Verosa Siregar
1310211002
Definisi
Peradangan yang terjadi pada kelenjar
saliva atau kelenjar parotis.
Mumps atau parotitis epidemika
merupakan self limiting disease yang
disebabkan oleh infeksi virus yang
paling sering terjadi di anak dan
remaja.
Anatomi
Etiologi
Virus Mumps
Kelompok Paramyxovirus
Famili : Paramyxoviridae
Genus : Rubilavirus
Genom RNA, berkapsul, ukuran 90-300 m.
Terdapat 2 Gp permukaan:
- HN (Hemaglutinin neuroaminidase)
- F (Fusion)
Epidemiologi
Lebih sering pada anak anak
Laki laki > perempuan
Dapat berulang pada saat masih
anak anak
Insidens pada usia <15 tahun (85%),
puncaknya 5-9 tahun
Faktor resiko
Oral hygiene yang buruk
Tidak memperoleh vaksinasi mumps
Cara penularan:
Masa inkubasi 12-25
hari
Kontak langsung
Masa penularan 2-4
Droplet saliva
hari sebelum
Muntah dengan saliva
pembengkakan dan
Urin
9 hari sesudah
pembengkakan
Manifestasi Klinis
Gejala Prodromal
(1-2 hari)
Demam
Mialgia
Sakit kepala
Anoreksia
Malaise
Nyeri
preaurikula
Stadium
Pembengkakan
(7-9 hari)
Kelenjar parotis
bengkak
unilateral
kemudian
bilateral
Kelenjar nyeri
serta nyeri
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Sesuai dengan manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang
a. Darah rutin
Leukopenia ringan dengan limfositosis relatif
b. Amilase serum
Meningkat seiring peningkatan parotis
c. Pemeriksaan serologis
Hemaglutinin Inhibition (HI Test)
2 kali pengambilan, pengambilan
pertama saat datang, pengambilan
kedua 3 hari kemudian, (+) jika
didapatkan perbedaan titer 4 x lipat
Neutralization Test
Mencampur serum penderita dengan
medium untuk biakan fibroblas embrio
anak ayam, (+) jika mengalami
hemadsorpsi
Complement Fixation
Untuk menentukan jumlah respon
Ab terhadap komponen antigen S &
V
Pemeriksaan Virologi
Melalui biakan virus yang ada
dalam saliva, urin, LCS, darah, (+)
jika mengalami hemadsorpsi dalam
biakan yang diberi cairan Na-fosfat
Tatalaksana
Tidak ada terapi spesifik, hanya
simptomatik dikarenakan self-limited
- Tirah baring
- Nutrisi dan minum air yang cukup
- Medikamentosa
Paracetamol: 7,5-10 mg/kgBB/hari
Pencegahan
Imunisasi pasif
Gamma-globulin
Imunisasi aktif
Kontraindikasi
Bayi
Virus<1
mumps
tahunhidup tetapi sudah
Reaksi
diubah hipersensitif
sifatnya
Demam
Dilakukan
via SC
akut
Kehamilan
Memberikan imunitas yang lama dan
Leukemia
diberikan bersamaan
dengan
dan keganasan
Penggunaan
vaksinasi campak
dan rubela
obat imunosupresif
Proteksi 15-95 %
Meningoensefalitis
Ketulian
Orchitis
Oophoritis
Pankreatitis
Nefritis
Tiroiditis
Miokarditis
Arthritis
Prognosis
Umumnya bonam,
namun dapat
berulang serta
tergantung berat
tidaknya
komplikasi
Referensi
Permenkes No. 5 tahun 2014
CDC, Epidemiology and prevention of
vaccine
Repository Unhalu