Link Download 2 :
SAP dan Leaflet Kanker Serviks
III. Materi
1. Pengertian kanker serviks
2. Penyebab kanker serviks
3. Tanda dan gejala kanker serviks
4. Cara deteksi dini (skrining) kanker serviks
5. Stadium kanker serviks
6. Pencegahan kanker serviks
7. Penatalaksanaan kanker serviks
IV. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab
V. Media
1. LCD / Flipchart
2. Leaflet
VI. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik : Djum’ati Setyati, Amd.Keb
Zukhrufatin, Amd.Keb
Pembimbing Pendidikan : K.Kasiati, S.Pd, Amd.Keb, M.Kes
Sherly Jeniawati, SST
Penyaji : Febrina Nur Indah Sari
Irma Sari Fitriana
Moderator : Mar’atus Sholikha
Observer : Ewing Firmadhani Prastiti
Fasilitator : Farah Abidah Rachmawati
Job Description
Moderator : Mengarahkan jalannya acara
Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam
diskusi
Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi
jalannya penyuluhan
VII. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 Pembukaan Mendengarkan
menit a) membuka kegiatan dengan pembukaan yang
mengucapkan salam disampaikan oleh
b) Memperkenalkan diri moderator.
c) Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang
akan diberikan
e) Menyampaikan kontrak waktu
2 15 Pelaksanaan Mendengarkan dan
menit Penyampaian materi oleh memberikan umpan
pemateri: balik tehadap materi
a) Menggali yang disampaikan.
pengetahuan peserta tentang
kanker serviks
b) Menjelaskan tentang
pengertian kanker serviks
c) Menyebutkan penyebab
kanker serviks
d) Menyebutkan tanda dan
gejala kanker serviks
e) Menjelaskan tentang deteksi
dini kanker serviks
f) Menjelaskan tentang
stadium kanker serviks
g) Menjelaskan yang harus
dilakukan/ penatalaksanaan
kanker serviks
h) Menjelaskan tentang
pencegahan kanker serviks
3 20 Tanya jawab Mengajukan
menit Memberikan kesempatan pertanyaan
kepada peserta untuk bertanya
tentang materi yang kurang
dipahami
3 15 Evaluasi Menjawab
menit Menanyakan kembali kepada pertanyaan
peserta tentang materi yang
telah diberikan
dan reinforcement kepada
peserta yang dapat menjawab
pertanyaan
4 5 Penutup Mendengarkan deng
menit a) Mempersilahkan fasilitator an seksama dan
dari pembimbing klinik dan menjawab salam
pembimbing akademik untuk
menambahkan ataupun
menjelaskan kembali jawaban
pertanyaan peserta yang belum
terjawab.
b) Menjelaskan kesimpulan dari
materi penyuluhan
c) Ucapan terima kasih
d) Salam penutup
VIII. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang merpati RSUD Dr
Soetomo Surabaya. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan
khusus
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
KANKER SERVIK
MATERI
PENGERTIAN
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum yang
mengenai organ reproduksi wanita. Beberapa jenis human papilloma virus,
suatu infeksi menular seksual, mempunyai peran penting dalam kebanyakan
kasus kanker serviks
Kanker leher rahim ( kanker servik ) adalah kanker yang terjadi pada
servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan
pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus ( rahim ) dengan
liang vagina.
PENYEBAB
Pada umumnya, kanker bermula pada saat sel sehat mengalami
mutasi genetic yang mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel
sehat tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang teratur. Sel kanker
tumbuh dan bertambah banyak tanpa control dan mereka tidak mati.
Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk suatu massa (tumor). Sel
kanker menginvasi jaringan sekitar dan dapat berkembang dan tersebar di
tempat lain di dalam tubuh (metastasis).
Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor
ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks
adalah infeksi virus Huma Papilloma Virus (HPV). Lebih dari 95 % kanker
serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV ditularkan melalui aktivitas
seksual. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir tak berisiko menjadi Ca
Serviks, tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe risiko tinggi (tipe 16 &
18) mengarah pada Ca Serviks (Hartono, 2000).
Faktor risiko kanker leher rahim :
1. Kontak seksual terlalu dini kurang dari umur 15 tahun.
2. Berhubungan seks dengan banyak pasangan atau mempunyai pasangan
yg suka berganti2 pasangan
3. Merokok
Dari berbagai penelitian di negara - negara maju telah di temukan bahan
konstituen rokok di dalam sel - sel epitel leher rahim.
4. Faktor Genetik ( Faktor Keturunan)
Faktor ini sangat memegang peranan seorang bisa mengalami kanker jenis
ini atau tidak. Jika ibu Anda atau saudara perempuan dari pihak ibu atau
ayah menderita kanker leher rahim, maka Anda mempunyai resiko 2x lebih
banyak menderita penyakit yang sama
5. Sistem imun yang menurun juga dapat meningkatkan terjadinya kanker
karena kebanyakan wanita yang terinfeksi HPV tidak terkena kanker serviks.
Namun, jika seseorang tekena infeksi HPV dan sistem imunnya menurun
akibat keadaan medis lainnya, maka kecenderungan untuk berkembangnya
kanker serviks semakin besar.
6. pencucian vagina dengan antiseptik atau deodoran yang terlalu sering
7. diet tinggi lemak
8. kekurangan vitamin C, asam folat, dan beta karoten
9. personal hygine yang kurang
10. grande multi para
DIAGNOSIS
Jika seseorang mengalami tanda dan gejala kanker serviks atau jika hasil
pemeriksaan Pap Smear memperlihatkan sel kanker, pasien dapat menjalani
pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis. Untuk menegakkan
diagnosis, dokter dapat melakukan :
1. Memeriksa serviks. Selama pemeriksaan yang disebut kolposkopi,
dokter dapat menggunakan mikroskop khusus (colposcope) untuk
memeriksa serviks dari sel abnormal. Jika terlihat area yang tidak biasanya,
dapat diambil sample sel untuk analisis (biopsy). Gambar 1. Colposcopy
untuk mengambil jaringan yang abnormal
2. Mengambil sample sel serviks. Selama prosedur biopsy dokter
mengambil sample dari sel abnormal dari serviks dengan menggunakan alat
khusus. Pada punch out biopsy, dokter menggunakan pisau sirkuler khusus
untuk mengambil sebagian kecil dari serviks. Biopsi jenis lainnya dapat
digunakan tergantung dari lokasi dan ukuran dari area yang abnormal.
STADIUM
Jika kanker serviks telah ditentukan, maka pasien akan manjalani
pemeriksaan lebih jauh lagi untuk menentukan apakah kanker telah
menyebar dan sampai dimana penyebarannya suatu proses yang disebut
stadium kanker. Stadium kanker merupakan faktor kunci yang menentukan
pengobatan. Pemeriksaan untuk menentukan stadium dapat berupa :
· Gambaran Radiologi. Pemerksaan seperti X-Ray, computerized
tomography (CT) Scan atau MRI dapat membantu untuk menentukan apakah
kanker telah menyebar disekitar serviks.
· Pemeriksaan visual pada kandung kemih atau rektal. Dokter dapt
menggunakan alat khusus untuk melihat kandung kemih secara langsung
(cystoscopy) dan rektum (proctoskopi).
Pembagian stadium kanker adalah
ð Stadium 0. Juga dikatakan carcinoma in situ atau kanker noninvasive,
kanker dini ini kecil dan hanya terbatas pada permukaan serviks.
ð Stadium I. Kanker hanya terbatas pada serviks
ð Stadium II. Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan uterus, namun
belum menyebar ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina..
ð Stadium III. Kanker pada stadium ini telah menyebar dari serviks dan uterus
ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina.
ð Stadium IV. Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ terdekat,
seperti kandung kemih atau rectum, atau telah menyebar ke daerah lain
didalam tubuh, seperti paru-paru, hati, atau tulang.
PENATALAKSANAAN
ð Kanker noninvasive, terbatas
Penatalaksanaan kanker serviks yang terbatas hanya pada lapisan luar dari
serviks memerlukan penangan untuk membuang area abnormal. Pada
kebanyakan wanita pada situasi ini, tidak diperlukan penanganan
tambahan. Prosedur untuk membuang kanker noninvasif termasuk :
· Biopsi Cone. Selama operasi ini, dokter menggunakan scalpel untuk
mengambil selembar jaringan serviks berbentuk cone dimana abnormalitas
ditemukan.
· Operasi Laser. Operasi ini menggunakan gelombang sempit pada cahaya
laser untuk membunuh sel kanker dan sel pre-kanker.
· Loop electrosurgical excision procedure (LEEP). Teknik ini
menggunakan lintasan kabel untuk memberikan arus listrik, yang memotong
seperti pisau bedah , dan mengambil sel dari mulut serviks.
· Cryosurgery. Teknik yaitu dengan membekukan dan membunuh sel
kanker dan prekanker..
· Hysterectomy. Operasi besar ini termasuk membuang jaringan dari area
kanker dan prekanker, serviks, dan uterus. Hysterectomy biasanya dilakukan
pada kasus yang dipilih dari kasus kanker servikal noninvasif.
4) Kemoradiasi.
Pemakaian kemoradiasi telah diketahui secara luas memberikan
harapan hidup lebih tinggi dibandingkan pemberian radiasi saja pada
penanganan kanker serviks. Kombinasi antara kemoterapi dan terapi radiasi
berdasarkan teori dari pembunuhan sel sinergis – efek terapeutik dari dua
modalitas terapi digunakan bersamaan lebih besar dibandingkan jika 2
modalitas tersebut digunakan tidak bersamaan. Bila dikombinasikan dengan
radiasi, penggunaan mingguan cisplatin mengurangi resiko progresi selama
2 tahun sebesar 43% ( harapan hidup 2 tahun = 70%) untuk stadium II B
sampai stadium IV A. Pada keadaan ini, cisplatin sepertinya bekerja sebagai
radiosensitizer, dapat menurunkan kemungkinan dari rekurensi lokal dan
lebih mengurangi jumlah kejadian metastasis jauh.
PENCEGAHAN
Resiko terjadinya kanker serviks dapat dilakukan dengan menghindari infeksi
HPV. HPV menyebar melalui kontak kulit dengan bagian badan yang
terinfeksi, tidak hanya dengan hubungan seks. Menggunakan kondom setiap
melakukan hubungan dapat mengurangi resiko terkena infeksi HPV.
Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik untuk mencegah
kanker serviks yaitu :
· Menghindari hubungan sex pada umur muda.
· Memiliki partner seks tunggal
· Menghindari merokok