Anda di halaman 1dari 10

NAME : SILVANI JUNIWATI HUTAGALUNG

NPM : 17810004

CERPEN KARYA SILVANI

“KASIH TERAKHIR”
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku, pertanda pagi telah
datang. Inginku tetap berbaring dan tidur kembali sampai akhir petang, tetapi ibuku selalu
berteriak memanggilku dan membangunkanku, baiklah, aku bangun dan bersiap-siap untuk
berangkat kesekolah ,lagi dan lagi aku terlambat kesekolah. Aku dihukum lagi karena
keterlambatanku tapi tak masalah aku akan tetap menerima hukuman itu , aku disuruh berlari
mengelilingi lingkungan sekolah setelah itu hormat kepada bendera merah putih dan inilah
hukuman yang sudah biasa aku lakukan. Namaku melsa saat ini aku duduk di bangku SMA kelas
XII IPS 1, aku memiliki seorang adik bernama david yang sekarang duduk di bangku SD , dan
ayah ibu yang selalu mencintaiku ,kami adalah keluarga kecil yang berada , aku juga memiliki
beberapa sahabat defri,sri dan roida, mereka sahabat baikku dari kecil hingga saat ini.

(Di ruang kelas)

Roida :” baru pagi muka lu udah kusut aja ,lu kenapa sih mel??”

Melsa : “lu kan tau gua habis dihukum malah masih nanya aja!”

Sri : “lu dihukum karena perbuatan lu sendiri kali.”

Defri : “benar tu,btw lu pada udah ngerjain tugas belum?? Gua lupa nih ,hehehe”

Malsa : “pala lu lupa! Bilang aja lu malas gak usah ngeles deh!”

Defri : “mending sekarang kita kerjain mumpung ibuk guru belum datang.”

Sri : “malas gua, pengen cabut deh soalnya mata pelajarannya garing nih,cabut yok mel?”

Melsa : “ayok”

Melsa dan sri cabut dari sekolah tidak mengikuti mata pelajaran matematika , karena mereka
benci sekali dengan mata pelajaran itu, sementara defri dan roida mengikuti pelajaran itu sampai
selesai.

(dikantin)
Melsa :” sri btw, mending kita main ke mall aja yuk. Malas gua disekolahan ini pengen fresh in
otak gua,rasanya mumet banget.”

Sri : “yaudah gua ke atm bentar, lu tunggu disini gua juga mau belanja nih , baju-baju gua
udah pada jelek-jelek banget.”

Melsa : “ok cepat ya btw, gua nitip rokok sebatang ya.”

Sri : “ok sip.”

“Gak lama kemudian sri kembali dan membawa sebungkus rokok untuk melsa.”

Sri : “mel, ada satu hal yang pengen banget gua tanyain ke lu,”

Melsa : “apa?”

Sri : “kenapa sih lu suka banget merokok ? sebenarnya lu kenapa sih? Gua sekarang makin
heran dan lu bukan melsa yang gua kenal dari kecil, lu berubah mel!.”

Melsa :” lu gak usah banyak bacot deh sri, ya ini hidup gua terus apa hubungannya sama lu.
Santai aja kali.sudahlah, kita jadi berangkat atau tidak ??”

Sri : “yaudah ayok.”

“Disepanjang jalan melsa menghidupkan music sekuat-kuatnya dimobilnya sri, melsa menari-
nari dan bernyanyi dengan suara cemprengnya, sri mulai merasa ilfil tapi sri tetap sabar
menghadapi sikap temannya yang tidak karuan itu.”

(di mall)

Melsa : “btw, gua mau shopping tas,baju,sepatu dan handphone baru nih sri.”

Sri : “uang lu darimana? Lu mau beli ini beli itu, lu sangka bayarnya pakai daun apa! Lu
sadar gak sih mel, lagian handphone lu masih baru dan masih bagus kali kenapa mesti
beli handphone lagi sih.”
Melsa : “lu tu ya, udah deh gak usah banyak ngomong pokoknya gua ada uang nyokap gua baru
ngasih uang yang banyak buat gua, sekarang lu gua traktir apa aja boleh lu beli. Biar gak
ribut lu!”

Sri : “benaran ?? gua Cuma mau 1 aja gak banyak kok.”

Melsa : “yakin Cuma 1 biasanya lu paling heboh deh kalau masalah shopping.”

Sri : “kali ini gua gak minta di beliin sesuatu lagi dari lu mel, tapi gua minta 1 permintaan
aja dari lu, dan gua harap lu mau nuruti permintaan gua kali ini.”

Melsa : “hahahahaha norak banget lu!! Yaudah sih lu tinggal bilang aja kok susah banget sih.”

Sri : “janji dulu sama gua kalau lu mau ngikutin permintaan gua mel!”

Melsa : “iya gua mau tapi bilang dulu lama banget deh ”

Sri : “gua pengen setelah kita lulus nanti dari bangku SMA kita ,lu harus bawa gua,depri dan
roida jalan-jalan ke Amsterdam Cuma itu aja permintaan gua mel,”

Melsa : “itu mah gampang banget kali, gua sangka lu minta apaan tadi, iya gua janji gua
bakalan nurutin permintaan lu.”

“Pada akhir perbincangan mereka, melsa dan sri lanjut berbelanja membeli barang-barang yang
mereka inginkan. Melsa diantar kerumahnya dan sri pun pulang.”

“Sambil membawa banyak belanjaannya melsa masuk kerumah , dan ternyata ayahnya sudah

menunggu di ruang keluarag.”

Papa melsa : ”apa yang kamu lakukan mel? Ini semua untuk apa ? bagaimana kamu
bias berbelanja sebanyak ini , padahal papa sudah bilang uang yang papa
kasih untuk membayar uang sekolahmu mel, kamu sudah keterlaluan,
pulang larut malam, belanjaan sangat banyak, ngabisin uang untuk
berfoya-foya, papa itu susah mencari uang nak, jadi tolong mengerti
kamu.mulai hari ini atm kamu papa tahan, mobil papa sita, kamu
kesekolah naik sepeda , papa gak mau tau lagi pokoknya kamu sudah
melewati batas kamu sebagai pelajar!!”

Melsa : “ta..ta..tapi kan pa ini kan Cuma belanjaan dikit doing lagian aku sangat
membutuhkan semua belanjaan ini kan gak mubajir sih pa.”

papa melsa : “apa kamu bilang?? Papa sudah ambil keputusan ,ikuti keputusan papa kalau
kamu tidak mau diatur lagi silahkan pergi dari rumah ini!!”

Melsa : “papa tega sama memel, papa jahat,jahat,jahat!!!”

“Melsa pun menangis dan lari kekamar tidurnya dan membanting pintu kamarnya dengan sangat
keras. Tiba-tiba mamanya melsa turun keruang keluarga.”

Mama melsa : “ini ada apa pa? kenapa ada suara rebut-ribut?”

Papa melsa : “melsa ma, papa sudah tidak tau lagi bagaimana mengajar anak itu! Harusnya
dia jadi panutan buat adik-adiknya ini tingkahnya kurang ajar sekali. Dia belanja
menghabiskan uang sekolahnya berjuta-juta , sementara kondisi keuangan kita
lagi sulit-sulitnya ma. Ini semua karena mama yang suka memanjakan anak-anak
ma!”

Mama melsa : “sekarang papa kok jadi salahin mama!! Papa yang memanjakan anak bukan
mama!!”

“Keadaan semakin tidak memungkinkan semua perdebatan terjadi dikeluarga melsa.

hari berganti hari,waktu berganti waktu,tahun berganti tahun, inilah saat yang sangat
menegangkan bagi semua siswa SMA 1 Pekanbaru pengumuman kelulusan telah di tempel di
dinding mading. Melsa dan teman-temannya berlari mendekati kerumunan banyak orang yang
juga melihat hasil kelulusan mereka.”
Melsa : “Gimana kita bisa ngeliat kalau gini ramainya ,aduhhh!”

Roida : “gua punya ide nih,”

Melsa,defri,sri,melsa : “apa???”

Roida : “biasa aja lu pada barengan jawabnya hahhaah. Gini, gua bakalan hidupin bel pertama
terus gua ngomong dari pusat pengumuman terpenting,nanti gua pura-pura ngomong
sesuatu gitu, nah pasti semua mata akan tertuju pada gua dan perhatian mereka terambil
alih, disitulah kesempatan kalian buat ngeliat atau ngefoto hasil kelulusan nya. Gimana??
Setuju?”

Melsa,defri,sri :” SETUJUUUUU!!”

Roida : baiklah kita mulai ya guys.

Akhirnya mereka melakukan ide yang terpikirkan oleh roida ,mereka mendapatkan laporan
nama-nama kelulusan itu mereka mulai serius mengecek nama mereka satu persatu.

Defri,roida,sri medapatkan kelulusan dengan nilai yang lumayan tinggi. Hanya saja, melsa yang
mendapatkan kelulusan dengan nilai terendah di satu sekolahannya.

Melsa pun bersedih, dan teman-temannya bergembira dengan hebatnya ,akhirnya melsa di
panggil ke ruangan kepala sekolahnya.

Kepsek : apa yang sebenarnya terjadi pada kamu melsa,? Kenapa kamu bisa jadi seperti ini?
Seorang siswi yang saya kenal dulu rajin taat akan peraturan kenapa bias jadi seperti ini??

Kamu mendapat kan nilai terendah , dan kelulusan kamupun adalah pemberian rasa kasihan
kami.

Melsa hanya bias terdiam dan meneteskan air matanya dia tak sanggup mengatakan apapun
kepada kepsek.

Kepsek : baiklah terimalah nilai kamu ini dengan seadanya, berjuanglah, berubahlah jadilah
sosok siswi yang kami kenal melsa. 1 pesan bapak kepada kamu, masa depan memang sudah ada
yang ngatur,tetapi yang merancang masa depan itu menjadi lebih baik diri kamu sendiri nak!

Melsa : baik pak.


“Melsa pun pulang kerumahnya dengan wajah yang tidak gembira, dengan membawa surat
kelulusan dan tertera nilai-nilai yang sangat rendah .”

(Di ruang keluarga)

Mama melsa : “kamu kenapa nak? Kok pulang-pulang mukanya kusut banget.

Melsa hanya berdiam dan memberikan kertas kelulusan yang tertera nilai-nilai
akhir sekolahnya melsapun tak menjawab pertanyaan mamanya melsa pergi
kekamarnya. Mamanya melsa membaca surat itu dan mencoba datang ke kamar
melsa.”

Mama melsa : “tok…tok…tok….tok nak buka pintunya nak, mama mau bicara nak.”

Melsa : “aku pengen tidur ma, jangan ganggu aku ma!aku lelah ma!”

Mama melsa : “buka nak, sebentar saja.”

“Melsa tidak mau membuka kan pintu kamarnya,tiba-tiba datanglah sahabat-sahabatnya melsa
kerumah, merekapun mencoba membujuk melsa untuk membukakan pintu kamarnya dan
ngomong baik-baik dengan mamanya.akhirnya pintu dibuka melsa, melsa tidak bisa
menyembunyikan wajah sedihnya. Mama melsa langsung memeluknya.”

Mama melsa : “nak, kamu jangan seperti ini. “

Melsa :” apa ? mama bilang apa ?jangan seperti ini, mama tau gak kenapa aku seperti ini?

Kenapa sih ma,mama gak pernah perduli sama aku! Sama adek? Kenapa ma!
Kenapa perhatian mama gak ada sama sekali buat kami?! Kenapa ma! Mama
setiap hari kerja pulang malam, papa pun seperti itu juga, aku harus bagaimana
ma ? aku tidak bahagia ma, aku capek harus menyaksikan tiap malam papa dan
mama yang selalu rebut memperdebatkan apapun itu.dimana perasaan mama!
Mama lebih sibuk dengan pekerjaan mama itu!” (sambil menangis )

Mama melsa : “bukan nak, bukan seperti itu nak, mama kan kerja buat keluarga kita nak, untuk
biaya hidup kita nak.”
Melsa : “kenapa harus mama yang kerja! KENAPA MA! Kan masih ada papa yang kerja ma!
Kenapa harus mama kerja juga! Uang bisa dicari ma tapi kebahagiaan tak akan bisa di
beli dengan uang. (sambil memeluk adiknya)”

Mama melsa : “maafkan mama nak, maafkan mama Tak berapa lama kemudian papanya melsa
pulang dari kantornya, dan melihat keadaan melsa yang sedang menangis tersendu-sendu,
papa melsa pun memeluk melsa dengan penuh kasih sayang,”

Papa melsa :” maafkan papa nak, maafkan papa selama ini hanya sibuk dengan pekerjaan
papa, perhatian papa yang gak ada membuat kamu jadi seperti ini nak, papa sadar nak bahwa
keluarga adalah yang paling utama .maafkan papa melsa.”

Melsa : iya pa, melsa mau papa selalu ada buat melsa sama adik pa, melsa mau papa dan mama
gak rebut-ribut lagi setiap malam pa,ma.

Papa melsa : dan satu hal lagi nak yang harus kamu tau nak, tapi sebelumnya papa minta maaf
sekali padamu nak , tapi kamu harus tau akan hal ini nak, papa dan mama sudah sepakat untuk
bercerai nak.

Setelah papa melsa mengatakan hal itu melsa merasa terpukul sekali melihat kondisi keluarganya
yang sudah hancur.tetapi dia berusaha untuk bersikap dewasa di depan papa,mama dan teman-
temannya.

Melsa : baikklah, kalau memang ini adalah jalan yang terbaik aku harus rela, meskipun aku
belum bisa terima. Ternyata yang papa mama perdebatkan setiap malam adalah perceraian .

Aku tak percaya akan hal ini pa,ma .

Mama melsa : ini adalah keputusan terbaik nak, (langsung memeluk melsa)

Melsa : iya ma , aku gak papa kok ma.

Setelah kejadian itu hari demi hari berlalu ,melsa pun sembuh dari semua luka yang pernah
dirasakannya dimasa lalu, dia belajar dari masa lalunya yang begitu amburadul dan kacau . dia
tinggal bersama papanya di London sudah 2 tahun lamanya tinggal dilondon. Melsa melanjutkan
study nya disana dan menghabiskan waktunya di London bersama papanya ,sementara adik
melsa tinggal bersama mamanya dipekanbaru.

Suatu ketika jam kampus telah usai melsa pulang dan sampai dirumahnya , mendapati papa nya
terbaring di sofa dalam keadaan sekarat,

Melsa : pa, kenapa pa bangun pa, papa kenapa .

Melsapun bergegas menghubungi pihak rumah sakit yang terdekat untuk mendatangkan Dokter.

Melsa : hallo, please please help me , my father is dying!! Please hurry and come quickly to our
house doctor john, at dunhil street number 47.

Doctor john : ok , while waiting for my arrival,press on your father’s chest, and wrap your
father;s leg with a blanket.

Melsa : ok john , quick please!!!

Dokter john datang dan menangani pasiennya , dokter john mendiagnosa bahwa papa melsa
terkena serangan jantung. Tapi saat ini keadaan papanya melsa masih stabil . karena dilakukan
penanganan yang cepat. Dengan penuh kesabaran melsa merawat papa nya dengan sangat baik
saat papanya sakit. Kondisi keuangan mereka pun sangat sulit hal ini membuat melsa tidak
pantang menyerah dia tetap semangat berkuliah dan melakukan hal-hal yang positif yang
menghasilkan uang dari kampusnya. Melsa juga mencari pekerjaan agar dia mendapat uang
tambahan agar biaya pengobatan papanya bisa dibayar dan papanya bisa sembuh kembali. Sudah
3,5 tahun lamanya ia berkuliah di kampus ternama di London itu inilah saat yang ditunggu-
tunggu nya , ia dapat menyelesaikan penelitian yang dibuatnya dengan kecerdasan yang sangat
luar biasa. Melsa bergembira dan bersukacita karena ia sudah bisa melaksanakan wisudanya.

(dirumah)

Melsa : pa,papa aku senang banget besok adalah hari yang sangat aku idam-idamkan pa, pa aku
lulus dan besok aku akan melaksanakan wisuda pa.

Papa melsa : KAMU HEBAT ANAKKU! KAMU SEORANG PUTRI KECIL YANG PAPA
KENAL,KAMU BERHASIL ANAKKU, AKU BANGGA PADAMU PUTRI
KECILKU,USAHAMU KERJA KERASMU MEMBUAT PAPA BANGGA SEKALI
PADAMU ANAKKU, KINI ANAK PAPA TELAH DESAWA, KAMU BUKAN ANAK PAPA
YANG SUKA BOLOS LAGI KAN,? TERIMAKASIH ANAKKU KAU BISA MENJAGAKU
DENGAN BAIK ,DENGAN PENUH KASIH SAYANGMU.
Melsa : papa, harusnya aku yang berterimakasih ke papa karena papalah aku bisa sampai seperti
ini pa, papa yang luar biasa yang membuatku kuat dan tetap berusaha. Terimakasih papaku.
(sambil menangis dan memeluk papanya)

Papa melsa : “telponlah mama kamu nak, teman-temanmu kabarin mereka agar mereka datang
ke acara wisudamu besok nak,

Melsa : “baik pa.”

“Akhirnya semua keluarga sudah berkumpul, acara wisuda dilaksanakan di harinya , melsa sah
mendapat gelar SE,MSAc .semua keluarga melsa dan teman-teman melsa sangat bahagia atas
keberhasilan seorang anak yang amburadul dulunya dan sekarang menjadi mahasiswa terbaik di
kampus luar negeri dengan perolehan nilai tertinggi dikampusnya. Akan tetapi,setelah melsa
menerima piagam penghargaan ayah melsa datang memeluk sang putrinya dan mengatakan”

Papa melsa : “aku percaya kau bisa nak, tugasku sudah selesai,aku sangat bangga padamu
nak,aku mengasihimu nak “(sambil memeluk melsa)

Sejak itulah melsa sadari bahwa ada suatu jalan bagi orang yang menginginkan sesuatu yang
baik dengan semangat dan pantang menyerah “

Melsa menangis dan memeluk papanya, beberapa menit kemudian, ayah melsa menghembuskan
nafas terakhirnya, saat itulah melsa merasa bahwa rasa kebahagiaan yang baru saja dirasakannya
direnggut dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai