A. Pengertian
Masa bayi baru lahir merupakan periode tersingkat (2 minggu) dari semua
periode perkembangan. Masa neonatal (setelah kelahiran sampai sekitar 2 minggu)
merupakan masa yang pertama dimana bayi masih sangat lemah, padahal harus
melakukan penyesuaian diri secara radikal, supaya dapat melangsungkan hidupnya.
Misalnya menyesuaikan dengan suhu diluar kandungan, bernafas lewat paru-paru,
makan dengan cara menghisap dan menelan, dan buang air besar lewat anus.
Selama penyesuaian, tidak ada kemajuan pertumbuhan dan perkembangan bahkan
terjadi kemunduran. Bayi neonatal yang lemah banyak yang gagal dalam
penyesuaian diri yang radikal ini, sehingga mengalami kematian.
Pada masa ini, faktor yang mempengaruhi perkembangan dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Faktor Intern
a. Tempo / kecepatan dan irama perkembangan tersebut berbeda-beda
pada setiap fase dan setiap anak.
b. Bakat, temperamen, dan perkembangan anak yang tidak sama.
2. Faktor Ekstern
a. Perawatan Jasmani.
b. Sikap (attitude) pendidik / pengasuh orang tua.
2. Perkembangan Motorik
Gerakan-gerakan bayi baru lahir bersifat acak dan tidak berhubungan dengan
kejadian-kejadian dilingkungan . Secara umum, gerakan tersebut dapat
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :
Gerakan Menyeluruh
Gerakan menyeluruh terjadi diseluruh tubuh bila salah satu bagian
tubuh distimulasi,walaupun Gerakan yang paling menonjol terjadi pada
bagian yang diberi stimulasi. Biasanya gerakan menyeluruh semakin
meningkat dan semakin sering terjadi dari hari kehari. Gerakan
terbesar biasanya terjadi pada pagi hari setelah tidur yang relatif lama,
sedangkan paling sedikit disiang hari mungkin lelah karena
dimandikan dan dikenakan pakaian pada pagi harinya. Rasa lapar,
sakit, dan perasaan tidak enak juga akan menimbulkan banyak
gerakan.
Gerakan khusus
Gerakan khusus meliputi bagian-bagian tubuh tertentu. Gerakan ini
termasuk gerak refleks, yang merupakan tanggapan terhadap
rangsangan indra khusus dan yang tidak berubah dengan
pengulangan rangsang yang sama.
3. Perkembangan Bahasa
Bahasa pada masa ini lebih tepat dikatakan sebagai vokalisasi, yang dapat
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu : Suara tangis dan suara eksplosif.
Menangis
Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama masa bayi, tangis
merupakan bentuk suara yang menonjol. Menagis pada waktu lahir
merupakan gerak refleks yang terjadi ketika udara masuk kedalam tali
suara yang menyebabkan tali suara bergetar, yang berguna
memompa paru-paru sehingga memungkinkan pernafasan dan
memberikan oksigen yang cukup untuk darah. Ostwald dan peltzman
dan menguraikan nilai social dari tangisan bayi, dengan mengatakan
bahwa tangisan bayi merupakan perilaku pertama yang mempunyai
nilai social, yang menandakan ketergantungan total pada satu makhluk
(yaitu ibu) pada kemungkinan berkomunikasi dengan sekelompok
manusia didalam lingkungan.
Menangis dapat terjadi setiap saat, tatapi yang paling sering dan
paling sering dan paling kuat terjadi adalah dari pukul enam sore
sampai tengah malam.
Suara Ekplosif
Kadang-kadang bayi baru lahir mengeluarkan suara eksplosif seperti
napas yang berat. Suara itu merupakan ucapan tanpa arti atau tujuan
dan terjadi secara kebetulan kalau otot-otot suara mengerut. Biasanya
bunyi-bunyi itu disebut “dekutan”, “degukan”, atau “dengkuran”.
Lambat laun bunyi-bunyi tersebut diperkuat dan berkembang menjadi
ocehan yang selanjutnya menjadi bicara.
2. Kesulitan bernafas
Pernafasan cepat>60/menitatau menggunakan otot nafas tambahan.
Cara mengatasinya :
Atur posisi bayi, jangan menggunakan bantal yang terlalu tinggi. Dan jangan
menutupi tubuh bayi dengan kain yang berat.
3. Warna abnormal
Kulit/bibir biru (sianosis) atau bayi sangat kuning
Cara mengatasi :
Untuk mencegah terjdinya infeksi pada kulit bayi, verniks kseosa
bermanfaat untuk melindungi kulit bayi, sehingga jangan dibersihkan
pada saat memandikan bayi.
Memandikan bayi setelah suhu tubuh bayi stabil (setelah 24 jam).
4. Suhu
Terlalu panas (febris)atau terlalu dingin (hipotermia)
Cara mengatasinya :
Sebaiknya kita sebagai ibu harus memahami jika bayi kedinginan kita prlu
ruangan yang hangat atau bisa menggunakan lampu,namun jarak lampu ke
bayi jangan terlalu dekat.
5. Tali pusat
Merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk.
Cara mengatasinya :
Perlu perawatan tali pusat sjak manajemen aktif kala III. Sisa tali pusat harus
diperthankan dalam keadaan terbuka dan ditutupi kain bersih secara longgar.