Disusun Oleh:
Hoiru saputra
Pembimbing:
pendamping :
2019
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Umur : 24 Tahun
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Irt
Agama : Islam
2. ANAMNESA
a. Keluhan utama : Mau melahirkan dengan hamil kurang bulan
b. Riwaya penyakit sekarang
Pasien G1P0A0 hamil 30 bulan datang ke RSUD Menggala mengeluh
perut mulas yang menjalar ke pinggang makin lama makin sering dan kuat,
keluar darah lender (+), keluar air-air (+), pandangan mata kabur (-), sakit
kepala hebat (-), nyeri ulu hati(-), mual dan muntah (-), hamil kurang bulan
dan gerakan anak tidak dirasakan, Os pernah memeriksakan kehamilanya di
RSUD menggala 1 kali dengan susp hidrosefalus
c. Riwayat penyakit terdahulu
Hipertensi (-) diabetes mellitus (-) asma (-) penyakit berat lainya disangkal
d. Riwayat penyakit keluarga
Hipertensi (-) diabetes mellitus (-) asma (-) penyakit berat lainya disangkal
e. Riwayat obstetric
Riwayat haid :
Menarche : 13 tahun
Pola haid : teratur
Siklus : 26-28 hari
Jumlah : 2-3 kali ganti pembalut per hari
Lama haid : 6-7 hari
Nyeri haid : hilang timbul kadang nyeri
HPHT : 16-06-18
Taksiran persalinan : 23-03-19
Riwayat keputihan : tidak ada
Riwayat kehamilan / persalinan
Persalinan : tidak ada
Jumlah anak hidup : tidak ada
Jumlah anak mati : tidak ada
Abortus : tidak ada
Pernah oprasi : tidak ada
Imunisasi TT : 1X
ANC : rutin 1 bulan 1x
Riwayat perkawinan :
Kawin : ya
Berapa kali : 1x
Lama perkawinan : 2 tahun
3. PEMERIKSAAN FISIK
KU : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 82x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Temperature axiler : 36,7oC
Berat badan : 47 kg
Tinggi badan : 151 cm
Konjungtiva anemis : (-)
Sklera ikterik : (-)
Paru : vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sopel, BU(+), NTE(-)
Genitalia : normal, tidak tampak perdarahan
Extremitas : akral hangat crt <2
Reflak patella : +/+
4. STATUS GENIKOLOGI
Pemeriksaan luar
Tinggi fundus uteri teraba 3 jari diatas sympisis, letak memanjang, punggung
kanan, presentasi kepala, Nyeri tekan(-)
Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Keterangan :
JTH Pres Kep (Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala)
Biometri :
- BPD : 69.49 mm
- HC : 239.5 mm
- AC : 198.35 mm
- FL : 42.9 mm
- EF : 869 gr
Dengan gambaran hypoechoic dalam rongga cranium bayi
Ketuban cukup Sp 2.8 cm
Plasenta cornu anterior
Kesimpulan : Hamil 24 minggu 4 hari JTH Pres Kep dengan susp
Hydrosefalus
Keterangan :
JTM Pres Kep (Janin Tunggal Mati Presentasi Kepala)
Biometri :
- BPD : 73.44 mm
- HC : 262.58 mm
- AC : 239.93 mm
- FL : 49.30 mm
- EF : 1316 gr
6. DIAGNOSA KERJA
G1P0A0 hamil 29 minggu JTM dengan Hidrosefalus
7. PENATALAKSANAAN
-persalinan pervaginam
-IVFD RL 20 tpm + Oksitosin (drip berjenjang)
Follow up
Waktu Pemeriksaan Penatalaksanaan
Otak dan medulla spinalis dibungkus oleh menings yang terdiri dari tiga
lapisan. Dari luar ke dalam dimulai dari duramater, araknoid dan piamater.2
Duramater merupakan lapisan paling superfisial dan melekat pada calvaria
cranii, kemudian lapisan kedua adalah araknoid. Dan selaput otak (menings) yang
langsung melekat pada girus otak adalah piamater. Antara araknoid dan piamater
terdapat spatium subaraknoid.Spatium subaraknoid diisi oleh CSS dan arteri-arteri
utama yang memperdarahi otak. Pada bagian tertentu spatium subaraknoid melebar
dan membentuk suatu cisterna. Antara medulla dan cerebellum terdapat cisterna
magna.2
2.2. HIDROSEFALUS
2.2.1. Definisi
Hidrosefalus adalah kondisi yang kompleks, ditandai dengan akumulasi
progresif cairan serebrospinal (CSS) dalam sistem ventrikel otak karena gangguan
keseimbangan antara pembentukan dan penyerapan CSS. CSS ditemukan disekitar
otak pada ventrikel, dan juga mengelilingi otak di dalam ruang subaraknoid. CSS
diproduksi oleh pleksus koroid yang merupakan inti kapiler epitel berlapis dan
jaringan ikat longgar yang ditemukan di ventrikel. Pada keadaan normal CSS
bersirkulasi perlahan ke ventrikel ketiga melalui foramen Monro, kemudian
meninggalkan ventrikel ketiga melalui aquaduktus Sylvii menuju ventrikel keempat.
CSS lalu keluar dari ventrikel keempat melalui foramen Luschka dan Magendie, lalu
masuk ke dalam ruang subaraknoid. Dari ruang subaraknoid CSS turun mengelilingi
saraf spinal, dan juga naik di ruang subaraknoid untuk mengelilingi hemisfer.
Sebagian besar bentuk hidrosefalus disebabkan oleh terhalangnya aliran CSS tersebut.
Pada hidrosefalus nonkomunikans, letak obstruksi ada di dalam ventrikel (misalnya
stenosis akuaduktus) atau di persimpangan antara ventrikel dan ruang subaraknoid.
Hidrosefalus komunikans terjadi akibat dari obstruksi dalam ruang subaraknoid
(misalnya oklusi sinus venosus). Hidrosefalus non-obstruktif disebabkan oleh
produksi CSS yang berlebihan (misalnya pleksus koroid papillomata) 1,2,3,4
2.2.2. Klasifikasi
Klasifikasi hidrosefalus cukup beragam, bergantung pada faktor yang
berkaitan dengannya. Berikut ini klasifikasi hidrosefalus yang sering dijumpai :1
a. Menurut gambaran klinik, dikenal hidrosefalus manifes (overt hydrocephalus)
dan hidrosefalus yang tersembunyi (occult hydrocephalus). Hidrosefalus yang
tampak jelas tanda-tanda klinis yang khas disebut hidrosefalus yang manifes.
Sementara itu, hidrosefalus dengan ukuran kepala yang normal disebut
sebagai hidrosefalus yang tersembunyi.1
b. Menurut waktu pembentukannya, dikenal hidrosefalus kongenital dan
hidrosefalus akuisita. Hidrosefalus yang terjadi pada neonatus atau
berkembang selama intra-uterin disebut hidrosefalus kongenital. Hidrosefalus
yang terjadi karena cedera kepala selama proses kelahiran disebut hidrosefalus
infantil. Hidrosefalus akuisita adalah hidrosefalus yang terjadi setelah masa
neonatus atau disebabkan oleh faktor-faktor lain setelah masa neonatus.1
c. Menurut proses terbentuknya hidrosefalus, dikenal hidrosefalus akut dan
hidroseafalus kronik. Hidrosefalus akut adalah hidrosefalus yang terjadi secara
mendadak sebagai akibat obstruksi atau gangguan absorbsi CSS. Disebut
hidrosefalus kronik apabila perkembangan hidrosefalus tejadi setelah aliran
CSS mengalami obstruksi beberapa minggu.1
d. Menurut sirkulasi CSS, dikenal hidrosefalus komunikans dan hidosefalus non-
komunikans. Hidrosefalus non-komunikans berarti CSS sistem ventrikulus
tidak berhubungan dengan CSS ruang subaraknoid misalnya yang terjadi bila
akuaduktus Sylvii, atau foramina Luschka dan Magendie tersumbat.
Hidrosefalus komunikans adalah hidrosefalus yang memperlihatkan adanya
hubungan antara CSS sistem ventrikulus dan CSS dari ruang subaraknoid;
contohnya, terjadi bila penyerapan CSS di dalam vili araknoidalis
terhambat.1,4
e. Pseudohidrosefalus dan hidrosefalus tekanan normal (normal pressure
hydrocephalus). Pseudohidrosefalus adalah disproporsi kepala dan badan bayi.
Kepala bayi tumbuh cepat selama bulan kedua sampai bulan kedelapan.
Sesudah itu disproporsinya berkurang dan kemudian menghilang sebelum
berumur tiga tahun. Hidrosefalus tekanan normal ditandai oleh pelebaran
sitem ventrikulus otak tetapi tekanan CSS dalam batas normal.1
2.2.3. Epidemiologi
Frekuensi hidrosefalus lebih kurang 2 kasus per 1.000 kelahiran. Frekuensi
hidrosefalus dan spina bifida adalah 9.7% diantara kelainan perkembangan sistem
saraf. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Juga tidak ada perbedaan ras. Pada
remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis.1
Hidrosefalus infantil, 46% diantaranya adalah akibat abnormalitas
prekembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, kurang dari
4% akibat tumor fossa posterior.1
Insiden hidrosefalus kongenital di AS adalah 3 per 1.000 kelahiran hidup
sedangkan insiden untuk hidrosefalus akuisita (aquired hydrocephalus) tidak
diketahui secara pasti karena penyebab penyakit yang berbeda-beda. Pada umumnya,
Insiden hidrosefalus adalah sama untuk kedua jenis kelamin, kecuali pada sindrom
Bickers-Adams, X-linked hydrocephalus ditularkan oleh perempuan dan diderita oleh
laki-laki. Hidrosefalus dewasa mewakili sekitar 40% dari total kasus hidrosefalus.5
2.2.4. Etiologi
Apapun sebab dan faktor resikonya, hidrosefalus terjadi sebagai akibat
obstruksi, gangguan absorbsi atau kelebihan produksi CSS. Tempat predileksi
obstruksi adalah foramen Monroe, foramen Sylvii, foramen Luschka, foramen
Magendi dan vili araknoid.1 Hidrosefalus secara umum dapat disebabkan oleh banyak
hal seperti tumor, infeksi, peradangan dan perdarahan.6
Obstruksi CSS disebabkan oleh faktor-faktor intraventrikular,
ekstraventrikular dan kelainan kongenital. Faktor intraventrikular meliputi stenosis
herediter, stenosis intraventrikular, ventrikulitis, papiloma pleksus koroideus atau
neoplasma lain.1 Faktor ekstraventrikular meliputi stenosis kompresi akibat tumor
dekat ventrikulus, tumor di fossa posterior atau tumor cerebellum. Kelainan
kongenital meliputi malformasi Arnold-Chairi dan sindrom Dandy Walker.1
Secara terperinci penyebab dari hidrosefalus adalah sebagai berikut:6
a. Hidrosefalus kongenital (congenital Hydrocephalus) pada bayi dan anak-anak
dapat disebabkan oleh:5
Malformasi batang otak menyebabkan stenosis dari akuaduktus Sylvius
Malformasi Dandy-Walker
Malformasi Arnold-Chiari tipe 1 dan tipe 2
Agenesis dari foramen Monroe
Kongenital toksoplasmosis
Sindrom Bickers-Adams
b. Hidrosefalus akuisita (aquired Hydrocephalus) pada bayi diatas 6 bulan dan
anak-anak dapat disebabkan oleh:5
Massa lesi: biasanya tumor (misalnya, medulloblastoma, astrocytoma),
tetapi kista, abses, atau hematom juga dapat menjadi penyebab
hidrosefalus ini.
Perdarahan: perdarahan intraventrikular dapat dikaitkan dengan prematur,
cedera kepala, atau pecahnya suatu malformasi vaskular.
Infeksi: Meningitis
Idiopatik
c. Hidrosefalus pada orang dewasa dapat disebabkan oleh:5
Perdarahan subarachnoid (SAH), menghalangi dan membatasi penyerapan
dari CSS.
Hidrosefalus idiopatik.
Tumor bisa menyebabkan penyumbatan di sepanjang jalur CSS. Tumor
yang paling sering berhubungan dengan hidrosefalus adalah
ependymoma, papiloma pleksus choroid, adenoma hipofisis, hipotalamus
atau glioma saraf optik, dan metastasis tumor.
Meningitis.
2.2.5. Patofisiologi
Patogenesis hidrosefalus dapat dibagi dalam dua bentuk, yaitu sebagai
berikut:1
a. Bentuk hidrosefalus akut, didasari oleh faktor mekanik. Perdarahan otak,
tumor/infeksi/abses otak, stenosis akuaduktus cerebri Sylvii, hematoma
ekstradural dan edema otak akut akan mengganggu aliran dan absorbsi CSS
sehingga terjadi peningkatan TIK. Akibatnya tekanan intraventrikular
meningkat, sehingga kornu anterior ventrikulus lateral melebar.1
b. Kemudian diikuti oleh pelebaran seluruh ventrikulus lateralis. Dalam waktu
singkat diikuti penipisan lapisan ependim ventrikulus. Hal ini akan
mengakibatkan permeabilitas ventrikulus meningkat sehingga memungkinkan
absorbsi CSS dan akan menimbulkan edema substantia alba di dekatnya.1
c. Apabila peningkatan absorbsi ini dapat mengimbangi produksinya yang
berlebihan maka tekanannya secara bertahap akan menurun sampai normal,
meskipun penderita masih memeperlihatkan tanda-tanda hidrosefalus.
Keadaan demikian ini disebut hidrosefalus tekanan normal. Namun biasanya
peningkatan absorbsi ini gagal mengimbangi kapasitas produksinya. Sehingga
terjadi pelebaran ventrikulus berkelanjutan dengan tekanan yang juga tetap
meningkat.1
d. Hidrosefalus kronik terjadi beberapa minggu setelah aliaran CSS mengalami
sumbatan atau mengalami gangguan absorbsi, apabila sumbatan dapat
dikendalikan atau dihilangkan, tekanan intraventrikular akan menjadi
progresif normotensif karena adanya resorbsi transependimal parenkim
paraventrikular. Akibat dari peningkatan tekanan CSS intraventrikular
mengakibatkan sistem venosa menjadi kolaps dan penurunan volume aliaran
darah, sehingga terjadi hipoksia dan perubahan metabolisme parenkim
(kehilangan lipid dan protein). Akibat lebih jauh adalah terjadinya dilatasi
ventrikulus karena jaringan periventrikular menjadi atrofi.1
Patogenesis hidrosefalus komunikans dan non-komunikas dapat dijelaskan
sebagai berikut:1
a. Pada hidrosefalus komunikans terjadi hubungan langsung antara CSS sistem
ventrikulus dan CSS di ruang subaraknoid. Hambatan aliran CSS pada tipe ini
biasanya pada bagian distal dari sistem ventrikulus ini, yaitu pada ruang
subaraknoid (sebagai akibat fibrosis dari infeksi sebelumnya) atau pada
granulatio arachnoidea (sebagai akibat kelainan bentuk struktur ini). Hal ini
mengakibatkan akumulasi CSS dan pembesaran ruang ventrikulus.6
b. Pada hidrosefalus nonkomunikans, CSS pada ruang ventrikulus tidak
bisamencapai ruang subaraknoid karena adanya hambatan aliran CSS pada
foramen Monroe, aquaductus cerebri Sylvii atau pada foramen Magendi dan
Luschka. Obstruksi pada foramen Monroe misalnya diakibatkan oleh tumor,
menghalangi aliran CSS dari ventrikulus lateralis ke ventrikulus tertius,
mengakibatkan akumulasi cairan dan pembesaran pada ventrikulus lateralis
pada sisi yang mengalami sumbatan. Obstruksi aquaductus cerebri Sylvii oleh
tumor, peradangan atau atresia kongenital mengakibatkan akumulasi cairan
dan pembesaran pada ventrikulus tertius dan kedua ventrikulus lateralis.
Obstruksi pada foramen Magendi dan Luschka oleh tumor, inflamasi atau
atresia Kongenital mengakibatkan akumulasi dan pembesaran pada ventrikulus
quartus, ventrikulus tertius dan kedua ventrikulus lateralis.6
2.2.6. Diagnosis
a. USG
Pada 6-12 bulan pertama kehidupan, diagnosis hidrosefalus dapat ditegakkan
degan USG. Pada USG akan tampak dilatasi dari ventrikel tetapi USG sangat jarang
digunakan dalam mendiagnosis hidrosefalus.8
(a)
(b)
Gambar 9a & b. Foto USG kepala fetus pada trimester ketiga. Tampak dilatasi
bilateral dari kedua ventrikel lateralis (gambar a) dan penipisan jaringan otak
(gambar b).8
b. CT Scan
Dengan menggunakan CTScan, kita dapat menentukan ukuran dari
ventrikel.Jika terdapat tumor atau obstruksi, maka dapat ditentukan lokasi dan ukuran
dari tumor tersebut.Pada pasien dengan hidrosefalus akan tampak dilatasi dari
ventrikel pada foto CT Scan serta dapat melihat posisi sumbatan yang menyebabkan
terjadinya hidrosefalus. Dengan CT-Scan saja hidrosefalus sudah bisa ditegakkan.9
Gambar 10. CT Scan kepala potongan axial pada pasien
hifrosefalus, dimana tampak dilatasi kedua ventrikel lateralis.5
c. MRI
Dengan menggunakan MRI pada pasien hidrosefalus, kita dapat melihat
adanya dilatasi ventrikel dan juga dapat menentukan penyebab dari hidrosefalus
tersebut.Jika terdapat tumor atau obstruksi, maka dapat ditentukan lokasi dan ukuran
dari tumor tersebut.Selain itu pada MRI potongan sagital akan terlihat penipisan dari
korpus kalosum.10
Gambar 11. MRI potongan sagital pada hidrosefalus nonkomunikans akibat
obstruksi pada foramen Luschka dan magendie.Tampak dilatasi dari ventrikel
lateralis dan quartus serta peregangan korpus kalosum.10
b
a
Gambar 12a & b. MRI potongan axial pada hidrosefalus nonkomunikans akibat
obstruksi pada foramen Luschka dan magendie. Tampak dilatasi dari ventrikel
lateralis (gambar a) dan ventrikel quartus (gambar b).10