KERANGKA TEORETIK
A. Deskripsi Konseptual
5 tahun) dan kelompok bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6
dengan titik berat pada perkembangan psikososial tahapan 0-1 tahun, berada
tahapan oral sensorik dengan krisis ernosi antara trust versus mistrust,
tahapan 3-6 tahun, mereka berada dalam tahapan dengan krisis autonomy
versus shame and doubt (2-3 tahun), initiative versus guilt (4-5 tahun) dan
8
9
prasekolah yaitu :
1) Perkembangan Jasmani
ciri yang jelas berbeda antara anak usia bayi dan anak prasekolah.
2) Perkembangan kognitif
b. Perkembangan Bahasa
biasanya dipahami sebagai sistem tata bahasa yang rumit dan bersifat
bentuk kata-kata.
dalam hati, juga harus dibahas. Anak akan berbicara dengan dirinya
5) Masalah sosial dan emosional yang sering muncul pada anak usia
ciri- ciri anak prasekolah (3-6 tahun) yang biasanya ada di TK. Ciri-
ciri yang dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif
anak.
diperlukan anak.
12
kontrol terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak
kurang sempurna.
tersebut di atas.
13
2. Pemasangan Infus
b. Tujuan Terapi intravena diberikan pada bayi dan anak dengan alasan
immunoglobulin).
c. Pemilihan Vena: Pada umumnya, vena yang harus digunakan padaa terapi
IV adalah vena- vena distal pada tangan dan lengan seperti vena basilica,
Sebaiknya vena yang digunakan adalah vena yang belum digunakan dan
distal terlebih dahulu, Gunakan lengan pasien yang tidak dominan jika
mungkin, Pilih vena-vena diatas area fleksi, Pilih vena yang cukup besar
vena untuk menentukan kondisinya. Selalu pilih vena yang lunak, penuh
dan yang tidak tersumbat, jika ada, Pastikan bahwa lokasi yang dipilih
2. Tempat penusukan pada kaki, kulit kepala dan antekubiti adalah yang
paling umum digunakan pada kelompok umur bayi sampai pada anak
3. Peralatan
d) Tourniquet
f) Papan tangan
k) Tiang infuse
15
4. Pelaksanaan
1) Cuci tangan
14) Pilih tempat distal vena yang digunakan, bila mungkin letakkan
alcohol 70 %
18) Lakukan pungsi vena. Tahan vena dengan menggunakan ibu jari
19) Perhatikan keluarnya darah melalui bilik flashback over the needle
vena
20) Tahan kateter dengan satu tangan, lepaskan torniket dan lepaskan
21) Lepaskan klem roler untuk memulai infus pada kecepaatan untuk
mempertahankan aliran IV
23) Atur kecepatan aliran sampai tetesan yang tepat per menit
17
24) Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta ukuran jarum
pada balutan
26) Catat pada catatan perawat jenis larutan, letak insersi, kecepatan
aliran, ukuran dan tipe kateter atau jarum, kapan infuse dimulai
a. Definisi
tusuk, panas terbakar, melilit, seperti emosi, pada perasaan takut, mual dan
kuat disertai oleh rasa cemas dan keinginan kuat untuk melepaskan diri
pertahanan tubuh, timbul bila ada jaringan rusak dan hal ini akan
(Tetty, 2015)
18
b. Teori Nyeri
(Margono, 2014).
(Hidayat, 2014).
c. Fisiologi Nyeri
serabut saraf perifer aferen yaitu serabut A-delta dan serabut C. Serabut
Perry, 2010).
saraf perifer maka akan melepaskan mediator biokimia yang aktif terhadap
respon nyeri, seperti : kalium dan prostaglandin yang keluar jika ada
1) Nyeri Akut
kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit sistemik, nyeri
Nyeri ini umumnya terjadi kurang dari enam bulan dan biasanya
kurang dari satu bulan. Salah satu nyeri akut yang terjadi adalah nyeri
2) Nyeri Kronik
tidak memiliki awitan yang ditetapkan dengan tepat dan sering sulit
(Strong, Unruh, Wright & Baxter, 2002). Nyeri kronik ini juga sering
dapat berubah untuk membedakan nyeri akut dan nyeri kronis (Potter
1) Usia
2) Jenis Kelamin
3) Kebudayaan
mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang ajarkan dan apa yang
4) Perhatian Tingkat
5) Ansietas
6) Kelemahan
7) Pengalaman sebelumnya
8) Gaya Koping
sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan
teknik ini juga tidak dapat memberikan gambaran yang pasti tentang nyeri
1) Skala Numerik
nyerinya 4.
25
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2) Skala Deskriptif
scale, VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga smapai lima
yang dibuat pasien pada garis dari “tidak ada nyeri” diukur dan ditulis
Tertahankan
g. Manajemen Nyeri
1) Farmakologi
Wright & Baxter, 2002). Menurut Smeltzer & Bare (2002), ada tiga
pernafasan.
untuk nyeri yang sedang sampai berat, seperti nyeri pasca operasi.
2) Non Farmakologi
a. Manajemen Nyeri
saraf sensori A Beta yang lebih besar dan lebih cepat. Proses ini
c. Efflurage Massage
d. Distraksi
e. Terapi Musik
j. Aromaterapi
Purwandari, 2014).
k. Kompres Dingin
pada area nyeri, ini merupakan alternatif pilihan yang alamiah dan
nyeri yang mencapai otak lebih sedikit (Price, Sylvia & Anderson
35
buli panas atau kantong air panas secara konduksi dimana terjadi
(Anugraheni, 2013).
n. Tehnik Akuplesur
dapat dilakukan siapa saja bahkan oleh diri sendiri dan kapan saja
o. Teknik Distraksi
untuk mengalihkan fokus anak dari rasa sakit pada kegiatan lain
(Asmadi, 2012).
(Asmadi, 2012) :
(Prasetyo, 2010).
nyeri
unsur otak kanan dan suara yang timbul dari film tersebut
film kartun animasi otak kanan dan otak kiri anak pada saat
kantong es, kolar es, sarung tangan es, dan kemasan pendingin
C. Karangka Teoritik
- Umur NYERI
- Jeniskelamin
- Pengalaman
sebelumnya
- Dukungan
keluarga
Perbedaan Pemberian distraksi
dan kompres dingin
Tingkat Nyeri
(SkalaNyeri)
: (tidak diteliti)
45
1. Definisi Konseptual
berikut :
2. Definisi Operasional
D. Hipotesis Penelitian
Distraksi Audio Visual dan Kompres Dingin Terhadap Intensitas Nyeri Pada
Anak Usia Pra sekolah 3-6 tahun di IGD RSUD-BLUD Kota Tanjungpinang.