Anda di halaman 1dari 5

Judul Novel : Si anak pelangi

Penulis : Tere Liye

Penerbit : PT. Sabak Grip Nusantara

Tanggal Terbit : 5 Mar 2021

ISBN : 9786239607432

Jumlah Halaman : 367

Sinopsis Novel

Novel yang terbit pada tahun 2021 ini mengisahkan kehidupan seorang anak bernama
Rasuna. Rasuna, seorang gadis kecil yang cantik, masih duduk di bangku sekolah dasar dan
akrab dipanggil "Ras" oleh orang-orang di sekitarnya. Dia dikenal karena sifat baik, kerja
keras, dan ketertarikannya pada pencak silat. Kehidupannya yang penuh warna terjadi di
berbagai lingkungan, termasuk di rumah, sekolah, dan pasar.

Kisah ini menggambarkan keberagaman hidup Rasuna, yang membuat hidupnya lebih berarti
dan indah. Suatu hari, Rasuna dan teman-temannya di sekolah bertemu dengan siswa baru
dari Papua bernama Yose, yang dikenal dengan sebutan "Yose Hitam." Meskipun begitu,
Rasuna menolak menggunakan sebutan tersebut, karena dia percaya bahwa seseorang tidak
boleh dipanggil berdasarkan perbedaan suku, keturunan, warna kulit, atau ciri fisik.

Kisah ini juga mencakup peristiwa di Hotel Bintang Seribu, yang memiliki pemilik berbeda
agama dan warna kulit. Kisah atlet lari mencerminkan sifat saling menolong yang telah
dimiliki Rasuna sejak kecil. Lomba lari bukanlah sekadar tentang kemenangan, tetapi tentang
kerjasama dan saling menolong. Rasuna dan teman-temannya mengajarkan bahwa membantu
sesama lebih berharga daripada sekadar meraih kemenangan. Novel ini menyoroti kebaikan
hati Rasuna, yang menolak sebutan yang berdasarkan perbedaan dan mengajarkan nilai-nilai
positif kepada teman-temannya. Ketika konflik muncul karena berita bohong, Rasuna dan
teman-temannya belajar untuk lebih teliti dalam menerima informasi, mengikuti pelajaran
dari guru ngaji Buya Syafi’i.

Cerita berlanjut dengan keceriaan Rasuna dan teman-temannya, yang menunjukkan gotong
royong, saling membantu, dan semangat belajar bersama. Gerakan "Sekolah Untuk Semua"
mereka mencerminkan persatuan dalam perbedaan. Mereka mendukung Yose yang
mengalami rasisme, mengingatkan bahwa perbedaan dapat menjadi indah jika dihayati
dengan benar.

Pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini terlihat dalam tindakan Rasuna dan teman-
temannya. Orang tua juga berperan dalam membentuk karakter anak-anak melalui didikan
mereka. Kisah romantis antara suami dan istri, seperti yang terjadi pada Mamak dan Bapak,
memberikan dampak positif pada kehidupan Rasuna dan Damay.Keluarga yang bahagia dan
harmonis memberikan energi positif, meningkatkan emosi anak-anak, dan mempersiapkan
mereka untuk bersosialisasi di luar rumah.
Thema

Novel "Si Anak Pelangi" mengangkat tema perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan.
Meskipun karakter-karakternya berbeda-beda, sebagaimana warna pelangi yang berbeda,
namun keindahan masing-masing tetap ada. Konflik-konflik yang muncul dalam novel ini
sangat relevan dengan realitas keberagaman yang ada dalam masyarakat Indonesia.

Dapat dilihat pada kutipan (halaman 365 paragraf 1 dari bawah)

Tokoh dan Penokohan

Nama Tokoh Peran Perwatakan


Rasuna Tokoh Utama Rasuna Pemberani, suka
menolong dan setia kawan
(halaman 189 paragraf ke-2
dari bawah)
“Aku membela kawanku.
Kuda-kudaku telah
sempurna.”
Bapak (Affan) Tokoh Pendukung Ayah Rasuna adalah sosok
yang penuh kasih dan
bijaksana, senantiasa
memberikan perlindungan
dan dukungan kepada
keluarganya. Dia konsisten
memberikan nasihat-nasihat
yang berharga kepada anak-
anaknya. "Ingatlah Damay,
merasa dirinya paling benar,
kemudian menyalahkan
orang lain sekehendak
hatinya, akan mengundang
pertengkaran. (Halaman 142
paragraf ke-2 dari bawah).
Mamak (Aisyah) Mamak dikisahkan sebagai
ibu rumah tangga yang Jujur.
Mamak yang rutin
mengambil cucian dari tamu-
tamu hotel menemukan uang
sepuluh dolar Singapura.
(Halaman 39 paragraf ke-1)
Kak Damay Kak Damay merupakan
kakak laki-laki Rasuna, ia
memiliki sifat yang jahil
kepada adiknya. Kak Damay
tergelak lagi. Melihatku
diacuhkan Mamak, jahilnya
menjadi-jadi. "Rasuna Dekil!
(Halaman 35 paragraf ke-6)
Pinar (sahabat Rasuna) Memiliki sifat yang cekatan
Pinar lebih dulu mengambil
ikan mas lalu meletakkannya
di talenan kayu. Gesit dia
membersihkan ikan itu.
(Halaman 79 paragraf ke-20)
Tondo (teman Rasuna) Tondo dikenal sebagai anak
yang angkuh. "Aku kapten
futsal kelas ini." Tondo
berkata dengan jemawa.
(Halaman 23 paragraf ke-5).
Yose Yose adalah anak yang pintar
dan percaya diri. "Selamat
pagi teman-teman." Yose
menyapa kami tanpa grogri
sedikit pun. Dia berdiri
tegap, suaranya tenang.
Tatapannya menyiratkan rasa
percaya diri yang tinggi.
(Halaman 19 paragraf ke-3).
Pendekar Sunib (Guru bela Pendekar Sunib merupakan
diri) tokoh yang tegas dan
disegani oleh masyarakat.
Pendekar Sunib menatap
tajam kepada keempat
pemuda itu. "Mengapa kalian
di sini?" (Halaman 149
paragraf ke-8)
Koko (King) Koko adalah seorang tokoh
yang sabar dan tenang.
"Bukan begitu, Pak. Koko
sampai menangkupkan kedua
telapak tangan di depan dada.
Meminta maaf. (Halaman 41
paragraf ke 1 dari bawah).
Pak Kiman Pak Kiman terkenal
seseorang yang keras kepala
dan semenamena. "Hah,
pedagang macam apa kau inil
juat ayam bau tapi tidak tahu.
"(Halaman 159 paragraf ke-
11)
Popo (nenek Koko) Dia adalah salah satu saksi
sejarah yang kokoh dan
memiliki kekuatan yang
tangguh."Apa yang bisa
ditakutkan oleh seseorang
yang saat berumur sebelas
tahun sudah berada di kancah
pertempuran, mendengar
desingan peluru?" (Halaman
09 paragraf ke-9)
Tante Sona Tante Sona merupakan
seseorang yang terkenal
dengan sering berhutang.
'Kalau tidak ada, bagaimana?'
'Bisa pinjam, Kak.'"
(Halaman 135, paragraf ke-
111)

Alur

Alur Alur yang digunakan dalam novel "Si Anak Pelangi ini adalah alur campuran yaitu atur
maju dan afur mundur. Adapun alur maju pada novel Si Anak Pelangi dapat dilihat dari
kutipan berikut ini.

Latar

Latar Waktu

Adapun latar waktu pada novel "Si Anak Pelangi adalah sebagai berikut:

a. Pagi hari
Seperti pagi ini, kami berdua duduk di dekat Bi Jena, pedagang sayuran dan bumbu
dapur (Halaman72 paragraf ke-4)
b. Slang hari
"Jamnya sudah ketemu, Mak? Aku bertanya setelah mencuci piring bekas makan
slang. (Halaman 60 paragraf ke-1).
c. Sore hari Sore
Tanggal tujuh belas Agustus, seluruh warga hampir memenuhi pelataran parker Hotel
Bintang Seribu. (Halaman 46 paragraf ke-1).
d. Malam hari
"Maju kau, Jet. Aku memang mencari murid yang paling tidak siap malam ini
Pendekar Sunib memaksa. (Halaman 10 paragraf ke-20)

Latar Tempat

Adapun latar waktu pada novel "Si Anak Pelangi adalah sebagai berikut:

a. Halaman kantor kelurahan


Telapat kaki kami bergesekan dengan lantai semen di halaman depan kantor
kelurahan. Halaman 7 paragraf ke-13).
b. Rumah Rasune
Ternyata aku ketiduran. Buruburu aku keluar rumah, berdiri di teras dengan kepala
terjulur. (Halaman 129 paragraf ke-11).
c. Sekolah
Besok paginya di sekolah, sebelum bel masuk, aku dipanggil Pak Cip ke ruang guru.
(Halaman 156 paragraf ke-1).
d. d) Pasar Senggol
Pasar semakin ramai. Sinar matahari mulal menggantikan bola-bola listrik. (Halaman
73 paragraf ke-9).
e. e) Hotel Bintang Seribu
Aku belok kanan, menaiki trotoar, menyusuri jalan menuju Hotel Bintang Seribu.
(Halaman 61 paragraf ke-12).
f. Pusat Kota
Kami telah tiba di pusat kota. Di depan kami, kurang dari seratus meter, para petugas
keamanan berbaris memenuhi jalan. (Halaman 203 paragraf ke-1).

Sudut Pandang

Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama ("Aku"), memberikan wawasan
langsung dari perspektif tokoh utama, Rasuna. (Halaman 5 paragraf ke-2). Dari kutipan
tersebut kita ketahui bahwa, sosok Rasuna yang merupakan tokoh utama dalam novel Ini
karena menggunakan kata "Aku".

Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini sederhana namun mampu menggambarkan
kehidupan sehari-hari dengan baik. Gaya bahasa yang mudah dipahami mempermudah
pembaca untuk terhubung dengan cerita.

Amanat

a. Pentingnya menghargai perbedaan dan tidak merendahkan satu sama lain.


b. Kewaspadaan terhadap fitnah dan berita bohong untuk mencegah kerugian diri sendiri
dan orang lain.
c. Pentingnya sikap saling menolong tanpa memandang perbedaan sebagai prinsip
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai