Anda di halaman 1dari 2

RESENSI KUMPULAN CERPEN GADIS KOTA JERASH

Judul buku Pengarang Penerbit Cetakan Tahun terbit Tebal buku Ukuran buku Harga buku

: Gadis Kota Jerash : Habiburrahman El Shirazy, dkk : PT Lingkar Pena : ke-2 : 2010 : 268 halaman : 20.5 x 13 cm :-

Habiburrahman El Shirazy (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 35 tahun) adalah Novelis No. 1 Indonesia (dinobatkan oleh INSANI UNIVERSITAS DIPONEGORO (UNDIP) Semarang). Selain novelis, sarjana Universitas AlAzhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, dan penyair. Salah satu karya beliau dan kawan-kawan adalah himpunan cerita pendek Gadis Kota Jerash yang merupakan bentuk kepedulian muslim Indonesia terhadap muslim Palestina. Cerita pendek berjudul Gadis Kota Jerash karya Sinta Yudisia merupakan cerita pendek pilihan dalam himpunan cerita pendek tersebut. Cerpen tersebut mengisahkan seorang gadis asal Palestina yang ingin menikmati indahnya duniawi. Meskipun Paman Harun dan Bibi Nauroh tidak setuju dengan keputusan Najma untuk menjadi penari, gadis itu tak peduli dan terus menentang. Bulan Juli telah ia nanti sejak lama. Menjadi penari penyambut Jerash Festival adalah cita-citanya. Semua itu tidak boleh musnah hanya karena Paman Harun dan Bibi Nauroh melarang!. Sejak kecil Najma sudah ditinggal orangtuanya, gadis yatim piatu itu ditemukan Paman Harun di perbatasan Yordania sebelas tahun yang lalu saat peristiwa menghebohkan antara Palestina dan Yordania. Namun sayang, Najma tak mau disebut sebagai gadis Palestina. Bulan yang dinanti telah tiba. Najma membayangkan segala keindahan gemerlap kota di Jerash Festival. Namun, sebelum Najma tiba di Jerash, Paman Harun mengajaknya ke Wadi Kharrar atau Elijahs Hill yang terletak pada garis perbatasan. Di sana Paman Harun menceritakan kepada Najma tentang jati dirinya yang sebenarnya. Rahang Najma mengeras, tak dapat berkata-kata. Seusai dari Wadi Kharrar, Najma segera menuju Jerash.

Oval Plaza berbenah. Ratusan penari berpakaian warna-warni bersiap menyambut datangnya delegasi seni dari berbagai Negara. Namun, Najma tidak bersemangat seperti biasanya. Ia merasa bersalah. Orangtuanya mati syahid dalam perebutan Al-Quds melawan Zionis Israel, sedangkan ia tak mau mengakui darah Palestina yang mengalir pada tubuhnya. Najma akhirnya sadar dan kembali kepada keluarga Paman Harun. Buku ini menunjukkan kepedulian umat muslim terhadap umat muslim lain di Palestina. Selain itu, buku ini dapat meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama umat muslim di dunia. Namun, tiada gading yang tak retak, setiap buku pasti memiliki kelemahan. Kelemahan buku ini hanya terletak pada kertas yang digunakan. Terlepas dari ketidaksempurnaannya, buku ini wajib dibaca oleh umat muslim agar senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.

Nama No/kelas

:Gabriela Fernanda Subagio :12/X-Akselerasi

Anda mungkin juga menyukai