Pembimbing :
Oleh :
Harishal Aryaputra
2013730147
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat rahmat
dan hidayah Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas dengan judul
ANTENATAL CARE tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan di
Stase Kebidanan dan Kandungan.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Refreshing ini masih terdapat
banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan guna perbaikan dalam pembuatan laporan kasus berikutnya.
Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi para pembaca.
Penulis
2
Definisi Asuhan Antenatal
Tujuan ANC
1. Membangun rasa saling percaya antara klien dengan petugas kesehatan.
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya.
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.
4. Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan resiko tinggi.
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk menjaga kualitas
kehamilan dan merawat bayi.
6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
3
Data Umum Pribadi
- Nama
- Usia
- Alamat
- Pekerjaan ibu/suami
- Lamanya menikah
- Kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan
Keluhan Saat Ini
- Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu
- Lamanya mengalami gangguan tersebut
Riwayat Haid
- Hari pertama haid terakhir (HPHT)
- Usia kehamilan dan taksiran persalinan (rumus Naegele)
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
- Asuhan antenatal, persalinan, dan nifas sebelumnya
- Cara persalinan
- Jumlah dan jenis kelamin anak hidup
- Berat badan lahir
- Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan
- Informasi saat persalinan atau keguguran terakhir
Riwayat Kehamilan Saat Ini
- Identifikasi kehamilan
- Identifikasi penyakit (preeklamsia dan hipertensi dalam kehamilan)
- Penyakit lain yang diderita
- Gerakan bayi dalam kandungan
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
- Diabetes Mellitus, Hipertensi, atau hamil kembar
- Kelainan Bawaan
Riwayat Penyakit Ibu
- Penyakit yang pernah diderita
- DM, HDK, ISK
- Penyakit jantung
- Infeksi virus berbahaya
- Alergi obat atau makanan tertentu
- Pernah mendapat tranfusi darah dan indikasi tindakan tersebut
- Inkompatibilitas Rhesus
- Paparan sinar X
Riwayat Penyakit yang Memerlukan Pembedahan
- Dilatasi dan kuretase
4
- Reparasi vagina
- Seksio sesaria
- Serviks inkompeten
- Operasi non ginekologi
Riwayat Mengikuti Program Keluarga Berencana
Riwayat Imunisasi
Riwayat Menyusui
Pemeriksaan
Keadaan Umum
- Tanda vital
- Pemeriksaan jantung dan paru
- Pemeriksaan payudara
- Kelainan otot dan rangka serta neurologik
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
- Bentuk dan ukuran abdomen
- Parut bekas operasi
- Tanda-tanda kehamilan
- Gerakan janin
- Varises atau pelebaran vena hernia
- Edema
Palpasi
- Tinggi fundus
- Punggung bayi
- Presentasi
- Sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul
Auskultasi
- 10 minggu dengan Doppler
- 20 minggu dengan Fetoskop Pinard
Inspekulo vagina untuk identifikasi vaginitis pada trimester I/II
Laboratorium
Pemeriksaan
5
- Analisis urin rutin
- Analisis tinja rutin
- Hb, MCV
- Golongan darah
- Hitung jenis sel darah
- Gula darah
- HBsAg virus
- Antibodi rubella
- HIV/VDRL
Ultrasonografi-rutin pada kehamilan 18-22 minggu untuk identifikasi
kelainan janin.
Deteksi dini gejala dan tanda bahya selama kehamilan merupakan upaya
terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan
ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyakit
penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai
upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan
dan keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya.
Perdarahan
Perdarahan pada usia kehamilan muda atau usia kehamilan di bawah 20
minggu, umumnya disebabkan oleh keguguran. Sekitar10-20% kehamilan
akan berakhir dengan keguguran (60-80%) disebabkan oleh kelainan
kromosom yang ditemui pada spermatozoa atau ovum. Penyebab yang sama
dapat menimbulkan gejala perdarahan pada kehamilan muda dan ukuran
pembesaran uterus yang diatas norma, pada umumnya disebabkan oleh mola
hidatidosa. Perdarahan pada kehamilan muda dengan uji kehamilan yang
tidak jelas, pembesaran uterus yang tidak sesuai (lebih kecil) dari usia
kehamilan, dan adanya massa di adneksa biasanya disebabkan oleh
kehamilan ektopik.
Perdarahan kehamilan lanjut atau di atas 20 minggu pada umumnya
disebabkan oleh plasenta previa. Perdarahan yang terjadi sangat terkait
6
dengan luas plasenta dan kondisi segmen bawah rahim yang menjadi tempat
implantasi palsenta tersebut.
Preeklampsia
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 20 minggu disertai
dengan tekanan darah di atas normal sering diasosiasikan dengan
preeklamsia. Data atau informasi awal terkait dengan tekanan darah sebelum
hamil akan sangat membantu petugas kesehatan untuk membedakan
hipertensi kronis (yang sudah ada sebelumnya) dengan preeklamsia. Gejala
dan tanda preeklamsia adalah:
Hiperrefeleksia.
Sefalgia yang tidak sembuh dengan pengobatan umum.
Gangguan penglihatan; skotoma, penglihatan kabur, berkunang-
kunang.
Nyeri epigastrik.
Oliguria.
Tekanan darah sistolik 20-30 mmHg dan diastolik 10-20 mmHg di
atas normal.
Proteinuria
Edema menyeluruh
7
Ketuban pecah dini
Uterus lebih besar atau lebih kecil dari kehamilan sesungguhnya
8
peralatan pencatat denyut jantung janin (kardiotokografi) dan
peralatan ultrasonografi yang disebut dengan pemeriksaan profil
biofisik janin (biophysic profile). Berbagai jenis pemeriksaan
tersebut adalah :
Pengukuran tinggi fundus uteri terutama > 20 minggu
yang akan disesuaikan dengan usia kehamilan saat
pemeriksaan dilakukan. Tinggi fundus yang normal sama
dengan usia kehamilan.
Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan/12
jam)
Gerakan janin
Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam
dikaitkan dengan hipoksia berat atau janin meninggal
Denyut jantung janin
Ultrasonografi
o Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, selain pemeriksaan di
atas, juga dilakukan pula pemeriksaan tentang :
Penilaian besar janin, letak dan presentasi
Penilaian luas panggu
Edukasi Kesehatan Bagi Ibu Hamil
Tidak semua ibu hamil dan keluarganya mendapat pendidikan dan konselig
kesehatan yang memadai tentang kesehatan reproduksi, terutama tentang
kehamilan dan upaya untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat dan berkualitas.
Kunjungan antenatal memberi kesempatan bagi bagi petugas kesehatan untuk
memberikan informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya
termasuk rencana persalinan (di mana, penolong, dana, pendamping, dan
sebagainya) dan cara merawat bayi. Beberapa informasi penting tersebut adalah
sebagai berikut.
9
Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari.
Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-
kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Defisiensi protein
dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia, dan edema.
Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot
dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adaah susu, keju,
yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebaban
riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.
Zat besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan
oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan pengantaran
oksigen melalui hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Untuk
menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, diperlukan asupan zat
besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari terutama setelah trimester
kedua. Bila tidak ditemukan anemia pemberian besi per minggu cukup
adekuat. Zat besi yang diberikan dapat berupa ferrous gluconate, frroue
furnarate, atau ferrous sulphat. Kekurangan zat besi pada ibu hamil
dapat menyebaban anemia defisiensi zat besi.
Asam folat
Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi
pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil
adalah 400 mikrogram per hari. Kekurangan asam folat dapat
menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.
Perawatan Payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat secara
berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk
mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus laktierus, sebaikya
dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat
menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji
kesejahteraan janin menggunakan uretonika. Basuhan lembut setiap hari pada
areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area
tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan
dapat menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara meegang,
sensitif, dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya gunaan penopang payudara
yang sesuai (brassiere).
10
Perawatan Gigi
Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan, yaitu pada
trimester pertama dan ketiga. Penjadawlan untuk trimester pertama terkait
dengan hiperemesis dan ptialisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga
kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga. Sementara itu, pada trimester
ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin
sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi
ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu
hamil sagat rentan terhadap terjadinya carries dan gingivitis.
11
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan
Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan bertahap,
bukan mendadak dan drastis. Pada trimester II dan III perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambha berat badan 0,4 kg. Perempuan dengan gizi kurang 0,5 kg
gizi baik 0,3 kg. Indeks masa tubuh adalah suatu metode untuk mengetahui
penambahan optimal, yaitu:
a) 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5 kg
b) 20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg
c) Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg. (Sari, Ulfa, & Daulay,
2015)
12
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor
resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga
panggul.
2) Ukur Tekanan Darah (T2)
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan
tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau
rendah. Tekanan darah yang normal 110/80 - 120/80 mmHg.
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan
gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam
minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
4) Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang
diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi
kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan
kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk
mengkompensasi penigkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan dan
untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin.
5) Pemberian Imunisasi TT (T5)
Imunisasi tetanus toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan
sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin
kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Pemberian
imunisasi tetanus toxoid (TT) artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit
tetanus kepada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Umur kehamilan mendapat imunisasi TT :
a) Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk
mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005).
13
b) TT1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan
pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).
Jadwal Imunisasi TT :
Sesuai dengan WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan
imunisasi tetanus maka ia harus mendapatkan paling sedikitnya dua kali
(suntikan) selama kehamilan (pertama pada saat kunjungan antenatal dan kedua
pada empat minggu kemudian)Jarak pemberian (interval) imunisasi TT 1 dengan
TT 2 minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001 ; Depkes RI, 2000) . (Sari, Ulfa, &
Daulay, 2015)
Lama % Ja
Antigen Interval
perlindungan Perlindungan dwal
- Pemberi
TT 1 Pada kunjungan - an
antenatal pertama Imunisas
3 tahun
TT 2 4 minggu setelah 80 i Tetanus
TT1 Toksoid
5 tahun
TT 3 6 bulan setelah 95
TT2
10 tahun S
TT 4 1 tahun setelah 99
TT3 umber :
25 tahun/seumur
TT 5 1 taun setelah TT4 99
hidup
(Saifuddi
n dalam Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan
cara Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali,
lalu periksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya
untuk mendeteksi Anemia pada ibu hamil.
7) Pemeriksaan Protein urine (T7)
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu
hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan pada ibu
hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein
urin ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia.
14
8) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) (T8)
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) adalah
untuk mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular seksual, antara
lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang diambil
spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan postif, ibu hamil
dilakukan pengobatan/rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin
pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan
premature, cacat bawaan.
9) Pemeriksaan urine reduksi (T9)
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Melitus Gestasioal.
Diabetes Melitus Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit
berupa pre-eklampsia, polihidramnion, bayi besar.
10) Perawatan Payudara (T10)
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil, dilakukan 2
kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11) Senam Hamil ( T11 )
Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam
mempersiapkan persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar
panggul, memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi dan
relaksasi.
12) Pemberian Obat Malaria (T12)
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu
hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan
darah yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni
kehamilan muda dapt terjadi abortus, partus prematurus juga anemia.
13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T13)
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah
endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.
15
14) Temu wicara / Konseling ( T14 ).(Pantiawati & Suryono, 2010).
16
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Selatan : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Anggrita, S., Mardiatul, U. I., & Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Bogor: IN MEDIA.
17