Anda di halaman 1dari 42

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Kualitas Tidur

a. Definisi Tidur

Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan

reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang dan

dapatdibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup.19

Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia,

karena dalam tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat

mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula, dengan begitu,

tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali.

Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh

tidak bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur

akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi.20

b. Tanda – Tanda Tidur

Seseorang dapat dikategorikan sedang tidur apabila terdapat

tanda – tanda : 19

a) Aktivitas fisik minimal

b) Tingkat kesadaran bervariasi

c) Terjadi perubahan – perubahan proses fisiologi tubuh

d) Penurunan respon terhadap rangsangan dari luar


c. Kebutuhan Tidur

Adapun waktu tidur yang dibutuhkan oleh manusia berdasarkan

usianya sebagai berikut: 21

Umur Tingkat Jumlah Kebutuhan


0–1 bulan Bayi baru lahir 14-18jam/hari
1–18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari
18 bulan–3 Masa kanak – kanak 11-12 jam/hari
tahun
3–6 tahun Masa pra sekolah 11 jam/hari
6–12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
12–18 tahun Masa seseorang 8,5 jam/hari
18–40 tahun Masa dewasa 7 – 8 jam/hari
40 tahun–60 Masa dewasa paruh 7 jam/hari
tahun
60 tahun Masa dewasa tua 6 jam/hari
keatas

d. Definisi Kualitas Tidur

Kualitas tidur adalah mutu atau keadaan fisiologis

tertentu yang didapatkan selama seseorang tidur, yang memulihkan

proses-proses tubuh yang terjadi pada waktu orang itu bangun dengan

jumlah tidur nREM dan REM yang tepat. Jika kualitas tidurnya bagus

artinya fisiologi atau faal tubuh dalam hal ini sel otak misalnya pulih

kembali seperti semula saat bangun tidur.22

Kualitas tidur mempengaruhi baik secara fisiologi maupun

psikologi individu. Kualitas tidur secara langsung mempengaruhi

kualitas aktivitas saat terjaga, termasuk kewaspadaan mental,

produktivitas, keseimbangan emosi, kreativitas, tanda vital fisik dan

bahkan berat badan.23


Kualitas tidur yang buruk juga berpengaruh pada

perkembangan fisik tapi juga sikapnya keesokan harinya. Bayi yang

tidur cukup tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak

gampang rewel. Kualitas tidur bayi dikatakan tidak adekuat jika

mengalami gangguan tidur dengan kriteria jika pada malam hari

jumlah waktu tidur kurang dari 9 jam, frekuensi terbangun lebih dari 3

kali, dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam. Selama tidur bayi terlihat

selalu rewel, menangis, dan sulit tidur kembali.23

Ciri-ciri bayi cukup tidur yaitu, ia akan dapat jatuh tertidur

dengan mudah di malam hari, bugar saat bangun tidur, tidak rewel, dan

tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai dengan

perkembangannya.23

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur

Adekuat atau tidak adekuatnya kualitas tidur bayi tidak terjadi

begitu saja. Ada faktor-faktor yang bersumbangsih mempengaruhi

kualitas tidur bayi. Berikut adalah faktor-faktor yang diyakini berperan

dalam mempengaruhi kualitas tidur bayi:23

1) Lingkungan

Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang

dapat mempercepat terjadinya proses tidur. Lingkungan fisik tempat

bayi tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk

tertidur dan tetap tertidur. Pengaturan lingkungan tidur yang

meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan juga keadaan
boksnya. Hindarkan juga suara bising yang membuatnya mudah

terjaga. Jangan gunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk

yang bisa membuatnya sesak. Untuk menghindari bayi dari gigitan

nyamuk sebaiknya disiasati dengan menggunakan kelambu.23

2) Aktivitas fisik

Keletihan akibat aktivitas fisik yang tinggi dapat

memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi

yang telah dikeluarkan. Hal tersebut dapat terlihat bila bayi

melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan diberikan perawatan spa

bayi yang terdiri dari treatment renang bayi dan pijat bayi akan

merangsang bayi lebih rileks dan tenang. Rendaman air hangat

dengan kombinasi aromaterapi serta hantaman air yang

ditimbulkan dari air yang bergolak saat renang dapat memberi

sensasi dan pijatan yang menghilangkan lelah, melancarkan

peredaran darah dan menciptakan relaksasi. Pemijatan yang

diberikan setelah bayi berenang dapat mensekresi hormon melatonin

yang dapat menstimulus tidur lebih lelap. Dengan demikian tidur

bayi akan semakin lelap sehingga dapat meningkatkan jumlah jam

tidur siang dan malam.23

3) Nutrisi

Faktor penting untuk memaksimalkan periode emas

pertumbuhan otak adalah terpenuhinya nutrisi dan kecukupan tidur

bayi. ASI terbukti mengandung alfa protein yang cukup tinggi, alfa
protein merupakan protein utama pada whey protein yang

merupakan protein halus dan mudah dicerna. Alfa protein kaya

akan asam amino essensial yang sangat berguna untuk tumbuh

kembang bayi, terutama triptofan. Triptofan adalah asam amino

yang berperan dalam proses neurotransmitter dan pengatur pola

hidup (neurobehavioral) dimana salah satu fungsinya adalah

mengatur pola tidur. Bayi yang sulit tidur atau sering terbangun dari

tidurnya karena merasa belum kenyang. Karena itu, penuhi

kebutuhan makan dan minum bayi sebelum tidur. Jika kebutuhan

fisiknya dipenuhi maka bayi tidak lagi sering terbangun di tengah

malam. Yang perlu diperhatikan, ditinjau dari kesehatan gigi,

kebiasaan memberikan susu di malam hari sebaiknya dihentikan

setelah gigi bayi muncul (sekitar usia 6 bulan setelah masa

ASI eksklusif). Sebagai gantinya, berikan air putih jika ia memang

haus atau tenangkan bayi agar tidur kembali. Selain itu, memberikan

makanan terlalu banyak pada bayi terutama susu akan membuat

kantong kemih kencang pada malam harinya dan kedaan ini akan

membuat bayi lebih sering terbangun.23

4) Penyakit

Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan

fisik dapat menyebabkan masalah tidur. Pada bayi adanya gangguan

atau rasa sakit pada gigi, telinga, kulit, saluran napas, saluran
cerna, saluran kemih, otot atau tulangnya dapat mengganggu

tidur bayi.23

f. Pola tidur dan aktivitas bayi

Bayi memiliki enam keadaan tidur – bangun berbeda, yang

merupakan bentuk khas kontrol neural. Hal tersebut dapat dilihat lebih

jelas dalam tabel.24

Keadaan Tidur dan Aktivitas

Keadaan/Tingkah Laku Implikasi Untuk Parenting

Tidur dalam (Tenang) Mata Lanjutkan saja suara-suara rumah yang biasa
tertutup Bernafas teratur karena rangsang eksternal tidak akan
Tak ada gerakan kecuali membangunkan bayi
kadang kedutan tubuh Biarkan bayi sendirian jika ada suara keras
mendadak Tak ada gerakan mendadak membangunkan bayi dan
mata menyebabkan bayi menangis
Jangan mencoba menyusui bayi
TIDUR RINGAN Rangsang eksternal yang tidak dapat
(AKTIF ) Mata tertutup membangunkan bayi selama tidur teratur
Bernafas tidak teratur dapat membangunkan anak minimal
Kedutan otot tubuh ringan Mengeluh atau menangis periodik adalah
Gerakan mata cepat biasa ; Jangan mengartikan sebagai indikasi
(REM ) di bawah kelopak adanya nyeri atau ketidaknyamanan
mata yang tertutup
Mungkin tersenyu
MENGANTUK Mata Kebanyakan rangsang dapat membangunkan
mungkin terbuka mungkin bayi namun bayi bernafas tidak teraturbakan
Gerakan tubuh aktif kembali tidur lagi Gendong bayi pada kondisi
bervariasi, kadang – kadang seperti ini daripada membiarkannya tetap
terkejut ringan dalam tempat tidur Berikan rangsang ringan
untuk membangunkan Mungkin menikmati
mengisap nonnutritif
SIAGA TENANG Mata Memuaskan kebutuhan bayi seperti mengisap
terbuka lebar dan terang baik ketika lapar maupun nonnutritif
Berespon terhadap Letakkan bayi di area rumah tempat aktivitas
lingkungan dengan gerakan berlangsung
tubuh aktif dan menetap Letakkan mainan di tempat tidur atau tempat
pada objek dekat Aktivitas bermain Letakkan objek dalam 17,5 – 20 cm
tubuh minimal Bernafas (7-8 inci) dari pandangan bayi Pindahkan ke
teratur Memusatkan boks
perhatian pada rangsang
SIAGA AKTIF Dapat Hilangkan rangsang internal atau eksternal
memulai suara ketakutan yang ekstensif karena sensitivitas terhadap
dan sedikit gerakan tubuh rangsang telah meningkat
Mata terbuka Nafas tidak
teratur
MENANGIS Mengarah Upaya kenyamanan yang efektif selama
pada menangis kuat, marah keadaan siaga biasanya tidak efektif
dan gerakan ekstremitas Goyang dan buai untuk mengurangi tangisan
yang tak teratur Mata Upayakan untuk mengurangi kelelahan, lapar,
terbuka atau tertutup rapat atau ketidaknyamanan
Menyeringai Bernafas tidak
teratur

g. Aspek-Aspek Kualitas Tidur

Aspek-aspek kualitas tidur menurut pendapat ahli-ahli psikologi

moderen, ada lima yaitu:23

a. Nyenyak selama tidur, sebenarnya orang tidur melalui beberapa

fase tidur, mulai dari fase tidak nyenyak, nyenyak, hingga tidak

nyenyak dalam tidur. Berkaitan dengan kenyenyakan ini para ahli

menggambarkan tahap tidur menjadi enam tahap. Seseorang yang

nyenyak tidur tidak akan mengalami gangguan internal maupun

eksternal yang menjadikan tidurnya tidak nyenyak. Termasuk

gangguan internal adalah mudah terbangun karena ingin kencing,

suhu tubuh yang panas, sakit dan sebagainya. Termasuk gangguan

eksternal adalah suara gaduh (seperti ketukan pintu, suara

mobil, adanya pukulan di tembok, dan sebagainya). Sekalipun

kenyenyakan yang paling baik adalah kenyenyakan yang natural

(alamiah). Kenyenyakan yang tidak alamiah, misalnya dengan

memakan obat tidur, tetap memiliki implikasi yang kurang baik

bagi tubuh.
b. Waktu tidur yang cukup (minimal enam jam dalam sehari), bila

seseorang dapat tidur dalam waktu yang cukup, maka seseorang

akan siap melakukan aktivitas-aktivitas yang harus

dikerjakannya saat tersadar. Tentang waktu tidur yang cukup,

bahwa setiap orang mempunyai rekening hutang tidur. Setiap

orang perlu menyimpan cukup tidur dalam rekening tersebut agar

dapat menjaga kondisi homeostatis tidur tetap stabil, suatu hal

yang akan membuatnya awas sepanjang siang. Tidur yang terjadi

dalam diri seseorang adalah tabungan atau aset, setiap jam terjaga

adalah penarikan tabungan atau utang. Seperti apakah neraca

rekening tidur rata-rata orang? Ternyata setengah hari penduduk

dewasa memiliki utang tidur yang cukup besar, karena setiap jam

yang dilewatkan seseorang untuk terjaga menambah utang

tidurnya, maka seseorang harus terus menerus menabung tidur

dalam rekeningnya. Sebagian orang perlu menabung sekitar

delapan jam dalam rekeningnya untuk menghapus utang tidur yang

diakibatkan oleh enam belas jam terjaga terus-menerus.

Kita perlu memperoleh sejumlah tidur setiap malam sehingga

tidak membuat atau tetap mempunyai utang tidur, jika tidak, orang

akan utang dan mengantuk setiap hari.

c. Tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Keteraturan tidur dan

terjaga adalah sesuatu yang sangat penting, namun yang tak kalah

penting dalam keteraturan itu adalah perlunya seseorang tidur awal


dan bangun lebih awal, penting bagi setiap orang untuk menjaga

jam biologisnya agar tetap selaras sepenuhnya dengan rutinitas

hariannya. Dengan demikian, jam-jam yang telah dilaluinya

dengan tidur akan sesuai dengan fase mengantuk irama

sirkandiannya, dan jam-jam yang telah dilewatkan di luar kamar

tidur akan sesuai dengan fase terjaga irama sirkandiannya. Satu-

satunya cara untuk melakukan hal di atas adalah dengan menjaga

jadwal tidur yang teratur, mulai dari tidur pada jam yang sama

setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya.

d. Merasa segar ketika terbangun, saat terbangun dari tidur yang

cukup seseorang semestinya merasakan rasa segar atau bugar

saat terbangun. Dengan kebugarannya itu, seseorang siap

melakukan berbagai aktivitas sepanjang hari secara efektif dan

efisien, namun, tidak semua orang yang tidur merasa bugar saat

terbangun. Banyak orang yang merasakan badannya tidak bugar,

persendiannya yang ngilu-ngilu saat terbangun, matanya ingin

tertutup saja dan sebagainya.

e. Tidak bermimpi buruk, tidur yang berkualitas ditandai oleh

tiadanya mimpi buruk yang hadir dalam tidur seseorang.

Seseorang yang memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan

dalam kehidupan sehari-harinya bisa saja mengalami mimpi buruk

bila dapat menyikapinya dengan positif, atau kalau seseorang

mampu mengungkapkan kegundahan hatinya kepada orang lain.


Sebaliknya, pengalaman buruk yang dipersepsi secara buruk, lebih-

lebih bila orang tidak melakukan pengungkapan diri, akan

mengakibatkan seseorang hadirnya pengalaman tersebut dalam

tidur seseorang berupa mimpi buruk.

h. Pengukuran Kualitas Tidur

Kualitas tidur mencakup durasi tidur dan latensi tidur serta

aspek subjektif seperti tidur dalam dan istirahat. Kualitas tidur

seseorang dikatakan baik apabila tidak menunjukan tanda – tanda

kekurangan tidur dan tidak megalami masalah tidurnya. Tanda – tanda

kekurangan tidur dapat dibedakan mejadi tanda fisik dan tanda

psikologis.25

Ada beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengkaji

kualitas tidur anak. Terkait dengan pengkajian kualitas tidur anak

Untuk bayi atau infant kuisioner yang paling tepat digunakan ialah

Brief Infant Sleep Questionnaire. BISQ ialah salah satu instrumen

skrinning gangguan tidur pada bayi. Kuisioner ini merupakan

kuisioner singkat untuk menjaring gangguan tidur pada bayi secara

dini dan telah diuji coba melalui dua studi. BISQ dapat digunakan

untuk mengkaji kualitas tidur bayi baru lahir atau berumur 0 bulan.

Kuisioner ini berisi 13 pertanyaan tentang usia, jenis kelamin, urutan

kelahiran, durasi tidur malam dan siang hari, pengaturan tidur, posisi

tidur, lokasi tidur, waktu tidur pada malam hari, berapa lama waktu

bayi terbangun malam hari juga cara bayi tertidur. Pengukuran BISQ
berhubungan secara signifikan dengan pengukuran tidur dari sleep

diaries dan actigraphy. Perangkat ini bersifat subyektif karena

kuesioner diisi berdasarkan pengamatan individu. Namun, karena bayi

masih berusia di bawah 2,5 tahun maka kuesioner ini yang paling

mungkin digunakan. Selain digunakan dalam penelitian di luar negeri

oleh Shrestha, dkk (2015). Hasil analisis data kelompok intervensi

yang dilakukan dua kali pengukuran menggunakan kuesioner Brief

Infant Sleep Questionnaire memperlihatkan perbedaan kualitas tidur

secara bermakna (P < 0,05 %). Bayi dikategorikan memiliki gangguan

tidur atau kualitas tidur buruk apabila ditemukan satu atau lebih

keadaan seperti lama tidur malam kurang dari 9 jam, terbangun lebih

dari 3 kali di malam hari, dan bayi menghabiskan lebih dari 1 jam

bangun tiap malam.26

2. Pijat Bayi

a. Pengertian

Pijat bayi biasa disebut dengan stimulus touch. Pijat bayi dapat

diartikan sebagai sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan

bayi.Pijat bayi sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu, pada

berbagai bangsa dan kebudayaan, dengan berbagai bentuk terapi dan

tujuan.Pijat bayi merupakan pengungkapan rasa kasihsayang antara

orang tua dengan anak lewat sentuhan pada kulit yang berdampak

sangat luar biasa27.


Sentuhan dan pelukan adalah salah satu kebutuhan dasar bayi.

Sentuhan ibu juga akan direspon oleh bayi sebagai bentuk

perlindungan, perhatian, dan ungkapan cinta. Semakin padat frekuensi

sentuhan, semakin dekat hubungan batin yang terjalin.Oleh sebab itu,

pemijatan sebaiknya dilakukan oleh ayah kakek atau nenek agar bayi

tidak semakin tinggi ketergantungannya hanya terhadap ibu28.

Masalahnya, sampai saat ini masih ada orang tua yang

menganggap pijat bukanlah sebuah bentuk terapi ilmiah sekaligus

alamiah bagi bayi.Sebagian ibu berpendapat pijat hanya perlu

dilakukan ketika si kecil mengalami sakit flu dan masuk angin.Namun

fakta sejarah menyebutkan bahwa pijat merupakan metode terapi

sentuh tertua di Indonesia. Para ahli kesehatan menemukan pijatan

dengan teknik yang tepat kepada anak dan balita, bisa dilakukan saat

mereka dalam kondisi kesehatan yang baik. Namun, pemijatan juga

mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dengan resiko tinggi,

misalnya berat lahir kurang dari 2000 gram atau bayi prematur.Lebih

dari itu, pijat bayi juga dapat mengurangi kambuhnya penyakit kronis

seperti asma dan juga dapat membantu bayi mengusir gejala kembung

atau kolik27.

b. Perbedaan Pijat Bayi Tradisional dan Modern

Beberapa perbedaan antara pijat bayi tradisional dan modern

sebagai berikut 28:


1) Pijat tradisional dilakukan oleh dukun pijat dengan ilmu yang

katanya turun-temurun. Sedangkan, pijat modern justru dilakukan

oleh ibunya sendiri, ayah, nenek, atau kakek yang merupakan

orang terdekat dengan si kecil.

2) Pijat tradisional menggunakan ramuan-ramuan pemijatan yang

kadang tidak terjamin aman bagi kulit bayi, misalnya parutan jahe,

bawang, atau dedaunan yang dihancurkan. Ramuan ini

mengandung minyak astiri yang dapat menyebabkan rasa gatal,

panas, atau perih pada kulit bayi. Berbeda dengan pijat modern

yang hanya menggunakan baby oil (minyak bayi), minyak zaitun

murni, atau (lotion) yang dianjurkan oleh dokter.

3) Pijat tradisional hanya ditujukan untuk menyembuhkan penyakit

dan kadang disertai dengan jamu. Sedangkan, pijat modern adalah

terapi sehat tanpa jamu atau obat apapun.

4) Pijat tradisional yang sering dipaksakan untuk mengatasi penyakit,

mengakibatkan bayi menangis keras dan meronta-ronta setelah

dipijat. Bayi akan tidur lelap karena kelelahan menangis, bukan

karena tenang. Sedangkan pijat modern justru ibu yang menunggu

kesiapan bayi. Hal ini akan membuat bayi senang. Setelah itu,

menjadi santai dan tidur karena puas dan nyaman.


c. Fisiologi Pijat Bayi

Fisiologi pijat bayi atau mekanisme dasar pemijatan belum

banyak diketahui.Saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori

yang menerangkan mekanisme dasar pijat bayi antara lain32:

1) Betha endhorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan pijatan

akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun

1989, Schanberg dari Duke University Medical School melakukan

penelitian pada bayi-bayi tikus dan ditemukan bahwa jika

hubungan taktil (jilat-jilatan) ibu tikus kepada bayinya terganggu

akan menyebabkan hal-hal berikut ini:

a) Penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase) suatu enzim

yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan

jaringan.

b) Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan.

c) Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian

hormon pertumbuhan. Pengurangan sensasi taktil akan

meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical betha-

endorphine, yang akan mengurangi pembentukan hormon

pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC

jaringan.

2) Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan

makanan. Penelitian Field dan Schanbergmenunjukkan bahwa

pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus


(saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar

enzim penyerapan gastrin dan insulin. Oleh karena itu, penyerapan

makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat

badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang

tidak dipijat.

3) Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan volume ASI penyerapan

makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas Nervus

Vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering

menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak

diproduksi. Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak

diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang

memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak

positif pada peningkatan volume ASI.

4) Produksi Serotonin Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Pemijatan

akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu

meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat

glucocorticoid (adrenalin, suatu hormone stress). Proses ini akan

menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin

(hormon stress). Penurunan kadar hormon stress ini akan

meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.

5) Pijatan dapat mengubah gelombang otak pijat bayi akan membuat

bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertness) atau

konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah


gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan

gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha,

yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro

encephalogram).

d. Tujuan Pijat Bayi

Tujuan pijat bayi dalam sudut pandang fisioterapisadalah31:

1) Mencegah posisi yang salah

2) Mencegah terjadinya kontraktur

3) Memperbaiki tonus otot

4) Meningkatkan visual dan auditory reaction

5) Pendidikan orang tua dalam cara menggendong dan memandikan

bayi

e. Manfaat Pijat Bayi

Manfaat pijat bayi antara lain 29:

1) Manfaat bagi bayi

a) Meningkatkan berat badan

b) Membuat bayi semakin tenang

c) Meningkatkan efektivitas istirahat (tidur bayi)

d) Meningkatkan pertumbuhan

e) Memperbaiki konsentrasi bayi

f) Meningkatkan Berat badan bayi

g) Membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan

dan tekanan emosi


h) Memacu perkembangan otak dan sistim saraf

i) Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan

j) Menstimulasi aktivitas Nervus Vagus untuk perbaikan

pernafasan

k) Memperkuat sistim kekebalan tubuh

l) Mengajari bayi sejak dini tentang bagian tubuh

m) Meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel

2) Manfaat bagi orang tua

a) Meningkatkan kepercayaan diri

b) Memudahkan orang tua mengenali bayinya

c) Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bounding)

d) Hiburan menyenangkan keluaga

f. Waktu pemijatan

Pijat bayi dapat dilakukan sedini mungkin setelah bayi

dilahirkan. Lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat

keuntungan yang lebih besar. Apalagi jika pemijatan dapat dilakukan

setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan.Selain

itu bayi dapat dipijat pada waktu-waktu yang tepat, meliputi 28 :

1) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari

baru

2) Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi

tidur lebih nyenyak


g. Tempat Pemijatan bayi adalah 28:

1) Ruangan yang hangat tapi tidak panas

2) Ruangan kering dan tidak pengap

3) Ruangan tidak berisik

4) Ruangan yang penerangannya cukup

5) Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu

h. Suasana yang tenang saat pemijatan

Agar suasana menjadi tenang saat pemijatan lebih baik dilakukan 28:

1) Saat si kecil ceria

2) Saat kondisi perut yang sudah terisi makanan

3) Saat suasana hati pemijat tenang

4) Melakukan mimik wajah tersenyum dan menebar kasih sayang

5) Melakukan pemutaran musik klasik

6) Persiapan sebelum memijat

Sebelum melakukan pemijatan harus memperhatikan hal-hal berikut

ini:

1) Tangan bersih dan hangat

2) Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan

pada kulit bayi

3) Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap

4) Bayi sudah selesai makan atau sedang tidak lapar

5) Sediakan waktu untuk tidak diganggu minimal selama 15 menit

guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan


6) Duduklah pada posisi nyaman dan tenang

7) Baringkanlah bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut, dan

bersih

8) Siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil

atau lotion)

9) Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara

membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara

10) Akhiri dengan peregangan. Setelah melakukan persiapan itu,

pemijatan bisa dimulai 29

i. Orang Yang Boleh Melakukan Pijat Bayi

Sebaiknya pijat bayi dilakukan oleh orang tua 17). Selain kedua

orang tua bayi, dianjurkan pula pemijatan dilakukan oleh kakek dan
28
nenek bayi . Pada salah satu penelitian, sekelompok “kakek dan

nenek” dengan sukarela memijat bayi-bayi terlantar yang berusia

antara 3 dan 18 bulan. Penelitian tersebut membuktikan bahwa para

kakek dan nenek tadi mendapat keuntungan yang lebih banyak dari

kegiatan memijat bayi tersebut. Kakek dan nenek dapat melakukan

pemijatan pada cucunya. Bahkan, sering kali lebih terampil dan

sensitif dalam melakukannya. Hal ini mungkin dikarenakan

pengalamannya terdahulu dalam menangani anak-anaknya.


j. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Pemijatan 29

1) Selama pemijatan dianjurkan melakukan hal-hal berikut:

a) Memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang selama

pemijatan berlangsung.

b) Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang atau

lembut, guna membantu menciptakan suasana tenang selama

pemijatan berlangsung.

c) Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan,

kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada

sentuhan yang dilakukan, khususnya apabila anda sudah

merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang

sedang dilakukan.

d) Sebelum melakukan pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion

yang lembut sesering mungkin dengan memastikan bayi tidak

alergi terhadap minyak yang digunakan.

e) Sebaiknya, pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya

bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan

demikian, akan memberikesempatan pada bayi untuk

membiasakan dipijat sebelum bagian lain dari badannya

disentuh. Karenanya, urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai

dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada

bagian punggung.
f) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi. Jika bayi

menangis, cobalah untuk menenangkannya sebelum

melanjutkan pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras,

hentikanlah pemijatan karena mungkin bayi mengharapkan

untuk digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan sangat

ingin tidur.

g) Memandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi

merasa segar dan bersih setelah terlumur minyak bayi (baby

oil). Namun, kalau pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi

cukup diseka dengan air hangat agar bersih dari minyak bayi.

h) Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk

mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi

i) Hindarkan mata bayi dari baby oil.

2) Selama pemijatan, tidak dianjurkan untuk melakukan hal-hal

berikut:

a) Memijat bayi langsung setelah selesai makan

b) Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.

c) Memijat bayi pada saat bayi tak mau dipijat.

d) Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi

3) Cara memijat harus sesuai dengan usia bayi, yaitu19):

a) Usia 0-1 bulan, disarankan gerakan yang lebih mendekati

usapan-usapan halus. Sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidak

dilakukan pemijatan di daerah perut.


b) Usia 1-3 bulan, disarankan gerakan halus disertai dengan

tekanan ringan dalam waktu yang singkat.

c) Usia 3 bulan sampai 3 tahun, disarankan seluruh gerakan

dilakukan dengan tekanan dan waktu yang semakin meningkat.

3. Cara Pijat Bayi

a. Isi

1) Kaki

a) Relaxation touch: usapan dan goyangan halus disertai dengan

kata-kata lembut “Rilekskan kakimu sayang”

b)

Gambar 2.1. Rilekskan kakimu sayang13

c) Memerah susu india: pegang pergelangan kaki di bagian atas

mulai dari paha sampai pergelangan kaki secara bergantian

Gambar 2.2 Memerah Susu India 13


d) Memutar dan Memeras: memutar dan memeras kaki dengan

kedua tangan mulai dari pangkal paha sampai ujung kaki

Gambar 2.3 Memutar dan memeras 13

e) Telapak kaki: pijat telapak kaki dengan kedua ibu jari secara

bergantian dari arah tumit ke perbatasan jari kaki

Gambar 2.4 Telapak kaki 13

f) Tekan titik telapak kaki: tekan telapak kaki dengan kedua ibu

jari mulai dari bawah, tengah, atas, tengah dan kembali ke

bawah

Gambar 2.5 Tekan titik telapak kaki 13


g) Memilin jari: mulailah memilin dengan tarikan lembut dengan

ibu jari dan jari telunjuk pada setiap ujung jari mulai dari ibu

jari

Gambar 2.6 Memilin Jari 13

h) Peregangan otot telapak kaki: tekan ujung telapak kaki dengan

ibu jari, sedangkan telunjuk menekan bagian bawah jari, lalu

pindahkan telunjuk ke bagian tengah telapak kaki selama 5

detik

Gambar. 2.7. Peregangan ototo telapak kaki 13


i) Punggung kaki: gerakan mengurut dengan kedua ibu jari pada

punggung kaki dimulai dari jari kaki ke pergelangan kaki

Gambar 2.8 Punggung kaki 13

j) Gerakan spiral: buatlah lingkaran-lingkaran kecil

Gambar 2.9 Gerakan Spiral 13

k) Memerah susu swedia: seperti memerah susu india, tetapi

dilakukan dari pergelangan kaki bawah menuju pangkal paha

secara bergantian

Gambar 2.10 Memerah susu Swedia 13


l) Gerakan menggulung: gerakan menggulung dari pangkal paha

ke arah bawah sambil mengatakan “gulung ... gulung ...

gulung”

Gambar 2.11 Gerakan menggulung 13

m) Gerakan akhir untuk bagian kaki: usap kedua kaki dengan

tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan kaki

Gambar 2.12 Gerakan akhir bagian kaki 13


2) Perut

a) Relaxation touch: sentuhan lembut dan halus di perut bayi “

Usap perutnya ya sayang”

Gambar 2.13 Relaxation touch 13

b) Mengusap perut: mengusap perut bergantian dengan tangan

kanan dan kiri

Gambar 2.14 Mengusap perut 13

c) Mengusap perut dengan kaki diangkat: angkat kaki dengan satu

tangan, kemudian tangan yang lain mengusap dari perut sampai

kaki

Gambar 2.13 mengusap perut dengan kaki diangkat 13


d) Ibu jari kesamping: letakkan kedua ibu jari di samping kanan

kiri pusar perut dan gerakkan ke arah samping kiri dan kanan

Gambar 2.14 Ibu jari kesamping 13

e) Matahari & bulan

Matahari: lingkaran penuh searah jarum jam

Bulan: setengah lingkaran

Lakukan gerakan matahari & bulan bersama-sama

Gambar 2.15 matahari dan bulan 13

f) I LOVE U

”I”, pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas kebawah

dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf

”I”
”LOVE”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”L” terbalik,

mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke

kiri bawah

”YOU”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U” terbalik,

mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) keatas, kemudian

kekiri, kebawah, & berakhir diperut kiri bawah.

Gambar 2.16 I Love You 13

g) Gerakan jari berjalan

Gerakan jari berjalan dari perut bagian kanan ke bagian kiri

seperti bermain piano mundur

Gambar 2.17 gerakan jari berjalan 13


3) Dada/Cheast

a) Relaxation touch :sentuhan lembut dan halus di dada bayi

“Bunda sayang kamu”

Gambar 2.18 Relaxation touch 13

b) Gerakan love: letakkan ujung jari kedua tangan di tengah dada,

lalu gerakkan ke atas bahu lalu ke samping hingga ke bawah

membentuk LOVE dan kembali lagi ke ulu hati

Gambar 2.19 Gerakan love 13

c) Gerakan kupu-kupu:gerakan menyilang dimulai dengan tangan

kanan membuat gerakan memijat, menyilang dari tengah dada

ke arah bahu kiri dan kembali ke tengah dada


Gambar 2.20 Gerakan Kupu-kupu 13

4) Tangan dan lengan

a) Relaxation touch: usapan dan goyangan halus disertai dengan

kata-kata “Rilekskan tanganmu sayang”

13
Gambar 2.21 Relaxation touch

b) Pijat ketiak: gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke

bawah. Jika terdapat pembengkakan kelenjar daerah ketiak

sebaiknya tidak dilakukan

13
Gambar 2.22 pijat ketiak
c) Memeras susu india: pegang pergelangan tangan di bagian

pangkal tangan sampai ke ujung tangan secara bergantian

Gambar 2.23 Memeras susu india 13

d) Memutar &memeras: memutar dan memeras tangan dengan

kedua tangan mulai dari pangkal tangan sampai ujung tangan

Gambar 2.24 memutar dan Memeras 13

e) Jari-jari: mulailah memilin dengan tarikan lembut dengan ibu

jari dan jari telunjuk pada setiap ujung jari mulai dari ibu jari

Gambar 2.25 jari-jari 13


f) Punggung tangan: pijat punggung tangan menggunakan kedua

ibu jari secara bergantian mulai dari arah pergelangan ke jari-

jari

Gambar 2.26 Punggung tangan 13

g) Gerakan spiral:membentuk lingkaran kecil

13
Gambar 2.27 gerakan spiral tangan

h) Memeras susu swedia:seperti memerah susu india, tetapi

dilakukan dari pergelangan tangan bawah menuju pangkal

tangan atas secara bergantian

13
Gambar 2.28 Memeras susu swedia tangan
i) Gerakan menggulung: gerakan menggulung pada tangan dari

pangkal tangan atas ke pergelangan tangan bawah “gulung ...

gulung ... gulung”

13
Gambar 2.29 gerakan menggulung

5) Punggung/Back

a) Relaxation touch: sentuhan lembut dan halus di punggung bayi

“Usap punggung kamu ya sayang”

Gambar 2.30 Relaxation touch punggung 13

b) Maju mundur:pijatlah punggung bayi dengan gerakan maju

mundur dari bawah leher sampai bokong

Gambar 2.31 Maju mundur punggung 13


c) Usapan punggung: tahan bokong dengan tangan kiri lalu tangan

kanan mengusap dari leher sampai bokong

Gambar 2.32 usapan punggung 13

d) Usapan punggung kaki diangkat: tangan kiri memegang bayi

dan tangan kanan mengusap dari punggung sampai tumit bayi

Gambar 2.33 Usapan punggung kaki diangkat 13

e) Gerakan circle: gerakan melingkar kecil-kecil menggunakan

jari dari batas tengkuk sampai ke pantat di punggung sebelah

kiri dan kanan

Gambar 2.34 Gerakan circle 13


f) Gerakan menggaruk: gerakan menggaruk dari pangkal leher ke

arah bawah sampai pantat bayi

Gambar

2.35 Gerakan menggaruk 13

6) Muka dan wajah

a) Relaxation touch: sentuhan lembut dan halus di wajah bayi

“Usap wajah kamu ya sayang”

Gambar 2.36 Relaxation touch muka dan wajah 13

b) Dahi: letakkan jari kedua tangan Anda pada pertengahan dahi

lalu tekan dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar

Gambar 2.36 Dahi 13


c) Alis: letakkan kedua ibu jari diantara kedua alis, pijat bagian

alis mulai dari tengah ke samping searah dengan bulu rambut

alis

Gambar 2.37 alis 13

d) Hidung: letakkan kedua ibu jari pada pertengahan alis lalu

turun ke tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke

samping seolah-olah membuat bayi tersenyum

Gambar 2.38 Hidung 13

e) Bawah hidung: letakkan kedua ibu jari di bawah hidung dari

tengah ke samping membentuk senyum


Gambar 2.39 bawah hidung 13

f) Dagu: letakkan kedua ibu jari di tengah dagu dan pijat ke arah

samping

Gambar 2.40 Dagu 13

g) Lingkaran kecil di rahang: buatlah lingkaran kecil di rahang

dengan tekanan lembut sehingga bayi tidak merasakan sakit

Gambar 2.41 lingkaran kecil 13

h) Belakang telinga, leher dan dagu: gerakkan jari-jari kedua

tangan dari belakang telinga, leher dan dagu


Gambar 2.42 belakang telinga 13

Teknik:

a) Selalu memandang mata bayi dengan penuh kasih sayang

b) Melakukan masing-masing gerakan 8-10 kali atau hitungan

c) Selalu memperdengarkan nyanyian/musik yang lembut dan

tenang

d) Selalu mengawali pijatan dengan sentuhan ringan, kemudian

bertahap menambahkan tekanan sesuai respon bayi

e) Selalu lumuri tangan dengan minyak pijat sebelum memijat,

kecuali ketika memijat mukaselalu memperhatikan respon bayi


B. Kerangka Teori

Kerangka Teori dari penelitian yang dilakukan adalah sebagi berikut:

Bayi

Kualitas tidur Faktor yang memperngaruhi :


1) Lingkungan
2) Aktivitas fisik
3) Nutrisi
4) Penyakit
Natural terapi untuk
meningkatkan kualitas
tidur bayi

Pijatan dapat Mengubah Gelombang Otak, pijat


bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap
Pijat Bayi dan meningkatkan kesiagaan (allertness)
atau konsentrasikarena pijatan dapat mengubah
gelombang otak dengan cara menurunkan
gelombang beta serta tetha yang dapat
dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro
enchephalogram).

Bagan 2.1. kerangka Teori 23,28

Keterangan :
: Area yang diteliti
: Area yang tidak diteliti
C. Kerangka Konsep

Konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal

yang khusus. Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi

hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau

variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin

diteliti24).

Variabel Independent: Variabel Dependent:


Pijat Bayi
Kualitas tidur Bayi

Bagan 2.2. Kerangka Konsep

D. Variabel Penelitian

Variabel didefiniskan sebagai ukuran atau ciri yang dipunyai para

anggota kelompok tertentu dan berbeda-beda dengan yang dipunyai

kelompok lainnya 33. Variabel pada penelitian ini yaitu terdiri dari 2 variabel

sebagai berikut:

1. Variabel Independent (Bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang keberadaannya mempengaruhi

variabel terikat 33). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pijat bayi
2. Variabel Dependent (Terikat )

Variabel terikat merupakan variabel yang keberadaannya dipengaruhi

oleh variabel bebas 33. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu kualitas

tidur bayi

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian yang masih perlu diuji secara statistik 29). Hipotesis

dilihat dari kategori rumusannya dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Ha : ada Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi dengan ISPA di

Klinik Nur Hikmah Gubug

Ho : tidak ada Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi dengan ISPA

di Klinik Nur Hikmah Gubug

Anda mungkin juga menyukai