Oleh
Aprilita Restuningtyas
NIM 122310101053
TEORI KASUS
A. Definisi
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana ibu hamil mual dan
muntah berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga
menggganggu kesehatan dan pekerjaan sehari hari (Arief. B, 2009).
Hiperemesis
dengan mual dan muntah yang tidak dapat dikendalikan dan terus- menerus
sebelum minggu ke 20 kehamilan. (Carol J. Green, 2012:284).
Hiperemesis Gravidarumadalah mual dan muntah berlebihan yang terjadi
pada wanita hamil sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kadar
elektrolit, penurunan berat badan, dehidrasi, ketosis dan kekurangan nutrisi.
(Micheline, 2004).
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan
sehingga pekerjaan sehari-hari dapat terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada
kehamilan trimester satu. Kurang lebih pada enam minggu setelah haid terakhir
selama sepuluh minggu, ( Mansjoer Arief, 2001 : 259 ).
Hiperemesis Gravidarumadalah gejala mual muntah yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester pertama, mual biasanya terjadi pada pagi
hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang
lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu (Wiknjosastro, 2007).
Hiperemesis Gravidarumadalah mual muntah berlebihan selama masa
hamil. Muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sickness normal
yang umum dialami wanita hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal
dan berlangsung selama trimester pertama kehamilan (Varney, 2006).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis
Gravidarumadalah mual dan muntah yang berlebihan atau
tidak terkendali
situasi wanita sebagai pekerja, mual dan muntah mengganggu pekerjaan hampir
50% wanita hamil yang bekerja. Hiperemesis yang berat dapat menyebabkan
depresi.
Insidensi kondisi ini sekitar 3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan
kasus ringan dan hilang seiring dari perjalanan waktu, satu dari setiap seribu
wanita hamil akan menjalani rawat inap. Pada umumnya Hiperemesis
Gravidarumdapat sembuh dengan sendirinya, tetapi penyembuhan berjalan lambat
dan relaps. Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita primigravida, (Bobak,
dkk., 2004: 721).
C. Etiologi
Penyebab Hiperemesisi Gravidarum secara pasti belum diketahui. Menurut
Chin dkk,1990; Goodwin mentero, Mostman, 1990) Mengemukakan Hiperemesis
Gravidarum
dapat
disebabkan
oleh
kadar
estrogen
yang
tinggi
dan
lambung
yang
mengakibatkan
pengosongan
lambung
melambat.Sedangkan
hCG
menstimulasi
kelenjar
tiroid
yang
dapat
infeksi
Helicobacter
pylori
dengan
terjadinya
Hiperemesis Gravidarum.
6. Faktor resiko yang meningkatkan kemungkinan Hiperemesis Gravidarum
meliputi kehamilan di usia muda, obesitas, factor budaya yang berkaitan
dengan pemilihan jenis makanan yang akan dikonsumsi, mual dan muntah
pada kehamilan sebelumnya. Hasil penelitian menemukan bahwa kejadian
hiperemesis gravidarum dapat meningkat pada wanita yang mengalami
pembatasan dalam intake nutrisi (contohnya pada wanita yang menjalankan
puasa). Ditegaskan oleh Robinson,et.al. bahwa pembatasan intake nutrisi
dapat menimbulkan efek samping terhadap volume cairan amnion sehingga
perlu dipertimbangkan pelaksanaan puasa pada ibu hamil.
(Family Nurse Practitioner Program, 2002;Runiari,Nengah,2010:8)
umum
Nafsu makan berkurang/ anoreksia
Berat badan menurun
Kulit dehidrasi (turgor kulit berkurang), tonus lemah
Nyeri epigastrik
estrogen,
dan
human
chorionic
dehidrasi,
sehingga
cairan
ekstraselurer
dan
plasma
mengakibatkan
terjadinya
wernicke
enchepalopati.
(Runiari,Nengah:2010,11;http://zerich150105. wordpress.com/).
b. Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi yang dapat terjadi akibat hiperemesis gravidarum yaitu
ensefalopati wenicke dengan gejala nistagmus, diplopia. Keadaan ini adalah
Nengah
Runai
tahun
2010
penatalaksanaanHiperemis
Gravidarum yaitu:
1. Terapi Cairan
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per
hari.Umumnya kehilangan air dan elektrolit diganti dengan cairan isotonik,
seperti Ringer Laktat (RL), atau Normal Salin (NaCl). Bila perlu dapat
ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C.
Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra
vena.Setelah tercapai rehidrasi,maka secara bertahap dapat mulai diberikan
makan dan minum dengan jumlah sedikit tapi sering.
2. Diet
Diet Hiperemesis Gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan
glikogen tubuh dan mengontrol asidosis,dan secara berangsur akan diberikan
makanan berenergi dan zat gizi yang cukup. Diet Hiperemesis gravidarum
memiliki beberapa syarat,yakni:
a. Karbohidrat tinggi, 75-80 % dari kebutuhan energi total
b. Rendah lemak, < 10% dari kebutuhan energi total
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada klien bahwa penyakit dapat disembuhkan. Berikan
motivasi untuk menghilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi
pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat
menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran
udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter
saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-kadang
isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan
5. Terminasi/penghentian kehamilan
Pada
sebagian
mengadakan
kecil
kasus
pemeriksaan
keadaan
medik
semakin
dan
memburuk.Usahakan
psikiatri
bila
keadaan
E. Pemeriksaan Penunnjang
Ketika seorang wanita datang dengan keluhan mual dan muntah , riwayat
berikut harus dikaji untuk membantu membedakan antara mual dan muntah akibat
kehamilan atau kondisi patologis lain.
1. Riwayat mual muntah
a. Frekuensi muntah
b. Hubungan muntah dengan asupan makanan (jenis dan jumlah)
c. Riwayat pola makan (jenis makanan dan minuman , jumlah, waktu
pemberian, dan reaksinya)
d. Riwayat pengobatan (termasuk reaksi obat)
e. Riwayat gangguan makan
f. Riwayat diabetes
g. Pembedahan abdomen sebelumnya.
h. Frekuensi istirahat
i. Kecemasan dalam kehamilan
j. Dukungan keluarga
2. Pemeriksaan fisik
a. Berat badan (hubungannya dengan berat badan sebelumnya)
b. Suhu badan, denyut nadi, dan pernafasan
c. Turgor kulit
d. Kelembapan membrane mukosa
e. Kondisi lidah (bengkak, kering, pecah-pecah)
f. Palpasi abdomen untuk melihat pembesaran organ , dan nyeri tekan.
g. Pengkajian pertumbuhan janin.
3.
Laboratorium
a. Urinalisis
:menentukan
adanya
infeksi
dan/
dehidrasi
meliputi
hiperemisis berat.
c. Hb (Hemoglobin) dan Ht (Hematokrit) : untuk mengetahui adanya
hemokonsentrasi , yang dihubungkan dengan asupan cairan yang tidak
adekuat atau kehilangan cairan yang berlebih
d. Bilirubin : untuk
F. Pencegahan
Prinsip pencegahan yaitu menangani emisis agar tidak terjadi Hiperemesis
Gravidarum, diantaranya yaitu, (Mansjoer Arief, 2001 : 260 ) :
1. Menerangkan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis,
dengan cara memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan
gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan biasanya akan hilang setelah
kehamilan berumur 4 bulan.
2. Makan sedikit tapi sering, berikan makanan selingan seperti biskuit, roti
kering dengan teh hangat saat bangun pagi dan sebelum tidur. Hindari
makanan berminyak dan berbau menyengat
3. Defekasi teratur
G. Pathway
Dx: Gangguan
perfusi jaringan
Vasokontriksi
perifer
Penurunan TD
Deteksirespon
Dx: Intoleransi
aktivitas
Kelemahan
tubuh
Otot melemah
Dx:
Ketidakseimbanga
nnutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Dx: Mual
Refluks
esophagus
Pengosongan
gaster lambat
Otot polos
gaster relaksasi
Progestreron, H.
estrogen, hCG
I.
Faktor endokrin J.
Deteksi respon
pada jantung
Pusat vasomotor
vasokontriksi
Metabolism
intrasel
Gangguan
keseimbangan
cairan
Penurunan
sensasi kecap
Dehidrasi
Lidahkering
Dx:
Kecemasan
hyperemesis
gravidarum
Aktivasi dan
stimulasi CT2
Masuknya antigen
baru (janin/plasenta)
Faktor psikologi
Hemokonsentrasi
Kehilangan cairan
berlebih
COP menurun
Alirandarahke
jaringan
Cairanekstras
elulerdan
plasma
Nafsumakanmen
urun
Aktivitas mekanisme
hemostatik
Faktor
alergi
Ancaman
kehilangan
janin
Aliranbalik
vena kejantung
Na
danClhilangm
elaluimuntah
Dx:
Kurangnya
pengetahuan
Kurangin
formasi
Nyeri pada
epigastrium
Emesis
gravidarum
Faktor predisposisi:
hamil usia muda,
obesitas, factor budaya
pemilihan jenis
makanan
Dx:
Nyeri
Akut
Defisiensi
vitamin B6 dan
penurunan
fungsi hati
Faktor
metabolisme
estrogen
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
No. RM
: 066355
Nama
: Ny. A
Umur
: 38 tahun
Alamat
: Panji Lor
Tanggal
: 16 Mei 2015
2. Keluhan Utama: Muntah berat
3. Riwayat Kesehatan, terdiri dari:
a. Kesehatan sekarang: Ny. A mengeluhkan muntah berat dan tidak mau
makan apapun sejak 13 Mei 2015. Kehamilan ini merupakan
kehamilan kelima Ny. A.
b. Kesehatan masa lalu: Ny.A
a. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul pada pasien hiperemesis yaitu:
1. Deficit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih.
2. Mual berhubungan dengan peningkatan hormone progestreron, estrogen,
hCG.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
iritasi asam pada selapaut lender esofagus
4. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan vasokontriksi perifer
5. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan vasokontriksi perifer
B. Intervensi
No.
1.
Diagnosa Keperawatan
Deficit
volume
cairan
berhubungan
dengan
mukosa/kulit
Intervensi
NOC:
Fluid balance
NIC :
1.
yang akurat
Hydration
Nutritional Status : Food and Fluid Intake
2.
turgor
membran
membran
penurunan
kulit/lidah,
kering,
3.
mukosa,
nadi
adekuat,
4.
5.
6.
7.
kehilangan
berat
8.
normal
Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal
RL atau NaCl
hormone
progestreron,
estrogen,
Hidrasil
Nutritional Status
NIC :
Fluid Management
Comfort level
1.
akurat
2.
3.
Monitor
Nutrisi adekuat
status
hidrasi
5.
Batasi
minum
jam
Status
hidrasi:
hidrasi
kulit
membran 6.
Instruksikan
menghindari
menyengat
7.
bau
Berikan
untuk
makanan
terapi
yang
IV kalau
perlu
8.
3.
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
esofagus
yang
dengan
klien
mengatakan
sulit
NOC:
Weight Control
untuk
mm untuk wanita,BB 20 %
darah
4. Ajarkan
kliendan
keluarga
cara
5. Jadwalkan pengobatan
dan tindakan
Hematokrit
Hemoglobin
turgor
kulit/lidah,
membran
mukosa/kulit
kering,
pucat,
kemerahan,
dan
adanya
edema,
hiperemik,
dengan
dokter
tentang
DAFTAR PUSTAKA