Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERKEMBANGAN MASA BAYI

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan

Dosen Pengampu : Lutfi Fadilah, M.Pd

Disusun Oleh:

Azhar Kurniawan 222210027

M. Irvan Islami 222210101

UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG

PROGRAM STUDI PENDIDIKANN AGAMA ISLAM

2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi nikmat, rahmat serta
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Perkembangan Masa Bayi dengan tepat waktu. Makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah di progam studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
Universitas Ma’arif Lampung pada semester Dua. Kami ucapkan terimakasih
kepada Ibu Lutfi Fadilah, M.Pd selaku dosen pembimbing Mata kuliah Psikologi
Perkembangan dan kepada segenap pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada
banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum. Wr.Wb.

Metro, 5 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2

A. Perkembangan Fisik...................................................................................2
B. Perkembangan Kognitif.............................................................................6
C. Perkembangan Psikososial.........................................................................9
D. Pandangan Islam Tentang Perkembangan Bayi.......................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................13

A..Kesimpulan................................................................................................13
B..Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................15

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan bayi merupakan suatu hal yang
penuh teka-teki dan pertanyaan karena bayi terlihat bagai makhluk yag
perilaku umumnya tampak tidak terorgaisasi, ia akan menangis ketika merasa
tidak nyaman dan tidak aman. Serta hanya terdiam saja ketika sebaliknya. Hal
itu membuat orang bertanya-tanya sebenarnya hal apa saja yang biasa ia
lakukan apakah dengan terdiamnya serta kebiasaanya yang selalu tidur hingga
16-17 jam per hari bayi juga bisa melihat, mendengar dan merasakan
rangsangan dari sekitarnya.
Sang ibu biasanya memliki permasalahan komunikasi dengan bayinya.
Ibu ingin memenuhi kenyamanan dan keinginan bayi sepenuhnya. Namun
kadang kita tidak tahu apa maksud dari tangisan bayi. Dalam makalah ini akan
membahas mengenai bagaimana sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan
bayi tersebut. Sehingga kita dapat memahami bagaimana dunia sang bayi
tersebut, dimana hal tersebut akan mendorong perkembangan dan
pertumbuhan bayi secara optimal.
Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi
dalam 2 tahun pertama dari periode pascanatal. Pada saat bayi dilahirkan bayi
berada dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. Selama beberapa
bulan masa bayi, ketidak berdayaan itu berangsur-angsur menurun. Dari hari
ke hari, minggu ke minggu sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-
kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan
kondisi awal bayi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Perkembangan Fisik?
2. Bagaiamana Perkembangan Kognitif?
3. Bagaiamana Perkembangan Psikososial?
4. Bagaiaamana Pandangan Islam Tentang Perkembangan Bayi?

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Fisik
Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi
berlangsung sangat ekstensif. Dalam rentang waktu 12 bulan, bayi-bayi dapat
duduk, berdiri, membungkuk bahkan berjalan. Kemudian selama tahun ke 2,
pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada kegitan-kegiatan seperti berlari
dan memanjat pertumbuhannya justru berlangsung cepat. Berikut adalah
gambaran lebih rinci tentang beberapa aspek dari pertumbuhan fisik yang
terjadi selama masa bayi :
1. Tinggi dan Berat badan
Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inci atau 50 cm.
dengan berat 3,4 kg. selama bulan-bulan pertama kehidupan, berat badan
bayi bertambah sekitar 5-6 ons perminggu. Pada tahun ke 2
kehidupannya, rata-rata pertumbuhan bayi mengalami perlambatan. Pada
usian 2 tahun, berat bayi mencapai sekitar 13-16 kg. dengan tinggi sekitar
32-35 inci1
2. Perkembangan Refleks
Pada masa bayi, terlihat gerak-gerak spontan yang disebut “refleks”.
Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis yang tidak
terkoodinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi
bayi respon penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
Diantara refleks-refleks yang muncul pada bayi itu adalah :
a. Refleksi Menghisap dan mencari
Refleks mencari terlihat ketika pipi bayi disentuh dan diusapkan
dengan lembut, maka ia langsung merespon dengan memalingkan
kepalanya kea rah pipi yang disentuh. Disamping refleks mencari,
bayi yang baru lahur juga memperlihatkan refleks menghisap. Bayi

1
Jhon Santrock W. Perkembangan Anak, terj. Mila Rachmawati dan Anna Kuswanti.
(Jakarta : Erlangga2007) h. 13

v
yang baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang
ditempatkan dimulutnya. Jika kemudian bayi menemukan putting susu
ibu, maka ia kan langsung menghisap secara kuat dan berirama tanpa
belajar terlebih dahulu.
b. Refleks Moro
Refleks moro adalah sesuatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru lahir
sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkannya.
Belakangan ini, refleks moro dianggap sangat penting, karena dapat
membantu dokter dalam mendisgnosa perkembangan sistem normal
bayi. Bayi yang sehat akan menunjukkan respon tersebut apabila
terkejut.
c. Refleks Menggenggam
Refleks menggenggam terjadinya ketika sesuatu menyentuh telapak
tangan bayi, dan bayi akan merespon dengan cara menggenggam
dengan kuat. Pada bulan ketiga, refleks menggenggam ini berkurang
dan bayi memperlihatkan suatu genggaman yang lebih spontan, yang
sering dihasilkan oleh rangsangan visual. 2
3. Rangkaian Tingkah Laku dan Keadaan Bayi
Perkembangan refleks dan fungsi motorik pada bayi kemudian
memunculkan serangkaian laku yang kompleks. Menurut Lerner &
Hultsch tingkah laku tersebut meliputi pola tidur dan bangun, tingkah laku
toileting dan tingkah laku makan dan minum.
a. Pola Tidur dan Bangun
Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk
tidur. Rata-rata bayi yang baru lahir tidur selama 16 hingga 17 jam
sehari. Biasanya jumlah tidur bayi itu berkurang secara teratur setiap
bulan. Pada usian kira-kira 1 bulan, umumnya bayi mulai tidur lebih
lama pada malam hari, dan pada usia kira-kira 4 bulan pola tidurnya
mendekati pola tidur orang dewasa. Pada umur 6 bulan, masa tidur

2
Jhon Santrock W. Perkembangan Anak, terj. Mila Rachmawati dan Anna Kuswanti, h.
15

vi
bayi rata-rata hanya 13-14 jam perhari dan umur 24 bulan, hanya 11
hingga 12 jam perhari
b. Pola Makan dan Minum
Perkembangan fisik bayi tergantung pada makanan yang baik selama
2 tahun pertama. Sebagaimana orang dewasa, bayi membutuhkan
makanan yang mengandung sejumlah protein, kalori, vitamin dan
mineral. Bayi usia 4-6 bulan pertama, ASI atau susu formula lain,
merupakan sumber makanan dan ebergi utama. Setelah usia 6 bulan,
secara berabgsur bayi dapatiperkenalkan dengan makanan padat
seperti beras, gandum atau buah yang disaring.
c. Pola Buang Air
Ketika baru dilahirkan, bayi belum mampu mengendalikan buang
airnya, sehingga buang air setiap saat. Pada usia 4 bulan, interval
buang airnya sudah bisa diramalkan, pengendalian buang air besar
rata-rata dimulai usia 6 bulan dan kebiasaan pengendalian buang air
besar baru terbentuk pada akhir masa bayi.3
4. Perkembangan Ketrampilan Motorik
Ketrampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian tubuh
yang disengaja, otomatis dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan
rangkaian koodinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Ketrampilan
motorik ini dapat dikelompokkan menurut ukuran otot-ototyang terkait,
yaitu ketrampilan motorik kasar (gross motor skil) dan ketrampilan
motorik halus (fine motor skill).
a. Ketrampilan Motorik Kasar
Ketrampilan motorik kasar (Gross motor skill), meliputi ketrampilan
otot-otot besar lengan, kaki dan batang tubuh, seperti berjalan dan
melompat. Pada umur kira-kira 4 minggu, umumnya bayi dapat
mengangkat kepalanya dari proses tengkurap. Pada usia 3-4 bulan,
bayi dapat berguling. Pada usia 4-5 bulan bayi dapat menompang

3
Lerner, R.M & Hultsch, D. Human Development: A Life Span Perspective.
(New York: McGraw-Hill, Inc.1983) h. 43

vii
sebagian berat badan dan kakinya. Pada usia 6 bulan, bayi dapat
duduk tanpa dukungan dan pada usia 7 bulan dapat merangkak dan
berdiri tanpa dukungan. Pada usia 12-13 bulan, bayi usia 18-24 bulan,
bayi / anak-anak yang baru berjalan, dapat berjalan cepat atau berlari
untuk jarak pendek.
b. Ketrampilan Motorik Halus
Ketrampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada di seluruh
tubuh, seperti meyentuh dan memegang. Pada saat baru dilahirkan,
bayi masih mengalami kesulitan dalam mengontrol ketrampilan
halusnya. Ketrampilan-ketrampilan sederhana, seperti menjangkau
dan menggenggam ini muncul pada usia sekitar 4 atau 5 bulan, dan
selama 2 tahun pertama kehidupan bayi, ketrampilan semakin baik.  
5. Perkembangan Sensor
Bayi yang baru lahir telah dilengkapi dengan peralatan yang dirancang
sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi. Semua informasi yang
datang kepada bayi adalah melalui indra. Indra-indra berfungsi
mendeteksi, dan meneruskan semua informasi yang datang padanya.
Diantaranya adalah :
a. Pengecapan
Bayi yang baru lahir juga telah memiliki kepekaan terhadap rasa.
Menurut hasil penelitian, bayi-bayi yang baru lahir memperlihatkan
suatu ekspresi seperti senyum, setelah diberi larutan manis, sebaliknya
mereka akan mengerutkan lidahnya setelah diberi suatu larutan asam.
b. Penciuman
Bayi yang baru lahir juga telah memiliki reaksi terhadap berbagai bau,
baik bau harum maupun buruk. Bau cuka atau amoniak misalnya:
membuat wajah bayi usia 1 minggu meringis dan memalingkan
kepalanya. Merekapun dapat menemukan arah umum dari bau yang
tidak enak.
c. Pendengaran

viii
Segera setelah kelahirannya, bayi dapat mndengar, sekalipun tidak
sebaik pendengaran orang dewasa. Namun pendengaran bayi ini akan
berkembang, sehingga ia akan memperlihatkan kemampuan
melokalisasi sumber suara dan membedakan keras atau lemahnya
serta durasi suara melalui respon yang berbeda.
d. Penglihatan
Secara psikologis dan anatomis, bayi yang baru lahir telah memiliki
kesiapan untuk merespon secara differensial berbagai aspek
penglihatannya (Reese Lipsitt, 1970). Bayi yang baru lahir telah
mempu membentuk diskriminasi visual secara baik. Bayi merespon
secara baik dan selektif berbagai stimulus visual, misalnya bayi lebih
senang melihat pola atau bentuk daripada warna / kecerahan.
6. Perkembangan Otak
Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, badannya
telah membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel badannya permenit. Pada saat
lahir, berat otak bayi seperdelapan dari berat totalnya atau sekitar 25%
dari berat otak dewasanya, maka pada tahun ke 2 otak bayi sudah
mencapai kira kira 75% dari otak dewasanya.4
B. Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah istilah yang digunakan oleh psikolog untuk
menjelaskan semua aktifitas mental yang berhubungan dengan persepsi,
pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang
memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah dan merencanakan masa
depan. Selama masa bayi, kapasitas intelektual atau kognitif seseorang telah
mengalami perkembangan. Berikut penjelasan tentang perkembangan kognitif,
terutama pandangan piaget dan pandangan kontemporer, perkembangan
persepsi, konsepsi, memori dan bahasa.
1. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
Piaget meyakini bahwa anak membangun secara aktif dunia kognitif
mereka sendiri. Anak tidak pasif menerima informasi, melainkan berperan

4
Lerner, R.M & Hultsch, D. Human Development: A Life Span Perspective. h. 45

ix
aktif di dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Ia menyakini
bahwa pemikiran seorang anak berkembang melalui serangkaian bahwa
pemikiran dari masa berkembangnya melalui serangkaian tahap pemikiran
dari masa bayi hingga dewasa. Tahap pemikiran pada masa bayi, disebut
tahap sensoris-motorik. Tahap sensorik-motorik berlangsung dari
kelahiran hingga kira-kira 2 tahun. Selama tahap ini, perkembangan
mental ditandai dengan kemajuan pesat dalam kemampuan bayi untuk
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensai melalui tindakan-
tindakan fisik. Dalam hal ini, bayi yang baru lahir bukan saja menerima
secara pasif rangsangan terhadap alat indranya, melainkan juga aktif
memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.5
2. Perkembangan Kognitif Menurut pandangan Kontemporer
Menurut Sandtrock, dewasa ini teori perkembangan sensorik motorik
piaget telah disanggah dari dua sumber, pertama, penelitian dalam bidang
perkembangan persepsi bayi. Menunjukkan bahwa bayi telah membentuk
suatu dunia persepsi yang stabil dan berbeda jauh lebih awal dari pada
yang dibayangkan oleh Piaget, kedua, para peneliti baru-baru ini telah
menemukan bahwa memori dan bentuk-bentuk kegiatan simbolis lainnya
terjadi pada kedua tahun pertama.
Kalau piaget menyakini bahwa perkembangan kognitif bayi baru
tercapai pada pertengahan tahun kedua, amaka pakar psikologi
pemrosesan informasi percaya bahwa perkembangan kognitif, seperti
kemampuan dalam memberikan perhatian, menciptakan simbolis, meniru
dan kemampuan konseptual telah dimiliki bayi lebih awal.6
3. Perkembangan persepsi
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh
setiap individu dalam memahami informasi yang datang melalui indranya.
Persepsi menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya,
bagaimana ia mengerti dan menginterprestasikan stimulasi yang ada di
5
Jean Piaget, Tingkat Perkembangan Kognitif. (Jakarta, Gramedia 2002) h. 33
6
Jhon Santrock W. Perkembangan Anak, terj. Mila Rachmawati dan Anna Kuswanti, h.
23

x
lingkungannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan-
kemampuan persepsi bayi telah berkembang sejak awal-awal
kehidupannya.
4. Perkembangan Konsepsi
Menurut Chaplin konsepsi adalah proses penggambaran ide atau
proses berfikir. Untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh bayi
ternyata lebih sulit dibandingkan mengetahui apa yang dilihatnya,
penelitian-penelitian terbaru tentang perkembangan persepsi dan konsepsi
bayi menunjukkan bahwa bayi sebenarnya memiliki kemampuan persepsi
yang lebih maju dan dapat berfikir jauh lebih awal. Peneliti-peneliti ini
percaya bahwa bayi lahir dengan membawa kemampuan-kemampuan ini
atau telah memperolehnya sejak awal perkembangan mereka.7
5. Perkembangan memori
Memori merupakan unsure inti dari perkembangan kognitif, sebab
sehala belajar dari individu melibatkan memori dengan memori, individu
dimungkinkan untuk dapat menyimpan informasi yang ia terima
sepanjang waktu. Sejumlah peneliti telah membuktikan bahwa bayi sejak
lahir telah memiliki kemampuan mengingat. Menurut Nascy Myers dan
rekan-rekannya, seorang bayi berusia 6 bulan ternyata masih dapat
diingatnya hingga 2 tahun kemudian
6. Perkembangan Bahasa
Semua manusia yang normal dapat menguasai bahasa, sebab sejak
lahir manusia telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk
mempelajari bahasa dengan sendirinya. Pada akhir bulan pertama, bayi
dapat membedakan suara manusia dengan suara lainnya. selama berbulan-
bulan pertama kehidupannya, bayi juga banyak mengeluarkan suara-suara
sederhana, seperti merengek, menjerit, bersin, batuk, dan sebagainya,
kemudian pada usia 1-6 bulan, bayi mulai memperlihatkan minat terhadap
suara, mulai mengoceh, mengeluarkan suara seperti “Goo-goo” dan ga-

7
Chaplin, JP. Kamus Lengkap Psikologi. (Jakarta: Rajawali Pers 2002)h. 45

xi
ga”. Pada usia 9-12 bulan. Bayi mulai memahami pelajaran, seperti
“daah” ketika mengucapkan kata selamat tinggal.
C. Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan
perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana
individu berhubungan dengan orang lain. Sebagai bayi yang sedang tumbuh
menjadi lebih dewasa. Dia memiliki kedekatan dan keterkaitan emosional
dengan orang-orang yang penting dari hidupnya. Bayi mempelajari apa yang
diharapkan dari orang-orang yang penting dalam hidupnya. Mereka
mengembangkan suatu perasaan mengenai siapa yang mereka senangi atau
tidak dan makanan apa yang mereka sukai atau tidak. Ada beberapa hal yang
berkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayi, diantaranya
emosi, temperamen dan attachment (keterikatan).
1. Perkembangan Emosi
Para ahli telah lama mempercayai bahwa kemampuan untuk bereaksi
secara emosional sudah ada pada bayi yang baru lahir seperti menangis,
tersenyum dan frustasi. Bahkan beberapa peneliti percaya bahwa beberapa
minggu setelah lahir bayi dapat memperlihatkan bermacam-macam
ekspresi dari semua emosi dasar. Berdasarkan sistem klasifikasi Carrol
Izard, diketahui beberapa ekspresi emosi pada bayi, yaitu kegembiraan
tertawa diekspresikan pada usia 4 bulan, ketakutan 5-8 bulan dan emosi
yang lebih rumit seperti malu, kebingungan dan kebanggaan
diekspresikan selama anak berjalan.
2. Perkembangan Temperamen
Beberapa ahli perkembangan berpendapat bahwa temperamen adalah
karakteristik bayi yang baru lahir yang akan dibentuk dan dimodifikasi
oleh pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam
lingkungannya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa terdapat interaksi
antara keturunan dan lingkungan dalam terjadinya perkembangan Sejak
lahir bayi memperlihatkan berbagai aktifitas individual yang berbeda-
beda. Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki dan

xii
mulutnya tanpa henti, tetapi bayi yang lain terlihat tenang. Semua gaya
perilaku ini merupakan temperamen seorang bayi.
3. Perkembangan Attachment
Bayi yang baru lahir telah memiliki perasaan sosial yakni
kecenderungan alami untuk berinteraksi dan melakukan penyesuain sosial
terhadap orang lain. Kontak sosial pertama bayi dengan pengasuhnya itu.
Diperkirakan mulai terjadi pada usia 2 bulan, yaitu pada saat bayi
tersenyum ketika memandang wajah ibunya.kemudian saat usia 3-4 bulan,
mereka semakin memperlihatkan bahwa mereka mengenal dan
menyenangi anggota keluarga yang dikenalnya dengan senyuman dan
dapat menerima orang asing. Tetapi pada usia kira-kira 8 bulan bayi mulai
mempunyai perasaan malu terhadap orang yang tidak dikenal. Pada usia
12 bulan. Umumnya bayi melekat erat pada orang tuanya ketika ketakutan
atau mengira akan ditinggalkan. Ketika mereka bersama kembali, mereka
akan mengumbar senyum dan memeluk orang tuanya.
4. Perkembangan Rasa Percaya (Trust)
Menurut Eriksson, tahun-tahun pertama kehidupan ditandai oleh
perkembangan rasa percaya (trust) dan rasa tidak percaya (mistrust).
Keadaan percaya pada umumnya mengandung tiga aspek, yaitu:
a. Bahwa bayi belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari
pengasuh di luarnya
b. Bahwa bayi belajar percaya diri dan dapat percaya pada kemampuan
organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorongan-dorongan.
c. Bahwa bayi menggangap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga
pengasuh tidak perlu waspada dirugikan
5. Perkembangan Otonomi
Menurut Eriksson, otonomi atau kemandirian merupakan tahap kedua
perkembangan psikososial yang berlangsung pada akhir masa bayi dan
masa baru pandai berjalan. Otonomi dibangun diatas perkembangan
kemampuan mental dan kemampuan motorik. Pada tahap ini, juga dapat
memanjat, membuka dan menutup menolak dan menarik, memegang dan

xiii
melepaskan. Bayi merasa bangga dengan prestasi ini dan ingin melakukan
segala sesuatu sendiri.8
D. Pandangan Islam Tentang Perkembangan Bayi
Al-Quran menjelaskan pada beberapa bagiannya mengenai
perkembangan manusia. Misalnya dalam surat ar-Rum.
‫هّٰللَا‬
َ ‫ْف قُ َّوةً ثُ َّم َج َع َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد قُ َّو ٍة‬
ً‫ض ْعفًا َّو َش ْيبَة‬ َ ‫ْف ثُ َّم َج َع َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد‬
ٍ ‫ضع‬ ٍ ‫ضع‬ َ ‫ُ الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن‬
‫ق َما يَ َش ۤا ۚ ُء َوه َُو ْال َعلِ ْي ُم ْالقَ ِد ْي ُر‬
ُ ُ‫ۗيَ ْخل‬

“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendakiNya dan Dialah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa. (QS. Ar-Rum: 54).
Dalam ayat tersebut, Alloh menjelaskan kepada kita bahwa manusia
itu lemah secara fisik saat lahir seperti bayi yang tidak punya kekuatan untuk
mengendalikan lingkungan sehingga bayi dan kanak-kanak sangat tergantung
kepada lingkungan. Kemudian manusia itu menjadi kuat saat remaja dan
dewasa sehingga bisa mandiri dan menentukan jalan hidup sendiri secara
merdeka. Bahkan bisa membuat perubahan-perubahan pada lingkungan
bahkan bangsanya. Kemudian manusia tersebut dijadikan lemah kembali
secara fisik oleh Alloh.
Tahap Pascanatal (0-2 tahun) yaitu saat anak pertama kali melihat
dunia sehingga mempengaruhi persepsi mereka terhadap dunia. Aliran
Psikoanalisa percaya bahwa kecemasan yang dirasakan manusia saat keluar
dari rahim yang nyaman menuju dunia yang “tidak nyaman” membekas ke
kerpibadian manusia. Oleh karena itu, indera pengecapannya bila
mendapatkan rasa manis dapat memunculkan persepsi positifnya tentang
dunia. Ini dapat menjadi hikmah tahnik bayi. Adalah termasuk ajaran Islam
pula untuk mendoakan dan memberikan nama yang baik bagi bayi. Ini adalah
pernyataan pentingnya internalisasi nilai yang baik kepada anak. Selain itu,
8
Chaplin, JP. Kamus Lengkap Psikologi. h. 47

xiv
ibu juga dianjurkan untuk menyusui seperti dalam firman Allah dalam QS. Al-
Baqarah ayat 233
َ ‫ض ْعنَ اَوْ اَل َده َُّن َحوْ لَ ْي ِن َكا ِملَ ْي ِن لِ َم ْن اَ َرا َد اَ ْن يُّتِ َّم الر‬
َ‫َّضا َعة‬ ُ ‫َو ْال َوالِ ٰد‬
ِ ْ‫ت يُر‬
“para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”. Menyusui dengan baik dapat
menumbuhkan ikatan ibu dan anak. Ikatan (attachment) yang aman (secure)
membantu anak menumbuhkan keperibadian yang sehat. Di sini, kita lihat
penjelasan Freud dan Erikson tentang perkembangan dapat berlaku dan sejalan
dengan ajaran Islam pada beberapa bagiannya

BAB III

xv
PENUTUP

A. Kesimpulan
Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi
berlangsung sangat ekstensif. Dalam rentang waktu 12 bulan, bayi-bayi dapat
duduk, berdiri, membungkuk bahkan berjalan. Kemudian selama tahun ke 2,
pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada kegitan-kegiatan seperti berlari
dan memanjat pertumbuhannya justru berlangsung cepat
Kognitif adalah istilah yang digunakan oleh psikolog untuk
menjelaskan semua aktifitas mental yang berhubungan dengan persepsi,
pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang
memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah dan merencanakan masa
depan. Selama masa bayi, kapasitas intelektual atau kognitif seseorang telah
mengalami perkembangan.
Perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan
perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana
individu berhubungan dengan orang lain. Sebagai bayi yang sedang tumbuh
menjadi lebih dewasa. Dia memiliki kedekatan dan keterkaitan emosional
dengan orang-orang yang penting dari hidupnya. Bayi mempelajari apa yang
diharapkan dari orang-orang yang penting dalam hidupnya. Mereka
mengembangkan suatu perasaan mengenai siapa yang mereka senangi atau
tidak dan makanan apa yang mereka sukai atau tidak
Pandangan Islam Tentang Perkembangan Bayi yaiu Allah
menjelaskan kepada kita bahwa manusia itu lemah secara fisik saat lahir
seperti bayi yang tidak punya kekuatan untuk mengendalikan lingkungan
sehingga bayi dan kanak-kanak sangat tergantung kepada lingkungan.
Kemudian manusia itu menjadi kuat saat remaja dan dewasa sehingga bisa
mandiri dan menentukan jalan hidup sendiri secara merdeka.

B. Saran

xvi
Kami menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami meminta kritik yang
membangun dari para pembaca

DAFTAR PUSTAKA

xvii
Chaplin,2002 JP. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers

Jean Piaget, 2002. Tingkat Perkembangan Kognitif. Jakarta, Gramedia

Lerner, R.M & Hultsch, D. 1983. Human Development: A Life Span Perspective.
New York: McGraw-Hill, Inc

Santrock, Jhon W. 2007. Perkembangan Anak, terj. Mila Rachmawati dan Anna
Kuswanti. Jakarta : Erlangga

xviii

Anda mungkin juga menyukai