Anda di halaman 1dari 23

Rhinosinusitis

Reval Zakyal Govind


BAB 1
Latar Belakang

Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal.


Umumnya disertai atau dipicu oleh rinitis sehingga sering disebut
rhinosinusitis.

Banyak cara mendiagnosis sinusitis yaitu dari anamnesis, pemeriksaan fisik


dan pemeriksaan penunjang

Kejadian rhinosinusiis akan terus meningkat dan mengakibatkan gangguan


kualitas hidup
BAB 2
Anatomi

Dinding Lateral cavum Nasi


Anatomi

Dinding Lateral Cavum Nasi Kanan


Anatomi

Sinus Paranasal
Anatomi
Komplek Osteomeatal
1. Processus Unsinatus
2. hiatus Ethmoid
3. Bula Etmoid
4. Agger nasi
5. Ressesus frontal

Komplek Osteomeatal
Fisiologi
• Sebagai pengatur kondisi udara (air conditioning)
• Sebagai penahan suhu (thermal insulators)
• Membantu keseimbangan kepala
• Membantu resonansi suara
• Sebagai peredam perubahan tekanan udara
• Membantu produksi mukus
Definisi
• Sinusitis adalah peradangan pada sinus paranasal. Karena mukosa
nasal saling berhubungan dan sinusitis jarang terjadi tanpa rhinitis,
maka penamaannya diganti dengan rhinosinusitis.

• Sinusitis diberi nama sesuai dengan sinus yang terkena.

Multisinusitis Pansinusitis
Epidemiologi
AS 1/7 orang = 30 juta orang / tahun.

DEPKES RI (2003) :
urutan 25 / 50
102.817 penderita rawat jalan di rumah sakit
Faktor Risiko
• ISPA akibat virus
• Rinitis terutama rinitis alergi, rinitis hormonal pada wanita hamil
• Polip hidung
• Kelainan anatomi seperti deviasi septum atau hipertrofi konka
• Sumbatan kompleks ostio-meatal (KOM)
• Infeksi tonsil dan gigi
• Lingkungan berpolusi, udara dingin dan kering serta kebiasaan
merokok.
Patogenesis
Sinus normal : Steril.
Obstruksi Kuantitas dan
Kerusakan silia
Drainase Sinus kualitas mukosa

Penyempitan Rinosinusitis non rinosinusitis


transudasi infeksi
KOM bacterial bakterial
Manifestasi
• Hidung tersumbat dan nyeri
• Sekret purulen : bisa turun ketenggorok (post nasal drip)
• nyeri tekan & nyeri alih (referred pain)

• sakit kepala, hiposmia /anosmia, halitos, post-nasal drip, batuk dan


sesak nafas.
Diagnosis Banding
• Pilek dan kongesti nasal : Infeksi saluran nafas atas, polip nasal, rinitis
alergika, rinitis vasomotor, dan rinitis medikamentosa
• Rhinorrhea : cairan serebrospinal harus dipertimbangkan pada pasien
dengan riwayat cedera kepala.
• Pilek persisten unilateral dengan epistaksis : neoplasma atau benda
asing nasal.
• Cephalgia/nyeri wajah : Tension headache, cluster headache, migren,
dan sakit gigi
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan foto rontgen kepala dengan berbagai posisi yang khas
• Pemeriksaan CT-Scan.

Pemeriksaan foto kepala untuk mengevaluasi sinus paranasal terdiri


atas berbagai macam posisi antara lain:
1. Foto kepala posisi anterior-posterior ( AP atau posisi Caldwell)
2. Foto kepala lateral
3. Foto kepala posisi waters
Tatalaksana
1. Antibiotik. Berikan golongan penisilin selama 10-14 hari meskipun
gejala klinik sinusitis akut telah hilang.
2. Dekongestan lokal. Berupa obat tetes hidung untuk memperlancar
drainase hidung.
3. Analgetik. Untuk menghilangkan rasa sakit.
4. Irigasi Antrum.
5. Menghilangkan faktor predisposisi dan kausanya jika diakibatkan
oleh gigi.
Komplikasi
Penyebaraan yang tersering adalah penyebaran secara langsung
terhadap area yang mengalami kontaminasi. Komplikasi dari sinusitis
tersebut antara lain :
1. kelainan orbita
2. kelainan intrakranial
3. osteomielitis dan abses subperiostal
4. Kelainan paru
Prognosis
Sebagian besar kasus sinusitis bakteri akut tanpa komplikasi dapat
diobati sebagai pasien rawat jalan dengan prognosis yang baik.

Sekitar 40% dari kasus sinusitis akut sembuh secara spontan tanpa
antibiotik.

Tingkat kekambuhan setelah pengobatan yang berhasil adalah kurang


dari 5%. Jika tidak ada respons dalam 48 jam atau gejala memburuk,
evaluasi ulang pasien
BAB 3
Kesimpulan
• Rhinosinusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi
karena alergi atau infeksi virus, bakteri maupun jamur. Terdapat 4
sinus disekitar hidung yaitu sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus
frontalis dan sinus sphenoidalis. Penyebab utama sinusitis adalah
infeksi virus, diikuti oleh infeksi bakteri. Gejala umum
rhinosinusitis yaitu hidung tersumbat diserai dengan nyeri/rasa
tekanan pada muka dan ingus purulent, yang seringkali turun ke
tenggorol (post nasal drip).
Kesimpulan
• Klasifikasi dari sinusitis berdasarkan klinis yaitu sinusitis akut,
subakut dan kronik. Bahaya dari sinusitis adalah komplikasinya ke
orbita dan intrakranial. Tatalaksana berupa terapi antibiotik
diberikan pada awalnya dan jika telah terjadi hipertrofi, mukosa
polipoid dan atau terbentuknya polip atau kista maka dibutuhkan
tindakan operasi. Tatalaksana yang adekuat dan pengetahuan dini
mengenai sinusitis dapat memberikan prognosis yang baik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai