Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan khusus

Pemeriksaan Refleks pada bayi


I. Level Spinal
Flexor withdrawal Reflex ini dapat dimunculkan dengan menggores /
menyentuh telapak kaki tungkai bayi yang lurus, maka tungkai tersebut akan
menekuk. Hilang pada usia 1 atau 2 bulan.
Extensor thrust Dapat dimunculkan dengan menggores / menyentuh telapak
kaki tungkai bayi yang menekuk, maka tungkai tersebut akan menjadi lurus.
Hilang pada usia 1 atau 2 bulan.
Crossed extension Reflex ini dapat dimunculkan dengan meluruskan salah
satu tungkai bayi, maka tungkai yang lain (yang tadinya lurus) akan menekuk
(lututnya). Cara lain adalah dengan mengetuk paha bagian dalam salah satu
tungkai bayi, maka tungkai yang lain akan bergerak ke dalam (mendekati
tungkai yang diketuk). Hilang pada usia 1 atau 2 bulan.
II. Level Brain Stem

ATNR Posisi tidur terlentang, stimulasi, rotasi kepala kesamping (lateral),


maka lengan dan tungkai yang sesisi akan ekstensi dan ekstremitas yang
berlawanan flexi.
STNR Posisi merangkak Stimulasi : a. Kepala diflexikan akan ada
penurunan tonus fleksor lengan dan tonus ekstensor lengan.
b. Kepala ekstensi akan ekstensor lengan dan flexor tungkai atau ekstensi
lengan dan flexi tungkai.

Tonic Labyrinthine Supine Reflek ini dapat diamati dengan menggangkat


tungkai bayi beberapa saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan
bertahan sesaat, kemudian jatuh. Hilang pada usia 6 bulan.
Tonic Labyrinthine Prone Pada posisi telentang, reflek ini dapat diamati
dengan menggangkat tungkai bayi beberapa saat lalu dilepaskan. Tungkai
yang diangkat akan bertahan sesaat, kemudian jatuh. Hilang pada usia 6 bulan.
Supporting reaction :
a. Possitive Supporting Reaction Anak diangkat dalam posisi berdiri
diberi tekanan pada kaki, maka makin menekan sesaat 3-8 bulan.
b. Negative Supporting Reaction Anak diangkat dan diposisikan
berdiri, maka tungkai akan ekstensi lurus kemudian melemas 8 bulan
III. Level Mid Brain
Neck righting Posisi tidur terlentang, kepala mid posisi, lengan ekstensi.
Stimulasi : Rotasi kepala kesamping, maka badan akan mengikuti segmen
tersebut 6 bulan
Body righting on the body Mirip dengan neck righting reflex, tapi
perbedaannya, tubuh berputar mengikuti kepala secara segmental/perbagian,
tidak bersamaan pertama kepala berputar lalu satu persatu diikuti shoulder,
trunk dan pelvis serta anggota gerak bawah.
Reaksi keseimbangan Merupakan sebuah reaksi alamiah yang harus
muncul pada setiap individu untuk menyesuaikan posisi kepala dan tubuhnya
dalam berbagai kondisi.
Optical righting Posisi terlentang, tengkurap, posisi vertical dengan mata
terbuka stimulasi dan respon sama seperti Labyrinthing Righting Reaction
Acting On The Head.
Labyrinthine righting Adalah reflex yang diinisiasi setelah
organ vestibular telah merasakan bahwa tubuh sedang tidak tegak.
Reflex ini muncul sebagai reaksi untuk mengembalikan tubuh ke posisi
berdiri.

IV. Level Cortical


Reaksi keseimbangan : terlentang atau telungkup, merangkak, duduk, berlutut
dan berdiri Reaksi keseimbangan caranya pada setiap posisi tidur
terlentang, merangkak, duduk, berlutut, berdiri, didorong-dorong kesegala
arah, bila baik maka akan dapat mempertahankan keseimbangan tersebut.
Merangkak 6-8 bln, duduk 10 bln, berlutut 12 bln, berdiri 15 bln
V. Reaksi gerak otomatis
Moro Apabila bayi tersentuh dan kaget ketika kita meletakkan benda
didekat bayi atau kita menyeret alas tidurnya secara tiba tiba, maka bayi akan
muncul respon membentangkan ke dua tangan dan kaki secara bersamaan dan
kembali lagi. Bersamaan dengan itu bayi akan menggenggamkan kedua
tangannya.
Landau reflex yang terlihat pada bayi normal dari 3 bulan hingga 1 tahun
ketika ia mulai hilang. Jika bayi dipegang horizontal dengan wajahnya ke
bawah, ia akan meluruskan kedua kaki dan punggungnya dan mencoba untuk
mengangkat kepalanya.
Parachute reflex protektif alamiah yang dimiliki bayi untuk melindungi
kepalanya ketika akan terjatuh. Bentuknya adalah lengan bayi akan
memanjang jika dia akan jatuh ke depan, sehingga dapat melindungi saat dia
sedang belajar berjalan. Muncul usia 4-9 bulam dan menetap. Muncul
karena adanya rangsangan visual dan saraf keseimbangan pada telinga.

Anda mungkin juga menyukai