Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

JIWA PADA BAYI DAN TOODLER


D
I
S
U
S
U
N
OLEH;
KELOMPOK 3

Andi Putra Laia 17.11.215 Hesti Hesturini 17.11.075


Bethesda Indah Sari 17.11.021 M.Ali Abdurahman 17.11.123
Dia Novita Sari 17.11.042 Wigi Yuliani 17.11.201
Dwi Putri Tarigan 17.11.051
DOSEN PENGAMPUH

Ns.Rostiodertina Girsang, M.Kep

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Asuhan Keperawatan jiwa pada bayi dan toodler”. Makalah ini telah kami susun
dengan maksimal melalui berbagai referensi sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semuanya itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
dosen pembimbing Ibu Ns.Rostiodertina Girsang, M.Kep agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang asuhan keperawatan jiwa
pada bayi dan toodler dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

10 April 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. i
1.1 Latar Belakang...................................................................................... ii
1.2 Tujuan penulisan................................................................................... iii
1.3 Rumusan Masalah................................................................................. iv

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 1

a. Defenisi dari bayo.................................................................................4


b. Perkembangan pada masa bayi............................................................. 6
c. Cirri-ciri masa bayi............................................................................... 8
d. Askep perkembangan psikososial bayi rasa percaya b.d rasa tidak percaya
e. Defenisi toodler.................................................................................... 12
f. Tumbuh kembang dari toodler.............................................................. 15
g. Masalah yang berhubungan dengan toodler......................................... 16
h. Perkembangan moral............................................................................ 17
i. Peerkembangan psikososial.................................................................. 18
j. Askep toodler kemandirian b.d ragu ragu............................................. 19

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 20

1.1 Kesimpulan........................................................................................... 21
1.2 Saran..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan kesehatan jiwa dilakukan untuk mempertahankan kesehatan
individu sepanjang hayat sejak masa konsepsi sampai masa lansia. Dilakukan sesuai
tingkat tumbuh kembang dari bayi sampai lansia. Perkembangan individu dimulai
sejak dalam kandungan kemudian dilanjutkan kethp 8 mulai bayi (0-18 bulan),
toodler (1,5-3 tahun), anak-anak pra sekolah (3-6 tahun), sekolah (6-12 tahun), remaja
(12-18 tahun), dewasa muda (18-35 tahun), dewasa tengah (35-65 tahun), dewasa
akhir (>65 tahun). Dalam perkembangan bayi, toodler, anak-anak samapai remaja
keluarga sangat penting untuk membantu memberikan rangsangan atau menstimulus
rperkembangan secara optimal dan menyeluruh meliputi pendidikan, pengasuhan,
kesehatan, gizi dan perlindungan karena perkembangan dan pertumbuhan berbeda
satu dengan yang lain yang dipengaruhi faktor internal maupun eksternal.
1.2 Tujuan penulisan

Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhdap pengetahuan dan sikap


ibu dalam mengoptimalkan pencapaian tumbuh kembang.

1.3 Rumusan masalah


1. Pengertian dari bayi?
2. Karakteristik perkembangan bayi?
3. Asuhan keperawatan gangguan jiwa pada bayi?
4. Pengertian toodler?
5. Asuhan keperawatan gangguan jiwa pada toodler?
BAB II

PEMBAHASAN

A. BAYI
Pengertian masa bayi adalah masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama
setelah 2 minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal). Meskipun masa bayi sering
dianggap masa bayi baru lahir, label masa bayi akan digunakan untuk
membedakannya dengan periode postnatal yang pada masa ini ditandai dengan
keadaan sangat tidak berdaya. Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi
periode masa bayi dalam 2 tahun pertama ini dengan menyebutnya periode vital,
karena kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan pondasi yang kukuh untuk
perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.

Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara
berangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi, tidak berarti bahwa keadaan tidak
berdaya secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, tetapi setiap hari, setiap
minggu, setiap bulan, bayi semakin mandiri, sehingga saat masa bayi berakhir pada
ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan masa bayi. Oleh
karena itulah ”bayi” banyak ditafsirkan sbagia individu tidak berdaya, maka semakin
umum orang menamakan masa bayi selama 2 tahun itu sebagai anak kecil yang baru
belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya
sehingga relatif mandiri.

Karakteristik perkembangan pada masa bayi:

A. Perkembangan refleks
Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut reflek.
Reflek adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkordinasi
sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyesuaian
diri terhadap lingkungannya.

Beberapa gerakkan reflex diantaranya:


1. Reflek menghisap dan mencari

Bayi baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang


ditempatkan di mulutnya. Jika bayi menemukan puting susu ibu,maka ia akan
menghisap secara kuat dan berirama tanpa belajar lebih dahulu. Reflek
mencari dan menghisap akan menghilang setelah bayi berusia kira-kira 3
sampai 4 bulan. Kemudian pada usia 1 tahun reflek menghisap menyatu dan
diperluas dengan aktivitas makan yang di sengaja.

2. Reflek moro

Reflek moro adalah suatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru lahir
sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkan. Reflek moro ini
juga merupakan suatu upaya umempertahankan hidup. Oleh karena itu,reflek
tersebut merupakan hal yang normal bagi semua bayi yang baru lahir. Respon
ini akan menghilang ketiaka bayi mendekati usia 6 bulan.

3. Reflek menggenggam (grassping reflex)

Refleks menggengam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan


bayi dan bayi akan merespon dengan cara menggengam dengan kuat. Reflek
menggengam merupakan langkah awal bayi untuk lebih memudahkan
melakukan aktivitas menggengam selanjutnya yang lebih disengaja. Reflek
menggengam ini akan berkurang pada bulan ke-3.

4. Kemampuan merangkak

Diartikan sebagai keterampilan bergerak maju dengan tangan dan kaki


sambil mengangkat badan dari dasar tempat menelungkup. Dengan
tercapainya kemampuan merangkak si bayi mulai bereksplorasi menjelajahi
tempat bermain dan rumahnya sambil memperkukuh otot-ototnya.
5. Kemampuan duduk

Bertujuan untuk mendapatkan kebebasan bergerak bagi kepala,tubuh


dan kedua belah tangan. Dengan fasilitas kebebasan ini,bayi bisa
memperhatikan gerakan-gerakan tangan dan jari-jari sambil memanipulasikan
kepalanya.

6. Kemampuan diri dan berjalan

Tegak berdiri dan berjalan pada dua kaki itu merupakan keterampilan
khas mmanusiawi.

7. pola tidur dan bangun

Bayi yang baru lahir menhabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.
Rata-rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari,walaupun ada
beberapa bayi yang rata-rata tidurnya lebih sedikit,yaitu sekitar 10-11 jam
perhari.

8. Pola makan dan minum

Perkembangan fisik bayi bergantung pada makanan yang baik selama


2 tahun pertama. Bayi yang membutukan makanan yang mengandung
sejumlah protein,kalori,vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 6 bulan pertama
ASI merupakan sumber makanan dan sumber energi yang utama,karena ASI
adalah susu yang bersih dan dapat dicerna,serta mengandung zat antibodi bagi
bayi.

B. Pola buang air

Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk keterampilan
fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi. Kemapuan untuk mengendalikan
buang air ini sangat bergantung pada kematangan otot dan motivasi yang dimiliki.
Pengendalian buang air kecil dimulai pada usia 15-16 bulan,tetapi sampai akhir masa
bayi pengendalian buang air kecil ini belum sempurna (Hurlock,1994)
C. Perkembangan Inteligensi

Menurut Piaget,dilihat dari perkembangan kognitif, pada usia bayi ini berada pada
periode sensorimotorik. Bayi mengenal objek-objek yang berada di lingkungannya
melalui sistem pengindraan (pengelihatan dan pendengaran) dan gerakan motoriknya.

D. Perkembangan emosi

Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak
fisiologis dan perilaku yang tampak. Beberapa tahapan perkembangan emosi pada
bayi secara umum adalah :

1 Usia 2 bulan pertama

Pada usia ini tipikal emosinya ialah heran,senang,kejijikan dan


kesukaran. Bayi pada usia ini juga menunjukkan minatnya yang meningkat
terhadap berbagai orang dan benda-benda di sekitarnya.

2 Usia 2-4 bulan

Bayi sudah mampu tersenyum dan menunjukkan kesenangannya


terhadap orang tua,terutama ibunya.

3 Usia 3 -10 bulan

Anak-anak yang normal akan memainkan permainan yang


sederhana,seperti ‘memberi dan menerima’.

4 Usia tahun ke 2

Pada usia ini selain menangis ketika dia lapar,anak yang normal
seringkali menuntun tangan ibunya ketempat penimpanan makanan misalnya
lemari makanan (kulkas).
E. Perkembangan bahasa

Kemapuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera mengalami


perkembangan setelah kelahirannya.

F. Perkembangan moral

Pada masa ini,tingkah laku bayi hampir semuanya didominasi oleh dorongan
naluriah belaka. Oleh karena itu,tingkah laku anak belum bisa dinilai sebagai tingkah
laku bermoral atau tidak bermoral. Dengan melihat kecenderungan perilaku anak
tersebut, maka untuk menanamkan konsep-konsep moral pada anak,sebaiknya
dilakukan hal-hal sebagi berikut:

1.   Berilah pujian,ganjaran atas sesuatu yang menyenagkan anak (seperti


mencium,dipeluk dan diberi kata-kata pujian) apabila dia melakukan
perbuatan baik. 
2.    Berilah hukuman atau sesuatu yang mendatangkan perasaan tidak senang
apabila dia melakukan perbuatan yang tidak baik. Hukuman tersebut akan
menjadi hukuman bagi anak untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak
baik itu.

Ciri- ciri masa bayi

o Masa bayi adalah masa dasar yang sesunguhnya.


o Masa bayi adalah masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.
o Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.
o Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas.
o Masa bayi adalah permulaan sosialisasi.
o Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggoolongan peran sexs.
o Masa bayi adalah masa yang menarik
o Masa bayi merupakan permulaan kreativitas
Tugas perkembangan masa bayi

 Belajar berjalan. Terjadi pada usia antara 9-15 bulan.  Pada usia ini tualang
kaki,otot dan susunan sarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
 Belajar memakan makanan padat, Hal ini terjadi pada tahun kedua. Sistem
alat-alat pencernaan makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah
matang untuk hal tersebut.
 Belajar berbicara, Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan
menyampaikannya kepada orang lain dengan perantara suara itu.
 Belajar buang air kecil dan buang air besar, Tugas ini dilakukan pada tempat
dan waktu yang sesuai dengan norma masyarakat. Untuk memberikan
pendidikan kebersihan kepada nak usia dibawah 4 tahun,cukup dengan
pembiasaan saja,yaitu setiap kali mau buang air,bawalah anak ke kamar
mandi tanpa banyak memberikan penerangan kepadanya.
 Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Agar pengenalan terhadap jenis
kelamin berjalan normal,maka orang tua perlu meperlakukan ankanya,baik
dalam memberikan alat mainan,pakaian,maupun aspek lainnya sesuai dengan
jenis kelamin anak
 Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Dalam proses mencapai kestabilan
jasmaniah ini,orang tua perlu memberikan perawatan yang intensif,baik
menyangkut emberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan
kebersihan.
 Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua,saudara dan orang
lain.
ASUHAN KEPERAWATAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL BAYI (0-18
BULAN) : RASA PERCAYA B.D RASA TIDAK PERCAYA.

1) PENGKAJIAN

Pengertian.

Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses perkembangan


bayi, ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain yang diaali dengan
kepercayaan terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa aman secara fisik dan
psikososial berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi. Bila rasa percaya
tidak terpenuhi maka akan terjadi penyimpangan berupa rasa tidak percaya diri dan
setelah besar ia menjadi orang yang mudah curiga dan tidak menjalin hubungan baru.

Target Perkembangan Perilaku Bayi


Perkembanngan yang normal : o Tidak langsung menagis saat
berkembangnya rasa percaya bertemu dengan orang lain
o Menangis saat digendong oleh
orang yang tak dikenalnya
o Menangis saat tidak nyaman
(basah, lapar, haus, sakit, panas)
o Bereaksi senang saat ibunya
datang menghampiri
o Menangis saat ditinggalkan
ibunya
o    Memperhatikan/memandang
ibunya/ orang yang
mengajaknya bicara
o Mencari suara ibu/orang lain
yang memasnggil namanya
o Mendengarkan musik dengan
senang
o Saat diajak bermain
memperlihatkan wajah senang
Penyimpangan perkembangan : o Menangis menjerit-jerit saat
berkembangnya rasa tidak percaya ditinggal ibunya
o Tidak mau berpisah sama sekali
sama ibunya
o  Tidak mudah berhubungan
dengan orang lain

2) Diagnosa
Berkembangnya rasa percaya resiko berkembangnya rasa tidak kepercayaan
3) Intervensi keperawatan

a.       Bayi

1. Tujuan

a. Merasa aman dan nyaman

b.Dapat mengambangkan rasa percaya

Tindakkan keperawatan untuk perkembangan psikososial bayi

Tugas Perkembangan Tindakan keperawatan


Perkembangan yang normal : rasa percaya o panggil bayi sesuai namanya
o Gendong dan memeluk saat
bayi menangis
o Pada saat bayi menangis
segera cari kebutuhan dasar
yang terganggu (lapar, haus,
basah, sakit)
o Memenuhi kebutuhan rasa
aman dan nyaman bayi
  Membuai saat bayi
menangis
  Memberi minum
atau makan saat bayi
lapar
  Menyelimuti dengan
selimut saat
kedinginan
o Bicara dengan bayi saat meraat
bayi
o Ajak bayi bermain (bersuara
lucu, memeperlihatkan benda
berwarna menarik,
menggerakkan benda)

Penyimpangan perekmbangan : rasa tidak o Memenuhi kebutuhan dasar


percaya dan rasa aman dan nyaman
o Fokuskan perhatian pada
bayi, Jika sedang menyusui,
jangan sambil mengerjakkan
pekerjaan lainnya
o Tidak  membiarkan bayi
tidur sendiri tapi tetap
bersama orang tua
o Kontak dengan bayi sesering
mungkin
o Tidak membiarkan bayi
bermain sendirian, tidak
memainkan bayi dengan
cara mengganti ganti puting
dan empeng
o Tetaplah memberi  asi 1,5
tahun
o Tidak mengganti pengasuh
bayi terlalu sering ( bayi
bingung karena harus
memupuk kepercayaan pada
banyak orang)
b.Keluarga

1.Tujuan

a.Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan yang normal dan


menyimpang.

b.Menjelaskan cara menstimulasi perekembangan awalnya.

c.Mendemostrasikan cara menstimulasi perkembangan anaknya.

d.Merencanakan tindakan menstimulasi perkembangan anaknya.

Tindakaan keperawatan untuk keluarga

Tugas Perkembangan Tindakan keperawatan


Perkembangan yang normal : rasa - Jelaskan pengertian perkembangan
percaya psikososial, karakteristik perilaku bayi
yang normal dan menyimpang
b.     -  Jelaskan cara memupuk rasa percaya
bayi pada ibu/keluarga

1 Panggil bayi sesuai namanya 


2 Berespon secara konsisten
terhadap kebutuhan bayi
o Susui segera saat bayi
menangis 
o Ganti popok/ celana bila basah
atau kotor
o Lindungi dari bahaya jatuh
o  Kurangi stres bayi dengan cara
: rawat bayi dengan kasi
sayang, memeluk,
menggendong, mengeloni
dengan tulus dan sepenuh hati.
o  Memberikan lingkungan yang
aman dan nyaman bagi bayi
o Mengajak bayi bermain 
o Mengajak bayi bicara saat
sedang merawat bayi 
o Segera membawa ke pelayanan
kesehatan terdekat bila terdapat
masalah kesehatan (sakit)

c.      - Demonstrasikan cara memupuk rasa


percaya bayi
d.      - Rencanakan tindakkan untuk
memupuk rasa percaya bayi

Penyimpangan perkembangan : rasa - Informasikan penyebab rasa tidak


tidak percaya percaya bayi
b.      - Ajarkan cara menjalin hubungan
saling percaya dengan bayi :  
o Memenuhi kebutuhan dasar :
makan, minum, kebersihan,
BAB/BAK, istirahat/tidur,
bermain 
o Memenuhi rasa aman dan
nyaman : melindungi bayi dari
rasa sakit, panas, cedera (jatuh,
tidak membiarkan
sendirian,berikan kasih sayang)
- Segera membawa ke pelayanan
kesehatan saat sakit.
B. Toodler

            Anak usia toddler ( 1 – 3 th ) mempunyai sistem kontrol tubuh yang


mulai membaik, hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal. Pengalaman
dan perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungan diluar keluarga
terdekat,mereka mulai berinteraksi dengan teman, mengembangkan perilaku/moral
secara simbolis,kemampuan berbahasa yang minimal. Sebagai sumber pelayanan
kesehatan , perawat berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang anak
usia toddler guna memberikan asuhan keperawatan anak dengan optimal.

1. Tumbuh Kembang Fisik

a. Karakteristik Umum

1 Karakteristik yang menonjol pada perut toddler merupakan hasil dari


otot-otot abdomen yang kurang berkembang.
2    Kaki bengkok yang kas yang terjadi terus-menerus pada toddler
karena otot kaki harus menopang beratbadan yang terlalu besar.
3 Tinggi Badan
 Rata-rata 7,5 cm pertahun. 
   Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm.
 Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi badan pada saat
dewasa.
4 Berat Badan
a. Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat
badannya rata-rata 12,3 kg.
b. Berat badan naik empat kali pada usia 2,5 tahun.
5 Lingkar kepala
a. Usia 1-2 tahun lingkar copula sama dengan lingkar dada.
b. Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5
tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-rata 0,5
inchi tiap tahun sampai 5 tahun kemudian.
6 Nutrisi
a. Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari.
b.   Protein yang dibutuhkan 112 g/kg/hari.
c. Pada usia 18 bulan , toddler mengalami anoreksia, dan menjadi
anak yang suka memilih makanan, mempunyai makanan
kesukaan, dan pada suatu waktu makan dalam jumlah yang
besar dan dilain waktu makan sangat sedikit.
d. Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil
untuk merangsang makannya. Frekuensi makan makanan kecil
dapat diganti dengan makan makannan lengkap.

b.      Pola Tidur

a. Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi ± 12


jam / hari.
b. Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai pada tahun
kedua atau ketiga.
c. Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan orang tua.

c.       Kesehatan Gigi
1)      Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun.

2)      Kunjungan pemeriksan gigi yang pertama sebaiknya bukan


karna traumatik dan dilakukan sebelum toddler berusia 2,5 tahun.

3)      Gigi dobersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi
tidak yang berbuih dan jika mengandung florida ini sangat
berbahaya jika ditelan.

4)      Penambahan florida diperlukn jika air tidak mengandung florida


dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi karies,
seperti gula-gula.

d.       Bahasa

a. Saat 2 tahun , toddler bicara ± 300 kata , menggunakan 2-3 prae dan
juaga menggunakan pronoun.
b. Saat 2, 5 tahun toddler suka menyebutkan bagian depan atau
belakangnya saja.

e.       Perkembangan Psikososial (Erikson)

Toddler telah dikembangkan rasa percaya dirinya dan siap untuk diberi
kebebasan untuk menyatakan tentang dirinya atau mengontrol hubungan terhadap
teman dekatnya. Toddler mulai belajar ketrampilan sosial :

1. Individual ( membedakan dirinya dengan yang lainnya ).


2. Berpisah dengan orang tuanya.
3. Kontrol terhadap fungsi tubuhnya.
4. Berkomunikasi dengan kata-kata.
5. Berperilaku sosial yang pantas.
6.  Interaksi egosentrik dengan yang lain.
7. Toddler belajar menunda kesenangan yang diinginkan.
8. Toddler sering mengatakan "tidak ". Kata "ya" digunakan untuk menunjukkan
ketergantungannya.
9. Perasan ragu dan malu dapat berkembang jika ia tegantung pada saat –saat
tertentu. Dimana ia dapat menggunakan ketrampilan barunya atau jika ia
merasa tidak tida mampu ketika mencoba ketrmpilan yang baru.
7. Takut

Umumnya ketakutan toddler meliputi :

a.Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah )

b.Cemas terhadap orang-orang yang baru

c.Suara yang keras, seperti vacum cleaner

d.Pergi tidur

e.Binatang yang besar

f.Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang sederhana dapat


mengurangi ketakutan pada toddler.

g.Sosialisasi

8. Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat negatif, dan


ketidaktergangtungan.

9.Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toddler. Pergantian


terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya selama waktu berpisah ,
seperti saat tidur siang.

10.Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan ketidaktergantungan dan


pengabaian terhadap mereka.
11.Sering berannganggapan negatif. Jalan terbaik untuk mengurangi kata"tidak"
adalah dengan mengurangi pertanyaan –pertanyaan yang dapat dijawa hanya
dengan kata "tidak ".

12.Perkembangan Motorik

a) Motorik Kasar
 Usia 15 bulan , berjalan tanpa bantuan
 Usia 18 bulan , berjalan naik dengan berpegangan satu tangan
 Usia 24 bulan berjalan naik turun dalam satu waktu.
  Usia 30 bulan , melompat dengan kedua kaki.
b) Motorik Halus
 Usia 15 bulan , menyusun dua balok menar dan scribbles secara spontan
 Usia 18 bulan , menyusun 3-4 balok menara.
 Usia 24 bulan, membuat gerakan yang lurus
 Usia 30 bulan , menyusun 8 balok menara

Masalah yang Berhubungan dengan Keamanan

Toddler sering mengalami luka seperti pada infant, meliputi ;

1.      Jatuh

                Jatuh, Menganjurkan kepada orang tua untuk memasang pengaman tempat


tidur, memasang pagar/pegangan pada tangga, menutup semua jendela yang terbuka,
baru menganjurka toddleruntuk bermain.

2.      Aspirasi

                Aspirasi dan keracunan :anjurkan orang tua meletakkan semua zat-zat yang
beracun terkunci, jauh dari jangkauan anak-anak. Karena anak dapat memanjat dan
membukanya ): Pastikan obat dalam keadaan tertutup, dan pindahkan barang-barang
yang kecil, yang mudah mengakibatkan aspirasi dari lingkunan anak.
3.      Keracunan

4.      Lemas kekurangan oksigen

           Anjurkan orang tua untuk mengajarkan kepada toddler keamanan di air untuk
membantu mencegah tenggelam di bak mandi atau kolam.

5.      Luka bakar

           Luka bakar, anjurkan orang tua untuk menghindarkan menggunakan


taplak meja ( keingintahuan toddler dapat menyebabkannya menarik taplak tersbut
untuk melihat apa-apa yang ada di atas meja, makanan dan minuman yang panas
mungkin menjatuhinya ), untuk mengajarkan kepada toddler apa artinya "panas",
untuk menyimpan korek di tempat yang terkunci, dan mengamankan dari
aliran/tempat pemasangan listrik.

6.      Kecelakaan oleh kendaraan umum

           Kecelakaan oleh kendaraan umum, Anjurkan orang tua untuk mengajarkan


bagaimana menyeberang jalan yang aman, tapi tidak bermain di jalan. Anjurkan
orang tua untuk mengaasi penggunaan sepeda roda tiga dan bermain di halaman .

Perkembangan Psikoseksual

1.      Fase anal, 8 bulan – 4 tahun, meliputi daerah anus dan pantat, dan aktivitas
seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran tubuh.Tahap ini
fokus pada perubahan dari fase oral ke anal, dengan penekanan pada kontrol
BAB yaitu kontrol dari neuromuskular dan spinkter analnya.

a.       Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat dari kontrol


yang berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan mengeluarkan.

b.      Perkembangan Seksualitas

c.       Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi tubuh.


d.      Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi dan
eliminasi.

e.       Perbedaan seks menjadi jelas.

 Toilet Training

Toilet training adalah tugas utama toddlerhood/. Latihan tidak biasa dilakukan
usia 18 sampai 24 bulan. Tanda-tanda toddler siap latihan adalah :

 Dalam keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur.


 Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau BAB.

Perkembangan Moral

a.       Overview Kohlberg

       Toddler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap preconvensional,
yang meliputi punishment dan orientasi kan pada ketaatan.

Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toddler :

1.      Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung membentuk


moral yang negatif.

2.      Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman


menimbulkan perasaan bersalah pada toddler.

3.      Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang


sederhana mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan
pujian terhadap perbuatan yang baik.
ASUHAN KEPERAWATAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL KANAK-
KANAK (18 bulan – 3 tahun) : KEMANDIRIAN b.d RAGU-RAGU/MALU

1 PENGKAJIAN

a.       Pengertian

Perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak adalah proses


perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian dengan cara
memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari dunianya. Bila terlalu
dilindungi atau dikendalikan anaka akan merasar ragu-ragu dan malu untuk
melakukan aktifitasnya sehingga akan selalu bergantung pada orang lain.

b. Karakteristik perilaku anak-anak

Tugas perkembangan Perilaku kanak-kanak


Perkembangan yang    normal :  Mengenal dan mengakui
kemandirian namanya
 Sering menggunakkan kata
“jangan/tidak/enggak”.
 Banyak bertanya tentang
hal/benda yang asing baginya
(api,air,ketinggian, warna dan
bentuk benda)
 Mulai melakukan kegiatan sendiri
dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri,
berpakaian sendiri
 Bertindak semaunya sendiri dan
tidak mau diperintah
  Mulai bergaul dengan orang lain
tanpa diperintah
 Mulai bermain dan berkomunikasi
dengan anak lain diluar
keluarganya
  Menunjukkan rasa suka dan tidak
suka
 Mengikuti kegiatan keagamaan
yang diikuti keluarga
Penyimpangan perkembangan : ragu-ragu  Tidak berani melakukan
dan malu sesuatu/kegaiatan
  Merasa takut melakukan
sesuatu
 terpaksa melakukan
tindakkan
 Melakukan tindakkan dengan
ragu-ragu
2.Diagnosa keperawatan

Potensial mengembangkan kemandirian : resiko pengembangan ragu-ragu dan malu

a.       Kanak – kanak
1)      Tujuan
a)      Mengembangkan rasa kemendarian dalam melakukan kegiatan
sehari hari
b)      Bekerja sama dan memperlihatkan kelebihan diri  diantara orang
lain
2)      Tindakkan keperawatan bagi anak anak
Tugas perkembangan Tindakkan keperawatan

Perkembangan yang normal :  Latih anak untuk melakukan kegiatan


kemandirian secara mandiri
 Puji keberhasilan yang dicapai anak
 Tidak menggunakan kata yang
memerintah tetapi memberikan alternatif
untuk memilih
 Hindari suasana yang membuatnya
bbersikap negatif (memisahkan dengan
orang tuanya, mengambil mainannya,
memerintah untuk melakukan sesuatu )
 tidak menakut nakuti dengan kata kata
maupun perbuatan
 Berikan mainan sesuai usianya (boneka,
mobil mobilan, balon, bola, kertas
gambar dan pensil warna )
 aat anak mengamuk (tempertantrum)
pastikan doia aman dari bahaya cedera
kemudian tinggalkan awasi dari jauh
 Beritahu tindakan tindakan yang boleh
dan tidak boleh dilakukan, yang baik dan
buruk dengan kalimat positif
- Mau tidak permen ita diambil orang?
Kalaubegitu ita juga tidak boleh
mengambil permen anto
b. Supaya cantik bila akan pergi ita harus
memakai baju yang rapi
 Libatkan anak dalam kegiata kegiatan
keagamaan ( sholat berjamaah, berangkat
kegereja bersama, mengaji)
Penyimpangan perkembangan : o Yakinkan anak bahwa ia mampu
ragu-ragu dan malu melakukan tugas yang diberikan
o Berikan tugas yang sederhana dan
mampu dilakukan sendiri
(menyimpan mainan, mengambil
baju, mengambil minum, mengambil
sepatu/sandal)
o Berikan kepercayaan pada anak
untuk melakukan tugas tertenttu
(yang bisa dilakukannya)
o Berikan pujian terhadap
keberhasilannya
o Jangan memberi pernyataan negatif
terhadap perilaku anak ( ita memang
biasa membuat rumah berantakkan ,
anto kan anak cengeng, budi itu anak
penakut)
b.      Keluarga
1.      Tujuan
a)      Memahami perkembangan psikososial kanak-kanak yang normal
dan menyimpang
b)      Memahami cara menstimulai cara kemandirian anaknya
c)      Mendemonstrasikan cara menstimulasi kemandirian anaknya
d)     Merencanakan tindakan untuk msenstimulasi rasa kemandirian
anaknya
2.      Tindak keperawatan untuk keluarga

Tugas Tindakan keperawatan


perkembangan

Perkembangaa.   Informasikan pada keluarga caara yang dapat dilakkukan untuk


n yang normal memfasilitasi perembangan psikososial anaknya
: kemandirian
 Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu
anak seperti bermain tanah, pasir, lilin, membuat mainan
kertas, mencampur warna, menggunakan cat air, melihat
barang/binatang/tanaman/orang yang menarik
perhatiannya dengan tetap menjaga keamananya
 Berikan kebebasan pada anak unntuk melakuakan sesuatau
yang diinginkan tetapi tetap memberi batasan. Misalnya
membolehkan anak memanjat dengan syarat ada yang
 mendampingi/mengawasi atau mengajarkan cara agar tidak
jatuh
 Sampaikan aturan umum yang dapat di mengerti lhan
seperti masuk rumah harus memberi salam , bila akan
pergi cium tangan dulu, sebelum dan sesudah makan cuci
tangan
 Gunakan kata-kata laranagan yang bersifat positif contoh :
main hujan – hujanan menyebabkan pilek, bila rambut dan
bajunya berantakan ita tidak cantik
 Berikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak seperti
mau mandi atau makan dulu
 Latih anak mengerjakkan kegiatan yang dapat dilakukan
sendiri : pakai baju, kaus kaki, makan
b.  Atau Diskusikan dengan keluarga cara apa yang akan digunakan
keluarga untuk menstimulasi perkembangan psikososial kanak-
kanak. Latih keluarga melakukan metode tersebut dan
mendampingi saat keluarga melakukan stimulasi perkembangan
anaknya Bersama keluarga menyusun tindakan yang akan
dilakukan dalam menstimulasi perkembangan anaknya

Penyimpanga  Motivasi dan membimbing anak agar mau bergerak dan


n bergaul (sesuai dengan keinginanya)
perkembangan  Dampingi anak saat bermain atau melakukan kegiatan
: ragu- ragu
c.   Ajak anak bermain dan berbicara dengan kaalimat pendek pendek
dan malu (Ita mau bermain boneka atau menggambar?. Adi akan bermain
apa?)
 Motivasi dan mendorong anak bermain dengan anak lain
  Motivasi dan membimbing anak makan, minum, memakai
baju, BAB, BAK sendiri
 Berikan pujian terhadap keberhasilan anak
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pengertian masa bayi adalah masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama
setelah 2 minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal). Perkembangan individu
dimulai sejak dalam kandungan kemudian dilanjutkan kethp 8 mulai bayi (0-18
bulan), toodler (1,5-3 tahun), anak-anak pra sekolah (3-6 tahun), sekolah (6-12
tahun), remaja (12-18 tahun), dewasa muda (18-35 tahun), dewasa tengah (35-65
tahun), dewasa akhir (>65 tahun). Anak usia toddler ( 1 – 3 th ) mempunyai sistem
kontrol tubuh yang mulai membaik,hampir setiap organ mengalami maturitas
maksimal.

1.2 Saran

Jadikan makalah ini sebagai sumber informasi bagi orang tua baik ibu mapun
ayah tentang perkembangan anak mulai bayi sampai toodler sehingga diharapkan ibu
dapat memantau dan memberikan stimulasi yang terarah untuk menghindari
gangguan perkembangan bayi dan toodler.
DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, A.2007.Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama.

Bandung: PT Refika Aditama

Mansur,H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta :

Salemba Medika

Keliat, B. A. 2006. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas ilmu keperawatan

Unversitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai