TEKNIK PELEDAKAN
PERENCANAAN PELEDAKAN
DISUSUN OLEH:
SRI HANDAYANI
201863009
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat membantu dan menambah wawasan bagi para
pembaca yang ingin lebih memahami tentang “Teknik Peledakan”. Ada pun isi
dari makalah ini mengenai pengetahuan tentang “Perencanaan Peledakan”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis menerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Terima kasih.
Sri Handayani
I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
II. PEMBAHASAN
Gambar 2.1
Proses Pecahnya Batuan Akibat Peledakan
c. Proses pemecahan tahap III
Di bawah pengaruh tekanan yang sangat tinggi dari gas-gas hasil
peledakan maka rekahan radial utama (tahap II) akan
diperlebar/diperbesar secara cepat oleh efek kombinasi dari tegangan
tarik yang disebabkan kompresi radial (radial compresion) dan
“pneumatic wedging” (pembajian). Apabila massa di depan lubang
tembak gagal mempertahankan posisinya dan bergerak ke depan maka
tegangan tekan (compressive stress) tinggi yang berada dalam batuan
akan dilepaskan (unloaded), seperti spiral kawat yang ditekan kemudian
dilepaskan. Akibat pelepasan tegangan tekan ini akan menimbulkan
tegangan tarik yang besar di dalam massa batuan. Tegangan tarik inilah
yang melengkapi proses pemecahan batuan yang sudah dimulai pada
tahap II. Rekahan yang terjadi dalam proses pemecahan tahap II
merupakan bidang-bidang lemah yang membantu fragmentasi utama
pada proses peledakan (gambar 5C).
Suatu lubang ledak yang telah diisi bahan peledak dengan memakai
“bottom primer” diledakkan (lihat gambar 6). Selama gelombang detonasi
merambat dari “primer” ke atas dalam kolom bahan peledak, suatu gelombang
tekan (stress wave) dengan tekanan tinggi merambat ke dalam batuan. Pada
gambar 6 terlihat posisi “detonation front” dan “stress wave” pada selang waktu
yang berbeda. Untuk muatan dengan “bottom primer” bentuk “stress wave
envelope”nya seperti buah pear.
Setiap lubang ledak dalam “full face blasting” (yaitu: “stopping hole”,
“roof hole”, “wall hole”, dan “floor hole”) masing-masing mempunyai fungsi
yang berlainan.