Anda di halaman 1dari 42

KONSEP BERMAIN

PADA ANAK

Ns Rina Mariyana, S.Kep, M.Kep


1
DEFENISI BERMAIN
• Bermain mrp kegiatan yg dilakukan scr sukarela
untuk memperoleh kesenangan/ kepuasan
• Bermain mrp cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional, dan sosial
• Bermain mrp media yg baik untuk belajar karena
dg bermain anak2 akan berkata-kata
(berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dg
lingkungan, melakukan apa yg dpt dilakukan
dan mengenal waktu, jarak serta suara

2
• Bermain sama dengan bekerja pada
orang dewasa, dan merupakan aspek
terpenting dalam kehidupan anak
serta merupakan satu cara yang
paling efektif untuk menurunkan
stres pada anak dan penting untuk
kesejahteraan mental dan emosional
anak (Nursalam, 2005).

3
• Bermain juga merupakan suatu
aktivitas dimana anak dapat
melakukan atau
• mempraktekkan keterampilan,
memberikan ekspresi terhadap
pemikiran, menjadi kreatif, serta
mempersiapkan diri untuk berperan
dan berperilaku dewasa (Hidayat,
2005).
4
FUNGSI BERMAIN
• Merangsang perkembangan sensori motorik
• Perkembangan intelektual
• Perkembangan sosial
• Perkembangan kreativitas
• Perkembangan kesadaran diri
• Perkembangan moral
• Bermain sbg terapi

5
PRINSIP DALAM AKTIVITAS BERMAIN

• Bermain memerlukan energi yg


cukup
• Anak mempunyai waktu cukup
tuk bermain
• Alat permainan disesuaikan dg
usia n tahap perkembangan
• Perlu suatu ruang bermain bila
memungkinkan
• Anak lebih terarah jika
mempunyai pengetahuan ttg
permainan
• Anak memerlukan teman dalam
bermain
6
ALAT PERMAINAN EDUKATIF
• Alat permainan edukatif (APE) adalah alat
permainan yg dapat mengoptimalkan
perkembangan anak sesuai usia dan tingkat
perkembangannya yang berguna untuk aspek
fisik, bahasa, kognitif dan sosial anak.
• Bermain aktif merupakan aktivitas bermain yg
membuat anak memperoleh kesenangan dan yg
dilakukan sendiri. Ex: mengamati, membangun,
bermain peran dan bermain sepakbola dll
• Bermain pasif merupakan suatu hiburan atau
kesenangan yg diperoleh dari orang lain, anak
berperan pasif dg melihat dan mendengarkan
saja. Ex: Melihat gambar, mendengarkan cerita,
noton TV dll
7
• Syarat2 alat permainan edukatif:
1. Memperhatikan keamanan
2. Ukuran dan berat sesuai dg usia
3. APE mempunyai disain yg sederhana
4. APE punya fungsi yg jelas
5. Dimainkan secara bervariasi
6. Mudah diterima n dikenali
7. Tidak mudah rusak n terjangkau oleh masy

8
KLASIFIKASI BERMAINAN
• Berdasarkan isi permainan
1. Social affective Play
2. Sense of pleasure play
3. Skill play
4. Games atau permainan
5. Unocuupied behavior
6. Dramatic play
• Berdasarkan karakter sosial
1. Onlooker play
2. Solitary play
3. Paralel play
4. Associative play
5. Cooperative play
9
Faktor yang mempengaruhi
bermain pada anak
• Perkembangan
• Status
kesehatan
• Jenis kelamin
• Lingkungan
• Alat permainan

10
• Berdasarkan usia
Usia Jenis Permainan
0 – 3 bln Adanya interaksi sosial yg menyenangkan antara
bayi dan orang tua/ dewasa. Ex: Mainan gantung
berwarna terang dg musik yg menarik

4 – 6 bln Mengajak menonton TV , biasakan memanggil


namanya, biarkan anak bermain air dalam bak
mandinya
7 – 9 bln Berikan kertas dan alat tulis n biarkan bayi
mencoret2 s/I keinginan, berikan boneka yg
berbunyi atau mainan yg dapat didorong
> 1 th – 3 th Solitary play n paralel play, Jenis alat permainan
seperti boneka, kereta api, truk, sepeda roda tiga,
alat memasak, alat menggambar, pasir, tanah liat
dll 11
Usia Jenis Permainan
> 3 th – 6 th Associative play n skill play, alat permainan al: sepeda,
mobil-mobilan, alat olahraga, berenang n permainan
balok-balok besar
6 – 12 th Anak laki-laki jenis permainan mekanik seperti mobil-
mobilan
Anak perempuan jenis permainan yg dapat
menstimulasi perasaan n fikirannya spt permainan
memasak n boneka
13 – 18 th Melakukan kegiatan yg konstruktif seperti dg
melakukan permainan berbagai macam olahraga,
mendengarkan dan / atau bermain musik serta
melakukan kegiatan organisasi remaja yg positif seperti
kel basket, sepak bola karang taruna dll. Alat
permainan: alat olahraga, alat musik n alat gambar/
lukis
12
Alat Permainan Edukatif
(APE)
• Permainan sepeda roda tiga • Alat permainan seperti buku
atau dua, bola, mainan yang gambar, buku cerita, majalah,
ditarik dan didorong. Jenis ini radio, tape dan televisi dapat
digunakan dalam
mempunyai fungsi pendidikan
mengembangkan kemampuan
dalam pertumbuhan fisik atau bahasa,
motorik kasar. • Alat permainan seperti gelas
• Untuk mengembangkan plastik, sendok, baju, sepatu,
motorik halus alat-alat kaos kaki dapat digunakan dalam
permainan dapat berupa mengembangkan kemampuan
gunting, pensil, bola, balok, menolong diri sendiri
lilin dan sebagainya.
• Buku bergambar, buku cerita,
puzzle, boneka, pensil warna,
radio dan lain-lain dapat
digunakan untuk
mengembangkan kemampuan
kognitif atau kecerdasan anak 13
BERMAIN DI RUMAH SAKIT
• Bermain di RS pd prinsipnya adalah agar dapat
melanjutkan fase tumbuh kembang secra
optimal, mengembangkan kreativitas anak n
anak dapt beradaptasi scr lebih efektif thd
stress.
• Prinsip bermain di RS
1. Tidak mengeluarkan banyak energi
2. Relatif aman n terhindar dari inf silang
3. Sesua kel usia
4. Tdk bertentangan dg terapi
5. Perlu partisipasi OT
14
• Upaya yg dpt dilakukan oleh perawat
untuk stimulasi bermain pd anak:
1. Menyiapakn alat permainan
2. Menyediakan tempat bermain
3. Mengelompokkan alat permainan
4. Mengelompokan ank berdasarkan usia

15
16
BERMAIN TERAPEUTIK
Rina Mariyana
LATAR BELAKANG
Perpisahan dengan orang
Hospitalisasi tua

Kehilangan kontrol diri,


Menyebabkan kondisi otonomi, dan privasi
stres pada anak
Prosedur yang
Perilaku anak kurang menyakitkan dan invasif
kooperatif Ketakutan adanya injury
Menangis, berteriak, menolak atau kecacatan pada
untuk disentuh, meminta untuk tubuh
selalu ditemani orang tua

Strategi membantu anak


beradaptasi dengan lingk.
RS dan mengurangi BERMAIN TERAPEUTIK
stresfull
LATAR BELAKANG

BERMAIN TERAPEUTIK

Anak
Dipengaruhi Memiliki berbagai
oleh adanya manfaat
persepsi Orang tua
perawat Dalam
pelaksanaannya
belum optimal
TUJUAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

Mahasiswa  Menjelaskan tentang bermain


mengetahui trend terapeutik
 Menjelaskan trend dan isu yang
dan isu tentang terkait dengan bermain terapeutik
bermain  Menganalisa trend isu yang
terapeutik ditemukan dengan studi literatur
BERMAIN
Sebuah mekanisme dimana anak dapat
mengatasi, mempelajari, menguji ide baru,
Normative play
dan menguji ketrampilan psikomotor baru
yang didapat

Bermain dapat
memberikan anak Dalam setting Therapeutic play
sense of control perawatan akut

(Bowden & Greenberg, 2010)


(Bowden & Greenberg, 2010)

BERMAIN TERAPEUTIK
Membantu meningkatkan koping dengan
cara membantu anak beraktivitas melalui Dapat menjadi cara
pengalaman di RS (Li, 2007 dalam Bowden yang efektif
& Greenberg, 2010)

anak memiliki perasaan Perawat atau spesialis


Dapat
sense of control dan anak dapat menggunakan
memberikan
penguasaan ketika mampu sesi ini dalam
informasi
memanipulasi peralatan menunjukkan perilaku
pada anak
dan situasi bermain koping efektif
(Bowden & Greenberg, 2010)

BERMAIN TERAPEUTIK
Meskipun istilah sering digunakan secara
bergantian, bermain terapeutik BERBEDA
dengan terapi bermain

Terapi bermain merupakan bermain yang Bentuk dari psikoterapi


membantu anak berekspresi dan yang diawasi oleh
beraktifitas melalui masalah emosional seorang professional
atau psikologis dalam metode terapi
bermain
BERMAIN TERAPEUTIK

Bermain terapeutik Terapi bermain


(Bowden & Greenberg, 2010)

BERMAIN TERAPEUTIK
 Selama pelaksanaan bermain terapeutik jangan
ijinkan adanya pengobatan, pemeriksaan dokter
atau gangguan lain yang bersifat stresfull
selama sesi bermain.
 Menerima perilaku bermain anak dan hindari
adanya ekspresi penerimaan atau penolakan
(Bowden & Greenberg, 2010)

BERMAIN TERAPEUTIK

Instructional Play

Bermain terapeutik
Emotional Outlet Play
terdiri dari

Physiologically
Enhancing Play
(Bowden & Greenberg, 2010)

BERMAIN TERAPEUTIK
Bertujuan untuk menyiapkan
Instructional Play anak terhadap prosedur atau
mempelajari tentang penyakitnya
(Bowden & Greenberg, 2010)

BERMAIN TERAPEUTIK
Mengijinkan anak
Emotional Outlet Play
mengekspresikan kecemasan,
ketakutan tentang penyakitnya
atau kondisi hospitalisasi
(Bowden & Greenberg, 2010)

BERMAIN TERAPEUTIK
Physiologically Meningkatkan kesehatan fisik
Enhancing Play anak

Meningkatkan Meningkatkan
ekspansi paru: Manajemen ROM/kekuatan otot:
meniup sedotan, Nyeri: membaca meninggalkan mainan
meniup botol cerita, bercerita untuk diraih,
berirama, lelucon, bermain meletakkan boneka di
bermain music, bermain atas pesawat mainan
instrumen musik video games yang dikemudikan,
tiup
TEKNIK BERMAIN TERAPEUTIK
TEHNIK PENGKAJIAN INTERVENSI
Bercerita Suruhlah anak menyusun cerita Membaca atau menyusun cerita
tentang sebuah gambar, analisa untuk menjelskan penyakit,
isi dan petunjuk emosional hospitalisasi, atau aspek spesifik
dalam cerita tersebut, suruhlah perawatan kesehatan lainnya.
anak menceritakan sebuah Emosional seperti takut dapat
cerita tentang pengalaman dimasukkan
penting pada anak lain dalam
sebuah kelompok
Menggambar Minta anak untuk menggambar Gunakan gambar untuk menjelaskan
suasana rumah sakit dengan perawatan, prosedur atau kondisi.
mempertimbangkan subjek Berikan kesempatan kepada anak
persoalan, ukuran, penempatan untuk menggambar sesuai
item dalam menggambar, pilihannya atau menganjurkan topik
penggunaan warna, ada seperti gambar anggota keluarga
tidaknya rintangan fisik, dan atau perawatan kesehatan yang
perasaan secara umum. ditemui. Minta anak menceritakan
tentang gambar tersebut. Perhatikan
emosional anak.
TEKNIK BERMAIN TERAPEUTIK
TEHNIK PENGKAJIAN INTERVENSI
Musik Observasi tipe musik yang Menganjurkan orang tua dan
dipilih dan efek dari musik anak untuk membawa musik
yang dimainkan terhadap kesukaan untuk meringankan
perilaku stres. Musik dapat dimainkan
selama prosedur. Orang tua dapat
merekam suaranya untuk bayi
dan anak selama perpisahan.
Selama hospitalisasi anak dapat
merekam pesan untuk saudara
kandung atau teman sekelas.

Boneka Boneka dapat menanyakan Tampilkan lakon singkat untuk


pertanyaan kepada anak mengajar anak-anak pentingnya
informasi perawatan kesehatan,
TEKNIK BERMAIN TERAPEUTIK
TEHNIK PENGKAJIAN INTERVENSI
Bermain Sediakan boneka dan Berikan boneka dan peralatan
drama peralatan medis dan analisis untuk sesi bermain. Seperti gips,
peran boneka yang nebulizer, alat intravena, dan
diberikan, demonstrasi stetoskop untuk menjelaskan
perilaku boneka dalam perawatan.
permainan, dan emosi yang
nyata
Binatang Sediakan binatang untuk Fasilitasi sentuhan dan gerak dari
kesayangan membantu bermain. Lihat binatang
interaksi anatara anak dan
binatang
NIC (BERMAIN TERAPEUTIK)
1. Sediakan lingkungan yang tenang 8. Sediakan alat-alat permainan yang
tepat sesuai perkembangan anak
2. Sediakan waktu yang cukup 9. Menyediakan alat-alat permainan
sehingga permainan berlangsung yang dapat menstimulasi kreativitas
efektif dan ekspresif kemampuan diri

3. Buat struktur permainan untuk 10. Sediakan alat-alat permainan yang


mempermudah pencapaian tujuan dapat menstimulasi permainan peran

4. Sampaikan tujuan bermain kepada 11.Sediakan alat-alat medis (yang


orang tua dan anak aman) untuk diperkenalkan kepada
anak sehingga anak dapat
beradaptasi dengan suasana rumah
sakit
5. Diskusikan aktivitas bermain 12. Awasi pelaksanaan tahap-tahap
dengan keluarga bermain terapeutik
6. Atur batas-batas dari sesi bermain 13. Stimulasi anak-anak memainkan
terapeutik. alat-alat permainan
7. Sediakan alat-alat dan bahan 14.Dorong anak-anak berbagi
permainan yang aman perasaan, pengetahuan dan
NIC (BERMAIN TERAPEUTIK)
15. Validasi ekspresi, perasaan anak- 19. Monitor reaksi anak dan
anak selama bermain tingkat kecemasan selama
bermain
16. Komunikasikan perasaan anak, baik 20. Identifikasi rasa takut
negatif maupun positif yang anak selama proses bermain
ditunjukan pada waktu bermain

17. Observasi penggunaan alat-alat 21. Lakukan permainan secara


permainan oleh anak-anak dan berkelanjutan untuk
Monitor reaksi anak dan tingkat meningkatkan rasa percaya
kecemasan selama bermain dan mengurangi rasa takut
pada alat-alat rumah sakit
dan tindakan.
18. Identifikasi rasa takut anak 22. Dokumentasikan hasil
selama proses bermain observasi hasil bermain
terapeutik
BERMAIN TERAPEUTIK SESUAI USIA
1. Neonatus dan bayi -> memerlukan stimulus
eksternal untuk perkembangannya.
 Penggunaan alat permainan yang bergerak,
musik dan kaca -> meningkatkan stimulasi dan
kenyamanan pada neonatus dan bayi
 Anjurkan orang tua dan keluarga untuk memeluk
bayi dengan penuh kasih sayang dan bernyayi
untuk bayi
 Anjurkan berbicara kepada bayi pada saat
bermain dan berinteraksi
Toddler
Bermain -> toddler dapat mengeksplorasi lingkungan dan belajar
mengidentifikasi orang-orang yang berada disekitarnya, serta untuk
menurunkan tekanan yang dapat disebabkan oleh stres.

 Pendekatan lebih awal dan perlahan-lahan pada toddler dan orang


tua
 Lakukan permainan ciluk ba atau petak umpat di sekitar tempat tidur
 Izinkan anak untuk memakai selimut pribadinya
 Anjurkan orang tua untuk tetap membacakan buku cerita yang biasa
digunakan di rumah
 Izinkan toddler menggunakan alat permainan pribadi dengan syarat
alat permainan tersebut aman bagi pasien cth: puzzle, cangkir
 Izinkan anak menggunakan stetoskop, spuit tanpa jarum untuk
mengurangi rasa kecemasan anak terhadap alat-alat tersebut
PRE SCHOOL
 Alat-alat permaianan diantaranya:
crayon, buku mewarnai, rekaman cerita.
 Anak preschool lebih menyenangi terapi
menggunakan hewan. Contohnya anjing
dilatih untuk menghibur anak yang
dirawat di rumah sakit.
Anak Usia Sekolah
 Boneka -> mengilustrasikan penyakit dan
perawatan yang akan diterima oleh anak.
 Permainan menggambar -> mengekspresikan
rasa cemas dan takut pada anak
 Games, puzzle, buku, kerajinan tangan, video
game -> mengurangi stress dan meningkatkan
rasa percaya diri
 Jenis permainan pada usia sekolah harus dapat
meningkatkan adapatasi terhadap lingkungan
rumah sakit untuk pencapaian hasil maksimal
dalam perawatan.
REMAJA
 Pada anak remaja kunjungan teman sebaya
sangat penting.
 Anjurkan remaja untuk kontak via telp dengan
teman sebayanya.
 Interaksi dengan pasien remaja lain dapat
membantu remaja merasakan kenyamanan
selama perawatan di rumah sakit.
 Jenis permainan: video game.
TREND DAN ISU
Kesimpulan
1. Bermain terapeutik memiliki berbagai manfaat dalam
mengurangi kecemasan dan stres pada anak,
meningkatkan koping, meningkatkan kekooperatifan
anak terhadap prosedur pengobatan pada anak yang
mengalami hospitalisasi
2. Dalam pelaksanaannya, masih terdapat hambatan
sehingga diperlukan adanya sosialisasi lebih lanjut
mengenai manfaat bermain terapeutik.
DAFTAR PUSTAKA
Ball, J.W., Bindler, R.C., & Cowen, K.J. (2010). Child health nursing: partnering with children and families
(2nd ed.). New York, NY: Pearson
Bowden, V.R. & Greenberg, C.S. (2010). Children and their families (2nd ed.). Philadelphia: Lipincott
William & Wilkims
Bulechek,G.M.,Butcher,H.K.,Dochterman,J.M. (2013). Nursing interventions classification (6th Ed). United
Stated of America, USA: Elsevier Mosby
Gold, K., Grothues, D., Jossberger, H., Gruber, H., & Melter, M. (2014). Parents’ perceptions of play-
therapeutic interventions to improve coping strategies of liver-transplanted children: A qualitative
study. International Journal of Play Therapy, 23(3), 146-160.
doi:http://dx.doi.org/10.1037/a0037412
Hsu, C., & Feng, J. (2015). The use of therapeutic play in the intensive care of a preschool child with virus-
associated hemophagocytic syndrome. Hu Li Za Zhi, 62(2), 96-102. Diperoleh dari
http://search.proquest.com/docview/1673823554?accountid=17242
Li, H. C. W., & Lopez, V. (2008). Effectiveness and appropriateness of therapeutic play intervention in
preparing children for surgery: A randomized controlled trial study. Journal for Specialists in
Pediatric Nursing, 13(2), 63-73. Diperoleh dari
http://search.proquest.com/docview/195755874?accountid=17242
Post-operative pain; singapore national university reports findings in post-operative pain (the
effectiveness of therapeutic play intervention in reducing perioperative anxiety, negative behaviors,
and postoperative pain in children undergoing elective surgery: A ...). (2015). Medical Devices &
Surgical Technology Week, , 928. Diperoleh dari
http://search.proquest.com/docview/1689475656?accountid=17242
Shollikhah, Umi. (2011). Therapeutic peer play sebagai upaya menurunkan kecemasan anak usia
sekolah selama hospitalisasi. Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS), 6(1). Diperoleh dari
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=10547

Anda mungkin juga menyukai