Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIIT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA


RSUD Dr.H. ABDUL MOLOEK PROVINSI AMPUNG

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA :
1. Amna (2311515029)
2. Cahya Puspita Sari (2311515031)
3. Ketut Noviana Tantri (2311515032)
4. Roni Pratama (2311515038)
5. Aziz Ziqri (2311515040)

Pembimbing Lahan : Ns. Maryati, S.Kep


Pembimbing Akademik : Ns. Septi Kurniasari, S.Kep., M.Kep., Sp. KMB

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNVIRSITAS MITRA INDONESIA
TA. 2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYULUHAN DIIT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
DI RUANG HEMODIALISA RSUD. Dr. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
TANGGAL : 28 OKTOBER 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa program studi
profesi ners mitra indonesia pada hari kamis tanggal 26 Oktober 2023 terdapat 12
pasien di ruang hemodialisa didapatkan data sebesar 60% pasien perlu informasi
tentang diit pada pasien hemodialisa dan 40% lainnya mendapatkan informasi
tentang diit pada pasien hemodialisa melalui internet.

2. Diagnosa keperawatan
Defisit pengetahuan diit pada pasien hemodialisa b.d kurangnya informasi tentang
diit pada pasien hemodialisa dimanisfestasikan dengan 60% pasien perlu
informasi tentang diit pada pasien hemodialisa 40% lainnya mendapatkan
informasi tentang diit pada pasien hemodialisa dari internet.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang diit pada pasien hemodialisa
selama 30 menit, diharapkan keluarga dan pasien di ruang hemodialisa dapat
mengetahui dan memahami mengenai diit pada pasien hemodialisa.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu :
 Menjelaskan pengertian diit secara sederhana
 Menyebutkan 4 dari 8 syarat diit
 Menyebutkan 2 dari 4 tujuan diit
 Menjelaskan bahan makanan yang tidak dianjurkan

C. IMPLEMENTASI DAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
2. Media dan alat : Lembar balik dan leaflet
3. Waktu : Sabtu, 28 Oktober 2023
4. Tempat : RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Ruang
Hemodialisa
5. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
D. PENGORGANISASIAN
 Moderator : Aziz Ziqri
 Pemateri : Ketut Noviana Tantri
 Fasilitator : Cahya Puspita Sari dan Amna
 Narasumber : Roni Pratama

E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Waktu pelaksanaan telah disepakati dengan kepala ruangan hemodialisa,
pembimbing lahan dan pembimbing akademik.
b) Laporan pendahuluan telah disiapkan, alat dan sarana penunjang telah
dikonfirmasi dengan pembimbing lahan serta pembimbing akademik dan
dinyatakan alat siap
c) Topik telah disepakati oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik
d) Pasien dan keluarga pasien memperhatikan penyuluhan

2. Evaluasi Proses
a) Pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan materi secara sederhana
b) Mahasiswa mampu melibatkan peserta untu berdiskusi
c) Pasien dan keluarga pasien dapat hadir dan mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
d) Alat dan media yang digunakan dapat dipersiapkan dan digunakan dengan
baik

3. Evaluasi Hasil
a) Minimal 50% pasien dan keluarga pasien dapat menjawab pertanyaan
b) Minimal 50% pasien dan keluarga pasien yanh hadir aktif bertanya
c) 50% pasien dan keluarga pasien yang hadir merasa senang mengikuti
penyuluhan.
F. SETTING TEMPAT
Keterangan :

Fasilitator Narasumber
Moderator
Pemateri PA & CI
Klien
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MANAJEMEN NYERI

Pokok Bahasan : Diit pada pasien Gagal Ginjal Kronik


Sub Pokok Bahasan : Diit pada pasien hemodialisa
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari/tanggal : Sabtu, 28/Oktober/2023
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang Hemodialisa RSUD Abdul Moloek
Penyuluh : Mahasiswa/I Profesi Ners UMITRA

1. Latar Belakang
Penyakit gagal ginjal kronik utamanya diderita oleh pasien – pasien yang telah
mengalami usia lanjut. Pasien – pasien yang menjalani hemodialisa, tidak cukup
dilakukan sekali saja, ada yang menjalani hemodialisa secara regular / rutin tiap minggu.
Bahkan, ada pula yang menjalani hemodialisa sampai dua kali dalam tiap minggunya.
Hal ini tentu saja akan menimbulkan berbagai dampak dan komplikasi yang dialami oleh
pasien.
Pasien yang menjalani hemodialisa tentu saja memiliki rasa cemas dan khawatir
mengenai tindakan tersebut. Oleh karena itu, sebelum menjalani proses hemodialisa ada
hal – hal yang perlu diketahui oleh setiap pasien agar kecemasan yang dialami pasien –
pasien tersebut minimal dapat berkurang. Sebagai perawat diharapkan memberikan
informasi dan pengarahan – pengarahan, serta motivasi terhadap pasien yang menjalani
hemodialisa.
Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan hemodialisis diperlukan
penatalaksanaan lain seperti management dit. Anggota keluarga memiliki potensi untuk
menjadi pendorong utama koping. Selain itu, lingkungan keluarga cepat menjadi faktor
yang kritis pada pengarahan individu terhadap sebuah krisis. Oleh karena itu dibutuhkan
pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien yang menunggu pasien selama menjalani
terapi hemodialisis mengenai diit pada pasien dengan hemodialisis.
2. Tujuan Intruksional
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, pasien dan keluarga
pasien diharapkan mampu memahami cara diit pada pasien hemodialisa.

b) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan pasien dan keluarga pasien dapat :
 Mengetahui pengertian diit
 Mengetahui tujuan diit
 Mengetahui syarat diit
 Mengetahui bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

3. Pengorganisasian
 Moderator : Aziz Ziqri
 Pemateri : Ketut Noviana Tantri
 Fasilitator : Cahya Puspita Sari dan Amna
 Narasumber : Roni Pratama

4. Setting Tempat
Keterangan :

Fasilitator Narasumber
Moderator
Pemateri PA & CI
Klien

5. Strategi pelaksanaan
 Metode : ceramah, diskusi dan tanya jawab
 Media : lembar balik dan leaflet
 Materi : penjelasan terlampir
a. Mengetahui pengertian diit
b. Mengetahui tujuan diit
c. Mengetahui syarat diit
d. Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan

6. Pelaksanaan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit  Mengucapkan salam - Menjawab salam


 Memperkenalkan diri - Mendengarkan
(pembukaan
 Menjelaskan maksud dan - Menyimak,
)
tujuan mendengarkan dan
memahami penjelasan
yang diberikan
2. 10 menit Menjelaskan materi tentang: - Menyimak,
mendengarkan dan
(inti)  Definisi diit
memahami penjelasan
 Tujuan diit
yang diberikan
 Syarat diit
- Mendengarkan dan
 Bahan makanan yang
menyimak
dianjurkan dan tidak
- Mengajukan pertanyaan
dianjurkan
- Mendengarkan
3 5 menit  Menyimpulkan materi yang - Menyimak,
telah diberikan mendengarkan dan
(penutup)
 Memberikan kesempatan memahami penjelasan
kepada pasien untuk yang diberikan
bertanya tentang hal - hal - Menanyakan hal – hal
yang belum dimengerti yang belum di mengerti
 Mengucapkan salam - Pasien menjawab salam
7. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a) Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b) Kontrak dengan pasien.
c) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
manajemen nyeri

3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit peserta mampu
a) 50% sasaran mampu menyebutkan pengertian diit
b) 50% sasaran mampu menyebutkan 2 dari 4 tujuan diit
c) 50% sasaram mampu menyebutkan 4 dari 8 syarat diit
d) 50% sasaran mampu menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan pada pasien diit
Lampiran
A. Definisi Diit
Diet merupakan faktor penting bagi pasien yang menjalani hemodialisa mengingat adanya
efek uremia. Apabila ginjal tidak mampu mengekskresikan produk akhir metabolisme,
substansiyang bersifat asam ini akan menumpuk dalam serum pasien dan bekerja sebagai
racun. Gejala yang terjadi akibat penumpukan tersebut secara kolektif dikenal dengan gejala uremik
dan akanmempengaruhi setiap sistem tubuh. Lebih banyak toksin yang menumpuk, lebih
berat gejala yang timbul.
Diet rendah protein akan mengurangi penumpukan limbah nitrogen dan dengan de
mikian mikian meminimalkan gejala. Penumpukan cairan juga dapat terjadi dan dapat
mengakibatkan gagal jantung kongestifserta edema paru. Dengan demikian pembatasan
cairan juga merupakan bagian dari resep diet untuk pasien ini. Dengan penggunaan
hemodialisa yang efektif, asupan makanan pasien dapat diperbaiki meskipun biasanya
memerlukan beberapa penyesuaian atau pembatasan pada asupan protein, natrium,
kalium dan cairan.

B. Tujuan Diit
Tujuan diet bagi pasien yang menjalani hemodialisa adalah untuk:
 Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan
sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.
 Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).
 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
 Mencegah atau mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan memperlambat
turunnya laju filtrasi glomerulus

C. Syarat Diit
 Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien.
 Energi 35 kkal/kg BB Ideal (BBI).
 Protein 1,3- 1,5 g/kg BBI, 60-75% protein hewani dan sisanya protein nabati.
 Lemak 25-30 % dari energi total, diutamakan lemak tidak jenuh.
 Karbohidrat 60-65 % dari energi total.
 Kebutuhan cairan sesuai dengan jumlah urine 24 jam + 500 ml (cairan yang
keluar melalui keringat dan pernapasan).
 Kalium dibatasi jika terjadi Hiperkalemia.
 Garam dapur/Natrium dibatasi apabila pasien mengalami edema/bengkak karena
penumpukan cairan serta hipertensi.

D. Bahan Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

B
ahan makanan yang tidak dianjurkan:
Sumber protein: kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti tahu, tempe, kacang
kedelai, kacang hijau. Sumber protein nabati selain mempunyai protein yang kurang juga
mempunyai mutu yang kurang juga mengandung fosfor yang cukup tinggi.
Sumber vitamin dan mineral: sayur dan buah yang mengandung kalium tinggijika
penderita memiliki hyperkalemia.

E. Susunan Bahan Makanan Sehari untuk Gagal Ginjal Yang Menjalani Hemodialisis
F. Keberhasilan terapi diet yang diberikan dapat dilihat dari:
 Terkendalinya supan natrium yang ditandai dengan terkontrolnya tekanan darah
dan odema (bengkak)
 Cukupnya asupan kalori yang ditandai dengan tidak adanya katabolisme
 Asupan protein sesuai dengan anjuran yang ditandai dengan menurunnya kadar
ureum dalam darah
 Terkendalinya asupan kalium yang ditandai dengan terkontrolnya kadar kalium di
dalam darah

G. Daftar Pustaka
Brooker, Crish. 202014. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan RI. 2013. Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS)
yang Pertama 15 Oktober 2008: Panduan Perencanaan Pelaksanaan bagi
Pemangku Kepentingan Cuci Tangan Pakai Sabun. Jakarta: Depkes RI Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan melalui Kemitraan
Pemerintah-Swasta untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KPS-CTPS).

Departemen Kesehatan RI. 2013. Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis


Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. 2014. Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS)
Kedua. Jakarta: Depkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah


Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan: Panduan bagi Petugas Kesehatan
di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Panduan Diit. Jakarta:


Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai