Anda di halaman 1dari 4

Laporan F1.

Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Topik : Membina Rumah Sehat

LATAR Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat
BELAKANG kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat
ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah
adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada
pengawasan struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk
tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan
manusia. Komponen utama untuk memperoleh rumah yang sehat
terdiri dari sanitasi, penyediaan tempat pembuangan sampah
sementara, tersedianya sumber air bersih, dan menjaga kualitas udara
di rumah dengan tidak merokok.

Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan
penyakit berbasis lingkunhan. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan
masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada
kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis lingkungan
menyumbang lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan
balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan
dan kualitas intervensi kesehatan lingkungan.

Rumah yang tidak sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf


kesehatan jasmani dan rohani yang memudahkan terjangkitnya
penyakit dan mengurangi daya kerja atau daya produktif seseorang.
Rumah tidak sehat ini dapat menjadi reservoir penyakit bagi seluruh
lingkungan, jika kondisi tidak sehat bukan hanya pada satu rumah
tetapi pada kumpulan ruma (lingkungan pemukiman).

PERMASALAHAN
PERENCANAAN

PELAKSANAAN Pembinaan Rumah Sehat


Jadwal : 24 September 2022

Tempat dan sasaran : rumah warga (Tn.M, Sawahan, Pojok


RT001/RW002)

Tujuan pembinaan: Untuk membina rumah sehat dalam aspek


ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban keluarga, perilaku
merokok dan ketersediaan pembuangan sampah sementara

Susunan kegiatan :

1. Dokter internsip menuju ke rumah sasaran

2. Dokter internship meminta izin dan menyampaikan maksud dan


tujuan datang kerumah Tn.M

3. Dokter internsip mulai melakukan wawancara kepada Tn.M,


dari hasil wawancara di dapatkan hasil:

• Rumah Tn.M sudah memiliki air bersih yang berasal dari


sumur.

• Rumah Tn.M sudah memiliki jamban keluarga. Letak septic


tank menurut Tn.M saat wawancara sekitar 10 meter dari sumur.

 Rumah Tn.M belum mempunyai pembuangan sampah


sementara. Tn.M mengatakan selama ini sampah yang telah ditumpuk
di dalam galian tanah akan langsung dibakar.
• Tn.M mengatakan bahwa ia memiliki kebiaasan merokok. Tn.M
merokok sebanyak 1 bungkus/hari sejak remaja. Dalam keluarga hanya
ia saja yang merokok. Dan hal tersebut di akui oleh istrinya.

4. Dokter internship mengedukasi agar segera disediakan tempat


pembuangan sampah sementara yang nantinya akan diambil oleh
petugas sampah dan diserahkan ke tempat pembuangan sampah akhir.
Sebaiknya sampah juga dipisah antara sampah organic dan nonorganik.
5. Dokter internsip menjelaskan bahwa:

• Merokok salah satu kebiasaan yang dapat membahayakan


kesehatan terutama bagi kesehatan organ paru-paru.

• Tn.M dan keluarga juga harus menerapkan kesehatan lingkungan dan


pola hidup sehat yaitu :menjaga kebersihan lingkungan rumah,
mengelola sampah dan limbah rumah tangga dengan benar serta
menghindari kebiasaan merokok, berolahraga rutin dan mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang.

6. Dokter internsip menanyakan apakah ada hal yang ingin ditanyakan


oleh Tn.M dan istri.

7. Dokter internsip juga meminta izin akan datang kembali setelah 1


bulan untuk melakukan evaluasi terhadap kebiasaan merokok Tn.M

8. Dokter internsip dan kader wilayah pamit.

Nama KK: Tn.M

Usia: 54 tahun

Alamat: Sawahan, Pojok RT001/RW004

Pra-Sehat (0,7)

Jumlah anggota keluarga: 3 (istri dan 2 anak)

MONITORING
DAN EVALUASI
Komentar / Umpan Balik :

KEGIATAN PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai