Disusun oleh:
dr. Iffa Nadifa Riza Hardjasasmita
Pembimbing:
dr. Atep Supriadi, SpEM
Pendamping:
dr. Susan Ira Susanti
dr. Iis Aisah
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Usia : 20 tahun
B. Anamnesis
Pasien post KLL di pakupatan jam 17.00 (4 jam smrs), tunggal. Pasien terjatuh dari motor
saat menghindari lubang di jalan. Memakai helm (+). Saat ini pasien datang dengan
penurunan kesadaran. Riwayat muntah (+), sakit kepala tidak diketahui, kejang (-).
Keluar darah dari mulut (-), hidung (+), telinga (+). Karena keluhannya, pasien dibawa ke
Riw. Medikasi: -
Riw. Penyakit: -
C. Pemeriksaan Fisik
KU: TSB
GCS: 5 E2M2V1
Kesadaran: sopor
2
HR: 72 x/menit
RR: 22 x/menit
T: 36.7°C
Mata : KA -/-, SI -/-, pupil bulat isokor Ø ODS 3mm/3 mm, RC (+/+)
Wajah : dbn
Leher : dbn
Ekstremitas : akral hangat, jejas (-), CRT <2”, paresis motorik (-/-)
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboraturium
Hematologi
Hematokrit: 44%
Hitung jenis:
3
Kimia Klinik
Ur/Cr: 33/0.8
Na/K/Cl: 137/3.77/104
Rontgen Thorax
CT Scan
4
Kesimpulan: contusio cerebri a/r temporal dx, SDH a/r temporal dx
E. Diagnosis Kerja
Severe HI
F. Tatalaksana
● Head up 30 derajat
● Pro DC
G. Prognosis
Ad vitam: dubia
Ad functionam: dubia
5
BAB II
A. Definisi
Merupakan trauma pada kepala yang menyebabkan kerusakan struktural atau fungsional
● Primer → trauma awal pada otak sebagai hasil langsung dari trauma
B. Klasifikasi
● Berdasarkan mekanismenya:
● Berdasarkan morfologinya:
C. Diagnosis
6
Anamnesis
● Waktu kejadian
● Mekanisme kejadian
● Penurunan kesadaran
neurologis
Pemeriksaan fisik
● Refleks pupil
Pemeriksaan Penunjang
● Foto servikal → setiap pasien trauma kepala perlu dicurigai adanya trauma servikal
● CT-scan non kontras → diindikasikan pada pasien dengan GCS < 15 atau terdapat
penurunan kesadaran > 1 poin selama observasi dan terdapat fraktur kepala
D. Tatalaksana
Tujuan:
Penatalaksanaan pada pasien dengan cedera kepala di IGD dilakukan secara terpadu
sesuai ATLS:
7
1. Primary survey
Inspeksi terhadap bentuk dan pergerakan dada. Palpasi terhadap kelainan dinding
95-100%).
Observasi TNRS berkala untuk memonitor jika ada perburukan keadaan. Bila
- Disability
- Exposure
leading to injury)
4. Stabilisasi
8
Indikasi kraniotomi:
→ Midline shift
→ Hematom luas