Proposal Skripsi
Disusun oleh:
Usamah Abdi Robbani (20180710138)
Proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan
selanjutnya.
Yogyakarta, 21 Maret
2021
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG MASALAH.......................................................................4
B. IDENTIFIKASI MASALAH.................................................................................5
C. BATASAN RUANG LINGKUP PENELITIAN....................................................5
D. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................6
E. TUJUAN PENELITIAN........................................................................................6
F. MANFAAT PENELITIAN....................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI....................................................7
A. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................7
B. KERANGKA TEORI...........................................................................................12
BAB III...........................................................................................................................16
METODE PENELITIAN..............................................................................................16
B. PENDEKATAN PENELITIAN...........................................................................16
C. OPERASIONAL KONSEP..................................................................................16
D. LOKASI PENELITIAN.......................................................................................19
E. SUBYEK PENELITIAN......................................................................................19
F. DATA DAN JENIS DATA..................................................................................19
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA....................................................................20
H. ANALISIS DATA................................................................................................21
I. KREDIBILITAS PENELITIAN..........................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
E. TUJUAN PENELITIAN
F. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil dan pembahasan dari penelitian ini diharapkan mampu
menjadi referensi pengetahuan mengenai perkembangan psikologis
remaja. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber
informasi bagi pendidik di bidang psikologi dalam memahami
perkembangan psikologis remaja.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber informasi bagi orang tua dalam memahami perkembangan
psikologis remaja dan menjadi pertimbangan kembali saat akan
melakukan perpisahan dengan pasangannya agar tidak terjadi
ketidakseimbangan peran yang dialami orang tua tunggal sehingga
berdampak pada psikologis anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang terdiri atas individu yang
bergabung bersama atas dasar ikatan pernikahan, darah, adopsi, dan
tinggal di dalam satu rumah yang sama (Friedman, 2010). Berdasarkan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992, keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau suami-istri,
atau ayah dan anak-anaknya atau ibu dan anak-anaknya.
Terdapat beberapa tipe/bentuk keluarga (Sudiharto, 2007), yaitu
sebagai berikut:
a. Keluarga inti (nuclear family), adalah keluarga yang dibentuk
karena ikatan perkawinan yang direncanakan, terdiri atas suami,
istri, dan anak-anak, baik karena kelahiran (natural) maupun karena
adopsi.
b. Keluarga asal (family of origin), merupakan suatu unit keluarga
tempat asal seseorang dilahirkan.
c. Keluarga besar (extended family), adalah keluarga inti ditambah
keluarga lain karena adanya hubungan darah, seperti kakek, nenek,
paman, bibi, dan sepupu.
d. Keluarga berantai (social family), adalah keluarga yang terdiri atas
pria dan wanita yang meikah lebih dari satu kali dan merupakan
suatu keluarga inti.
e. Keluarga duda atau janda, adalah keluarga yang terbentuk karena
perceraian dan/atau kematian pasangan.
f. Keluarga komposit (composite family), adalah keluarga dari
perkawinan poligami dan hidup bersama.
g. Keluarga kohabitasi (cohabitation), adalah dua orang menjadi satu
keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Di
Indonesia, bentuk keluarga ini tidak lazim dan bertentangan dengan
budaya timur.
h. Keluarga inses (incest family), yaitu keluarga yang terbentuk
karena pengaruh nilai-nilai global dan perkembangan informasi
sehingga membentuk hubungan tidak wajar antara anak perempuan
menikah dengan ayah kandungnya, ayah menikah dengan anak
perempuan tirinya, dan sebagainya.
i. Keluarga tradisional dan nontradisional, di mana keluarga
tradisional memiliki ikatan atas dasar perkawinan, sementara
keluarga nontradisional tidak memiliki ikatan atas dasar
perkawinan.
Istilah orang tua tunggal atau single parent (Haryanto, 2012) adalah
orang tua yang secara sendiri membesarkan anak-anaknya tanpa
kehadiran, dukungan, dan tanggung jawab pasangannya. Keluarga dari
orang tua tunggal merupakan wujud akibat pembubaran ikatan
perkawinan antara suami dan istri melalui cara perceraian atau
kematian. Permasalahan dalam keluarga dengan orang tua tunggal
ialah merasa kesepian, tanggung jawab mengasuh dan mencari sumber
penghasilan menjadi besar, kekurangan waktu untuk mengurus diri dan
keluarga, hingga kelelahan menanggung tanggung jawab dan
membesarkan anak sendiri.
Goode (2007) menyatakan bahwa anak yang dibesarkan dalam
keluarga yang berbahafia akan tumbuh bahagia dan sehat secara
psikologis. Sebaliknya, anak yang dibesarkan dengan keluarga yang
terpisah akan menghasilkan remaja nakal yang dua kali lebih tinggi
dibandingkan dengan keluarga yang utuh.
3. Remaja
Remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to
grow atau to grow maturity yang artinya tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. World Health Organization menggambarkan masa remaja
merupakan masa dalam kehidupan seseorang yang bukan lagi anak-
anak, melainkan belum dewasa. Masa remaja merupakan fase
pengembangan dari berbagai bidang, yaitu munculnya karakteristik
pubertas hingga kematangan seksual dan reproduksi; perkembangan
proses mental dan identitas orang dewasa; dan transisi dari sosial
ekonomi dan ketergantungan emosional terhadap kemandirian relatif
(WHO, 2006).
4. Perkembangan Remaja
Umami (2019) menyimpulkan bahwa secara umum perkembangan
merupakan suatu proses perubahan dalam diri individu yang bersifat
kualitatif atau fungsi psikologis yang berlangsung secara terus menerus
ke arah yang lebih baik (progresif) menuju kedewasaan. Definisi
perkembangan pada umumnya mencakup unsur-unsur berikut ini:
a. Adanya perubahan fungsi psikologis yang bersifat kualitatif, yaitu
perubahan yang dapat dilihat melalui adanya kemampuan dalam
bertingkah laku sosial, emosional, moral maupun intelektual,
secara lebih matang.
b. Perubahan yang terjadi pada diri individu merupakan proses yang
berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga perkembangan
(perubahan) pada tahap kehidupan (periode) sebelumnya
memengaruhi perkembangan pada periode sesudahnya.
c. Perubahan yang mengarah kepada pencapaian kematangan berupa
kemampuan bertingkah laku secara fisik, sosial, emosional, moral
dan intelektual sesuai dengan tingkat perkembangan tertentu dan
sesuai dengan kondisi individu yang bersangkutan.
B. Kerangka Pikir
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini akan mengungkapkan
pola asuh yang digunakan oleh orang tua tunggal dilihat dari sisi orang
tua. Selanjutnya, aspek-aspek kepribadian remaja akan diteliti dalam
penelitian ini. Berikut ini adalah kerangka pikir penelitian yang digunakan
pada penelitian ini:
Karakter
Tempramen
Pola Asuh
Orang Tua Sikap
Tunggal
Tanggung jawab
Teman sebaya
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan data primer dan data sekunder. Data
primer akan diperoleh dari responden di SMPN 235 Jakarta. Terdapat dua jenis
responden dari penelitian ini. Responden jenis pertama adalah siswa SMPN 235
Jakarta dan responden jenis kedua adalah orang tua dari siswa yang
bersangkutan. Dari tiap tingkatan (kelas VII, VIII, dan IX) akan dipilih 2 siswa di
mana 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan, sehingga secara keseluruhan akan
diperoleh 6 siswa yang menjadi responden pada penelitian ini.
Siswa dari tiap tingkatan dipilih agar dapat dilihat perbedaan
perkembangan kepribadian bagi remaja berdasarkan tingkatan kelasnya. Remaja
yang baru memasuki dunia Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara psikologis
tentu tidak sama dengan remaja yang sudah akan lulus dari SMP. Begitu pula
dengan jenis kelamin responden. Penelitian ini akan mencakup perbedaan
perkembangan psikologis antara remaja laki-laki dan remaja perempuan.
Selanjutnya, seluruh responden, baik siswa maupun orang tuanya, akan
diwawancarai menggunakan kuesioner dan dilakukan observasi untuk
mengetahui perilaku yang dipengaruhi oleh perkembangan psikologisnya. Selain
itu, penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa studi literatur untuk
mendapatkan analisis-analisis yang lebih tajam dan terperinci.
C. OPERASIONAL KONSEP
Berikut adalah pertanyaan yang akan diajukan kepada subyek untuk mengetahui
pola asuh yang didapatkan dari perspektif subyek.
Pertanyaan berikut akan ditunjukkan untuk subyek yang menerima pola asuh
demokrasi:
1. Apakah anak anda mempunyai orangtua lengkap?
2. Kalau saya boleh tau, Apa latar belakang pendidikan anda?
3. Apakah anda memberikan nasihat dan juga memberikan kebebasan
namun masih dalam pengawasan anda dalam hal pola asuh di
lingkungan yang anda alami sehari-hari?
4. Hal yang seperti apa yang di perbolehkan dan menjadi batasan buat
anak anda?
5. Apakah anda memberikan perhatian terhadap anak anda? Pola asuh
seperti apa yang anda terapkan kepada anak anda?
6. Bagaimana pola asuh anak anda dalam sehari-hari?
7. Tipe pola asuh yang bagaimana yang anda terapkan pada anak anda?
8. Apa yang anda ketahui tentang pola asuh orangtua?
9. Faktor apa saja yang mempengaruhi pola asuh orang tua?
10. Bagaimana peran orangtua terhadap anak?
Pertanyaan berikut akan ditunjukkan kepada subyek yang menerima pola asuh
otoriter:
11. Apakah anda termasuk orangtua yang disiplin dan keras dalam
mendidik anak anda? Misalnya seperti apa? Bisa berikan contohnya?
12. Apakah anda sering memberikan nasihat? Dan nasihat yang bagaimana
yang mereka berikan kepada anak anda?
13. Pasti anda pernah berlaku tegas terhadap anak anda? Apakah anak anda
menganggap bahwa anda memarahinya?
14. Pernahkah anda melakukan hal yang membuat anak anda marah? Hal
yang seperti apa yang membuat anak anda marah?
15. Apakah anda pernah menghukum anak anda secara fisik? Mengapa
anda menghukum anak anda secara fisik? Dan hukuman fisik yang
seperti apa yang anda lakukan untuk anak anda?
16. Apakah anda tipe orangtua yang tertutup? Dalam hal seperti apa anda
tertutup? Mengapa anda demikian
17. Selama dalam pola asuh otoriter, Apakah anak anda merasa tertekan?
Mengapa demikian?
18. Apakah anak anda termasuk orang yang mudah terpengaruh? Dalam hal
apa anak anda mudah terpengaruh?
19. Tujuan kedepan anda sebagai orangtua seperti apa dan bagaimana? Bisa
diceritakan?
20. Apakah anak anda mudah bergaul dengan orang-orang di sekitar anda?
21. Dalam lingkungan pergaualan, apakah anak anda termasuk orang yang
percaya diri? Dalam hal apa percaya diri seperti apa anak anda?
22. Apakah anda sebagai orangtua pernah memberikan pujian kepada anak
anda? Jika pernah apakah anda pernah mewujudkan apa yang anak anda
inginkan?
23. Apakah anda pernah memaksa anak anda melakukan hal yang anda mau
yang tidak disukai anak anda? Coba berikan contohnya?
Pertanyaan berikut akan ditunjukkan kepada subyek yang menerima pola asuh
permisif:
24. Apakah anda sering memberikan kebebasan, pada anak anda dalam
segala hal yang anak anda lakukan?
25. Selama ini komunikasi seperti apa yang berjalan di keluarga anda?
Apakah setiap yang anda katakan selalui dituruti oleh anak anda?
26. Pernahkah anak anda mengabaikan nasehat yang anda berikan?
Mengapa demikian
27. Seberapa besar perhatian anda kepada anak anda?
28. Seberapa penting menurut anda pendidikan keluarga islam dalam
kehidupan sekarang ini?
D. METODE ANALISIS
Prof. Dr. Sugiyono, Dosen UNS mengatakan bahwa analisis data adalah
proses dalam penelitian yang sangat sulit, dikarenakan harus bisa berfikir kreatif,
kerja keras serta berwawasan. Oleh sebab itu, analisis data suatu penelitian
dengan penelitian lainya tidak akan sama. Sedangkan John Tukey seorang ahli
matematika dari Amerika mengatakan bahwa analisis data adalah suatu prosedur
menganalisis data, teknik untuk mentafsirkan sebuah data yang nantinya analisis
tersebut akan membuat data menjadi lebih mudah dipahami dan lebih akurat.
Dari dua pengertian analisis data tersebut, penulis dapat menyimpulkan
bahwa analisis data ada suatu proses pengolahan data yang didasarkan pada
kreatifitas dan wawasan peneliti untuk memperoleh sebuah analisis data yang
dapat mempermudah dan mengakuratkan data penelitian untuk memperoleh
sebuah kesimpulan.
Dalam proses analisis data terdapat dua macam teknik yang dapat
digunakan, yaitu :
1. Teknik analisis data Kualitatif
Adalah teknik yang digunakan apabila data yang tidak dapat diangkakan
atau bersifat non numerik. Analisis data kualitatif biasanya membahas
permasalahan yang berkonsep atau penjelasan . Adapun teknik analisis data
kualitatif :
1. Analisis Konten
Teknik ini bisa digunakan apabila harus memahami keseluruhan
pembasan yang ada pada data.
2. Analisis Naratif
Teknik analisis ini berfokus pada bagaimana suatu ide atau gagasan
penelitian dinarasikan oleh subyek penelitian.
3. Analisis Wacana
Teknik ini juga bisa digunakan untuk menganalisis suatu gagasan
seperti teknik analisis naratif. Perbedaanya adalah di teknik ini terjalin
komunikasi antara responden dan peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Lie, Fitriyani, Pupung Puspa Ardini, Setiyo Utoyo, dan Yenti Juniarti.
“TUMBUH KEMBANG ANAK BROKEN HOME”.
Trianingsih, Rima, Isna Nurul Inayati, dan Riza Faishol. 2019. “PENGARUH
KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP PERKEMBANGAN
MORAL DAN PSIKOSOSIAL SISWA KELAS V SDN 1
SUMBERBARU BANYUWANGI”. Jurnal Pendidikan Anak dan
Karakter, 2(1).
Budiman, dan Tapiana Sari Harahap. 2015. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
terhadap Perkembangan Anak Usia Dini”.
Kristo, Fino Yurio. 2017. “Kisah Inspiratif Pria Broken Home yang Menaklukkan
Bill Gates”. https://inet.detik.com/cyberlife/d-3577177/kisah-inspiratif-
pria-broken-home-yang-menaklukkan-bill-gates (diakses pada 20 Maret
2021)