Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Low Back Pain adalah nyeri, ketegangan otot, atau kekakuan yang
terlokalisasi di bawah batas kosta dan di atas lipatan glutealis inferior,
dengan atau tanpa nyeri kaki. Gejala dan tanda yang paling penting untuk
menegakkan diagnosis dan menatalaksana Low Back Pain adalah
karakteristik nyeri dan hambatan pada ROM atau disabilitas1. Berbagai
penyebab nyeri punggung antara lain artritis tulang belakang, penyakit
herniasi diskus antarvertebra, dan berbagai masalah jaringan lunak yang
timbul akibat keseleo, ketegangan dan trauma lain. Penyebab fisiologik
nyeri punggung bawah biasanya adalah iritasi mekanis atau biokimiawi
terhadap ujung-ujung nosiseptif atau terhadap saraf dan akar di spina
lumbalis.2

2.2 Struktur Punggung


Columna vertebralis merupakan pilar utama tubuh dan terdiri dari
33 vertebra yaitu 7 vertebra cervicalis, 12 vertebra thoracicus, 5 vertebra
lumbalis dan 5 vertebra sacralis serta 4 vertebra coccygea. Columna ini
bersegmen dan fleksibel karena tersusun oleh sendi dan bantalan
fibrocartilago yang disebut discus intervertebralis. Discus
intervertebralis paling tebal pada di daerah cervical dan lumbal, tempat
di mana paling banyak dilakukan gerakan. Discus ini berperan sebagai
peredam benturan bila beban pada columna vertebralis mendadak
bertambah. Namun daya pegas ini berangsur-angsur menghilang dengan
bertambahnya usia. Setiap discus terdiri dari bagian pinggir, anulus
fibrosus yang terdiri dari jaringan fibrocartilago dan bagian tengah yaitu
nucleus pulposus.

3
4

Terdapat sendi-sendi antar 2 arcus vertebrae yang terdiri atas sendi


sinovial yaitu ligamentum supraspinale, ligamentum interspinal,
ligamentum intertransversaria dan ligamentum flavum.

Potongan sagital melalui tiga vertebra lumbalis, memperlihatkan


ligamenta dan discuc intervertrebralis

Dalam keseluruhan tulang belakang terdapat kanalis vertebralis


yang didalamnya terdapat medula spinalis yaitu lanjutan dari medula
oblongata yang membujur ke bawah setinggi L1. Melalui foramen
intervertebralis setiap segmen medula spinalis menjulurkan radiks
dorsalis dan ventralisnya ke periferi. Di tingkat servikal dan torakal,
berkas serabut tepi itu menuju ke foramen intervertebrale secara
horizontal. Namun di daerah lumbal dan sakrum berjalan secara curam
ke bawah dahulu sebelum tiba di tingkat foramen intervertebrale yang
bersangkutan. Hal tersebut dikarenakan medula spinalis membujur
hanya sampai L 2 saja2. radix medula spinalis melekat sebanyak 31
5

pasang nervus spinalis melalui radix anterior atau motoris, dan radix
posterior atau sensoris. 5

Plexus Lumbalis.

2.3 Fisiologis Nyeri


Rangsangan nyeri yang dapat berupa rangsangan mekanik, ternik atau
suhu, kimiawi dan campuran, diterima oleh reseptor yang terdiri dari
akhiran saraf bebas yang mempunyai spesifikasi. Di sini ada dua
kelompok yaitu :
1. Yang berganti neuron dilamina I yang kemudian menyilang linea
mediana membentuk jaras anterolateral yang langsung ke talamus,
6

sistem ini disebut sistem neospinotalamik yang menganyarkan


rangsangan secara cepat
2. Bersinaf dilamina V kemudian menyilang linea mediana membentuk
jaras anterolateral dan bersinapsis disubstansia retikularis batang otak
dan di talamus. Sistem ini disebut sistem paleospinotalamik yang
menghantarkan perasaan nyeri yang kronik dan kurang terlokalisasi 2.

2.4 Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya Low Back Pain adalah sebagai berikut :

Usia
Secara teori, nyeri pinggang atau LBP dapat dialami oleh siapa
saja, pada umur berapa saja. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada
mereka yang berumur dekade kedua dan insiden ini meningkat pada
usia 60 tahun ke atas.7

Jenis Kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama terhadap
keluhan nyeri pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada
kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya
keluhan nyeri pinggang, karena pada wanita keluhan ini lebih sering
terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, di atas usia 60
tahun, wanita lebih banyak yang mengeluhkan nyeri pinggang
belakang.7
7

Faktor Indeks Massa Tubuh


 Berat Badan
Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih risiko
timbulnya nyeri pinggang lebih besar, karena beban pada sendi
penumpu berat badan akan meningkat, sehingga dapat
memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.7
 Tinggi Badan
Tinggi badan berkaitan dengan panjangnya sumbu tubuh sebagai
lengan beban anterior maupun lengan posterior untuk mengangkat
beban tubuh namun belum ada .7

Pekerjaan dan Kebiasaan


Keluhan nyeri ini juga berkaitan erat dengan aktivitas
mengangkat beban berat, sehingga riwayat pekerjaan sangat diperlukan
dalam penelusuran penyebab serta penanggulangan keluhan ini. Pada
pekerjaan tertentu. banyak ahli sepakat bahwa pekerjaan fisik yang
berat, mengangkat, postur kerja statis yang berkepanjangan, menekuk
dan memutar secara simultan, dan paparan getaran dapat berkontribusi
pada cedera punggung dan sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. Posisi
berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke
muka.7

2.5 Etiologi Low Back Pain


Etiologi pada Nyeri Punggung Belakang adalah artritis tulang
belakang, penyakit herniasi diskus antarvertebra, dan berbagai masalah
jaringan lunak yang timbul akibat keseleo, ketegangan dan trauma lain.3
8

a. Artritis tulang belakang/ Hip Osteoarthritis


Artritis pada tulang biasa disebut juga dengan osteoartritis.
Osteoartritis adalah inflamasi pada sendi tulang dan terjadi akibat
gangguan degeneratif yang timbul dari pemecahan biokimia tulang rawan
artikular (hialin).6 Panggul adalah salah satu sendi penahan berat badan
terbesar. Proses OA melibatkan hilangnya progresif kartilago artikular,
kista subkondral dan pembentukan osteofit, kelonggaran ligamen
periartikular. Kelemahan otot, dan kemungkinan inflamasi sinovial. Efek
Osteoartritis pada sendi besar melibatkan mobilitas yang berkurang dan
gangguan fisik yang nyata.8

b. Hernia Nucleus Pulposus


Kolumna vertebralis terdiri dari serangkaian sendi di antara korpus
vertebra yang berdekatan, sendi lengkung vertebra, sendi kostovertebra ,
dan sendi sakroiliaka. Terdapat diskus antarvertebra yang terdiri dari
nucleus pulposus dan anulus fibrosus. Nucleus pulposus adalah bagian
sentral semigelatinosa diskus; struktur ini mengandung berkas-berkas serat
kolagenosa, sel jaringan ikat, dan sel tulang rawan. Bahan ini berfungsi
sebagai peredam-kejut (shock absorber) antara korpus vertebra yang
berdekatan, dan juga berperan penting dalam pertukaran cairan antara
diskus dan kapiler. Anulus fibrous terdiri dari cincin-cincin fibrosa
konsentrik, yang mengelilingi nucleus pulposus. Fungsi anulus fibrous
adalah agar dapat terjadi gerakan antara korpus-korpus vertebra, menahan
nucleus pulposus, dan sean sebagai peredam-kejut.
Hernia Nucleus Pulposus biasanya terjadi akibat berkurangnya
kandungan air seiring berjalannya usia (dari 90% menjadi 70%). selain itu
serat-serat menjadi lebih kasar dan mengalami hialinisasi, yang ikut
berperan menimbulkan perubahan dan menyebabkan herniasi nucelus
pulposus. 4
9

c. Mechanical Low Back Pain


Nyeri Punggung Belakang yang terjadi akibat trauma mekanikal
akibat kegiatan sehari-hari seperti mengangkat atau menahan beban berat,
mengoperasikan mesin yang bergetar, duduk dalam waktu yang lama dan
trauma. Biasanya pasien dapat melokalisasi nyeri pada punggung belakang
namun bisa saja pasien melokalisasi lebih dari 1 tempat1.

2.6 Manifestasi Klinis


a. Artritis Tulang Belakang
Artritis pada tulang biasa disebut juga dengan osteoartritis.
Osteoartritis adalah inflamasi pada sendi tulang dan terjadi akibat
gangguan degeneratif yang timbul dari pemecahan biokimia tulang rawan
artikular (hialin).6 Gejala OA pinggul yang paling umum adalah rasa sakit
di sekitar sendi panggul (umumnya terletak di daerah selangkangan). Rasa
sakit dapat berkembang secara perlahan dan memburuk dari waktu ke
waktu (paling umum) atau rasa sakit dapat muncul secara tiba-tiba. Nyeri
dan kekakuan bisa timbul di pagi hari atau setelah duduk atau beristirahat.
Kekakuan biasanya berlangsung hanya beberapa menit dan surut lebih dari
30 menit. Gerakan dan aktivitas yang melonggarkan sendi umumnya
memperbaiki gejala OA. Kemudian pada perkembangan penyakit, gejala
nyeri dapat terjadi lebih sering, termasuk saat istirahat atau di malam hari.8

b. Herniasi Nucleus Pulposus


Pada saat anamnesis, pasien biasanya mengeluhkan nyeri punggung
belakang di atas sendi sakroiliaca, panggul, dan nyeri menyebar ke bawah,
panggul dan tungkai tergantung lokasi herniasi.
10

Lokasi Akar Nyeri Kelemah Parestesi Atrofi Refleks


Herniasi yang an otot a
terkena
L4 - L5 L5 Di atas Dapat Tungkai Tidak Biasanya
sendi menyeba lateral, bermakn tidak
sakroilia bkan bagian a bermakn
ka, aspek kaki distal a; reflek
medial lunglai kaki, di lutut dan
kaki ( (foot antara pergelan
nyeri drop), jari kaki gan kaki
yang kesulitan pertama mungkin
menyeba dorsiflek dan berkuran
r ke si kaki kedua. g
bawah ke dan/atau
panggul kesulitan
ke berjalan
tungkai dengan
tumit
L5 - S1 S1 Di atas Dapat Pertenga Fastrocn Refleks
sendi menyeba han betis emius pergelan
sakroilia bkan dan gan kaki
ka, melemah aspek mungkin
bagian nya lateral berkuran
posterior fleksi kaki, g atau
seluruh plantar, termasuk hilang
tungkai abduksi jari kaki
sampai jari kaki keempat
ke tumit, dan otot dan
11

sapek hamstrin kelima


lateral g;
kaki kesulitan
berjalan
jinjit

c. Mechanical Low Back Pain


Biasanya pasien dapat melokalisasi daerah yang nyeri pada
punggung belakan. Dan pada anamnesis, pasien memiliki riwayat sering
mengangkat benda berat, menahan benda berat, mengoperasikan mesin
yang bergetar, duduk dalam waktu yang lama ( supir truk dengan jarak
yang jauh), jatuh dan lain-lain. Dapat dilakukan pemeriksaan langsung
pada saat pasien datang, dilihat cara berjalan pasien, dilihat apakah ada
deformitas, lesi, jejas, trauma dan lain-lain pada punggung belakang.
Dilakukan test schober untuk melihat adanya ankylosis spondilitis, dan
pemeriksaan sensasi dan refleks. Tidak meuntup kemungkinan apabila
nyeri juga berasal dari penyakit pada ginjal.

2.7 Tatalaksana

Tatalaksana pada Low Back Pain (LBP) adalah mengontrol nyeri dan
inflamasi, pemulihan ROM sendi dan ekstensi jaringan lunak, peningkatan
kekuatan dan daya tahan otot, pelatihan koordinasi, perbaikan kardiovaskular,
program latihan pemeliharaan , intervensi bedah adalah pilihan terakhir. Nyeri
pinggang dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan, istirahat dan modalitas.
pemberian obat anti inflamasi non steroid (OAINS) diperlukan untuk jangka
waktu pendek disertai dengan penjelasan kemungkinan efek samping dan
interaksi obat. Tidak dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki
12

efek depresan. Namun pada pasien dengan depresi premorbid atau timbul
depresi akibat rasa nyeri, penggunaan anti depresan dianjurkan. Untuk
pengobatan simptomatis lainnya, kadang memerlukan campuran antara obat
analgesik, antiinflamasi,OAINS, dan penenang.1

Istirahat secara umum atau lokal banyak memberikan manfaat. Tirah


baring pada alas keras dimaksudkan untuk mencegah melengkungnya tulang
punggung.1

Tidak semua nyeri dapat diatasi dengan cara-cara di atas. Terkadang


diperlukan tindakan injeksi anestetik atau antiinflamasi steroid pada tempat-
tempat seperti pada faset, radiks saraf, epidural, intradural. Bahkan untuk
beberapa kasus LBP dibutuhkan pembedahan.1

2.8
2.9

Anda mungkin juga menyukai