Anda di halaman 1dari 25

Sel darah

Tri Mardiyanti
Definisi

– Darah merupakan gabungan dari plasma, yaitu cairan encer dan


sel-sel darah. Darah berfungsi memasok zat esensial dan nutrisi
seperti gula, oksigen, hormon, dan lain-lain ke seluruh tubuh, dan
berfungsi juga untuk mengambil limbah dari sel-sel tubuh. Limbah
tersebut kemudian akan dikeluarkan melalui urin, keringat, faeces
dan melalui paru-paru dalam bentuk karbon dioksida.
– Sel darah juga mengandung agen pembeku. Selain manusia,
hewan vertebrata juga memiliki darah yang mengandung plasma
55% persen. Selain cairan, plasma juga mengandung: Karbon
dioksida, Glukosa, Hormon, Protein, Sel darah.
Pembentukan sel darah

03
02
01 Selama
Setelah Lahir dan
selama masa anak-
Saat Dewasa

Perkembangan anak
Embrio
sel darah hanya terbentuk pada
Sel-sel darah terbentuk dalam sumsum tulang merah yang ditemukan
Hematopoiesis pertama kali sumsum semua tulang dalam tulang membrabosa seperti
berlangsung dalam kantong sternum, iga, vertebra,dan tulang ilia
kuning telur dan berlanjut girdel pelvis. Sel-sel darah yang sudah
dihati, limpa, nodus limfe, dan matang masuk ke sirkulasi utama dari
seluruh seluruh sumsum tulang sumsum tulang melalui vena rangka
janin yang berkembang.
Komposisi darah
DARAH Komponen
Darah

PLASMA
SEL DARAH
DARAH

Eritrosit Leukosit Trombosit


Plasma darah
Sel darah
Jenis sel darah

SEL DARAH MERAH


– Sel darah merah dikenal juga dengan nama eritrosit. Sel ini jumlahnya
sangat banyak dan mengandung hemoglobin. Hemoglobin merupakan
protein yang mengandung zat besi. Fungsinya adalah untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan sel-sel. 97% (persen) sel
darah, manusia mengandung protein.
– Sel darah merah bisa hidup selama kurang lebih 4 bulan, dan jika mereka
sudah mati, mereka akan dibuang oleh limpa dan sel-sel kupffer di hati.
Tubuh akan terus memproduksi sel darah, untuk menggantikan sel darah
yang sudah mati.
Kelainan pada sel darah merah
Anemia
Polistemia
Anemia hemoragi/ kehilangan darah akut (sumsum Mengakibatkan peningkatan viskositas
tulang akan memproduksi sel darah secara bertahap
(ketahanan aliran cairan) dan volume
untuk kembali ke keadaan normal)
cairan
Anemia defisiensi zat besi/kehilangan zat besi
secara berlebihan, biasanya terjadi akibat Polisitemia kompensatori (sukender)
penurunan asupan makanan atau penurunan gaya terjadi akibat hipoksia (kekurangan
absorbsi oksigen) karena hal berikut ini :
a. Kediaman permanen di dataran
Anemia aplastik/sumsum tulang tidak aktif, yang tinggi
dapat disesbabkan karena paparan radiasi yang
b. Aktifitas fisik berkepanjangan
berlebihan, kaeracunan zat kimia atau kanker
c. Penyakit paru atau jantung
Anemia pernicious/ tidak adanya vitamin B12
Polisitemia vera adalah gangguan
Anemia sesabit/ sisckle ceer anemia, yaitu pada sumsum tulang.
merupakan penyakit keturunan yang membuat
molekul hemoglobin berbeda menjadi bentuk bulan
sabit, shg membuat konsentrasi O2 yang rendah pd
sel menutup kapiler sehingga mengganggu aliran
darah.
SEL DARAH PUTIH
– Sel darah putih disebut juga leukosit. Ini merupakan sel dari sistem
kekebalan tubuh kita. Sel darah putih yang akan melindungi tubuh
terhadap berbagai infeksi dan benda asing (virus, bakteri, dll).
Pada sel darah putih terdapat limfosit dan ganulocytes yang terus
bergerak dan bisa masuk serta bisa keluar dari aliran darah untuk
menjangkau jaringan di seluruh tubuh. Selain itu, sel darah putih
juga bisa membantu tubuh melawan sel-sel yang tidak normal
seperti sel kanker. Normalnya terdapat 4 x 1010 sel darah putih
dalam setiap 1 liter darah.
Leukimia/kanker darah

Mononukleosis infeksius (de


mam kelenjar)/infeksi yang d
isebabkan oleh virus epstein-
Kelainan barr (EBV) (limfosit &
sel abnormal tinggi)

pada Acquired Immune Deficienc


y Syndrome (AIDS) yang dis
ebabkan oleh Human Imun
Leukosit odeficiency Virus (HIV)
TROMBOSIT
– Trombosit berfungsi untuk membekukan darah. Pada saat kita
terluka, trombosit akan berkumpul untuk membantu proses
pembekuan. Apabila terkena udara, trombosit akan pecah dan
melepaskan fibrinogen kedalam aliran darah. Ini akan
memunculkan serangkaian reaksi yang menyebabkan darah
membeku.
Kelainan pada pembekuan
darah
 Bekuan yang abnormal disebut trombus dan Trombus yang
terlepas dan ikut dalam aliran darah disebut embolus

 Trombositopenia

 Hemofilia
FUNGSI DARAH

– Darah akan membawa oksigen ke sel dan jaringan tubuh.


– Membawa nutrisi makanan seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa yang akan
digunakan oleh sel-sel.
– Darah akan membawa limbah yang dihasilkan oleh sel pada saat melakukan
metabolisme dan dikeluarkan sebagai karbondioksida, urea, dan asam laktat.
– Sel darah putih berfungsi sebagai antibodi yang akan melindungi tubuh dari infeksi
dan benda-benda asing seperti virus maupun bakteri.
– Darah memiliki sel khusus yang disebut trombosit dan membantu darah untuk
membeku atau mengental ketika kita terluka.
– Darah juga berfungsi untuk mengangkut hormon yang dilepaskan oleh sel,
kemudian mengirim sinyal untuk mempengaruhi sel lain di dalam tubuh.
– Darah berfungsi juga untuk mengatur tingkat keasaman atau PH.
– Fungsi lainnya adalah, untuk mengatur suhu tubuh kita. Pada saat cuaca hangat
atau pada saat kita berolahraga dan beraktivitas, aliran darah akan meningkat
terutama dibagian permukaan tubuh sehingga kulit menjadi lebih hangat. dan
kemudian membantu melepaskan panas untuk mendinginkan kembali suhu
tubuh.
– Jika suhu lingkungan turun, aliran darah akan fokus pada organ-organ penting di
dalam tubuh.
– Darah juga berfungsi sebagai hidrolik terutama pada saat manusia terangsang.
Darah menyebabkan pembengkakan untuk menghasilkan ereksi pada laki-laki
dan pada perempuan ditandai dengan pembengkakan klitoris.
Produksi sel darah

– Warna darah manusia apabila mengandung oksigen adalah, merah cerah.


Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Darah bisa
mengandung oksigen karena dipasok dari paru-paru. Dan karbondioksida akan
dikembalikan oleh darah ke paru-paru melalui vena yang kemudian kita
hembuskan melalui hidung. Karbondioksida adalah limbah yang dihasilkan oleh
sel saat melakukan metabolisme.
– Semua sel darah, baik itu sel darah putih, sel darah merah dan trombosit
diproduksi atau dibuat di sumsum tulang. Sumsum tulang terdiri atas lemak,
darah, dan sel-sel khusus (sel induk) yang akan berubah menjadi berbagai jenis
sel darah.
Beberapa tulang yang mengandung sumsum dan membentuk sel-sel darah
diantaranya adalah,
– Tulang dada
– Tulang rusuk
– Tulang pinggul, dan
– Tulang tengkorak.
Ada dua jenis sumsum yang dikenal selama ini yaitu:
– sumsum merah
– sumsum kuning.
– Sebagian besar sel darah merah dan sel darah putih serta trombosit
dibuat di sumsum merah. Sel darah pada bayi atau anak-anak yang
masih berusia muda dibuat di sumsum tulang yang berasal dari sebagian
tulang di dalam tubuh mereka. Seiring dengan bertambahnya usia,
beberapa sumsum tulang tersebut akan berubah menjadi sumsum
kuning. Sedangkan sisanya, akan menjadi tulang belakang (vertebrae),
tulang rusuk, tengkorak, panggul, dan tulang dada. Semua akan diisi
dengan sumsum merah.
– Jika seseorang mengalami kehilangan banyak darah, tubuh akan
merubah sumsum kuning menjadi sumsum merah untuk meningkatkan
produksi sel darah.
Golongan darah

Saat kita berbicara tentang darah, kita juga biasanya mengenal


adanya istilah “golongan darah.” Di dalam dunia medis dikenal ada 4
kelompok atau golongan darah yaitu:
– Golongan darah A
– Golongan darah B
– Golongan darah AB
– Golongan darah O.
– Golongan darah A- (negatif) atau A+ (positif)
Antigen A ditemukan pada permukaan sel-sel darah. Antibodi anti-B ditemukan pada plasma.
– Golongan darah B- (negatif) atau B+ (positif)
Antigen B ditemukan pada permukaan sel sel darah. Antibodi anti-A ditemukan dalam plasma.
– Golongan darah AB- (negatif) atau AB+ (positif)
Antigen A dan B ditemukan pada permukaan sel-sel darah. Tidak ada antibodi yang ditemukan dalam plasma.
– Golongan darah O- (negatif) atau O+ (positif)
Tidak ada antigen yang ditemukan pada permukaan sel-sel darah. Anti B dan anti A ditemukan dalam plasma.
Protein lain seperti antigen bisa ditemukan pada beberapa sel darah merah yang disebut “Rh faktor.” Sel darah yang
memiliki Rh faktor disebut positif. Sel darah yang tidak memiliki Rh faktor disebut negatif. Golongan darah O dapat
diberikan kepada hampir semua golongan darah lain. Pasien dengan golongan darah A hanya dapat menerima
golongan darah A atau golongan darah O. Pasien dengan golongan darah AB positif umumnya dapat menerima darah
dari golongan darah manapun.
Next....

Anda mungkin juga menyukai