HIDATIDOSA
Disusun oleh:
Putu Deba Ratma Asthiti
2165050011
Pembimbing:
dr. Irfan, Sp.OG
Umur : 28 tahun
Keluhan Utama
Riwayat Pernikahan
• Pasien menikah 1 kali, dengan lama pernikahan 1 tahun
Riwayat Operasi Riwayat KB
KEPALA
Bentuk : normocephali
Mata : mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik(-/-)
Telinga : normotia, liang telinga lapang
Hidung : cavum nasi lapang, sekret (-/-)
Mulut
• Bibir : mukosa bibir kering
• Geligi : gigi lubang (-), karies (-)
Paru
• Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-)
• Palpasi : vocal fremitus simetris
• Perkusi : sonor-sonor
• Auskultasi : BND vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-), stridor (-)
Jantung
• Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : pulsasi ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : batas jantung kanan dan kiri dalam batas normal
• Auskultasi : bunyi jantung I & II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
EKSTREMITAS
MAMMAE : simetris kanan dan kiri, warna kulit sama dengan sekitarnya, nyeri
(-/-),inverted nipple (-/-), ASI (-/-)
ABDOMEN : perut tampak cembung, striae gravidarum (+), linea alba (-), linea
nigra (-), sikatriks (-)
TFU : sepusat
Leopold I-IV : tidak teraba bagian-bagian janin
Balotement : (-)
GENITALIA EKSTERNA
1. Rencana Terapi:
• NaCl 0,9%
• PRC 1000 ml
• Ceftriaxone 2x1 gr
• Asam tranexamat 3x500 mg
2. Saran:
• Rencana USG
• Pro curetage
FOLLOW UP
Tanggal: 27-10-2021
S O A P
• Pendarahan Keadaan umum: tampak sakit GIP0A0 gravid 19-20 IVFD:
pervaginam (+) sedang minggu dengan mola NaCl 0,9% 500 ml
Kesadaran: composmentis hidatidosa PRC 750 ml
FN: 80 x/menit
TD: 100/80 mmHg Injeksi:
RR: 20 x/menit Ceftriaxone 2x1 g
Suhu: 36,0 ℃ As. Tranexamat 3x500 mg
S O A P
• Pendarahan Keadaan umum: tampak sakit GIP0A0 gravid 19-20 IVFD:
pervaginam (+) sedang minggu dengan mola PRC 500 ml
Kesadaran: composmentis hidatidosa
FN: 89 x/menit Injeksi:
TD: 110/75 mmHg Ceftriaxone 2x1 g
RR: 22 x/menit As. Tranexamat 3x500 mg
Suhu: 36,2 ℃
SpO2: 99% Observasi keadaan umum
dan tanda vital
Mata: konjungtiva anemis (+/+) Transfusi sampai Hb 10 g/dl
Abdomen: TFU sepusat
Kelamin: pendarahan pervaginam
(+)
S O A P
• Pendarahan Keadaan umum: tampak sakit P0AI post curetage ai IVFD:
pervaginam (+) sedang mola hidatidosa Dextrose 5%:RL 2:1, 28
Kesadaran: composmentis tpm
FN: 90 x/menit
TD: 130/80 mmHg Injeksi:
RR: 20 x/menit Ceftriaxone 2x1 g
Suhu: 36,1 ℃ Oxytocin 10 IU (drip) tiap
SpO2: 99% kolf
S O A P
• Pendarahan Keadaan umum: baik P0AI post curetage ai IVFD:
pervaginam sedikit Kesadaran: composmentis mola hidatidosa PRC 500 ml
FN: 76 x/menit
TD: 125/78 mmHg Injeksi:
RR: 22 x/menit Cefixime 2x100 mg
Suhu: 36 ℃ As. Mefenamat 3x500 mg
S O A P
• Pendarahan Keadaan umum: baik P0AI post curettage ai IVFD:
pervaginam (+) Kesadaran: composmentis mola hidatidosa NaCl 500 ml
FN: 86 x/menit
TD: 120/80 mmHg Injeksi:
RR: 22 x/menit Cefixime 2x100 mg
Suhu: 36,2 ℃ As. Mefenamat 3x500 mg
Hidayat R, Sastradinata I. Molahidatidosa from Pathophysiology to Clinical: Literature Review. Biomed J Indones. 2021;7(1):125–40.
Miranda C, Silva BB, Coelho D, Silva AA, Furtado JM. Complete hydatidiform mole with severe preeclampsia in a perimenopausal woman.
2021;15(3):289–92.
Pemeriksaan Fisik
Hidayat R, Sastradinata I. Molahidatidosa from Pathophysiology to Clinical: Literature Review. Biomed J Indones. 2021;7(1):125–40.
Zulhij DI, Parewasi H, Sabir M, Program MP, Hospital A. Wanita 21 tahun dengan mola hidatidosa. 2020;2(2)
Sari RDP, Prabowo AY. Buku Ajar Perdarahan pada Kehamilan Trimester I. Lampung: FK Universitas Lampung; 2018. 45–50 p.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 6,9 g/dl
Hematokrit : 18,2 %
Pemeriksaan USG
Gambaran honey comb (+)
Yordian KS, Husni Syam H, Pribadi A. Analisis Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Maternal terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Indones J Obstet Gynecol Sci. 2021;4(2):143–50.
Zulhij DI, Parewasi H, Sabir M, Program MP, Hospital A. Wanita 21 tahun dengan mola hidatidosa. 2020;2(2).
Tatalaksana
• NaCl 500 ml
• PRC
Sari RDP, Prabowo AY. Buku Ajar Perdarahan pada Kehamilan Trimester I. Lampung: FK Universitas Lampung; 2018. 45–50 p.
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. Williams Obstetrics. 24th ed. McGraw-Hill Education; 2014. 396–401 p.
Tatalaksana
Chughtai F, Ahmed M, Alam AM. Uterine arterio-venous malformation , an uncommon life-threatening condition : a case report.
2020;70(3):2018–20.
Puspitaningrum E. Rasio Prevalensi Paritas Terhadap Kejadian Kanker Serviks di Yogayakarta. 2020;
Tatalaksana
• Cefixime 2x100 mg
Herawati F, Rahem A, Handayani DWI, Yulia R. Antibiotic prophylactics on curettage for preventing pelvic inflammatory disease
events: Is it necessary? Asian J Pharm Clin Res. 2018;11(11):267–9.
03
TINJAUAN
PUSTAKA
Mola Hidatidosa?
• Ras
Asia 2x lipat risiko mola komplit dibandingkan orang Ameriksa
berkulit putih
• Palpasi
Anamnesis
Uterus lembek dan lebih besar dari UK
Fenomena harmonika
Tidak teraba bagian-bagian janin
Pemeriksaan Ballotement (-)
Fisik
● An
• Auskultasi
Tidak terdengar DJJ
Pemeriksaan
Penunjang • VT
Terdapat perdarahan dan jaringan dalam canalis servicalis
dan vagina
Diagnosis
• Laboratorium
Pemeriksaan
Fisik
● An
Pemeriksaan
Penunjang
Pengawasan pasca
evakuasi mola
Tatalaksana
• Pantau kadar β-HCG serum deteksi proliferasi
Perbaikan keadaan
trofoblas yang baru atau persisten
umum pasien • Periksa 48 jam pertama setelah evakuasi mola
pembanding
• Periksa tiap 1 atau 2 minggu selama 3 bulan
• Periksa tiap bulan selama 6 bulan
Evakuasi mola dari
uterus • Kadar β-HCG sama atau meningkat
keganasan
Pengawasan pasca
• Mola parsial normal dalam 7 minggu
evakuasi mola • Mola komplit normal dalam 9 minggu
Daftar Pustaka
1. Sari RDP, Prabowo AY. Buku Ajar Perdarahan pada Kehamilan Trimester I. Lampung: FK Universitas Lampung;
2018. 45–50 p.
2. Hidayat R, Sastradinata I. Molahidatidosa from Pathophysiology to Clinical: Literature Review. Biomed J Indones.
2021;7(1):125–40.
3. Miranda C, Silva BB, Coelho D, Silva AA, Furtado JM. Complete hydatidiform mole with severe preeclampsia in a
perimenopausal woman. 2021;15(3):289–92.
4. Akbar H, Prabowo AY, Rodiani. Kehamilan Aterm Dengan Distosia Bahu. Medula, medicalprofession J lampung
Univ. 2017;7(4):3–5.
5. Zulhij DI, Parewasi H, Sabir M, Program MP, Hospital A. Wanita 21 tahun dengan mola hidatidosa. 2020;2(2).
6. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. Williams Obstetrics. 24th ed.
McGraw-Hill Education; 2014. 396–401 p.
7. Yordian KS, Husni Syam H, Pribadi A. Analisis Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Maternal terhadap Kejadian Bayi
Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Indones J Obstet Gynecol Sci.
2021;4(2):143–50.
8. Cunningham F. William Obstetrics. 25th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018. 82 p.
Daftar Pustaka
9. Chughtai F, Ahmed M, Alam AM. Uterine arterio-venous malformation , an uncommon life-threatening condition : a
case report. 2020;70(3):2018–20.
10. Puspitaningrum E. Rasio Prevalensi Paritas Terhadap Kejadian Kanker Serviks di Yogayakarta. 2020;
11. Herawati F, Rahem A, Handayani DWI, Yulia R. Antibiotic prophylactics on curettage for preventing pelvic
inflammatory disease events: Is it necessary? Asian J Pharm Clin Res. 2018;11(11):267–9.
12. Kusuma A, Pramono B. Karakteristik Mola Hidatidosa Di Rsup Dr. Kariadi Semarang. J Kedokt Diponegoro.
2017;6(2):319–27.
13. Paputungan T V., Wagey FW, Lengkong RA. Profil penderita mola hidatidosa di RSUP Prof . Dr . R . D . Kandou. J e-
Clinic [Internet]. 2016;4(1):215–22. Available from:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/download/10958/10547
Terima
Kasih