul gejala-gejala lain yang disebabkan oleh metastasis jauh dari kanker serviks
itu sendiri.
Teori Kasus
Tanda - Dari pemeriksaan fisik pasien, didapatkan tanda-tanda vital, dan
Pemeriksaan fisik fungsi jantung, paru dan hepar normal.
a. Serviks dapat teraba membesar, ireguler, teraba lunak Status Ginekologis
b. Bila tumor tumbuh eksofitik maka terlihat lesi pada porsio atau - Inspeksi:vulva/uretra tenang, tak tampak tanda peradangan, tak
sudah sampai vagina. tampak benjolan, discharge (-)
- Palpasi : nyeri tekan suprapubik (+)
Pemeriksaan in spekulo : - Inspekulo : tidak dilakukan
a) Adanya portio ulseratif - Vaginal Toucher : ostium uteri eksterna tertutup, portio teraba
b) Adanya fluor albus kenyal, tidak rata dan tidak halus, teraba massa pada porsio,
c) Munculnya darah jika lesi tersentuh (lesi rapuh) konsistensi kenyal, berdungkul-dungkul, ukuran massa berukuran
d) Terdapat gambaran seperti bunga kol pada stadium lanjut kira-kira lebih dari 4 x 4 x 4 cm, teraba hingga ke 1/3 bawah
vagina anterior, adneksa parametrium kanan teraba tegang,
Pemeriksaan bimanual : cavum douglas tidak menonjol. Nyeri tekan (-). Handscoen: flek
a) Adanya fluor albus darah (+), warna merah tua, lendir (+).
b) Adanya massa benjolan ataupun erosi ataupun ulkus pada
portio uteri
Diagnosis harus dipastikan dengan pemeriksaan histologi dan
jaringan yang diperoleh dari biopsi.
Pemeriksaan penunjang
Teori Fakta
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan beberapa USG
pemeriksaan penunjang sebagai berikut: Dilakukan oleh dr. Sp.OG, untuk melihat kondisi alat reproduksi genitalia
- Sitologi Pap Smear interna dan organ serta jaringan disekitarnya. Terlihat ada invasi sel
- Biopsi kanker ke parametrium dekstra.
- Kolposkopi Biopsi
- Konisasi Makroskopis : diterima jaringan tak teratur 0,4 gr warna coklat
- Tes IVA rapuh
Sedangkan pemeriksaan penunjang berupa laboratorium darah, Mikroskopis : potongan-potongan jaringan mengandung dan
kimia klinik, sampai dengan urinalisa berfungsi sebagai skrining dilapisi sel-sel ganas proliferatif, bulat monoton hiperkromatin tersusun
ada atau tidaknya penyakit lain pada pasien. Pada pasien yang padat.
telah mengalami kemoterapi, pemeriksaan laboratorium darah Kesimpulan : Small cell type carcinoma servix, invasive
sangat penting karena beberapa jenis obat kemoterapi ada Foto Thorax : cor dan pulmo tak tampak kelainna, tak tampak nodul
yang berpengaruh pada kerja sumsum tulang yang merupakan metastase
pabrik pembuat sel darah merah, sehingga jumlah sel darah Echocardiography : normal echocardiography
merah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah Laboratorium Darah :
putih (leukosit). Penurunan sel darah terjadi setiap kemoterapi, Hb : 13,3 mg/dl Leukosit : 6580/μL
dan test darah biasanya dilakukan sebelum kemoterapi Trom : 246.000/μL Ht : 41,0 %
berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali Hasil kimia klinik dan urinalisa semua dalam batas normal.
normal.
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan
Teori Fakta