Anda di halaman 1dari 22

Restriksi karena gangguan

neuromuskular
1. Muskular distrofi
2. GBS (infectious polyneuritis)
3. Hemiplegia
4. Quadriplegia : SCI
5. Miastenia gravis
6. Poliomyelitis
Muskular distrofi…
• Menurunnya massa otot sehingga fungsi otot
menjadi berkurang bahkan hilang secara
progresif.
• Miopati degeneratif primer yang diturunkan
secara genetik.
• Mempunyai banyak tipe, secara fungsional
dibedakan berdasarkan kelompok otot dominan
yang terkena, usia mulai terkena, kecepatan.
Semua muskular distrofi akan mengganggu
pernafasan
Permasalahan pada
muscular distrofi
• Kelemahan otot2
trunk  scoliosis
atau kifoskoliosis
• Kelemahan otot2
respirasi 
kemampuan batuk
terganggu
Gejala
• mulai terlihat pada anak laki-laki sebelum usia 6 tahun.
• Terjadi kelemahan otot di tungkai dan pelvis ke lengan,
leher, dan daerah lain.
• mengalami pseudohipertropi, penurunan level kekuatan
dan ketahanan otot, serta kesulitan berjalan maupun
menaiki tangga.
• deformitas skeletal dan peningkatan risiko gangguan fungsi
kognitif.

Sebelum usia 30 tahun biasanya penderita meninggal karena


kesulitan bernapas.
Penatalaksanaan
• Breathing exercie
• Potural drainase
• Vibrasi
GBS (infectious polyneuritis)
• Sistem imun yang
menyerang sistem saraf
perifer sehingga terjadi
kerusakan selubung
myelin

• Penatalaksanaan biasanya
sama dengan miopati
lainnya, yang
membedakannya adalah
prognosis GBS ini lebih
baik
• Gejala  kelemahan, biasanya dari kaki
berkembang ke atas. Kelemahan disertai
paresthesia, refleks hilang, bahkan gangguan
pernapasan.
• Etiologi  infeksi akut, infeksi virus atau
bakteri seperti, pilek, flu, virus hepatitis infeksi
mononucleosis dan autoimun.
Patofisio
• Bila proses kerusakan selaput myelin terjadi
pada tingkat akar saraf thoracal, maka otot-
otot pernafasan yaitu intercostals akan
melemah. Bahkan bila menyerang tingkat
cervical, diafragma mengalami gangguan
sehingga ekspansi dada berkurang, kapasitas
vital paru berkurang sehingga fungsi ventilasi
menurun.
Penatalaksanaan
• Untuk meningkatkan kemampuan ekspansi dada,
latihan pasif hanya bisa dilakukan dengan
bantuan ventilator atau manual hyperinflation
• Dengan demikian sekresi saluran pernafasan bisa
dikeluarkan. Bisa dilakukan postural drainage
untuk membantu memindahkan sekresi dari
saluran pernafasan yang distal ke yang lebih
proksimal.
• Batuk efektif
• suction.
Polimielitis
• Poliomielitis (polio, paralisis
infantile) adalah penyakit
menular oleh infeksi virus yang
bersifat akut.
• Salah satu jenis polimielitis 
Polio bulbospinal subtipe ini
dikenal dengan polio respiratori .
Poliovirus menyerang nervus
frenikus, yang mengontrol
diafragma untuk
mengembangkan paru-paru dan
mengontrol otot-otot yang
dibutuhkan untuk menelan.
penatalaksanaan
• Selama fase akut dan berat, dilakukan
drainase postural dengan posisi kaki lebih
tinggi (20°- 25°),
• Muka pada satu posisi untuk mencegah
terjadinya aspirasi, pengisapan lendir
dilakukan secara teratur dan hati – hati, kalau
perlu trakeostomi.
Miastenia Gravis
• Miastenia gravis adalah gangguan fungsi
neuromuskular yang diduga disebabkan oleh
adanya antibodi terhadap reseptor asetilkolin
pada persambungan neuromuskular
• Ada 5 klasifikasi, dimana yang menyerang ssitem
kardiopulmonal  Kelompok III: Miastenia berat
akut
• kelemahan otot-otot rangka dan mulai
terserangnya otot-otot pernapasan. Biasanya
penyakit berkembang maksimal dalam waktu 6
bulan. Respon terhadap obat buruk. Insiden krisis
miastenik, kolinergik maupun krisis gabungan
keduanya tinggi. Tingkat kematian tinggi
Gejala :
• kelemahan yang berfluktuasi pada otot rangka dan kelemahan ini
akan meningkat apabila sedang beraktivitas. Penderita akan merasa
ototnya sangat lemah pada siang hari dan kelemahan ini akan
berkurang apabila penderita beristirahat2
• kelemahan pada otot ekstraokular atau ptosis  disebabkan oleh
kelumpuhan dari nervus okulomotorius.
• kelemahan dari otot masseter sehingga mulut penderita sukar
untuk ditutup.
• kelemahan pada fleksi dan ekstensi kepala
• kesukaran menelan dan berbicara akibat kelemahan dari otot
faring, lidah, pallatum molle, dan laring  suara sengau
• bila penderita minum air, mungkin air itu dapat keluar dari
hidungnya.7
Penatalaksnaan
• Breathing exercise dapat
mencakup pelatihan otot inspirasi, yang
memperkuat otot paru-paru melalui
penggunaan alat
bantu pernapasan, mengerutkan bibir saat
pernapasan dan pernapasan diafragma.
SCI
• suatu kerusakan pada medulla spinalis akibat
trauma atau non trauma yang akan menimbulkan
gangguan pada sistem motorik, sistem sensorik
dan vegetatif.

• Dapat terjadi gangguan respirasi jika terletak lesi


yang terkena level C4 yaitu cabang dari C4 adalah
keluarnya n.prenicus yang mempersarafi tractus
respiratorius, jika terkena maka diafragma pasien
tidak akan bekerja secara maksimal sehingga
dapat terkena gangguan pernafasan.
• Patofisio
Bila lesi berada di atas level C4 akan menimbulkan
paralysis otot inspirasi  membutuhkan alat bantu
pernafasan, disebabkan gangguan pada n. intercostalis.
Komplikasi pulmonal yang terjadi pada lesi disegmen C5
– Th 12,  gangguan pada otot ekspirasi yang
mendapat persarafan dari level tersebut, seperti m.
adbominalis dan m. intercostalis.
Paralysis pada m. obliques eksternalis menghambat
kemampuan penderita untuk batuk dan mengeluarkan
sekret.
• Penatalaksanaa
Chest terapi
• Pada paraplegi tidak memerlukan penanganan
chest terapi kecuali bila ada kondisi pengakit paru
kronik, tetapi fisioterapis harus memperhatikan
adanya tanda-tanda gangguan respirasi. Pasien
dengan tetraplegi memerlukan chest terapi
karena adanya peralysis pada otot-otot
intercostalis. Pasien kemungkinan memakai
trakheoostomi atau alat bantu nafas.
Dafpus
• http://fisioterapipedia.blogspot.com/2018/05/fisioterapi-pada-kasus-
guillain-barre-syndrome.html
• Harian Jurnal Asia. 2014. GBS atau Peradangan
Akut. https://www.jurnalasia.com/rubrik/gbs-atau-peradangan-akut/
• Kemenkes. 2011. Guillain Barre
Syndrome. http://www.depkes.go.id/article/print/1628/guillain-barre-
sindrom.html
• Khan, Farry. 2004. Rehabilitation in Guillian Barre syndrome. Reprinted
from Australian Family Physician. Vol. 33. No. 12. 1013-1017.
• http://kurniakhairunisa030493.blogspot.com/2012/11/poliomielitis.html
• http://ganeshastories.blogspot.com/2012/05/miastenia-gravis.html
• http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82552&val=970
• https://asepafrizal24.wordpress.com/2012/10/16/penatalaksanaan-
fisioterapi-pada-kasus-spinal-cord-injury-incomplit-ais-b-sl-c5-e-c-
spondilitis-tb-c5-c6-post-pssw/

Anda mungkin juga menyukai