Anda di halaman 1dari 15

RESENSI NOVEL SERENDIPITY

KARYA : ERISCA FEBRIANI

Disusun Oleh :

Affan Fauzi

X MIPA 6

02 ( Dua )

SMA NEGERI 1 KOTA CIREBON


Jalan Dr.Wahidin Sudirohusodo no. 81 Telp.(0231) 203666 Fax.
(0231) 208011 Pos. 45122
UNSUR INTRINSIK

1) Identitas Buku

- Judul : Serendipity
- Penulis : Erisca Febriani
- Penyunting : Adeliany Azfar dan Gita Romadhona
- Pendesain Cover
: Indah Rakhmawati
- Pendesain Isi: @teguhra
- Penerbit : Penerbit Inari
- Tahun Terbit : Cetakan Pertama, November 2016
- Ketebalan : 2,5 cm
- Berat : 400 gram
- Panjang : 19 cm
- Lebar : 13 cm
- Jumlah Halaman
: 424 Halaman
- Genre : Fiksi, young adult, romance, drama, mellow, slice of life,
coming of age.
- Deskripsi Cover : Cover didominasi dengan perpaduan warna biru muda dan
biru tua dengan gambar sepasang tangan saling
menggenggam yang arahnya menggantung dari atas,
dilengkapi dengan bunga putih yang berterbangan dan
kepingan kristal berbentuk hexagonal. Dihiasi dengan
pernak-pernik atau glitter putih dengan tulisan
“Serendipity” di bawahnya.

2) Tema

Novel Serendipity yang ditulis oleh Erisca Febriani ini mengangkat cerita
tentang suka duka kehidupan seorang anak SMA. Dikisahkanlah perjuangan
hidup seorang remaja yang bernama Rani diantara permasalahan keluarga,
persahabatan, dan cinta.

3) Penokohan

a. Tokoh Utama :

1. Rani ( Protagonis )

Rani sebagai tokoh utama digambarkan sebagai seorang perempuan yang


kuat,sabar,dan tabah dalam menghadapi semua permasalahan yang datang silih
berganti. Namun, di balik itu semua, ia juga merupakan sosok wanita
pemberani yang akan memperjuangakn hak-haknya. Rani paling tidak suka jika
ada yang menginanya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

[...Tanpa kalimat pemuka, dia menuding Arkan dengan suara keras

sampai lelaki itu melepaskan cengkraman tangannya dari

pergelangan tangan Loli dan memalingkan muka, menatapnya.]


( Halaman 16 )

[ Refleks, Rani mendorong tubuh Loli sampai jatuh ke lantai.

Kemudian dijambaknya rambut panjang Loli sampai

gadis itu mengerang dan menjerit kesakitan.]

( Halaman 152 )

Rani juga diceritakan sebagai orang yang besar hati dan lapang dada. Ia tidak
segan-segan untuk meminta maaf walaupun itu bukan kesalahannya. Rani
meminta maaf kepada Arkan atas apa yang diperbuat ibunya. Ia juga senantiasa
memaafkan kesalahan yang telah dilakukan sahabatnya, Jean, walaupun yang
dilakukan Jean sudah sangat menyakiti perasaannya. Ia tetap ramah tanpa
menyimpan dendam. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

[“ Gue minta maaf. Maaf buat semuanya. Maaf karena

nyokap gue bikin hancur keluarga lo.” Diucapkannya

kalimat itu dengan sungguh-sungguh, jujur, berasal dari

Lubuk hatinya yang paling dalam.]

( Halaman 242 )

[“ Jean, kenapa sih? Lo nangis? Ada masalah apa?”

Dengan lembut Rani bertanya. Isak tangis Jean

Semakin keras, tergugu, dan menggebu. “Jean

please, jangan nangis begini! Gue enggak pernah

marah sama lo. Gue ngerti banget posisi lo Jean.

Mau gimanapun lo tetap sahabat gue. Sahabat gue

Yang paling baik.”]

( Halaman 292 )

b. Tokoh Pendukung

1. Gibran ( Protagonis )
Laki-laki keturunan Arab-Indonesia yang merupakan siswa baru di sekolah
Rani. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

[ Tak lama, seorang lelaki tinggi masuk. Perawakannya tegap, hidungnya

mancung, alisnya tebal seperti arang membingkai matanya.

Ada kumis tipis samar di atas bibirnya sebagai bentuk

bahwa hormon testosteronnya sudah bekerja.]

( Halaman 35 )

Rasa sayang gibran yang begitu besar kepada Rani menuntunnya untuk
membantu Rani bagaimanapun caranya. Gibran berusaha agar Rani bisa keluar
dari gemerlap malam sebagai lady escort walapun gita-gitar kesayangan yang
akan menjadi taruhannya. Ia harus menjual gitar-gitarnya itu untuk melunasi
hutang-hutang almarhum ayah Rani kepada Mas Andre. Hal ini dapat dilihat
pada kutipan berikut.

[“Gue mau ngebantuin lo untuk berhenti

jadi lady escort,” katanya tiba-tiba.]

( Halaman 198 )

[“Gue nggak pernah ngerasa direpotin atau apapun.”

Gibran berkelit,”Gue bakal nyari cara suapaya

utang lo lunas dan dengan begitu lo

gak usah haru nemenin om-om”]

( Halaman 198 )

2. Arkan ( Protagonis )

Di sini tokoh Arkan diceritakan sebagai remaja pintar yang sangat dingin
kepada semua orang. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Rani. Arkan sangat
menyayangi Rani, sikapknya berbeda saat di dekat Rani. Ia menjadi lebih
mudah senyum, terbuka, dan menghadirkan canda tawa di kehidupan Rani. .
Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

[...Di kelas, Arkan terkbal dingin, pintar, dan cuek.


Kalau teman sekelasnya yang gue tenya, Arkan itu

tipe cowok yang bikin cewek-cewek

penasaran. Misterius gitu.]

( Halaman 54 )

Karena tokoh Arkan yang notabene memiliki sifat yang sangat dingin, tidak
heran jika sekaliia mengeluarkan kata-kata pastilah sangat menusuk. Membaca
buku adalah hobinya. Terkadang ia juga menyangkutpautkan segala sesuatu
dengan ilmiah. Sekalipun sebenarnya kata-katanya itu adalah untuk menghina.
Seperti yang ia lakukan kepada Rani dalam kutipan berikut.

[“Lo tahu teori efek kupu-kupu? Gue yakin orang sebego lo pasti

nggak pernah dengar dan baca itu. Teori itu bilang bahwa kepak

sayap kupu-kupu di sebuah tempat dapat mengakibatkan badai

di tempat yang lain yang berjauhan. Lo nggak tau kan,

apa yang sudah lo atau orang terdekat lo lakukan,

dan Mengakibatkan hal buruk terjadi buat

Orang lain. Lo nggak tahu, Ran.”]

( Halaman 126 )

Dari perkataan Arkan tersebut dapat kita bayangkan bagaimana perasaan Rani
yang dihina oleh orang yang dulu sangat memujanya.

3. Jean ( Protagonis )

Jean adalah sahabat Rani sekaligus teman sebangkunya di SMA. Ia adalah


seseorang yang sangat mensupport Rani dalam menghadapi masalah-masalah
yang menghampirinya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

[“Ran udah,Ran,” ujarnya sambil menarik Rani,

Tidak ingin sahabatnya lepas kendali

di depan banyak orang. ]

( Halaman 21 )

c. Figuran
1. Mas Andre ( Antagonis )

2. Bu Ida ( Protagonis )

3. Neni ( Protagonis)

4. Loli ( Antagonis

4) Alur

Alur yang disuguhkan pada novelini yaitu alur maju mundur atau bolak balik.
Hal ini dapat dilihat dari bagaimana penulis menyampaikan cerita yang banyak
mengenang masa lalu Rani dan kemudian membandingkannya dengan saat itu.
Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut

[ Bagi Rani, hujan adalah mesin waktu terbaik


yang dapat menarik dirinya kembali ke masa lalu,
tentang dirinya yang gemar bermain hujan tanpa harus sakit ]
( Halaman 48 )
[ Rani teringat, pada suatu malam di musim hujan,
Saat itu usianya delapan tahun. ]
(Halaman 90 )
- Awal Cerita

Tiba-Tiba langkah Arkan berhenti. Matanya tertuju ke arah seorang gadis


yang berjalan dari arah berlawanan dengannya. Seorang gadis bertubuh tinggi
semampai dengan bola mata bulat, rambutnya yang halus tergerai sepanjang
punggung dan bibir tipis yang dilapisi lipstik merah.

( Halaman 5 )

- Peristiwa Utama

Rani duduk di ujung lapangan, di dalam gedung sekolah. Dia


memperhatikan seseorang yang terlihat begitu larut dalam permainan basket.
Sepulang sekolah, seperti biasa, Arkan kerap berlatih basket bersama trman-
temannya. Saat berada di lapangan seperti itu, Arkan selalu berhasil membuat
Rani terpesona. Lelaki itu seperti memiliki zat yang bisa membuat Rani
terpaku. Berbulan-bulan lalu, kursi yang sekarang didudukinya adalah saksi
bawah Rani sering menunggui Arkan setiap hari untuk latihan basket.
( Halaman 125 )

- Klimaks

Pandangan Arkan sepenuhnya tertuju kepada gadis itu, seakan-akan semua


yang mengelilingi Rani menghilang dan perlahan menjadi buram. Dia
merasakan debaran debaran cepat di dadanya. Sama seperti dulu.

( Halaman 235 )

- Peredaan

Besoknya, pukul setengah tujuh pagi, Rani dijemput oleh Jean. Mereka
berdua datang ke sekolah. Rani bersiap-siap seperti biasa, kembali dengan
rutinitasnya dulu. Bangun pukul enam pagi, mandi, sarapan, dan berangkat.
Gadis itu duduk di mobil sambil menggigit-gigit bibir.

( Halaman 397 )

- Penyelesaian

Rani memastikan bahwa di depannya memang benar Arkan. Dia


mengenakan jaket berwarna abu-abu, jam sport melingkar di pergelangan
tangan kanan, dan sneakers hitam kesukaannya. Rani terenyak. Tahu-tahu
detik selanjutnya Rani tidak lagi kedinginan, dan tubuhnya tenggelam dalam
dekapan tubuh Arkan.

( Halaman 414 )

5) Setting

a. Latar Tempat

Karena menceritakan tentang kehidupan seorang remaja SMA, tidak heran


jika penulis lebih menonjolkan sekolah sebagai latar tempatnya. Hampir
seluruh kejadian dan konflik yang terjadi pada Rani terjadi di sekolah. Hal ini
dapat dilihat pada kutipan berikut

[ Rani datang ke sekolah lebih pagi

Karena hari ini jadwalnya untuk piket kelas.]

( Halaman 61)

[ Mau tidak mau, Rani mengikuti langkah Bu Ida keluar dari kelas

Menuju ruang kepala sekolah,... ]

( Halaman 265 )
[ Arkan segera membuka pintu ruang guru, tidak memberi waktu

Bagi Raniuntuk melampiaskan amarahnya.]

( Halaman 121 )

[ Atmosfer dalam toilet itu terasa canggung.

Rani berdiri di bagian pojok sementara Arkan menyikat bak. ]

( Halaman 125 )

[ Saat ini Rani dan Gibran Sedang duduk di salah satu kursi di kantin. ]

( Halaman 140 )

[ Arkan duduk di kursi perpustakaan ditemani uku-buku yang

Bertumpuk membentuk menara mungil... ]

( Halaman 25 )

Dari kutipan di atas dapat kita lihat bahwasannya penulis tidak hanya terpaku
pada satu tempat saja di sekolah. Penulis memaksimalkan semua lokasi yang
ada di sekolah seperti ruang kelas, kantin, toilet, perpustkaan, ruang guru dan
ruang kepala sekolah sebagai setting latar tempatnya.

b. Latar Waktu

Latar waktu yang disuguhkan oleh penulis sebagian besar terjadi pada siang
hari namun meskipun demikian , setting waktu malam juga dihadirkan dalam
novel ini. Hal ini dikarenakan tokoh Rani yang diceritakan menjadi lady escort
dituntut untuk bekerja pada malam hari. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
berikut

[ Pandangan Rani sepenuhnya tertuju pada kerlip lampu-lampu

yang menerangi jalanan Kota Bandung di malam hari... ]

( Halaman 186 )

[ Kalau malam ini saya menang lagi,

saya akan belikan kamu apa saja. ]

( Halaman 187 )

c. Latar Suasana
Suasana yang dihadirkan adalah suasana yang dialami pelajar SMA pada
umumnya, seperti menegangkan, penuh amarah, sedih , dan lain sebagainya.
Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

[“Nggak ada yang perlu

dijelasin!” Bentak Arkan. ]

( Halaman 9 )

[ Jantung Rani berdegup kencang dan tangannya terasa dingin

seketika, bibirnya mengering, dan seluruh

tubuhnya terasa kesemutan. ]

( Halaman 266 )

d. Latar Peristiwa

Latar Sosial yang dihadirkan penulis pada novel ini dapat dilihat dari tradisi
anak remaja zaman sekarang, dimana jika ada yang berulang tahun maka ia
harus mentraktir teman sekelasnya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“....Rani terus-terusan menoleh ke deretan meja kantin di bagian tengah---

menatap Jean yang sedang mentraktir temasn- teman sekelas mereka...”

( Halaman 140 )

Penulis juga mengangkat kasus perundungan pada novel ini. Perundungan


yang terjadi di sekolah mungkin sudah tidak asing di telinga kita, tetapi tetap
saja perundungan merupakan tindakan yang sangat tercela yang dapat
mengganggu ketenangan dan kesehatan seseorang, baik secara jasmani maupun
rohani. Perundungan sendiri dapat berbentuk tindakan fisik secara langsung
ataupun tidak langsung misalnya melalui perkataan. Hal ini dapat dilihat pada
kutipan berikut.

“.... Loli menunjuk sepatu Rani dengan tatapan meremhkan...”

( Halaman 151 )

Selain itu, penulis juga menghadirkan latar sosial mengenai perjudian yang
sebenarnya tabu tetapi cukup lumrah di sebagian daerah di Indonesia. Hal ini
dapat dilihat pada kutipan berikut.

“ Perjudian adalah sesuatu yang tabu, tetapi sebernarnya lumrah

di Indonesia. Salah satunya perjudian di Hotel Moon De Louvre


yang termasuk ke jaringan perjudian terbesar di Indonesia”

( Halaman 189 )

6) Gaya Bahasa

Di novel ini, Erisca menggunakan bahasa tidak baku atau lebih tepatnya
bahasa sehari hari yang digunakan oleh remaja pada umumnya. Hal ini dapat
kita lihat dari penggunaan kata “lo-gue” di setiap dialognya. Hal ini dapat
dilihat pada kutipan berikut.

“ Dari mana lo dapat nomor gue?”

(Halaman 84 )

“ Lo selesain ini, gue mau balik ke kelas..”

( Halaman 126 )

Tidak hanya itu, kita juga dapat menemukan kata-kata “gaul” atau kata kata
jauh dari kata baku seperti, penyebutan “bokap-nyokap” untuk ayah dan ibu.
Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“ Itu tadi nyokap ? Tanya Gibran,

mencoba mengabaikan Rani yang muram.”

( Halaman 68 )

“ Kalau bokap lo?”

( Halaman 68 )

7) Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang
ketiga serba tahu. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana penulis menceritakan
kejadian demi kejadian dengan menyebutkan nama tokoh. Selain itu, penulis
juga menceritakan secara rinci tentang pikiran, perasaan, pandangan, dan
motivasi tokoh secara jelas. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“... Gadis itu memindahkan jawaban-jawaban yang dilihatnya

ke lembar kertasnya yang masih kosong. Tangannya bergerak,


sementara kepalanya memikirkan sebuah pertanyaan, mengapa

Arkan mau repot-repot memberinya jawaban?”

( Halaman 113 )

“ Jantung Rani berdegup kencang tangannya terasa dingin seketika,

bibirnya mengering, dan seluruh tubuhnya terasa kesemutan.”

( Halaman 266 )

Seperti yang tertera pada kutipan-kutipan di atas, pada novel ini pembaca bisa
mengetahui segala hal tentang apa yang dialami, dilihat, didengar, dan
dirasakan oleh setiap okoh yang tidak diungkapkan si tokoh kepada tokoh lain
secara langsung.

8) Amanat

Amanat dalam novel ini adalah kita tidak boleh menilai orang lain dari sisi
luarnya saja. Dimana dalam novel ini, Rani dipandang buruk sebab ia menjadi
lady escort yang bertugas menemani om-om di malam hari. Tentunya Rani
melakukan hal tersebut adalah karena terpaksa, ia dituntut untuk melunasi
hutang-hutang ayahnya.

9) Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang seorang siswi SMA bernama Rani yang
mempunyai banyak masalah dikehidupannya setelah ayahnya meninggal.
Karena untuk membayar utang pengobatan ayahnya yang sangat banyak itu,
Rani dan ibunya harus bekerja keras untuk membayarnya. Rani terpaksa harus
bekerja dengan orang yang memberi pinjaman kepada keluarganya yang
bernama Andre sebagai lady escort. Hal ini membuatnya harus putus dengan
pacarnya yang bernama Arkan dan meninggalkan banyak kenangan yang telah
mereka lewati bersama. Teman-temannya juga membencinya karena berpikir
bahwa Rani adalah simpanan om-om, bahkan sahabat dekatnya yang bernama
Jean juga menjauhinya karena termakan omongan teman-temannya yang lain,
terutama pacarnya. Tetapi setelah muncul rasa penasaran dari murid baru di
kelas Rani yang bernama Gibran, dia mencari tahu tentang Rani. Setelah
mengetahui bahwa Rani bekerja sebagai lady escort untuk membayar utang
ayahnya, Gibran mencoba untuk membantu Rani dengan membantunya
membayar utang dengan menjual gitar kesayangannya dan membuatnya bebas
dari pekerjaan lady escort. Selain itu, Gibran juga membantu Rani mencari
pekerjaan baru yang lebih layak untuk seumurannya. Seiring berjalannya
waktu, Gibran mulai memiliki perasaan yang aneh terhadap Rani dan dia
mencoba untuk memberitahu Rani tentang perasaannya. Tetapi karena hati
Rani masih menjadi milik Arkan yang sekarang berstatus mantannya, Rani
menolak Gibran dengan alasan jika ia sudah nyaman dengan Gibran sebagai
sahabat.

Setelah berhenti menjadi lady escort, masalah lain untuk Rani muncul dari
ibunya yang ternyata mempunyai hubungan yang tidak seharusnya dengan
ayahnya Arkan. Hubungan tersebut membuat kesehatan ibu Arkan menurun
dan keluarga Arkan hampir hancur. Rani berpikir bahwa Arkan akan tambah
membencinya. Setelah mengetahui hubungan gelap yang dijalani ibunya dan
ayah Arkan, Rani bertengkar hebat dengan ibunya. Masalah lainnya datang dari
salah satu temannya yang menyebarkan video Rani bersama dengan Andre saat
Rani masih menjadi lady escort. Karena video tersebut sudah tersebar ke
penjuru sekolah, pihak sekolah mengetahuinya dan memutuskan untuk
mengeluarkan Rani dari sekolah karena dianggap akan mencemari nama baik
sekolah. Hal ini membuat Rani dan ibunya sangat terkejut dan juga sangat
sedih.

Setelah Rani dikeluarkan dari sekolah, Arkan dan Jean merasa ada yang aneh
dengan keadaan kelas. Sedangkan Gibran yang masih belum bisa menerima
jika pihak sekolah dengan mudah mengeluarkan Rani, ia mencoba untuk
memberi pencerahan kepada teman-teman kelasnya untuk tidak membenci
Rani karena pekerjaannya yang sebagai lady escort. Bahwa Rani melakukan
hal tersebut hanya untuk membayar utang ayahnya. Setelah mendengar itu,
Jean merasa sangat bodoh karena menyia-nyiakan Rani hanya demi pacarnya
dan ia berniat untuk meminta maaf kepada Rani dengan menemuinya di alamat
yang Arkan berikan kepadanya yang merupakan alamat tempat Rani bekerja.
Jean berhasil menemui Rani dan mencoba untuk meminta maaf, Jean juga
memberitahukan bahwa dialah yang menyebarkan video yang menyebabkan
Rani dikeluarkan dari sekolah. Karena kebaikan hati Rani, ia memaafkan Jean
dan memutuskan untuk kembali bersahabatan. Setelah meminta maaf dengan
Rani, Jean juga menyuruh Arkan untuk meminta maaf ke Rani karena ia tahu
jika Arkan masih menyayangi Rani dan begitu pula kebalikannya.

Suatu hari saat pulang kerja, Rani bertemu dengan Andre. Andre mencoba
untuk membawa Rani pergi untuk kembali dijadikan lady escort. Sebelum
Andre membawa Rani pergi, Arkan datang dan mencoba untuk menolong
Rani. Tetapi Arkan harus terluka karena pisau yang awalnya digunakan Andre
untuk menusuk Rani tapi menancap tepat di perutnya. Rani sangat panik dan
juga takut jika Arkan akan meninggalkannya dan Rani juga mengatakan bahwa
ia masih menyayangi Arkan.

Setelah kondisi Arkan semakin membaik, Gibran menawarkan kerjasama


untuk membuat Rani kembali bersekolah. Mereka juga meminta bantuan
kepada teman kelasnya. Rencana yang Arkan dan Gibran buat untuk membuat
Rani kembali bersekolah berhasil dan pihak sekolah setuju untuk menerima
Rani kembali. Rani sangat terkejut karena secara tiba-tiba pihak sekolah
mendatangi rumahnya dan menyuruhnya serta ibunya untuk menemui kepala
sekolah. Rani sangat senang karena ia bisa dapat kembali bersekolah, ia juga
tidak menyangka bahwa Arkan dan Gibran yang melakukan ini untuknya.
Teman-teman kelasnya yang awalnya Rani pikir jika mereka membencinya
juga mau membantunya kembali ke sekolah. Saat sudah kembali ke kelas, Rani
mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya.

Hari-hari Rani menjadi lebih baik, masalah-masalah yang awalnya


mengikutinya semakin lama semakin hilang. Dari mulai ibunya yang meminta
maaf kepadanya dan juga memutuskan hubungannya dengan ayah Arkan, ayah
Arkan yang seorang pengacara juga membantu Rani untuk menuntut Andre
yang telah mempekerjakan anak di bawah umur dan secara gratis. Hubungan
Rani dan Arkan juga semakin membaik, mereka saling meminta maaf dan
mereka memutuskan untuk kembali menjalani hubungan sebagai sepasang
kekasih. Rani juga mengatakan kepada Arkan bahwa Arkan adalah kebetulan
yang membimbing menuju takdir. Kebetulan yang berujung menyenangkan,
yang biasa disebut dengan serendipity.
UNSUR EKSTRINSIK

1. Latar Belakang
Novel ini sendiri dibuat karena sejatinya Erisca Febriani adalah seorang
penulis novel. Terbukti dari karya sebelumnya yang sangat fenomenal
yakni Dear Nathan yang sukses dibaca sebanyak 17 juta kali di halaman
Wattpad. Ini adalah karya keduanya.

2. Proses Penciptaan
Novel ini dibuat ketika Erisca Febriani menjadi seorang mahasiswa. Pada
awalnya ia adalah orang yang sangat malu untuk mempublikasikan karya-
karya yang telah dibuatnya ke khalayak publik. Namun berkat dorongan
serta support dari teman-temannya ia akhirnya mampu untuk
memberanikan diri memposting karya-karyanya di wattpad. Dan siapa
sangka, karyanya sukses di baca jutaan pasang mata termasuk Serendipity
ini. Di dalam cerita disebutkan bahwa Rani adalah sosok remaja yang suka
makan. Sepertinya penulis sengaja menjadikan Rani sebagai cerminan dari
dirinya mengingat Erisca Febriani sendiri adalah orang yang suka makan
juga. Setelah ia mengetahui bahwa karyanya ini telah sukses dibaca
banyak orang sama seperti karya sebelumya, ia kembali berniat untuk
mencetak karyanya dalam bentuk novel. Dalam penyusunannya Novel ini
dikoreksi oleh Mbak Lia Indra Andriana dan Kak Amdry Setiawan
akhirnya disempurnakan dan di cetak menjadi sebuah karya novel oleh tim
Penerbit Inari.

3. Biografi Pencipta
Erisca Febriani, lahir di Bandar Lampung, 25 Maret 1998. Berbintang
Aries dan pecinta makanan pedas ( mengaku tidak bisa makan tanpa
sambal ).Anak pertama dari lima bersaudara. Menulis merupakan hobi
yang sudah digelutinya sejak SMP, sampai saat ini di sela kesibukannya
sebagai mahasiswi semester tiga Jurusan Agroteknologi, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung.
Novel debutnya berjudul Dear Nathan ( Best Media, 2016 ) yang berhasil
dibaca 17 juta kali di Wattpad, berhasil menjadi novel best seller setelah
terbit, dan akan segera difilmkan. Serendipity merupakan novel keduanya,
dan berjanji untuk tetap menulis sampai nanti.

4. Keadaan Sosial ketika karya dibuat


Ketika novel ini di buat, banyak terjadi kasus yang diungkapakan penulis
dalam novel seperti perundingan di sekolah , lady escort, dan perjudian
yang mungkin masih terjadi hingga nanti. Ia cenderung banyak
menggunakan bahasa-bahasa gaul dan terkini di dalam novelnya. Seperti
menggunakan kata “lo-gue”, “ bokap-nyokap” dalam percakapan yang
terjadi dalam novel. Hal ini terpengaruh karena ia adalah seorang
mahasiswa atau lebih tepatnya remaja yang notabene lingkungan
pergaulannya berbau hal-hal terkini.

Anda mungkin juga menyukai