Verosa Siregar
1310211002
Definisi
Suatu bentuk kelainan refraksi,
dimana sinar sinar sejajar jauh, tidak
cukup dibiaskan sehingga titik
fokusnya terletak dibelakang retina
Epidemiologi
Sekitar 0,5 % di Swedia
Merupakan anomali perkembangan
dan semua mata adalah
hipermetropia pada saat lahir
80-90% pada 5 tahun pertama
kehidupan
48% pada usia 16 tahun
Pada remaja menurun karena
panjang axial bertambah
Etiologi
Hipermetropia sumbu / aksial
Bola mata pendek
Hipermetropia kurvatur
Kelengkungan kornea atau lensa lemah
Hipermetropia refraktif
Terdapat indeks bias yang lemah pada
sistem optik mata
Klasifikasi
a. Bentuk
. Hipermetropia kongenital
Bola mata pendek / kecil
. Hipermetropia simple
Lanjutan hipermetropia anak, jarang
melebihi > 5 dioptri
. Hipermetropia didapat
Setelah pembedahan pengeluaran
lensa (katarak)
b. Berat - ringannya
Hipermetropia ringan
Spheris +0.25 s/d sferis +3.00
dioptri
Hipermetropia sedang
Spheris +3.25 s/d sferis +6.00
dioptri
Hipermetropia berat
Spheris > +6.00 dioptri
c. Jenis
Hipermetropia manifest
Tanpa siklopegia, dapat dikoreksi
dengan kacamata positif maksimal,
tdd:
- Hipermetropia absolut
Tidak diimbangi dengan akomodasi
- Hipermetropia fakultatif
Dapat diimbangi dengan
akomodasi
Hipermetropia laten
Tanpa siklopegia, diimbangi
dengan akomodasi. Pasien akan
melakukan akomodasi terus
menerus
Hipermetropia total
Hipermetropia laten dan manifest
yang manifestasinya didapatkan
setelah siklopegia
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan kelainan refraksi
Trial & error
Tatalaksana
Hipermetropia manifest
Kacamata lensa positif maksimal
pada 6/6
Terdapat juling / bakal juling
Kacamata koreksi positif kurang
Komplikasi
Esotropia
Karena akomodasi yang terus
menerus
Glaukoma sekunder
Akibat hipertrofi m. Siliaris, akan
mempersempit sudut mata