Anda di halaman 1dari 28

VERUKA VULGARIS

Reval Zakyal Govind


71 2018 064
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
• Veruka vulgaris (kutil) adalah proliferasi jinak dari kulit akibat infeksi
Human Papilloma Virus (HPV) dan diketahui sekarang lebih dari 100
tipe dari HPV.

• Frekuensinya tidak diketahui namun 7-12% mempengaruhi populasi.


BAB 2
Pendahuluan
Definisi
• Veruka vulgaris adalah papul verukosa dari kulit akibat infeksi Human
Papilloma Virus (HPV). Jenis kutil dapat terjadi di berbagai lokasi.

Epidemiologi
• Veruka vulgaris dapat timbul segala usia.
• Anak sekolah, prevalensinya sekitar 10-20%
Etiopatogenesis
• Penyebab adalah HPV
• HPV tipe 4, 26, 27, 29, 41, 57,65,dan 77
• Mudah menular dan menyebar pada daerah dengan trauma lokal.
• Ditularkan melalui fasilitas umum
Gambaran Klinis
• Gejala awal
• Gangguan pada kosmetik
• Asimptomatik
• Terkadang nyeri
• dapat merusak kuku

• Lesi
• Papul padat, verukosa, keratotik, ukuran1-10mm, dapat menyebar dan
membesar. biasa muncul pada daerah yang sering terkena trauma
• Dermoskopi : red or brown dots
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang
• Biopsi kulit : akantosis, hiperkeratosis, rete ridges memanjang
• Identifikasi DNA virus.

Diagnosis Banding
• Veruka vulgaris
• Keratosis seboroika
• Moluskum contagiosum
Tatalaksana
• Non Medikamentosa :
• Menjaga higiene perorangan.
• Menjaga agar tidak terkena trauma ringan.

• Medikamentosa :
• Destruksi dengan bahan keratolitik.
• Terapi intralesi : Belomisin dan interferon.

• Tindakan Operatif :
• Bedah Listrik
• Bedah beku
• Bedah Laser
BAB 3
Laporan Kasus
Identitas pasien
• Nama : Ny. D
• Tempat tanggal lahir : Palembang, 20 November 1987 (32 tahun)
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : 13 Ulu
• Agama : Islam
• Status Pernikahan : Belum Menikah
• Bangsa : Indonesia
• Tanggal Pemeriksaan : 2 Januari 2020
Anamnesis
• 3.2.1.Keluhan Utama
• Timbul benjolan padat pada jari ke 1 kaki kiri.
• 3.2.2.Keluhan Tambahan
• Kadang terasa gatal dan nyeri.
• 3.2.3.Riwayat Perjalanan Penyakit
• Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Palembang Bari pada kamis, 2
Januari 2020 dengan keluhan timbul benjolan padat pada jari ke 1 kaki kiri. Pasien
sadar terdapat benjolan lebih kurang sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan berjumlah 2
buah dan hanya terdapat pada jari 1 kaki kiri. Pasien mengatakan terkadang sedikit
gatal sehingga pasien menggaruk benjolan tersebut dan terkadang dirasakan sedikit
nyeri.
• Pasien merupakan seorang guru dan mengajar di Sekolah Menengah Atas. Pasien
belum pernah memeriksakan keluhannya.
Anamnesis
• 3.2.4.Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien pernah mengalami keluhan yang sama pada jari ke 4 tangan kanannya.

• 3.2.5.Riwayat Penyakit Keluarga


• Tidak ada riwayat penyakit yang sama.
Pemeriksaan Fisik
• 3.3.1.Status Generalis
• Keadaan Umum : Baik • Keadaan Spesifik
• Kesadaran : Compos Mentis • Kepala : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Berat Badan : 55 kg • Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Tekanan Darah : Tidak diukur • Thoraks : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Nadi : Tidak diukur • Thoraks posterior : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Suhu : Tidak diukur • Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Pernapasan : Tidak diukur • Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : Lihat status dermatologikus
Status Dermatologikus

• Pada regio digiti 1 pedis sinistra terlihat nodus verukosa


hiperpigmentasi, multiple, iregular, lentikular dan
numular, diskret, salah satunya disertai ekskoriasi
Pemeriksaan Penunjang
• Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

Diagnosis Banding
• 1.Veruka Vulgaris
• 2.Keratitis Seboroik
• 3. Moluskum Kontagiosum

Diagnosis Kerja
• Veruka Vulgaris
Penatalaksanaan
• a.Non Medikamentosa • Medikamentosa
• Menjaga Higiene perorangan • Destruksi dengan bahan
keratolitik, kaustik, atau bahan
supaya tidak tertular lainnya secara topikal yaitu
• Menjelaskan kepada pasien plester asam salisilat 40%
selama 1 minggu.
mengenai penyakit dan
perjalanan penyakit pasien.
• c.Bedah
• Destruksi dapat dilakukan
dengan bedah listrik, bedah
beku, dan bedah laser.
Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
• Quo ad comestica : bonam
BAB 4
Pembahasan
Pembahasan

• Diagnosa pada kasus ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinik


dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan.

• Pada laporan kasus ini membahas mengenai pasien Ny.D berusia 32


tahun yang memiliki keluhan timbul benjolan padat pada jari ke 1 kaki
kiri. Pada teori Veruka vulgaris dapat timbul di segala usia dan
perbandingan jenis kelamin pria dan wanita sama.
Pembahasan
• Anamnesis : didapatkan bahwa timbul benjolan padat pada jari ke 1 kaki kiri,
Kadang terasa gatal dan nyeri, lebih kurang sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan
berjumlah 2 buah dan hanya terdapat pada jari 1 kaki kiri. Pasien mengatakan
terkadang sedikit gatal sehingga pasien menggaruk benjolan tersebut dan
terkadang dirasakan sedikit nyeri.
• Pasien merupakan seorang guru dan mengajar di Sekolah Menengah Atas.
• Berdasarkan teori, kutil biasanya terjadi pada daerah yang sering terkena
trauma seperti tangan dan kaki. Apabila tumbuh di plantar terkadang terasa
nyeri, kutil terkadang dapat bertahan hingga beberapa bulan.
Pembahasan
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan regio digiti 1 pedis sinistra
terlihat nodus verukosa hiperpigmentasi, soliter, iregular,
numular selain itu Pada regio digiti 1 pedis sinistra terlihat
nodus verukosa hiperpigmentasi, soliter, regular, lentikular
disertai eksoriasi.
• Menurut teori pada veruka vulgaris, gambaran lesi biasanya
ditemukan berupa papul padat verukosa, permukaan tidak
teratur, keratotik, dengan ukuran 1-10mm, bila berkonfluensi
dapat menjadi lebih besar. Biasa muncul pada ekstremitas
atas dan bawah.
Pembanding Kasus Veruka Vulgaris Moluskum Keratitis Seboroik
Kontagiosum

Epidemiologi Usia 32 segala usia, tetapi jarang Biasanya biasanya muncul pada usia
tahun ada bayi dan anak kecil, menyerang dekade 5, dekade 3 dan 4
meningkat selama umur pada anak- dapat ditemukan bentuk
sekolah dan menurun anak, yang agak datar. Biasanya
setelah umur 20 tahun, terkadang sudah dapat muncul pada
orang dewasa usia 15 tahun dan
prevalensi meningkat
dengan bertambahnya
umur
Pembanding Kasus Veruka Vulgaris Moluskum Keratitis Seboroik
Kontagiosum

Gejala Klinis: Digiti 1 dapat terjadi di mana di daerah wajah, dapat terjadi di bagian
Predileksi pedis saja namun lebih leher, ketiak, badan, tubuh mana saja,
sinistra sering pada daerah dan ekstremitas paling banyak terdapat
yang terkena trauma (jarang terjadi di pada daerah wajah dan
ringan seperti tangan telapak tangan atau badan atas
dan kaki telapak kaki) ,
sedangkan pada
dewasa terkadang di
daerah pubis dan
genitalia eksterna,
Pembandi Kasus Veruka Vulgaris Moluskum Keratitis Seboroik
ng Kontagiosum

Gejala regio digiti 1 pedis gambaran lesi papul tunggal atau plak verukosa, papul, atau
Klinis : sinistra terlihat biasanya lebih, bundar, nodus menempel pada
Lesi nodus verukosa ditemukan berupa berbentuk kubah, kulit dan hiperpigmentasi
hiperpigmentasi, papul padat berwarna putih, pada awalnya berwarna
soliter, iregular, verukosa, dengan ukuran 1-5 coklat muda hingga
numular selain itu berwarna putih mm atau miliar menjadi hitam. Pada
Pada regio digiti 1 permukaan tidak sampai lentikular, awalnya, biasanya
pedis sinistra teratur, keratotik, pada berbentuk oval dengan
terlihat nodus dengan ukuran 1- permukaannya ukuran kurang dari 1 cm
verukosa 10mm, bila terdapat lekukan namun lesi dapat tumbuh
hiperpigmentasi, berkonfluensi (delle/umbilikasi), hingga beberapa
soliter, regular, dapat menjadi berisi massa yang sentimeter,
lentikular dengan lebih besar. mengandung badan
eksoriasi. moluskum
Tatalaksana
• Non Medikamentosa :
• Menjaga higiene perorangan

• Medikamentosa :
• Destruksi dengan bahan keratolitik (Asam Salisilat 40%)
• Terapi intralesi : Bleomisin dan interferon

• Tindakan Operatif :
• Bedah Listrik
• Bedah beku
• Bedah Laser
BAB 5
Kesimpulan
Kesimpulan
• 1.Pada kasus memiliki tiga diagnosis banding yaitu veruka vulgaris,
moluskum kontagiosum dan keratosis seboroika

• 2.Diagnosis kerja pada kasus ini yaitu veruka vulgaris

• 3. Tatalaksana veruka vulgaris non farmakologi, medikamentosa dan


bedah

Anda mungkin juga menyukai