Anda di halaman 1dari 16

Trauma Buli Buli

Verosa Siregar
1310211002

Definisi
Suatu keadaan dimana terjadinya
trauma pada vesika urinaria baik
saat vesika urinaria dalam kondisi
penuh maupun tidak

Epidemiologi
Kurang lebih 2% dari seluruh trauma
urogenital

Etiologi
Eksternal
Fraktur pelvis
Iatrogenik
TUR buli buli, Litotripsi, Partus,
Operasi didaerah pelvis

Faktor resiko
Kelemahan dinding buli buli
- Tuberkulosis
- Tumor buli buli
- Obstruksi Infravesikal kronik
Urin terisi penuh (Distensi)

Klasifikasi
Kontusio Buli Buli

AAST (American Association for


Surgery of Trauma
GRADE I :
Kontusio hematom intramural
Laserasi parsial dari ketebalan dinding
GRADE II :
Ekstraperitoneal, laserasi < 2 cm
GRADE III
Ekstraperitoneal, laserasi > 2 cm, ATAU
Intraperitoneal, laserasi < 2 cm
GRADE IV
Intraperitoneal laserasi > 2 cm
GRADE V
Intraperitoneal/ ekstraperitoneal laserasi dinding bladder meluas
sampai collum bladder atau orifisium uretra

Manifestasi Klinis

Nyeri didaerah suprasimfisis


Miksi bercampur darah
Trias:
Tidak dapat miksi
Tanda fraktur pelvis 1. Gross Hematuri
2. Gangguan miksi
Syok
3. Nyeri daerah
suprapubik
Hematoma perivesika
Tanda sepsis (Peritonitis)
Abses perivesika

Diagnosis
Anamnesis
Riwayat trauma pada abdomen atau pelvis
Adanya trias gejala klinis

Pemeriksaan klinis
Fraktur pelvis
Biasanya disertai perdarahan hebat ( tanda tanda
syok )
Abdomen bawah
Hematom, NT + daerah suprapubik
Ruptur buli intraperitoneal
Tanda cairan intraabdomen dan rangsangan
peritoneal

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : urinalisis + hematuri
makroskopis
Pencitraan :
Sistografi kontras 300-450 ml :
1. Foto saat buli terisi kontras : posisi AP
2. Posisi oblik
3. Wash out
Ektravasasi kontras dalam rongga
perivesika :
Robekan ekstraperitoneal

Ekstravasasi kontras rongga peritoneum :


Robekan intraperitoneal

Cystogram

Intraperitoneal
bladder rupture

Extraperitoneal
bladder rupture

Tatalaksana
Kontusio

Jika ahli ortopedi memasang plat untuk


memperbaiki fraktur pelvis , mutlak harus
digunakan penjahitan buli buli agar
menghindari terjadinya pengaliran urine ke
fragmen tulang yang telah dioperasi.
Setelah tatalaksana, lakukan sistografi pada
hari ke10-14 pasca trauma, jika masih ada
ekstravasasi kateter dipertahankan sampai
3 minggu

Komplikasi
Ekstraperitoneal
Infeksi
abses pelvis

Intraperitoneal
Peritonitis
Sepsis

Anda mungkin juga menyukai