ABSTRAK
Diare merupakan suatu keadaan buang air besar (BAB) dengan konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi
lebih dari tiga kali sehari. Diare akut berlangsung selama 3-7 hari, sedangkan diare persisten terjadi selama ≥
14 hari. Menurut WHO (2013) penyakit diare adalah penyebab utama kedua kematian pada anak di bawah lima
tahun. Berdasarkan data dari dinas kesehatan Kota Manado, di Puskesmas Ranomuut yang menderita diare
berjumlah 305 kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara personal hygiene dengan
kejadian diare.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi
yaitu seluruh Anak Balita berusia 12-59 bulan yang berada di Kelurahan Perkamil yang berjumlah 398 balita.
Jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan metode pengambilan sampel secara total sampling. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Analisis bivariat variable menggunakan uji chi-
square dengan α=0,05 dan CI=95%.
Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan nilai probabilitas hubungan antara personal hygiene
dengan kejadian diare sebesar 0,017 (p=<0,05).
Ada Hubungan Antara Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Kelurahan Perkamil
Kecamatan Paal Dua Kota Manado Tahun 2015.
ABSTRACT
Diarrhea is a condition of defecation with soft to liquid consistency and frequency of more than three times a
day. Acute diarrhea lasts for 3-7 days, while persistent diarrhea occurs for ≥ 14 days. According to WHO (2013)
of diarrheal disease is the second leading cause of death in children under five years. Based on data from the
health department of Manado, at the health center suffering from diarrhea Ranomuut totaled 305 cases. The
purpose of this study was to analyze the relationship between personal hygiene and diarrhea case.
This research is an observational analytic research with cross sectional study. Childhood whole population is
aged 12-59 months who are in the Village Perkamil totaling 398 children. The total sample of 100 respondents
with a total sampling methods sampling. The research instrument used in this study is a questionnaire. Variables
bivariate analysis using the chi-square test with α=0.05 and CI=95%.
Results of bivariate analysis with chi-square test showed a probability value of the relationship between personal
hygiene and diarrhea case amounted to 0.017 (p =<0.05).
There Relationship Between Personal Hygiene In Genesis Diarrhea In Toddler Son In Sub Perkamil Paal Two
District of Manado City in 2015.
Hasil pengumpulan data mengenai karakteristik bahwa responden dengan personal hygiene yang
responden di Kelurahan Perkamil diketahui tidak baik sebanyak 54 (54,0%), sedangkan yang
Kejadian Diare n %
Kejadian Diare
Personal Hygiene Diare Tidak Diare Total p value
n % n % n %
Tidak Baik 28 51,9 26 48,1 54 54,0
Baik 13 28,3 33 71,7 46 46,0 0,017
Jumlah 59 41 100 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan
personal hygiene yang tidak baik dan oleh Pattiwael (2015) yang menunjukkan adanya
menyebabkan diare sebanyak 28 (51,9%) dan hubungan antara personal hygiene dengan
personal hygiene yang baik tetapi masih diare kejadian diare pada anak balita dengan nilai p =
sebanyak 13 (28,3%), sedangkan Personal 0,002. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Hygiene yang tidak baik dan tidak menyebabkan oleh Mafazah (2013) yang menunjukkan
diare sebanyak 26 (48,1%) dan personal hygiene terdapat hubungan yang bermakna antara
yang baik dan tidak diare sebanyak 33 (71,7%). personal hygiene dengan kejadian diare dengan
Uji statistik menghasilkan nilai probabilitas (p nilai p value 0,001. Penelitian Maharani (2013)
value) 0,017 < 0,05( tingkat kesalahan) maka Ho di Kediri dengan menggunakan uji statistik
ditolak dan dapat dinyatakan bahwa faktor Spearman’s Rho dengan tingkat kemaknaan α <
personal hygiene berhubungan dengan kejadian 0,05 dan frekuensi kejadian diare dengan
diare pada balita di Kelurahan Perkamil. wawancara pada ibu. Hasil penelitian
menunjukkan p=0,000 dengan correlation
coefficient -0,882 yang berarti ada hubungan
Hubungan Antara Personal Hygiene dengan
antara Personal Hygiene dengan kejadian diare
Kejadian Diare Pada Anak Balita
pada balita. Penelitian lainnya yang dilakukan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di
oleh Kamilla (2012) yang menunjukkan bahwa
Kelurahan Perkamil Kecamatan Paal Dua, hasil
sebagian besar responden mempunyai praktek
analisis bivariat pada hubungan antara personal
personal hygiene yang kurang dan hasil analisis
hygiene dengan kejadian diare pada anak balita
bivariat menunjukkan ada hubungan antara
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna
praktek mencuci tangan dengan sabun sebelum
dengan nilai probabilitas 0,01 (p-value<0,05).
makan, praktek mencuci tangan dengan sabun
setelah BAB dan praktek mengelola makanan
dengan baik. Penelitian yang dilakukan oleh bertujuan untuk mencegah terjadinya diare pada
Melina (2014) di Palembang menunjukkan balita. Kebiasaan mencuci tangan dengan baik
adanya hubungan antara personal hygiene yang dan benar dapat menurunkan angka kejadian
meliputi kebiasaan mencuci tangan dan diare sebesar 47%. Selain itu peralatan makanan
kebiasaan mencuci peralatan makan. yang digunakan juga harus dicuci dengan air
Hygiene merupakan suatu tindakan yang mengalir dan menggunakan sabun.
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan Peralatan yang sudah dicuci harus disimpan di
seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik tempat yang bersih dan aman agar tidak
maupun psikis. Dalam kehidupan sehari-hari memungkinkan terjadinya pencemaran.
kebersihan merupakan hal yang sangat penting kebiasaan menutup makanan yang telah dimasak
dan harus diperhatikan karena kebersihan diri juga sangat penting agar makanan tersebut
akan mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, terhindar dari debu, serangga, dan lalat (Melina,
keamanan, dan kesejahteraan diri seseorang. 2014).
Hygiene seseorang di pengaruhi oleh faktor
pribadi, sosial, dan budaya jika sakit, biasanya KESIMPULAN
masalah kebersihan diri kurang di perhatikan. Hasil penelitian di Kelurahan Perkamil
Hal ini terjadi karena menganggap sepeleh Kecamatan Paal Dua tentang Hubungan antara
masalah kebersihan diri (Isro’in, 2012). Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan Anak Balita, maka dapat disimpulkan bahwa:
perorangan yang penting dalam penularan 1. Terdapat 41 (41,0%) anak balita yang
kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci mengalami diare sedangkan yang tidak
tangan menggunakan sabun terutama sesudah mengalami diare yaitu 59 (59,0%) anak
buang air besar, sesudah membuang tinja balita, balita.
sesudah buang air besar, sebelum menyiapkan 2. Terdapat 46 (46,0%) responden memiliki
makanan mempunyai dampak dalam diare personal hygiene yang baik dan sebanyak
(Mafazah, 2013). 54 (54,0%) responden memiliki personal
Kebiasaan mencuci tangan berpengaruh hygiene yang tidak baik.
terhadap terjadinya diare pada balita. Hal ini 3. Terdapat hubungan antara Personal
disebabkan karena balita sangat rentan terhadap Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Anak
mikroorganisme dan berbagai agen infeksius. Balita di Kelurahan Perkamil Kecamatan
Segala aktifitas yang dilakukan balita masih Paal Dua.
dibantu oleh orangtua khususnya ibu sehingga
cuci tangan juga sangat diperlukan oleh ibu
sebelum dan sesudah kontak dengan balita yang
Isro’in, L., Andarmoyo S. 2012. Personal
SARAN
Hygiene: konsep, proses dan aplikasi
1. Bagi Puskesmas yang berada di daerah
dalam praktek keperawatan.
Kelurahan Perkamil yaitu Puskesmas
Ranomuut agar meningkatkan pengetahuan
Yogyakarta: Graha Ilmu.