PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Blok Tumbuh Kembang dan Geriatri adalah blok kesembilan belas
pada semester 6 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B
yang mengenai Reni, anak perempuan usia 18 bulan, dibawa ibunya ke
Poli anak RSMP dengan keluhan muntah dan BAB cair sejak 3 hari yang
lalu. Reni mengalami muntah dengan frekuensi 2 kali sehari banyaknya
sekitar 1-3 sendok makan. Frekuensi BAB 3 kali sehari dengan konsistensi
cair, jumlah setiap kali BAB sekitar gelas belimbing. BAB tidak disertai
lendir dan darah. Satu bulan yang lalu Reni mengalami demam tidak
terlalu tinggi, turun naik, disertai batuk dan pilek. Namun tidak mengalami
sesak nafas.
Berat badan Reni tidak naik sejak 10 bulan yang lalu, malah
bahkan turun. Berat badan tertinggi pada saat usia 8 bulan yaitu 6,6 kg dan
saat ini berat badan turun menjadi 6 kg. Reni diberi ASI ekslusif hanya
sampai usia 2 bulan. Sejak usia 2 bulan dilanjutkan dengan ASI dan susu
formula 3 kali sebanyak 2 sendok takar (dalam air 60 ml air), dan
ditambah porsinya secara bertahap menjadi 5 kali sehari sebanyak 4
sendok takar (dalam 120 ml air) pada usia 8 bulan. Makanan pendamping
ASI usia 8 bulan sampai dengan sekarang. Saat ini Reni makan nasi 3x1
sdm/hari dengan lauk hanya kecap manis dan kerupuk, susu formula
|1
|2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor
Moderator
: Egyd Tradiga
Sekretaris Meja
Sekretaris Papan
: Sulthanah Annisa
Waktu
Rule tutorial
2.2 SKENARIO
Reni, anak perempuan usia 18 bulan, dibawa ibunya ke Poli anak
RSMP dengan keluhan muntah dan BAB cair sejak 3 hari yang lalu. Reni
mengalami muntah dengan frekuensi 2 kali sehari banyaknya sekitar 1-3
sendok makan. Frekuensi BAB 3 kali sehari dengan konsistensi cair,
jumlah setiap kali BAB sekitar gelas belimbing. BAB tidak disertai
lendir dan darah. Satu bulan yang lalu Reni mengalami demam tidak
terlalu tinggi, turun naik, disertai batuk dan pilek. Namun tidak mengalami
sesak nafas.
Berat badan Reni tidak naik sejak 10 bulan yang lalu, malah
bahkan turun. Berat badan tertinggi pada saat usia 8 bulan yaitu 6,6 kg dan
saat ini berat badan turun menjadi 6 kg. Reni diberi ASI ekslusif hanya
sampai usia 2 bulan. Sejak usia 2 bulan dilanjutkan dengan ASI dan susu
formula 3 kali sebanyak 2 sendok takar (dalam air 60 ml air), dan
ditambah porsinya secara bertahap menjadi 5 kali sehari sebanyak 4
sendok takar (dalam 120 ml air) pada usia 8 bulan. Makanan pendamping
ASI usia 8 bulan sampai dengan sekarang. Saat ini Reni makan nasi 3x1
|3
sdm/hari dengan lauk hanya kecap manis dan kerupuk, susu formula
600ml/hari, cemilan (snack, wafer, kerupuk, teh gelas), air putih.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan:
Reni anak pertama dari ibu usia 24 tahun. Selama hamil ibu sehat dan
periksa hamil 4 kali ke bidan. Lahir spontan pada kehamilan 37 minggu.
Segera setelah lahir langsung menangis, skor APGAR 1 menit 9 dan 5
menit 10. Berat badan lahir 3000 gram. Panjang badan lahir 48 cm.
Lingkar kepala lahir 33 cm.
Riwayat Imunisasi: BCG 1 kali, DPT 1 kali, Polio 1 kali
Riwayat pertumbuhan : berikut gambar KMS Reni
Riwayat perkembangan :
Saat ini Reni sudah bisa duduk namun dengan berpegangan, dapat
menggapai benda.
Riwayat pengobatan :
Pernah berobat ke bidan tapi tidak sembuh. Sejak usia 10 bulan, Reni
tidak pernah lagi dibawa ke posyandu.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: tampak kurus, apatis, cengeng, berat badan 6 kg,
panjang badan 71 cm, lingkar kepala 45 cm.
Laporan Skenario B Blok XIX Tutorial 7
|4
Muntah
2.
ASI
lambung.
: Pemberian air susu ibu selama 6 bulan (0-6 bulan)
3.
eksklusif
Wajah
4.
dismorfik
Apatis
5.
Demam
6.
Susu
(37,50C)
: Susu buatan berasal dari hewan
7.
formula
Baggy pant
Tonus
8.
|5
9.
Klonus
10
(iga
gamblang)
11. APGAR
skore
permukaan kulit.
: Penilaian bayi baru lahir meliputi warna kulit,
denyut jantung, tonus otot, pernafasan, respon
refleks
|6
9.
Riwayat perkembangan :
Saat ini Reni sudah bisa duduk namun dengan berpegangan, dapat
menggapai benda.
|7
Abdomen : cekung
Ekstremitas:
-
|8
Penyebab muntah :
1. Obstruksi
a
b
c
d
Stenosis pilorus
Antral web
Intusuepsi
Volvulus
2. Non Obstruksi
a
b
c
d
e
RGE
Intoleransi Laktosa
CMPSE
Gastroenteritis
NEC
Meningitis
Ensefalitis
Peningkatan Tekanan Intra Kranial
5. Non Organik
a Tekhnik Makan
b Erofologi
c Motion Sickness
(IDAI,2008 )
Penyebab Diare menurut buku ajar pediatik Nelson : 2012
meliputi:
INFEKSI
1
Golongan Bakteri
b
c
d
e
f
g
Aeromonal
Bacilus
Escheria Coli
Vibrio Cholera
Shigella
Salmonella
1. Golongan Virus
a
Astovirus
|9
b
c
d
Enteric adenovirus
Rotavirus
Corona Virus
2. Golongan Parasit
a
b
c
d
Balantidium coli
Blastocytis Hominis
Giardia Lamblia
Entamoeba Histolitica
NONINFEKSI
a Defek anatomis
b Malrotasi
c Penyakit Hirchsprug
d Bowel Syndrome
e Atrofi microvili
f Defisiensi disakarida
g Malabsorbsi
-
h
i
j
k
maltose
dan
sukrosa),
monosakarida
Penyakit Cheliac
Keracunan Makanan
Neoplasma
Factor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap
makanan
(Nelson,2012)
c. Apa makna muntah dan BAB cair
frekuensi 2 kali sehari sekitar 1-3 sendok makan. BAB 3 kali sehari
dengan konsistensi cair, jumlah setiap kali BAB sekitar gelas
belimbing, BAB tidak disertai lendir dan darah dan telah
berlangsung sejak 3 hari yang lalu dan juga mengalami dengan
frekuensi 2 kali sehari banyaknya sekitar 1-3 sendok makan?
Jawab :
Frekuensi : 3x sehari : pada bayi yang minum ASI, frekuensi
buang air 3 4 kali masih dalam keadaan fisiologis atau normal
apabila bb meningkat normal, tetapi jika bb tidak meningkat dan
|10
dampak
keluhan
diare
dan
muntah
terhadap
|11
keseimbangan asam basa serta cairan elektrolit yang ada pada anak
tersebut. Tetapi untuk perkembangan dan pertumbuhan belum
terjadi gangguan, karena masih berlangsung akut bukan kronis.
(Soenarto, 2012)
f. Berapa frekuensi dan volume BAB normal pada anak usia 18 bulan
?
Jawab :
Frekuensi BAB pada anak menurun seiring dengan bertambahnya
usia. Pada minggu-minggu pertama kehidupan, bayi dapat BAB
rata-rata lebih dari 4 kali sehari, kemudian menurun menjadi 2 kali
sehari pada usia 4 bulan dan 1 kali sehari pada usia 4 tahun.
Sembilan puluh lima persen anak berusia 1 sampai 4 tahun
mengalami BAB 3 kali sehari hingga dua hari sekali atau tiga kali
seminggu.
(Soenarto, 2012)
2. Satu bulan yang lalu Reni mengalami demam tidak terlalu tinggi,
turun naik, disertai batuk dan pilek. Namun tidak mengalami
sesak nafas.
a. Apa makna 1 bulan yang lalu Reni mengalami demam tidak terlalu
tinggi, turun naik, batuk, dan pilek, dan tidak sesak nafas ?
Jawab :
Makna demam tidak terlalu tinggi, turun naik, batuk, dan
pilek : Bahwa telah terjadinya penurunan sistem antibodi tubuh
akibat dari malnutrisi. Perubahan respon imun terjadi di awal
perjalanan malnutrisi yang signifikan pada anak. Kehilangan
hipersensitivitas, limfosit T sedikit, gangguan respon limfosit,
fagositosis gangguan sekunder menurun dan sitokin tertentu, dan
penurunan sekresi immunoglobulin A (IgA) adalah beberapa
perubahan yang mungkin terjadi. (Chandra RK, 2010)
Perubahan ini mempengaruhi kekebalan tubuh anak terhadap
infeksi parah dan kronis, paling sering, diare menular, yang
kompromi lebih lanjut gizi menyebabkan anoreksia, penurunan
penyerapan nutrisi, dan
|12
c. Apa penyebab demam tidak terlalu tinggi, turun naik, batuk, dan
pilek ?
Jawab :
Etiologi demam
a. Factor infeksi : infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit.
b. Factor non infeksi : factor lingkungan, penyakit autoimun,
keganasan, pemakaian obat-obatan
Batuk:
a. Infeksi (virus, rdg paru, tbc dll )
b. Mekanis (asap rokok, debu)
c. Perubahan suhu badan
d. Rangsangan kimia (bau , gas)
e. Penyakit jantung
f. Inflamasi pada saluran pernapasan
Pilek:
|13
a. Mikroorganisme (infeksi),
b. Inhalasi gas toksik,
c. Debu (alergi).
( Price and wilson, 2003)
d. Bagaimana patofisiologi demam tidak terlalu tinggi, turun naik,
batuk, dan pilek ?
Jawab :
Asupan nutrisi kurang intake makanan turun metabolism
meningkat kebutuhan kalori meningkat penurunan sistem
imun atrofi tymus, berkurangnya leukosit,CD4+ dan CD8+
rasio, dan adanya sel T yang immature respon terhadap
infeksinya juga berkurang demam tidak terlalu tinggi, turun naik
dan batuk pilek.
( Price and wilson, 2003)
3. Berat badan Reni tidak naik sejak 10 bulan yang lalu, malah
bahkan turun. Berat badan tertinggi pada saat usia 8 bulan yaitu
6,6 kg dan saat ini berat badan turun menjadi 6 kg.
a. Apa makna BB Reni tidak mengalami kenaikan sejak usia 10
bulan, BB tertinggi saat usia 8 bulan yaitu 6,6 dan saait ini BB
turun menjadi 6 kg ?
Jawab :
Kemungkinan telah mengalami gagal tumbuh (failure-tothrive), Hal ini dapat dilihat dari BB Reni yang berada dibawah
persentil -3 (severely wasted).
Adapun kebutuhan dasar yang dibutuhkan untuk kembang
anak antara lain ASUH, ASIH, dan ASAH. Pada kasus ini, aspek
ASUH ( intake makanan, ketersediaan makanan di rumah) yang
mendominasi penyebab failure-to-thrive yang dialami Reni.
(IDAI, 2008)
b. Bagaimana keadaan normal BB usia 8 bulan ?
Jawab :
Keadaan normal BB usia 8 bulan yaitu 8 kg.
(Wahidiyat, 2007)
Perkiraan berat badan anak adalah sebagai berikut:
1) Berat badan
|14
2 kali BB lahir
: 4-5 bulan
3 kali BB lahir
: 1 tahun
4 kali BB lahir
: 2 tahun
2) Kenaikan berat badan per bulan pada tahun pertama
700-1000 gram/bulan pada triwulan I
500-600 gram/bulan pada triwulan II
350-450 gram/bulan pada triwulan III
250-350 gram/bulan pada triwulan IV
3) Kenaikan berat badan per hari
20-30 gram pada 3-4 bulan pertama
15-20 gram pada sisa tahun pertama
(Nelson, 2012 )
c. Apa penyebab penurunan BB ?
Jawab :
Penyebab langsung :
Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi
Menderita penyakit kronis
Cacat bawaan dan menderita penyakit kanker
|15
|16
|17
Jawab :
Dari kandungan nutrisi yang lebih lengkap (ASI terdapat kolostrum
dan antibodi, sedangkan susu formula tidak), susu formula
cenderung kurang higienis, ASI lebih mudah dicerna daripada susu
formula karena berat molekul yang lebih kecil dan yang terakhir
susu formula dapat menyebabkan alergi pada bayi tertentu
(intoleransi laktosa).
(Wahidiyat, 2007)
g. Bagaimana takaran susu formula pada anak usia 8 bulan ?
Jawab :
Takaran susu formula yaitu :
0-6 bulan
6-7 Bulan
7-9 Bulan
12 ulan
>12 Bulan
ASI/PASI
ASI/PASI
ASI/PASI
Pemberian
06.00
ASI
on ASI
demand
08.00
ASI
demand
Nasi
Tim Makanan
Menuju
|18
Keluarga
Nasi Tim
Makanan
Keluarga
10.00
ASI
demand
dan Biskuit
segar
Biskuit
12.00
ASI
on ASI
demand
Bubur
Nasi
TIM Makanan
Menuju
Menuju
Nasi TIM
Makanan
Keluarga
Keluarga
14.00
ASI
on ASI
ASI/PASI
ASI/PASI
on Buah
demand
16.00
ASI
demand
Segar/
/ Biskuit
Biskuit
18.00
ASI
Segar/
Biskuit
demand
Snack
Nasi
TIM Makanan
Menuju
Menuju
nasi tim
makanan
Keluarga
Keluarga
(IDAI, 2008)
b. bagaimana pemilihan jenis makanan yang baik diberikan pada bayi
8 bulan?
Jawab :
Usia
(bulan )
6-8
Energi
yang Tekstur
Frekuensi
Jumlah
rata-rata
ditambahkan
makanan
yang
sebagai ASI
biasanya
dimakan
dengan
hari
makanan
kental,
dihaluskan
bubur 2-3kali
yang
lanjutkan
tergantung
nafsu makan
perhari
Mulai dengan 2-3
sdm/hari
makan,
tingkatkan bertahap
|19
dapat maximal
waktu
9-11
12-23
kali Makanan
(IDAI, 2008)
c. Bagaimana hubungan riwayat gizi dengan keluhan utama (BAB
dan muntah) ?
Jawab :
Keluhan diare dan muntah akan memperparah status gizi yang
dialami Reni, Kondisi ini menyebabkan Reni tidak mengalami
kenaikan BB. Diare juga bisa menyebabkan Reni mengalami
dehidrasi dan penurunan berat badan.
(Nelson, 2012 )
d. Apa saja kandungan gizi makanan yang dikonsumsi Reni ?
Jawab :
Kalori nasi 3 x 1 sdm/hari = 13 kalori
Kalori kecap manis = 46 kalori
Kalori kerupuk = 79 kalori
Kalori susu formula 600 ml/hari = 144 kalori
Kalori teh gelas = 80 kalori
|20
RDA
(kkal/kgBB)
100-120
100
90
80
L: 60-70
P: 50-60
12-18
L: 50-60
P: 40-50
Rumus menghitung kebutuhan kalori :
BB ideal x RDA
=(8,5x100)-(8,5x120)
=850-1020 kalori/hari
Nutrisi yang diberikan pada Reni sangat kurang. Dimana
nutrisi yang harus Reni dapatkan sekitar 850-1020 kalori/hari
sedangkan yang Reni dapatkan hanya 362, sehingga kebutuhan
kalori yang tidak terpenuhi sebanyak 488-658 kalori/hari sehingga
kebutuhan kalori sangat kurang.
(Chandra, 2010)
f. Apa makna Reni makan nasi 3x1 sdm/hari dengan lauk hanya
kecap manis dan kerupuk, susu formula 600ml/hari, cemilan
(snack, wafer, kerupuk, teh gelas), air putih?
Jawab :
Dalam kasus ini Reni tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup
dan
sesuai
untuk
anak
seusianya
ditambah
Reni
hanya
|21
(Ismail, 2012 )
6. Riwayat Kehamilan dan Persalinan:
Reni anak pertama dari ibu usia 24 tahun. Selama hamil ibu sehat
dan periksa hamil 4kali ke bidan. Lahir spontan pada kehamilan
37 minggu. Segera setelah lahir langsung menangis, skor APGAR 1
menit 9 dan 5 menit 10. Berat badan lahir 3000 gram. Panjang
badan lahir 48 cm. Lingkar kepala lahir 33 cm.
a. Bagaimana interpretasi riwayat kehamilan dan persalinan?
Jawab :
Kasus
Interpretasi
keterangan
minggu
bulan)
Normal
Tidak asfiksia
Skor APGAR
1 menit 9
5 menit 10
Normal
Tidak asfiksia
Nilai :
- 0-3 : asfiksia berat
- 4-6 : asfiksia ringan
- 7-10 : normal
Normal
(2500gram-
3500gram)
Panjang badan lahir 48 cm
Normal
Normal (48cm-53cm)
Normal
Normal (33cm-35cm)
(IDAI,2008)
b. Apakah ada hubungan riwayat kehamilan dan persalinan dengan
pertumbuhan (BB dan TB) dan perkembangan (bisa duduk) Reni ?
Jawab :
Tidak ada hubungan karena semua riwayat kehamilan dan
persalinan normal.
(IDAI,2008)
c. Bagaimana cara penilaian APGAR score ?
Jawab :
|22
Interpretasi :
0 3 = sangat rendah
4 7 = agak rendah
8 10 = normal
Jadi pada kasus Reni menit pertama dan kelima adalah normal.
(Wahidiyat, 2007)
(IDAI,2008)
b. Apa saja yang termasuk imunisasi dasar ?
|23
Jenis
imunisasi
Hepatitis
B
BCG
DPT
Polio
campak
6
III
15
18
Tahun
1
2
X
I
II
II
III
III
IV
IV
V
X
Jawab :
|24
|25
Indikator Pertumbuhan
Z-score
>3
TB/U
BB/U
BB/TB
IMT
Sangat tinggi
Sangat
Obes
Obes
Overweight
gemuk
>2
Tinggi
Gemuk
Overweight
>1
Normal
Normal
Gizi baik
0 (median)
Normal
Normal
Gizi baik
< -1
Normal
Normal
Gizi baik
< -2
Pendek
Kurus
Gizi kurang
Kurus
< -3
Sangat
Sangat kurus
Gizi buruk
Sangat kurus
pendek
|26
Jawab :
Perkembangan fisis dan mental (Gerakan kasar dan halus, emosi,
social, perilaku, bicara) pada usia 18-24 bulan antara lain:
- Naik turun tangga
- Menyusun 6 kotak
- Menunjuk mata dan hiduungnya
- Menyusun kalimat dengan 2 kata
- Belajar makan sendiri
- Belajar mengontrol BAK/BAB
- Menaruh minat apa yang dikerjakan orang-orang yang
lebih besar
Bermain-main dengan anak-anak lain
(Nelson, 2012)
c. Bagaimana pemeriksaan perkembangan anak ?
Jawab :
Dengan menggunakan KPSP :
-
Kegiatan
Ya
Tidak
Tanpa bantuan dapatkah anak anda bertepuk tangan atau Sosialisasi & Ya
Tidak
melambai-lambai?
kemandirian
& Ya
Tidak
bahasa
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
|27
Tidak
kemandirian
Dapatkah anak anda berjalan sepanjang ruangan tanpa jatuh Gerak kasar
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
dan terhayung-hajung
8
Jika anak anda memungut benda kecil seperti kacang, Gerak halus
apakah ia mengambilnya dengan menggunakan ibu jari dan
jari telunjuk seperti gambar dibawah ini
sosialisasi &
kemandirian
10
Dapatkah anak anda memegang sendiri cangkir atau gelas Sosialisasi & Ya
dan meminum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
kemandirian
|28
Tidak
Masalah gizi yang dialami oleh Reni merupkan masalah yang tidak
bisa diselesaikan dalam satu waktu saja, artinya perlu perhatian
khusus agar kondisi pertumbuhan dan perkembangan Reni sesuai
dengan anak seusianya, sehingga dibutuhkan manajemen khusus
untuk anak dengan gangguan gizi secara komperehensif.
(Chandra, 2010)
b. Apa dampak tidak dibawa keposyandu ?
Jawab :
Akibatnya adalah kurang bisa mendeteksi dini adanya gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada Reni karena kegiatan seperti
menimbang berat badan, mengukur panjang badan dan lingkar
kepala tidak dilakukan dan dipantau secara berkala. Selain itu
terjadi kurang lengkapnya pemberian imunisasi dasar pada Reni
(BCG dan Polio hanya 1 kali, seharusnya diberikan 4 kali)
(IDAI,2008)
11. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: tampak kurus, apatis, cengeng, berat badan 6
kg, panjang badan 71 cm, lingkar kepala 45 cm.
Tanda vital: HR: 112x/menit, RR: 32x/menit, T:37,50C
Keadaan Spesifik:
Kepala :
-
dicabut
Kontak mata baik
Melihat dan menangis kepada pemeriksa
Menoleh ketika dipanggil namanya
|29
a.
Interpretasi
fisik umum
Tampak kurus
Apatis
Cengeng
Kurang nutrisi
Penurun kesadaran
Abnormal, biasa pada
Ideal
Compos mentis
Berat badan 6 kg
anak malnutrisi
Sangat kurus dibawah
Panjang badan 71
percentil -3
Sangat pendek
cm
Lingkar kepala 45
Normal
cm
HR 112x/menit
Normal
RR 32x/menit
12 bln 5 thn :
Normal
< 40
T 37,5o C
36,5-37,2oC
Demam
Keadaan spesifik :
Kepala :
- Wajah dismorfik tidak ada Normal
- Wajah seperti wajah orang tua khas pada marasmus
- Rambut kepala tipis warna merah kekuningan mudah
dicabut khas pada marasmus
- Kontak mata baik Normal
- Melihat dan menangis kepada pemeriksa Abnormal
- Menoleh ketika dipanggil namanya Normal
Thoraks: iga gambang (piano sign) Abnormal
Abdomen: cekung Abnormal
Genitalia: baggy pants (+) Abnormal, khas pada marasmus
Ekstremitas:
- Edema tidak ada Normal
|30
Normal
- Kulit: kelainan kulit (dermatosis) tidak ada Normal
Status neurologikus:
- Gerakan normal, kekuatan 4 ada parese
- Reflex fisiologis normal normal
- Klonus dan tonus normal normal
- Tidak ada gerakan yang tidak terkontrol normal
Reflekspatologis (-) normal
b.
|31
Gizi buruk
( Malnutrisi )
Atrofi otot
Energi ke kegagalan
otak kurang an BB disertai dengan kehilangan BB
Tampak kurus
pd abdomen
Abdomen cekung
daerah pantat
baggy pants
Iga gambang
Jawab :
Perasaan
ingin makan
(Cengeng )
Intake gizi
kurang
|32
Kekuata
n4
Rambut
kepala
tipis
warna
merah
kekuning
an
dan
mudah
pd wajah
Seperti
(Nelson,
2012)
orang tua
|33
Kwarsiorkor
Marasmus-
seperti +
kwarsiorkor
+
orang tua
Rambut
kepala +
tipis
Rewel
Iga
+
-
+
+
_
+
Cembung
+
+
+
Cembung
+
-
Wajah
Marasmus
+
gambang +
(piano sign)
Baggy pants
Edema
Abdomen
Dermatosis
Hepatomegali
+
Cekung
_
|34
(Lin, 2007)
14. Apa saja pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan pada kasus
ini ?
Jawab :
Darah rutin
Urin rutin
Feses rutin
Rontgen thorax
Protein serum
Pemeriksaan elektrolit
(Price and wilson,2003)
|35
|36
: daging, hati.
Sumber Mangan
AMOKSISILI
ATAU
KOTRIMOKSASOL
BERAT
(Trimetoprim + Sulfametoksazol)
Beri
BADAN
sehariuntuk
Tablet
Tablet Anak
Sirup/5ml
hari
Sirup
dewasa
20 mg trimeto
40 mg trimeto
125 mg
80 mg trimeto
sulfametok
|37
kali
5
sulfametok
sazol
sazol
2,5 ml
2,5 ml
5 ml
5 ml
7,5 ml
10 ml
sazol
2
sampai
bulan
(4 - < 6 kg)
4 sampai 12
bulan
(6 - < 10 Kg)
12 bln s/d 5
thn
|38
Pada anak dengan selera makan baik dan tidak edema, maka
tahapan pemberian formula bias lebih cepat dalam waktu 2-3
hari (setiap 2 jam)
tersebut
melalui
pipanasogastrik
( dibutuhkanketrampilanpetugas )
Pada fase ini jangan beri makanan lebih dari 100 Kkal/Kg
bb/hari
|39
Pada fase ini meliputi 2 fase yaitu fase transisi dan fase
rehabilitasi :
Fase Transisi (minggu ke 2
Pemberian makanan pada fase transisi diberikan secara perlahanlahan untuk menghindari risiko gagal jantung, yang dapat terjadi
bila anak mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak secara
mendada
Ganti formula khusus awal (energi 75 Kkal dan protein 0.9-1.0 g
per 100 ml) dengan formula khusus lanjutan (energi 100 Kkal dan
protein 2.9 gram per 100ml) dalam jangka waktu 48 jam.
Modifikasi bubur/makanan keluarga dapat digunakan asalkan
seperti di atas.
Timbang anak setiap pagi sebelum diberi
makan
|40
ATAU PENGGANTI
: FORMULA WHO 135 (ATAU PENGGANTI)
MAKANAN KELUARGA
|41
Bila berat badan mulai naik berikan zat besi dalam bentuk
tablet besi folat atau sirup besi dengan dosis sebagai berikut :
TABLET BESI/FOLAT
SIRUP BESI
DAN
BERAT BADAN
6 sampai 12 bulan
(7 - < 10 Kg)
12 bulan sampai 5 tahun
tablet
5 ml (1 sendok teh)
|42
ditimbang
setiap
bulan
secara
teratur
di
posyandu/puskesmas.
c. pemberian makan yang sering dengan kandungan energi dan
nutrien yang padat
d. penerapan terapi bermain dengan kelompok bermain atau
Posyandu
e. Pemberian suntikan imunisasi sesuai jadwal
Anjurkan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI
atau 100.000 SI ) sesuai umur anak setiap Bulan Februari dan
Agustus.
(Lin, 2007)
17. Apa
kemungkinan
yang
terjadi
apabila
kasus
ini
tidak
|43
Jawab:
2.6 KESIMPULAN
Reni, anak perempuan usia 18 bulan mengalami gangguan pertumbuhan
dan perkembangan karena menderita marasmus yang disebabkan gizi
buruk.
2.7 KERANGKA KONSEP
Reni, anak
perempuan usia 18
bulan
|44
Intake kurang
Kurang gizi
Imunitas turun
Mudah terserang
Infeksi
Gizi buruk
Marasmus
Gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, RK. 2010. nutrition and immunity : lessons from the past and new
insight into the future.
Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
|45
Hegar, Badriul. 2012. Muntah. Dalam Mohammad Juffie dkk, Buku Ajar
Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2008. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : Badan
Penerbit IDAI.
Ismail, Rusdi. 2012. Gagal Tumbuh pada Penyakit Gastrointestinal. Dalam
Mohammad Juffie dkk, Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta:
Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Juffrie, Mohammad, 2012, Buku Ajar Gatroenterologi-Hepatologi IDAI , Ed 3.
Jakarta: IDAI
Lin, CA. 2007. a prospective assesment of food and nutrient intake in a
population of Malawian chidren at risk for kwashiorkor and marasmus.
Nelson, Waldo, dkk. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15, Jilid 1. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, edisi pertama, cetakan keempat. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka
Subagyo, Bambang dan Nurtjahjo Budi Santoso. 2012. Diare Akut. Dalam
Mohammad Juffie dkk, Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta:
Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Soenarto, Yati. 2012. Diare Kronis dan Diare Persisten. Dalam Mohammad Juffie
dkk, Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia.
Price,A. Sylvia, and Wilson, M. Lorraine., Patofisiologi, 6 th ed., EGC., Jakarta.
2003.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta : EGC.
Sari, Dina Kartika, dkk. 2010. Pediatrica. Jogjakarta : Tosca Enterprise.
|46
Wahidiyat, Iskandar. 2007. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta : Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Wiknjosastro, Hanifa, Abdul Bari Saifuddin, Trijatmo Rachimhadhi. 2009.
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
|47