Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR TUGAS MANDIRI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG


TIRTAYASA
Jalan Jenderal Sudirman Km 3 Cilegon

Nama : Fariz Ath-thaariq Shalih

Nim : 8881190008

Kelompok : A

Faktor – faktor internal dan eksternal terkait kondisi kesehatan individu,


keluarga dan lingkungan serta pembahasan Mandala Of Health

Pendahuluan

Tn P, usia 21 tahun, datang ke Puskesmas Kecamatan X dengan keluhan batuk-


batuk disertai sesak kadang kadang sejak 1 bulan lalu. Pada malam hari, badan terasa
meriang yang disertai keringat malam. Untuk mengatasi batuknya, pasien biasa minum
obat batuk yang dibeli bebas. Batuk hilang timbul. Keluhan batuk darah tidak ada.
Ketika meriang, pasien minum tolak angin. Dalam satu bulan terakhir, pasien merasa
nafsu makannya turun, makan tidak teratur dan merasa semakin kurus. Pasien jarang
makan ikan ataupun daging. Selama ini pasien tidak pernah berolahraga. Pasien mulai
merokok sejak usia 15 tahun, sebanyak 1 bungkus per hari.Pasien tinggal bersama
ayahnya, menumpang di rumah bibinya sejak ayah pasien bercerai dengan ibu pasien
ketika pasien berusia 4 tahun. Pasien tinggal bersama dengan ayahnya, bibinya (kakak
ayahnya), sepupunya (anak bibinya perempuan, saat ini berusia 28 tahun), dan 2 orang
keponakannya (anak dari sepupunya) usia 4 tahun dan 8 bulan. Anggota keluarga lain
yang tinggal serumah saat ini kondisinya sehat dan tidak ada yang bergejala batuk lebih
dari 2 minggu. Rumah berdinding semen, lantai keramik, dua lantai berukuran 4,5 x 3
m2, dengan 3 kamar tidur dan 1 kamar mandi dalam rumah. Lokasi rumah dekat
Puskesmas Kecamatan X dan datang berobat ke Puskesmas bila ada keluhan.
Suami dari bibinya yang tinggal di rumah yang sama, pernah mengalami
penyakit TB pada tahun 2012 dan diobati selama 6 bulan, dan meninggal pada tahun
2013. Pamannya adalah seorang perokok berat. Ada juga paman yang lain terkena TB
pada tahun 2015, berobat di Puskesmas selama 6 bulan, dan bertempat tinggal dengan
jarak beberapa rumah dari tempat tinggal pasien. Kakek pasien sudah meninggal
karena penyakit darah tinggi, pada usia 62 tahun, dan neneknya meninggal karena
stroke pada usia 65 tahun.

Setelah lulus SMA, pasien sehari-hari bekerja sebagai buruh angkut di toko
penjual bahan kue. Pasien bekerja sebagai buruh angkut di toko penjual bahan kue di
pasar sejak 6 bulan yang lalu, namun sebelumnya pasien bekerja sebagai buruh angkut
juga di toko yang berbeda selama 2 tahun. Pasien bekerja setiap hari Senin sampai
Jum’at dari jam 08.00-17.00 dan di hari Sabtu dari jam 8.00 sampai pukul 13.00. Pasien
berangkat ke toko menggunakan sepeda motor dan perjalanan ditempuh dalam waktu
10 menit. Setiap harinya, tugas pasien adalah mengangkat karung yang berisikan
terigu, gula dan bahan makan lainnya. Satu karung bisa mencapai 10-15 Kg per
karungnya yang diangkat sendiri (tanpa alat bantu). Dalam sehari rata-rata pasien dapat
mengangkut sekitar 30-50 karung.

Pembahasan

Berbagai faktor dapat memengaruhi kualitas kesehatan seseorang, beberapa


faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal dikenal juga sebagai faktor keturunan atau komponen yang
didapat termasuk keturunan, merokok, makanan yang dikonsumsi dan diet pribadi.
Faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan luar secara langsung, lokasi geografis
dan mikroorganisme yang mempengaruhi kesehatan individu.1

A. Faktor internal
Merokok berdampak buruk pada metabolisme dan harapan hidup
seseorang. Menurut Dr. Gavin Petrie, rokok mengandung lebih dari 4.000 senyawa
kimia dan setidaknya 400 zat beracun. Zat yang paling merusak dalam rokok termasuk
tar, yang menyebabkan kanker; nikotin, zat aditif yang meningkatkan kadar kolesterol
dalam tubuh; dan karbon monoksida, yang mengurangi oksigen dalam tubuh. Pola
makan yang tidak seimbang - jenis yang dihasilkan dari makan tinggi kalori, lemak
jenuh tinggi dan makanan rendah serat - juga bisa berdampak negatif pada kesehatan
seseorang. Misalnya, makanan cepat saji seringkali mengandung kalori lebih tinggi dan
lemak jenuh tinggi yang tidak dibutuhkan tubuh. Diet tinggi kalori dan gaya hidup
rendah olahraga akan berbahaya bagi tubuh seiring waktu.1

Faktor genetik berpengaruh hanya 5 persen terhadap status kesehatan. Genetic


biasanya di kaitkan dengan adanya kemiripan anak-anak dengan orang tuanya dalam
hal bentuk tubuh, proposi tubuh dan percepatan perkembangan. Diamsusikan bahwa
selain aktifitas nyata dari lingkungan yang menentukan pertumbuhan, kemiripan ini
mencerminkan pengaruh gen yang di kontribusi oleh orang tuanya kepada
keturunannya secara biologis. Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan
perorangan atau masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada
status kesehatan perorangan terjadi secara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk
itu perlu dilakukan konseling genetik. Untuk kepentingan kesehatan masyarakat atau
keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian dibidang pencegahan penyakit.
Misalnya seorang anak yang lahir dari orang tua penderita diabetas melitus akan
mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari orang tua bukan
penderita DM. Untuk upaya pencegahan, anak yang lahir dari penderita DM harus
diberi tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang diwariskan orangtuanya .Oleh
karenanya, ia harus mengatur dietnya, teratur berolahraga dan upaya pencegahan
lainnya sehingga tidak ada peluang faktor genetiknya berkembang menjadi faktor
resiko terjadinya DM pada dirinya. Jadi dapat di umpamakan, genetik adalah peluru
(bullet) tubuh manusia adalah pistol (senjata), dan lingkungan/prilakun manusia adalah
pelatuknya (trigger). Semakin besar penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan
akan semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu
adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang
sebenarnya dapat dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan dan
kedokteran semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan
untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.2

B. Faktor Eksternal

Tempat tinggal dan lingkungan, rumah atau apartemen tempat orang tersebut
tinggal juga dapat memengaruhi kesehatan seseorang. Orang yang tinggal dekat
dengan fasilitas manufaktur atau lingkungan industri lebih mungkin terpapar bahan
kimia dan zat berbahaya lainnya seperti residu nuklir, asbes, dan bahan radioaktif yang
digunakan perusahaan dalam produksi barang, selain itu. Polusi pekerjaan, nama lain
untuk polusi tempat kerja, juga dapat mempengaruhi kesehatan individu. Misalnya,
pekerja dapat mengalami kebisingan ekstrem yang dihasilkan oleh peralatan produksi
atau bahan kimia keras yang digunakan dalam proses pembersihan. Kulit dan paru-paru
adalah yang paling rentan terhadap efek ini. Dermatitis juga dikenal sebagai
peradangan kulit yang dapat disebabkan oleh deterjen dan bahan kimia karet
tertentu. Menghirup tepung atau zat lain yang digunakan di toko roti, misalnya, dapat
menyebabkan asma.1

Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan


lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya statu
kesehatan yang optimum.. Kesehatan lingkungan mencakup aspek yang sangat luas
yang meliputi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Pentingnya lingkungan yang
sehat akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Ruang lingkup kesehatan
lingkungan meliputi :
1. Masalah perumahan Rumah bagi manusia mempunyai arti, yaitu: Sebagai
tempat untuk melepaska nlelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban
sehari hari Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang mengancam.

2. Pembuangan kotoran manusia (tinja) Yang dimaksud kotoran manusia adalah


semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan
dari dalam tubuh.

3. Penyediaan air bersih Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai


peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau
masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit,
khususnya yang berhubungandengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar
atau taraf/kualitas hidup masyarakat.2

Mandala of health

Mandala kesehatan masyarakat dikembangkan oleh Departemen Kesehatan


Masyarakat, Kota Toronto, untuk mengkonseptualisasikan dan menjelaskan kesehatan
masyarakat. Dalam mandala, simbol lingkaran alam semesta, individu yang terdiri dari
tubuh, pikiran, dan jiwa dipandang sebagai pusat atau fokus tetapi jarang dilihat secara
terpisah. Sebaliknya, dia ada dalam keluarga yang memainkan peran penting dalam
membangun nilai-nilai kesehatan, sikap, dan kebiasaan dan terus mempengaruhi
kesehatan anggotanya. Dalam menyangga orang dan melindungi mereka dari
pengaruh komunitas dan budaya, keluarga mungkin bertindak sebagai struktur mediasi
paling penting antara orang dan institusi sosial.3
Gambar 1. Konsep Mandala Of Health.3

Empat faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan keluarga. Faktor-faktor ini
didasarkan pada konsep bidang kesehatan yang awalnya dijelaskan dalam laporan
Lalonde. Faktor-faktor ini sebagaimana dimodifikasi untuk tujuan mandala kesehatan
adalah:3

1. biologi manusia : sifat dan kecenderungan genetik; kompetensi sistem


kekebalan tubuh; dan keadaan biokimia, fisiologis, dan anatomis orang dan
keluarga;
2. perilaku pribadi: kebiasaan makan, termasuk merokok dan minum; kebiasaan
mengemudi, termasuk penggunaan sabuk pengaman; pengambilan risiko
umum dan perilaku pencegahan;
3. lingkungan psikososial: status sosial ekonomi, tekanan teman sebaya, paparan
iklan, sistem dukungan sosial , dan faktor terkait; dan
4. lingkungan fisik: kecukupan perumahan dan keadaan fisik tempat kerja dan
lingkungan terdekat.

Model tersebut menekankan bahwa gaya hidup tidak sama dengan perilaku pribadi
tetapi lebih merupakan perilaku pribadi yang dipengaruhi, dimodifikasi, dan dibatasi
oleh proses sosialisasi seumur hidup, serta oleh lingkungan psikososial, termasuk
keluarga, masyarakat, nilai-nilai budaya, dan standar. Gaya hidup seseorang,
kemudian, dipilih dari berbagai pilihan yang cukup sempit. Sistem perawatan medis
ada dalam suatu komunitas di mana ia menjadi bagiannya dan kepadanya ia
bertanggung jawab; sistem ini berkaitan hampir secara eksklusif dengan biologi
manusia dan perilaku pribadi. Oleh karena itu, perawatan medis cenderung menjadi
penentu kesehatan yang kurang penting daripada banyak elemen lain dalam model
tersebut.3

Pekerjaan merupakan penentu kesehatan yang penting. Kesehatan fisik dan mental
dipengaruhi oleh keadaan fisik tempat kerja dan aspek psikososial pekerjaan, termasuk
peran kerja, hubungan sosial, dan kualitas kehidupan kerja. Setiap komunitas memiliki
nilai, standar, sistem pendukung, dan jaringannya sendiri dan oleh karena itu memiliki
pengaruh besar pada kesehatan. Selain itu, komunitas dan lingkungan buatan manusia
ada dalam kerangka acuan yang lebih luas yang mencakup biosfer dan budaya,
demokratis, berbasis teknologi, dan sains. Nilai-nilai budaya, sikap, dan keyakinan
mempengaruhi kesehatan, bagaimana orang memandang kesehatan, dan bagaimana
mereka bereaksi terhadap penyakit; namun, biosfer, di mana manusia hanyalah satu
bagian kecil dan saling bergantung, adalah penentu utama kesehatan.3

Mandala dapat dipandang sebagai model ekosistem kesehatan manusia. Pandangan


kesehatan seperti itu sesuai dengan hierarki sistem kesehatan dan merupakan model
kesehatan holistik. Model kesehatan holistik seperti mandala berbeda dari pengobatan
holistik. Yang terakhir mengacu pada model medis yang diperluas yang mengakui
bahwa kesehatan melibatkan tubuh, pikiran, dan jiwa; model ini sering gagal
mengenali pengaruh keluarga, komunitas, masyarakat, dan planet ini. Pengobatan
holistik sering mengasumsikan pendekatan individualistis dan bahkan menyalahkan
korban, sehingga gagal untuk mengenali perlunya tindakan sosial dan politik untuk
menangani masalah di lingkungan fisik dan sosial. Pengobatan holistik, sementara
jelas merupakan perbaikan dari pengobatan allopathic tradisional, tidak cukup
jauh. Sebaliknya, mandala menyiratkan bahwa kesehatan individu terkait erat dengan
lingkungan fisik dan sosial mereka dan bahwa tindakan dalam masyarakat dan budaya
yang lebih luas merupakan penentu penting kesehatan .4

Model tersebut juga mengintegrasikan ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu


sosial. Oleh karena itu, kesehatan bergantung pada penerapan yang bijaksana dari
pengetahuan manusia dalam rangkaian lengkap ilmu-ilmu sosial dan alam.Model ini,
kemudian, bersifat dinamis dan interaktif. Dinamika karena efek dalam model
bertindak dalam dua arah: (1) kesehatan individu dipengaruhi oleh salah satu atau
semua faktor dalam model dan (2) setiap faktor dapat dipengaruhi oleh orang yang
bertindak sendiri atau bersama-sama. orang lain. Interaktif berarti bahwa berbagai
komponen model bertindak dan berinteraksi satu sama lain. Mereka memperkuat atau
membatalkan satu sama lain.5

Analisis Kasus

Dalam kasus tersebut terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi


pasien, dari faktor internal : kebiasaan makan pasien jarang mengonsumsi ikan ataupun
daging yang mana hal tersebut merupakan sumber protein yang baik untuk pasien,
pasien tidak pernah berolahraga, pasien merokok sejak usia 15 tahun sebanyak 1
bungkus perhari. Dari faktor eksternal pasien tinggal dengan saudaranya yang memiliki
gejala batuk lebih dari 2 minggu, kondisi rumah pasien tidak layak huni, keluarga
pasien pernah mengalami penyakit TB, pasien sehari-hari bekerja sebagai buruh angkut
dan mengangkat barang tersebut tanpa alat bantu.
Daftar Pustaka

1. Edward J. The Disadvantages of High Saturated Fat Levels [Internet].


Healthfully. Healthfully; 2011 [cited 2022 Oct 27]. Available from:
https://healthfully.com/511271-the-disadvantages-of-high-saturated-fat-
levels.html

2. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan


Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

3. The mandala of health: a model of the human ecosystem | Prof Trevor Hancock
(1985) [Internet]. TOWARDS LIFE-KNOWLEDGE. 2018 [cited 2022 Oct
27]. Available from: https://bsahely.com/2018/11/03/the-mandala-of-health-a-
model-of-the-human-ecosystem-prof-trevor-hancock-1985/

4. Berger, P, Neuhaus R: Untuk Memberdayakan Orang: Peran Struktur Mediasi


dalam Kebijakan Publik . Washington, DC, Institut Perusahaan Amerika, 1977.
5. Perspektif Baru tentang Kesehatan Warga Kanada . Ottawa, Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan, Kanada, 1974.

Anda mungkin juga menyukai