Anda di halaman 1dari 58

Modul 2 - Penyakit Menular dalam Keluarga

Sistem Kedokteran Komunitas


Kelompok 4 Cempaka Putih

Tutor : dr. Farsida

Ahmad Abqari (2012730116)


Ilhami Muttaqin (2012730140)
Lidya Mar’atus S. (2012730141)
M. Firsan Ilyas (2012730142)
Melisa Ramadhani (2012730145)
Miranda Audina I. (2012730147)
Novia Ayu Larasati (2012730148)
Putri Intan N. (2012730158)
Rani Meiliana S. (2011730054)
Sabrina Putri D. (2010730151)
SKENARIO
Kasus 1 : Tuberkulosa
Seorang laki-laki 53 tahun di diagnosis menderita Tuberculosis paru oleh
dokter Puskesmas dari hasil pemeriksaan fisik, dan dari hasil pemeriksaan sputum
yang menunjukkan BTA yang positif. Saat ini ia menjalani pengobatan TBC gratis di
Puskesmas yang merupakan program pemerintah. Petugas Puskesmas memberikan
obat sekali dalam minggu, namun ia selalu terlambat mengambil obat dengan alasan
rumah yang jauh dari Puskesmas (Jarak rumah ke Puskesmas kira- kira 5 km dengan
jalan kerikil dan transportasi umum hanya 2 kali dalam seminggu pada hari pasar).
Laki-laki ini bekerja sebagai petani penggarap, tinggal di sebuah gubuk kecil
berlantai tanah berukuran 5x 7 m2, dengan 3 ruangan di dalamnya yaitu ruang tamu,
ruang tidur dan dapur yang disekat oleh tripleks dan kain. Ia tinggal bersama 1 orang
istri (49 thn), 2 orang anak perempuan masing masing 25 tahun dan 13 tahun, 1
orang menantu laki-laki umur 27 tahun, dan 1 orang cucu perempuan berumur 4
tahun. Istri, anak, dan menantunya juga bekerja sebagai petani penggarap.
Cucu dari laki-laki tersebut sudah 2 bulan tidak mengalami kenaikan berat
badan saat ditimbang di Posyandu dan berada di bawah garis merah (BGM) pada
KMSnya.
KATA/KALIMAT SULIT KATA/KALIMAT KUNCI

- -laki-laki 53 tahun , menderita TB


paru
-saat ini menjalani pengobatan
TBC gratis
-terlambat megambil obat
-tinggal dirumah ukuran 5x7m2
berlantai tanah bersama 5 orang
lainnya
-cucu dari laki” tsb sudah 2bulan
tidak naik berat badan, bb BGM
pada KMS
-pemeriksaan sputum : BTA(+)
-pekerjaan : petani penggarap
Pertanyaan
• Bagaimana hubungan struktur dan fungsi keluarga pada skenario!
• Bagaimana penanganan dokter keluarga dalam menangani kasus tersebut?
• Jelaskan hubungan perilaku sehat terhadap penularan penyakit TB paru
serta pengaruh keadaan rumah dalam skenario dalam penularan penyakit!
• Bagaimana peranan gizi dalam keluarga pada skenario!
• Bagaimana hubungan perkembangan kehidupan dgn penularan TB paru!
• Jelaskan mengenai family folder?
• Bagaimana siklus serta genogram keluarga pada pasien tersebut!
• Jelaskan langkah diagnosa holistik dalam kedokteran keluarga untuk kasus
TB paru!
• Jelaskan sistem manajemen operasional kesehatan keluarga pada skenario!
• Bagaimana pencatatan dan pelaporan pada kasus di skenario dan jelaskan
sistem rujukan pada pasien TB paru!
• Jelaskan definisi,tugas,cara perekrutan, dan syarat menjadi PMO !
1. Bagaimana hubungan struktur
dan fungsi keluarga pada
skenario!
FUNGSI KELUARGA

Fungsi agama Fungsi kesehatan reproduksi

Fungsi cinta dan kasih sayang Fungsi lingkungan

Fungsi sosial dan budaya Fungsi ekonomi

Fungsi perlindungan Fungsi sosialisasi pendidika


2. Bagaimana penanganan dokter
keluarga dalam menangani kasus
tersebut?
Penanganan dokter keluarga dalam menangani
kasus TB Paru

Pengambilan
Pelayanan obat
dokter secara teraturStandar perilaku terhadap pasien
keluarga

• Holistik • Informasi memperoleh


Perilaku pasien dan keluarga untukpelayanan
mencegah
• Komprehensif
penularan penyakit
• Masa konsultasi
• Terpadu
• Informasi medik
• Berkesinambungan
Perilaku asupan gizi yang baik menyuluruh
• Bersifat proaktif • Komunikasi efektif
• Pendekatan keluarga • Menghormati hak dan
Lingkungan yang sehat
kewajiban pasien dan
dokter
5 tahap pencegahan
1. Health promotion Pencegahan
2. Spesific protection primer

3. Early diagnosis & Pencegahan


prompt treatment sekunder
4. Disability limitation

Pencegahan tersier
5. Rehabilitation 
Sehat Berisiko Penyakit Penyakit
Akut Kronis

Pencegahan Pencegahan
Primer Pencegahan Sekunder Tersier

BENTUK • Lingkungan EARLY DISABILITY REHABILITATION


INTERVENSI sosial yang DIAGNOSIS & LIMITATION
sehat. PROMPT •. Membantu
TREATMENT • Pelayanan & mengembalikan
Terhadap SPESIFIC • Penemuan pengobatan penderita kpd
PROTECTION kasus. kasus akut. keadaan semula/
Pasien TB
• Intervensi dini. •Penanganan dapat
Pola asuh, • Kontrol faktor komplikasi. melangsungkan
pendidikan risiko, gaya •Penanggula- hidupnya
moral, kondisi hidup, & ngan gawat
emosional, pengobatan. darurat.
keluarga yang • Perubahan • Rujukan.
harmonis. perilaku.
•Pemeriksaan
sputum

SEHAT SAKIT
• Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur
• Memberikan penyuluhan pada anggota keluarga pasien yang mempunyai
gejala-gejala mencurigakan penyakit TB untuk segera memeriksakan diri
ke unit pelayanan kesehatan.
• Menginformasikan kepada pasien :
-TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan
-TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
-Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara
pencegahannya
3. Jelaskan hubungan perilaku
sehat terhadap penularan
penyakit TB paru serta pengaruh
keadaan rumah dalam skenario
dalam penularan penyakit!
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
KRITERIA RUMAH SEHAT

Miranda Audina Irawan


2012730140
APA ITU RUMAH
SEHAT ?
DEFINISI
Bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi
yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang
tidak terbuat dari tanah (Depkes RI, 2003).
KRITERIA RUMAH SEHAT APHA

①Memenuhi kebutuhan fisiologis

②Memenuhi kebutuhan psikologis

③Memenuhi persyaratan pencegahan

penularan penyakit
④Memenuhi persyaratan pencegahan

terjadinya kecelakaan
Parameter dan Indikator Penilaian Rumah Sehat
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999

1.Kelompok komponen rumah

2.Kelompok sarana sanitasi

3.Kelompok perilaku penghuni


Skenario : luas rumah 5 x 7 m2 dengan
jumlah penghuni 6 orang.

kriteria Permenkes tentang rumah sehat,


dikatakan memenuhi syarat jika ≥ 8 m2 /
orang .

Luas ruangan dalam rumah 35 m2, seharusnya sesuai peremenkes


luas rumah minimal untuk 6 orang penghuni adalah
48m2.

OVERCROWDED
OVERCROWDED
Kurangnya konsumsi oksigen, bila salah satu anggota
keluarga terkena penyakit infeksi akan mudah menular
kepada anggota keluarga yang lain.
Skenario : Rumah beralaskan tanah.

Licin, tidak kuat menahan beban, serta bila musim hujan akan
lembab sehingga dapat menimbulkan gangguan/penyakit
terhadap penghuninya.
PERILAKU
HIDUP
BERSIH
DAN SEHAT

Bentuk promosi kesehatan untuk


mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang lebih baik.
PERILAKU SEHAT HINDARI PENULARAN TBC

 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan


aktivitas
 Pada pasien TB dianjurkan untuk menggunakan
masker agar mengurangi penularan
 Tidak membuang dahak di sembarang tempat, tetapi
dibuang pada tempat khusus dan tertutup. Misalnya:
dengan menggunakan wadah/ kaleng bertutup yang
sudah diberi air sabun. Buanglah dahak ke lubang
WC atau timbun ke dalam tanah di tempat yang jauh
dari keramaian.
 Menjaga kebersihan serta kelembaban rumah.
4. Bagaimana peranan gizi dalam
keluarga pada skenario!
HUBUNGAN GIZI DENGAN PENULARAN DAN
PERJALANAN PENYAKIT TB

• Status gizi menentukan kesehatan normal tubuh serta


semua fungsi sistem pada tubuh termasuk sistem imun
yang bertanggungjawab sebagai pertahanan tubuh dalam
berbagai penyakit infeksi
• Status gizi yang buruk akan meningkatkan resiko terhadap
penyakit TB paru. Sebaliknya, penyakit TB paru dapat
Ringkasnya
mempengaruhi kekurangan
status nutrisi menyebabkan
gizi penderita karena proses
perjalanan penyakitnya secara
immudodefisiensi yang mempengaruhi daya tahan
umum untuk berbagai
tubuh. penyakit infeksi termasuk tuberkulosis
• Kekurangan nutrisi pada umumnya berkaitan dengan
terganggunya respon imun, khususnya fungsi fagosit,
produksi sitokin, respon sekresi antibody, dan sistem
komplemen
HUBUNGAN GIZI DENGAN PENULARAN DAN
PERJALANAN PENYAKIT TB

Tumbuh
M. koloni Timbul
Membentu
Tuberkulosa bakteri  reaksi
k jar. Parut
menginfeksi globular imunologis

Daya Kualitas
Bakteri dan
tahan M.
tetap kuantitas
tubuh Tuberkulos
dormant gizi cukup
tinggi a dormant
Kualitas
Bakteri Daya dan
berkemb tahan kuantitas
ang biak tubuh gizi
rendah rendah
5. Bagaimana hubungan
perkembangan kehidupan dgn
penularan TB paru!
Jelaskan mengenai family folder?
penyebab Infeksi TBC
Family folder


• Puskesmas : puskesmas
• Identitas Pasien:
– Nama : tn t
– Usia : 53 th
– Jenis kelamin : laki -laki
– Pekerjaan : petani
– Pendidikan :-
– Alamat :-

• Riwayat Biologis Keluarga:
– Keadaan kesehatan sekarang :
– Kebersihan perorangan : buruk
– Penyakit yang sering diderita : tb paru
– Penyakit keturunan : tidak ada
– Penyakit menular : tb paru
– Kecacatan anggota keluarga : tidak ada
– Pola makan :
– Pola istirahat :
– Jumlah anggota keluarga : 5 keluarga
– Anggota keluarga yang serumah : 5 anggota keluarga

• Psikologis Keluarga:
– Kebiasaan buruk :
– Pengambilan keputusan :
– Ketergantungan obat :
– Tempat mencari pelayanan kesehatan : puskesmas
– Pola rekreasi : kurang
• Keadaan rumah / lingkungan:
– Jenis bangunan : gubuk
– Lantai rumah : tanah
– Luas rumah : . berukuran 5x 7 m2, dengan 3 ruangan di dalamnya yaitu ruang tamu, ruang tidur dan
dapur yang disekat oleh tripleks dan kain
– Penerangan : kurang
– Kebersihan : kurang
– Ventilasi :
– Dapur : ada
– Jamban keluarga : ada
– Sumber air minum :
– Sumber pencemaran air :
– Pemanfaatan pekarangan :
– Sistem pembuangan air limbah :
– Tempat pembuangan sampah :
– Sanitasi lingkungan :

• Spiritual Keluarga:
– Ketaatan beribadah :
– Keyakinan tentang kesehatan :
• Keadaan Sosial Keluarga:
– Tingkat pedidikan : kurang
– Hubungan antar anggota kel:
– Hubungan dengan orang lain :
– Kegiatan organisasi sosial :
– Keadaan ekonomi :
• Kultural Keluarga:
– Adat yang berpengaruh :
– Lain lain :

•Daftar anggota Keluarga:

N Nama Hub U Pendi Pekerjaa Agama Keadaan Keadaa imunis KB


o dgn KK m dikan n Kesehata n gizi asi
ur n
1 -

3 -

4
• Keluhan utama :
• Riwayat penyakit sekarang :
• Riwayat penyakit dahulu :
• Pemeriksaan fisik :
• Tanda-tanda vital :
– Nadi :
– Pernafasan :
– TD :
– Suhu :
• Tidak ada pembengkakan KGB
• Pemeriksaan paru : ronki -/-
• Pemeriksaan organ yang lain dalam batas normal
• Diagnosis kerja : TB paru
• Differential diagnosis : Tidak ada
• Diagnosis keluarga : Sehat
• Anjuran penatalaksanaan penyakit :
– Promotif : Diberikan penyuluhan oleh puskesmas agar pasien tidak menularkan penyakit kepada anggota keluarga dalam rumah
– Preventif : Dengan pemakaian masker, perbaikan sirkulasi udara dalam rumah, menjaga kebersihan lingkungan
– Kuratif : Pemberian Obat Anti TBC dengan isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol
– Rehabilitatif : jaga kebersihan diri, makan makanan yang sehat
• Prognosa :
– Prognosa penyakit
• Pasien menderita penyakit TB Paru. Pasien rutin minum obat dan memeriksakan diri nya ke puskesmas. Prognosa penyakit erdasarkan kondisi pasien
baik apabila pengobatan TB teratur selama 6 bulan.
– Prognosa keluarga
– Prognosa lingkungan
• Lingkungan di sekitar tempat tinggal pasien kurang mendukung pasien untuk menjadi lebih sehat terutama dalam segi kebersihan.
• Resume :

6. Bagaimana siklus serta
genogram keluarga pada pasien
tersebut!
Keluarga
pemula
keluarga
keluarga dengan
dengan usia kelahiran
lanjut anak
pertama

keluarga
dengan usia
Family life keluarga
dengan
anak pra
pertengahn
cycle Duvall 1977 sekolah

keluarga keluarga
dengan dengan
anak anak usia
dewasa sekolah
keluarga
dengan
anak
remaja
*

* * : TB paru

: BGM
7. Jelaskan langkah diagnosa
holistik dalam kedokteran
keluarga untuk kasus TB paru!
IDENTITAS PASIEN

Alasan kedatangan
Nama : Tn.
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Menderita TB paru
Pekerjaan : Petani penggarap
Status perkawinan: Menikah

Riwayat penyakit sekarang TB paru

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga BB cucunya berada di BGM pada KMSnya


Riwayat sosial ekonomi Pemeriksaan Sputum BTA (+ )

Pasien bekerja sebagai petani


peggarap. Pasien tinggal
disebuah gubuk kecil berlantai
tanah berukuran 5 x 7 m2
dengan 3 ruangan didalamnya
yaitu ruang tamu, ruang tidur
dan dapaur yang disekat oleh
triplek dan kain. Ia tinggal
bersama istri, 2 orang anak, 1
orang menantu, dan 1 orang
cucu perempuan. Istri, anak dan
menantunya juga berkerja
sebagau petani penggarap.
DIAGNOSA HOLISTIK
- Alasan pasien datang berkunjung : berobat TB paru
- Harapan : pasien ingin cepat sembuh dan kembali
ASPEK PERSONAL sepertimenjalankan
Aktivitas normal fungsi sosial score Keterangan
- Kekhawatiran : pasien khawatir penyakitnya menular
dalam kehidupan
lebih luas lagi ke istri, anak, dan menantu nya.
Mampu melakukan pekerjaan seperti 1 Mandiri dalam
sebelum sakit perawatan diri,
ASPEK KLINIS TB paru bekerja didalam
dan diluar rumah
Mampu melakukan pekerjaan ringan 2 Mulai mengurangi
ASPEK RESIKO sehari-hari didalam dan diluar rumah
Berobat tidak teratur
aktivitas kerja
kantor
INTERNAL
Mampu melakukan perawatan diri, tapi 3 Mandiri dalam
tidak mampu melakukan
- jarak rumahpekerjaan perawatan
dari puskesmas jauh diri,5tidak
(kira-kira
kmringan
dengan jalan kerikil ) mampu bekerja
ASPEK - transportasi umum hanya 2 kali dalam 1
ringan
EKSTERNAL/PSIKOSOSIALDalam keadaan minggu pada
tertentu hari
masih pasar 4
mampu Tidak melakukan
- pasien
merawat diri, tinggal besar
tapi sebagian disebuah gubuk kecil berlantai
aktivitas kerja,
tanah
aktivitas hanya berukuran
duduk 5 x 7 m2, dengantergantung
dan berbaring 5 orang pada
ASPEK DERAJAT lainnya ( istri, anak 2, menantu,cucu )keluarga
FUNGSIONAL Perawatan diri oleh orang lain, hanya 5 Tergantung pada
berbaring pasif pelaku rawat.
8. Jelaskan sistem manajemen
operasional kesehatan keluarga
pada skenario!
MODEL SISTEM MANAJEMEN OPERASIONAL
KESEHATAN KELUARGA

LINGKUNGAN EKSTERNAL

INPUT PROSES OUTPUT

OUTCOME

UMPAN BALIK = PEMBINAAN KELUARGA !


INPUT PROSES OUTPUT
• Keluarga majemuk • Perencanaan • Gizi kurang  daya
dengan1 istri, 2 keluarga kurang tahan tubuh kurang
anak, 1 orang • Perhatian keluarga
menantu dan 1 kurang
cucu • Kontak penyakit
• Status ekonomi positif
rendah • Upaya pencegahan
• Pendidikan yang penyakit kurang
rendah
• Pengetahuan
keluarga tentang
kesehatan kurang
LINGKUNGAN EKSTERNAL

• Lingkungan fisik : Rumah/higyene sanitasi buruk


• Lingkungan biotik : Kuman penyakit (+)
• Lingkungan sosial – budaya : kesibukan keluarga kehangatan
keluarga (-)
• Sistem dan Fasilitas Yankes : tidak terjangkau

Derajat Kesehatan Keluarga


OUTCOME kurang optimal

UMPAN
PEMBINAAN KELUARGA
BALIK
TUJUAN PEMBINAAN KELUARGA

1. Meningkatkan partisipasi klien dan keluarganya


dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam
keluarga

2. Meningkatkan derajat kesehatan klien dan


keluarganya
12 LANGKAH PEMBINAAN KELUARGA

1. Pelajari masalah kesehatan yang ada


2. Pelajari faktor risiko
3. Pelajari kepustakaan yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan
faktor risiko yang terekam
4. Dapatkan persetujuan pasien/keluarga untuk melakukan kunjungan rumah
untuk melakukan Pembinaan Keluarga
5. Kunjungi rumah pasien
6. Selenggarakan pertemuan keluarga
7. Sepulang dari rumah klien, analisis hasil pengamatan  susun intervensi
8. Bila perlu  diskusikan/konsultasikan rencana intervensi ini dengan
sejawat lain / pakarnya
9. Diskusikan rencana intervensi dengan klien dan keluarganya untuk
memperoleh kesepakatan
10. Lakukan intervensi
11. Evaluasi hasil intervensi
12. Rencanakan pembinaan selanjutnya
APA YANG DILAKUKAN WAKTU
KUNJUNGAN RUMAH ?
1. Kumpulkan data demografis dan struktur keluarga
2. Identifikasi fungsi keluarga
3. Pahami masalah kesehatan, genogram dan riwayat
penyakit keluarga
4. Amati gaya hidup keluarga yang terkait dengan masalah
kesehatan yang ada
5. Simpulkan pemahaman keluarga terhadap masalah dan
faktor risiko yang ada
6. Diskusikan rencana penatalaksanaan intervensi yang
akan diselenggarakan  tanamkan perlunya peran serta
keluarga dalam pelaksanaan intervensi
9. Bagaimana pencatatan dan
pelaporan pada kasus di skenario
dan jelaskan sistem rujukan pada
pasien TB paru!
FORMULIR PENCATATAN DAN PELAPORAN DALAM
PENANGGULANGAN TB NASIONAL
TB 01 Kartu pengobatan TB
TB 02 Kartu identitas penderita
TB 03 Register TB kabupaten
Rekapitulasi TB 07 kabupaten/kota
TB 04 Register Laboratorium TB
Rekapitulasi TB 08 kabupaten/kota
TB 05 Formulir permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak
Rekapitulasi TB 12 kabupaten/kota dan propinsi
TB 06 Daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak SPS
Rekapitulasi
TB 07 LaporanTB 11triwulan
per kabupaten/kota dan propinsi
Penemuan Penderita Baru dan Kambuh
Rekapitulasi
TB 08 LaporanTB 13triwulan
propinsiHasil Pengobatan Penderita TB Paru yang terdaftar 12 - 15 bulan lalu
TB 09 Formulir rujukan/pindah penderita
TB 10 Formulir hasil akhir pengobatan dari penderita TB pindahan
TB 11 Laporan Triwulan Hasil Pemeriksaan Dahak Akhir Tahap Intensif untuk penderita
terdaftar 3-6 bulan lalu
TB 12 Formulir Pengiriman Sediaan Untuk Cross Check
TB 13 Laporan Penerimaan dan Pemakaian OAT di kabupaten
PENCATATAN & PELAPORAN

DEPKES RI - SUBDIT TBC

DINAS KESEHATAN Rekap Rekap Rekap Rekap Rekap


PROPINSI TB-07 TB-08 TB-11 TB-12 TB-13

TB-07 TB-08 TB-11 Rek.TB-12


DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA
TB-03 TB-12 TB-13

TB-02 TB-01

TB-06 TB-05 TB-04


TB-09
TERSANGKA LABORATO RIUM
TB-10 POLIKLINIK

UNIT PELAYANAN KESEHATAN


10. Jelaskan definisi,tugas,cara
perekrutan, dan syarat menjadi
PMO ?
Definisi
• Salah satu komponen DOTS (Directly Observed
Treatment Short-course) adalah pengobatan
panduan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) jangka
pendek dengan pengawasan langsung, untuk
menjamin keteraturan pengobatan diperlukan
seorang PMO.
Siapa yang bisa di rekrut jadi PMO
• Petugas kesehatan (bidan, perawat, juru
imunisasi, dan petugas kesehata lainnya)
• Tokoh masyarakat
• Suami/istri dan anggota keluarga lainnya
*semua sukarela melakukannya
Syarat PMO
• Seorang yang dikenal, dipercaya, dan disetujui,
baik oleh petugas kesehatan maupun
penderita, selain itu harus disegani dan
dihormati oleh penderita.
• Seorang yang tinggal dekat dengan penderita.
• Bersedia dilatih dan atau mendapat
penyuluhan bersama-sama dengan penderita.
• Bersedia membantu penderita dengan
sukarela sampai penderita sembuh.
Tugas PMO
• Mengawasi penderita TB agar menelan obat secara
teratur sampai selesai pengobatan.
• Memberi dorongan kepada penderita agar mau
berobat teratur.
• Mengenali efek samping ringan obat dan menasihati
pasien agar tetap mau menelan obat.
• Merujuk pasien apabila efek samping semakin berat.
• Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak
pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
• Memberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita
TB yang mempunyai gejala-gejala Tuberkulosis untuk
segera memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
• DAFTAR PUSTAKA

• Anies. 2006. Kedokteran Keluarga & Pelayanan Kedokteran yang
Bermutu. Semarang
• http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=0CE
EQFjAG&url=http%3A%2F%2Fnew.pamsimas.org%2Findex.php%3Foption%3Dcom
_phocadownload%26view%3Dcategory%26download%3D129%3Aphbs-kesling-
penyakit%26id%3D47%3Apedum-strategi-
clts&ei=8dVIVaPMO4axuAT844GwCw&usg=AFQjCNFhFlutTwuloh5ANC0Cox9GSpxr
hg&sig2=P8nwHpfZ13sqT6HhGRE-Iw&bvm=bv.92291466,d.c2E . Diakses pada
Selasa 5 Mei 2015, 21.44 WIB.
• http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23722/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses pada Selasa 5 Mei 2015, 20.40 WIB.
• Gitawati R. 2002. Penelitian Pengaruh adanya 'Pengawas Menelan Obat' (PMO)
terhadap Keberhasilan Pengobatan Kasus Baru Tuberkulosis Paru (TB Paru) di
Beberapa Puskesmas di DKI Jakarta.
• Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis Departemen Kesehatan Republik
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai