CA CERVIX
DISUSUN OLEH:
Narumi Inoue (201704200301)
Natalia Emilia De Vialar Samosir (201704200302)
Nathania Irene Lissance Thiodorus (201704200303)
Siti Sylviatus Sholikah (201704200339)
Satuan acara penyuluhan (SAP) Ca Cervix telah dikonsulkan dan telah dilaksanakan
pada:
Hari/tanggal : Selasa, 18 Februari 2020
Tempat : Poli Obgyn RSPAL Dr. Ramelan Surabaya
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Pembimbing
Mengetahui
Ka Unit PKRS
RSPAL Dr. Ramelan Surabaya
i
DAFTAR ISI
V. MEDIA .......................................................................................................2
4. LAMPIRAN
3 ABSENSI ............................................................................................................. 14
4 LEMBAR OBSERVASI....................................................................................... 16
5 LEAFLET............................................................................................................. 17
6 DOKUMENTASI................................................................................................. 19
ii
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan pasien dan keluarga pasien
di ruang Poli Obgyn RSPAL Dr. Ramelan Surabaya mengerti dan memahami
tentang pencegahan kanker serviks.
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan Audien memahami
tentang:
1) Pengertian kanker serviks dengan benar.
2) Faktor penyebab kanker serviks
3) Stadium kanker serviks
4) Tanda dan gejala pada kanker serviks.
5) Cara penanganan kanker serviks dengan benar.
6) Pencegahan kanker serviks dengan benar.
III. Materi
1. Pengertian kanker serviks.
2. Faktor penyebab kanker serviks.
3. Stadium kanker serviks.
4. Tanda dan gejala kanker serviks.
5. Penanganan kanker serviks.
6. Pencegahan kanker serviks.
1
IV. Metode
Metode Penyuluhan yang dilakukan yaitu penyampaian materi diskusi dengan
metode ceramah dan tanya jawab
V. Media
Mic Wireless, sound system, dan leaflet
2
serviks.
6) Menjelaskan
pencegahan kanker
serviks.
VII. Evaluasi
Evaluasi Struktur
1. Pasien dan keluarga ikut dalam kegiatan penyuluhan.
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di poli Obgyn RSPAL Dr.Ramelan
Surabaya.
3. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan pada 1 hari sebelumnya.
Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
3
2. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
3. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
Evaluasi Hasil
1. Prosedur
2. Bentuk : Pertanyaan terbuka
3. Presentator
Hasil : Sasaran mampu menjawab pertanyaan
- > 80% = Berhasil
- 50-80% = Cukup
- < 50% = Kurang berhasil
VIII. Pengorganisasian
Penyaji : Siti Sylviatus Sholikah
Moderator : Natalia Emilia De Vialar Samosir
Fasilitator : Narumi Inoue
Observer : Dr.dr. Ketut Edy Sudiarta, Sp. OG
Peserta : Pasien dan keluarga pasien
F A F
C B E
F F
D
4
A : Pemateri
B : Moderator
C : Fasilitator
D : Observer
E : Fasilitator, Dokumentasi
F : Peserta
5
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
CA CERVIX
6
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini ( kurang dari 18 tahun).
4. Berganti - ganti pasangan seksual.
5. Suami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia
18 tahun, berganti - berganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang
menderita kanker serviks.
6. Pemakaian DES (Diethilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran.
7. Pemakaian Pil KB.
Kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang yaitu lebih dari lima
tahun dapat meningkatkan resiko relatif 1,53 kali. WHO melaporkan resiko relative
pada pemakaian kontrasepsi oral sebesar 1,19 kali dan meningkat sesuai dengan
lamanya pemakaian.
8. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamedia menahun.
9. Golongan ekonomi lemah.
Dikaitkan dengan ketidakmampuan dalam melakukan tes pap smear secara
rutin dan pendidikan yang rendah.
7
Ia
Stadium Ib1 Besar lesi secara klinis tidak lebih dari 4 cm
Stadium Ib2 Besar lesi secara klinis lebih dari 4 cm
Stadium II Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai sepertiga
bawah atau infiltrasi ke parametrium belum mencapai
dinding panggul.
Stadium IIa Telah melibatkan vagina tapi belum melibatkan
parametrium
Stadium IIb Infiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding
panggul
Stadium III Telah melibatkan sepertiga bawah vagina atau adanya
perluasaan sampai dinding panggul. Kasus dengan
hidroneprosis atau ganguan fungsi ginjal dimasukan
dalam stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat
dibuktikan oleh sebab lain
Stadium IIIa Keterlibatan sepertiga bawah vagina dan infiltrasi
parametrium belum mencapai dinding panggul
Stadium IIIb Perluasan sampai dinding panggul atau adanya
hidroneprosis atau ganguan fungsi ginjal
Stadium IV Perluasan ke luar organ reproduktif
Stadium Iva Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rectum
Stadium IVb Metastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul
8
d. Rasa sakit sering kali pada satu sisi dan menjalar ke pinggul, dapat terjadi pada
kanker lanjut ketika ureter tersumbat sebagian atau nervus sakralis terkena tumor.
e. Anemia, anoreksia, dan kehilangan berat badan merupakan tanda-tanda penyakit
keganasan lanjut.
f. Kanker serviks mungkin asimtomatik, atau menimbulkan perdahanan setelah
berhubungan intim atau bercak-bercak darah di antara masa haid. Dapat timbul
rabas vagina yang berbau.
g. Perdarahan vagina bersifat abnormal.
h. Perdarahan dan sakit saat bersenggama, perdarahan setelah menopause, perdarahan
dan bercak darah antara periode menstruasi, periode mentruasi lebih lama atau
lebih berat dari biasanya, perdarahan saat pemeriksaan panggul (douching).
i. Keputihan tidak normal: lendir kental, berwarna kuning atau kecoklatan, berbau
busuk dan gatal.
9
5. Eksenterasi pelvica.
Penatalaksanaan ini dilakukan jika terjadi kanker setempat yang berulang.
Penatalaksanaan ini dapat dilakukan pada bagian anterior, posterior, atau total
tergantung organ yang diangkat ditambah dengan uterus dan nodus limfa
disekitarnya.
6. Terapi biologi
Yaitu dengan memperkuat system kekebalan tubuh (system imun)
7. Kemoterapi
Dengan menggunakan obat-obatan sitostastik.
10
Screening untuk memeriksa perubahan-perubahan leher
rahim sebelum adanya gejala-gejala adalah sangat penting.Screening dapat
membantu dokter mencari sel-sel abnormal sebelum kanker berkembang.Mencari
dan merawat sel-sel abnormal dapat mencegah kebanyakan kanker serviks.
Screening juga dapat membantu mendeteksi kanker secara dini, sehingga
perawatan akan menjadi lebih efektif.
Untuk beberapa dekade yang lalu, jumlah wanita-wanita yang didiagnosis
setiap tahun dengan kanker serviks sudah menurun.Dokter-dokter percaya bahwa
ini terutama disebabkan oleh sukses dari screening.
1) IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode
pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam
asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna
putih.Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi
pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah.
Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang
mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
2) Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik
atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim.
Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat
memberi jawaban apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut
laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah
mengurangi jumlah kematian akibat kanker servix.
3) Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear
hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin
prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya
akan jauh lebih akurat dan tepat.
b. Kolposkopi
11
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi
atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat
yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi.
Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada
serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi pengambilan sejumlah
kecil jaringan dari tubuh dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera
dimulai .
12
DAFTAR PUSTAKA
Ralph C. Benson, M. L. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.
Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung
Seto
13
ABSENSI EDUKASI
UNIT PKRS RSPAL DR. RAMELAN
Hari/tanggal :
Klinik :
Materi :
Waktu :
14
NO NAMA ALAMAT TTD
15
LEMBAR OBSERVASI
16
LEAFLET
17
18
DOKUMENTASI
19