Anda di halaman 1dari 5

15 Jenis Genre Musik di Dunia Beserta Sejarahnya [Lengkap]

Jenis Seni Musik – Menurut Wikipedia, Jenis atau Genre musik merupakan pengelompokan musik sesuai
dengan kemiripannya satu sama lain. Selain itu, musik juga bisa dikelompokkan berdasarkan darimana ia
berasal.

Sebuah genre dapat didefinisikan oleh sebab teknik musik yang dipakai, gaya, konteks dan tema musik.
Namun, secara umum musik dikategorikan berdasarkan fungsinya. Yang secara garis besar terbagi
menjadi tiga kelompok, yakni Musik Seni, Musik Populer dan Musik Tradisional. Mari kita langsung bahas
saja satu per satu!

Jenis Musik Seni (art music)

1. Musik Klasik
2. Musik Blues
3. Musik Funk
4. Genre Musik Gospel
5. Musik Hiphop
6. Genre Musik Jazz
7. Musik Metal
8. Genre Musik Pop
9. Musik Rhythm and Blues (R&B)
10. Musik Reggae
11. Genre Musik Rock
12. Musik Ska
13. Musik Techno
14. Genre Musik Country
15. Musik Dangdut

stetika adalah sebuah nilai keindahan, jadi estetika musik adalah suatu nilai keindahan yang terdapat di
dalam sebuah musik, dengan unsur-unsur estetika meliputi :BunyiIrama (ritmik)BiramaHarmoniTekstur.

1. Musik klasik
2. Musik populer
3. Jazz
4. Gospel
5. Blues
6. Rhythm and blues
7. Funk
8. Rock

1. Sebagai Alat Komunikasi


2. Sebagai Sarana Hiburan
3. Sebagai Musik Pengiring Tarian
4. Sebagai sarana adat budaya (ritual)
5. Sebagai sarana ekonomi
6. Sarana pengembangan Diri
elemen-elemen musik terdiri dari
1) irama
Irama adalah rangkaian bunyi yang teratur yang memiliki pola ritme tertentu.
2) nada
Nada adalah bunyi yang yang memiliki tinggi rendah tertentu
3) tempo
Tempo adalah cepat lambatnya suatu lagu yang dinyanyikan.
4) dinamika
Dinamika adalah keras lembutnya atau kuat lemahnya nada yang dinyanyikan.
Alat Musik Perkusi (Percussion)
Keluarga Percussion atau dalam bahasa Indonesia ‘Perkusi’, adalah kategori alat musik yang
memiliki anggota terbanyak. Perkusi adalah jenis alat musik yang dimainkan dengan cara
dipukul, dikocok, atau digesek.
Menjadi pemain perkusi tidak semudah apa yang terlihat, karena membutuhkan banyak
pengalaman dan latihan agar suara yang dihasilkan dari alat musiknya dapat sesuai dengan
keharmonisan orkestra. Seorang pemain perkusi harus mampu mengontrol kekuatan dan
ketepatan dalam membunyikan alat musiknya.

Beberapa alat musik perkusi memiliki nada dan suara yang dapat membunyikan not seperti pada
alat musik lain, contohnya alat musik perkusi Xylophone, Timpani atau Piano. Namun beberapa
alat musik perkusi tidak memiliki nada, contohnya alat musik Cymbals, Bass Drum,
dan Castanets.
Alat musik perkusi bertanggung jawab dalam menentukan ritme dan ketukan dalam sebuah
aransemen. Berbeda dengan musisi lain dalam sebuah orkestra, pemain perkusi terkadang
bertanggung jawab untuk memainkan beberapa alat musik sekaligus.
Alat musik jenis perkusi yang paling umum digunakan dalam sebuah orkestra antara lain
: Timpani, Xylophone, Cymbals, Triangle, Snare Drum, Bass Drum, Tambourine, Maracas,
Gong, Chimes, Celesta dan Piano.

Play
Timpani
Timpani merupakan alat musik paling penting di keluarga perkusi. Timpani berbentuk seperti
drum besar, namun ia begitu unik karena dapat disetel untuk berada pada nada tertentu sehingga
dapat digunakan sebagai ritme maupun instrumen melodik.
Timpani menjembatani suara yang dihasilkan oleh Double Bass dan percussion, karena ia
mampu mengeluarkan suara dan nada yang menggabungkan drum dan Double Bass.
Pada jaman dahulu, Timpani hanya berbentuk seperti mangkuk besar yang ditutup dengan kulit
sapi atau kambing diatasnya. Berbeda dengan Timpani yang digunakan sekarang ini yang telah
memiliki ‘bingkai’ dan pedal, ia pun bisa berdiri dengan kokoh.
Pemain Timpani dapat mengubah nada yang dikeluarkan dengan cara menginjak pedal agar
membuat penutup yang terbuat dari kulit (atau plastik) tersebut lebih renggang ataupun tegang.
Tingkat kerenggangan dari kulit penutup ini yang menentukan tinggi rendahnya nada
pada Timpani.
Umumnya pada sebuah orkestra, terdapat empat buah Timpani dengan berbagai ukuran yang
dimainkan oleh satu musisi.
Fungsi Dan Peranan Musik Tradisional Bagi Masyarakat
· Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan,
kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyi-bunyian dan nada-nada yang
dihasilkan sangat memungkinkan untuk mendukung upacara budaya ( Ritual). Di beberapa
daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan
magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa musik tradisional dapat berfungsi sebagai
sarana dalam suatu upacara budaya (Ritual).
· Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas
harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya
masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan
musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondong mendatangi tempat pertunjukan
untuk menonton.
Pada jaman dahulu, pada masa kerajaan memerintah di daerah-daerah di Indonesia, setiap ada
tamu kerajaan yang datang maka akan disambut oleh iringan-iringan musik tradisional sebagai
upacara penyambutan dan sebagai sarana penghibur bagi para tamu kerajaan untuk melepas
lelah.
Unsur-Unsur Musik
Halo para peselancar dunia maya, pada postingan kali ini saya akan membahas
tentang Unsur-Unsur yang ada dalam Seni Musik. Unsur-unsur seni musik ada 8, yaitu:
Melodi, Irama, Birama, Harmoni, Tangga Nada, Tempo, Dinamik, dan Timbre.
1. Melodi
Melodi adalah tinggi rendahnya nada yang disusun dalam suatu frase. Untuk memainkan
alat-alat melodi dapat digunakan alat-alat perkusi. Melodi bias disebut sebagai daya tarik musik.
Melodi dapat dipelajari dengan mendengar, meragakan, dan berkreativitas.

2. Irama
Irama adalah panjang pendeknya nada yang ada dalam musik. Irama memberikan ketukan
dalam musik. Pada lagu-lagu daerah di Indonesia sifat irama sangat sederhana, namun
memiliki pola irama yang khas. Ada yang dinyanyikan tanpa iringan, ada pula yang dinyanyikan
dengan iringan.

3. Birama
Birama adalah ketukan dalam musik, biasanya tanda birama ditulis dengan angka pecahan.
Contohnya: 2/4, 3/4, 6/8 dan seterusnya.
2/4 berarti Angka 2 (pembilang) menunjukan jumlah ketukan dalam satu birama, angka
4(penyebut) menunjukkan nilai nada, satu ketukan. Dapat pula diartikan pada satu ruas birama
terdapat dua ketuk tiap satu ketuk harga not seperempat.

4. Harmoni
Harmoni didasarkan pada paduan nada, yakni sekumpulan nada yang kedengarannya
enak bila bersama-sama.

5. Tangga Nada
Tangga nada, yaitu deretan nada yang disusun secara berjenjang. Tangga nada dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu:

A. Tangga nada Diatonis, yaitu tangga nada yang menggunakan tujuh buah nada dengan dua
macam jarak yaitu ½ dan 1.
B. Tangga nada pentatonis, yaitu tangga nada yang menggunakan lima buah nada dengan jarak
menurut aturan- aturan tertentu. Berdasarkan nadanya, tangga nada pentatonis dibagi menjadi
dua yaitu pelog dan slendro.

6. Tempo
Istilah Keterangan
Largo Lambat Sekali
Lento Lebih Lambat
Adagio Lambat
Andante Sedang
Moderato Sedang Agak Cepat
Allegro Cepat
Vivace Lebih Cepat
Presto Cepat Sekali
Tempo adalah cepat lambatnya suatu lagu yang dinyanyikan. Tabel di samping ini adalah
istilah-istilah dalam tempo:
7. Dinamik
Tanda Dibaca
f forte
ff fotissimo
fff forte fortissimo
mf mezzo forte
p piano
pp pianissimo
ppp piano pianissimo
mp mezzo piano
> crescendo
< decrescendo
Dinamik yaitu keras lembutnya atau kuat lemahnya nada yang dinyanyikan. Tabel di samping ini
adalah tanda-tanda dinamik:

8. Timbre
Timbre atau Warna Suara ditentukan oleh sumber bunyi. Suara yang dihasilkan dari alat musik tiup
akan berbeda dengan suara yang dihasilkan dari alat musik gesek.
jenis alat musik berdasarkan sumber bunyinya
Posted by: kelompokhedi on: January 10, 2011
In: jenis musik berdasarkan sumber bunyi Leave a Comment
Alat musik
Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan
menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara
tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini
umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang
mempelajari alat musik disebut organologi.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya
• Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh:
kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung
• Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada
rongga. Contoh: suling, terompet, harmonika, trombone.
• Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: bass,
gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi
• Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran.
contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana
• Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik
(elektronik). Contoh : kibor, gitar listrik, bass listrik

PERANAN MUSIK PADA PERTUNJUKAN TEATER DAN TARI


19 SEPTEMBER 2013 AGIL LEAVE A COMMENT
tulisan ini saya dapat dari seorang teman yang mempelajari musik sejak lama hingga kini, dan
penulis dari artikel ini adalah
Dody M. Kholid, S.Pd, M.Sn

Berikut penjelasnya:

Musik adalah salah satu bidang seni yang mengolah bunyi dan jeda ( hening ) sebagai bahan
bakunya. Bunyi bukan hanya diolah secara kerangka harmoni dan alur melodi saja, akan tetapi
juga tentang pola ritmis, tempo, ekspresi dan jeda atau diam tanpa bunyi merupakan unsur dari
pengolahan musik. Musik bukan saja komposisi yang selalu utuh disajikan secara mandiri atau
disajikan secara khusus untuk kepentingan musik, akan tetapi musik bisa saja dikolaborasikan
dengan cabang seni lainnya. Salah satu bentuknya adalah dengan pengkolaborasian bersama seni
peran atau teater, yaitu bentuk pertunjukan panggung dari akhir zaman pertengahan.

Dalam pertunjukan teater maupun Tari, musik sangatlah erat kaitannya, sehingga ada yang
menyebutkan pertunjukan teater atau tari dengan didukung aktor dan penari yang baik pun akan
masih terasa “hambar” jika tidak didukung oleh penataan musik yang sesuai dengan konteks
cerita yang disajikan. Musik pada pertunjukan teater sejak kemunculannya hingga sekarang
masih menjadi polemik. Terjadinya polemik dikarenakan pada setiap pembicaraan tentang teater,
orang tidak banyak yang menyinggung tentang keberadaan musik dalam teater. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya orang yang beranggapan bahwa pertunjukkan teater adalah
pertunjukan seni peran, yang didalamnya hanya menceritakan tentang satu alur cerita saja.
Anggapan seperti itu tentu saja sangat menyempitkan arti teater itu sendiri, karena pada intinya
pertunjukan teater adalah peertunjukan dari gabungan antara semua unsur seni ( peran, musik,
tari, rupa, sastra ), yang semua itu memerlukan pemikiran dan keselarasan pada naskah yang
akan dipentaskan,berbeda halnya dalam pemantasan tari.
Salah satu contoh pada proses penggarapan musik misalnya, sejak seorang komposer
musik teater dan tari mendapatkan ide untuk menggarap musik, maka ide tersebut pertama kali
harus dipertimbangkan menyangkut proses realisasinya. Seorang komposer musik harus
mempelajari tentang sejarah pada zaman apa naskah itu diceritakan, kemudian alat apa yang
akan digunakan untuk mewakili ide musikal yang sesuai dengan adegan-adegan tiap bagian, dan
yang paling utama bagaimana cara menggarap komposisi yang sesuai dengan naskah yang akan
dipentaskan. Oleh karena itu, harus dilakukan eksplorasi dengan berpatokan pada ketepatan
antara hasil proses pengolahan bunyi dengan ide yang dimaksud atas dasar keselarasan pada
naskah.

Komposisi musik yang akan digarap harus bertitik tolak dari konsep yang jelas, artinya musik
tetap harus berpatokan pada naskah yang akan dipentaskan, sehingga akan tercipta suatu
integritas dari semua unsur seni yang ada, yang dipentaskan melalui pertunjukan teater maupun
tari.

Keberadaan Musik dalam Teater ( Tari )

Keberadaan musik pada teater dan tari sangatlah penting, karena selain berpengaruh
terhadap aktor dan penari ( emosi aktor dan penari dapat dicapai melalui musik ), juga
berpengaruh terhadap emosi penonton dalam menuntun atau mengapresiasi sebuah karya teater
atau tari

Musik Pembuka ( Overture )


Berfungsi untuk memusatkan perhatian penonton pada pertunjukan yang akan disajikan,
sekaligus memberitahukan bahwa pertunjukan akan dimulai. Oleh karena fungsinya untuk
memusatka perhatian penonton, maka komposisi musik pembuka harus dapat menarik perhatian
penonton.
2. Musik Penutup
Musik yang berfungsi untuk memberitahukan penonton bahwa pertunjukan telah selesai. Musik
penutup ini memungkinkan sekali terjadi kesamaan bentuk komposisinya dengan musik
pembuka atau dengan musik lainnya.
3. Musik Pergantian Babak
Setiap pergantian babak pada pertunjukan teater ( tari ) alangkah baiknya dan senantiasa
diciptakan komposisi musik yang relatif pendek. Komposisi musik ini berfungsi untuk menjaga
stabilitas emosi penonton dalam menghantarkan suasana ke babak selanjutnya, selain berfungsi
juga sebagai persiapan pada aktor dan stage crew.
4. Musik Ilustrasi
Musik yang berfungsi membantu mengungkapkan suasana batin aktor dalam penokohan
yang ada dalam cerita pada babak atau adegan tertentu. Komposisi musik ini harus bisa
membantu aktor dalam mengungkapkan ini hati si aktor, oleh karenanya proses dialog dan
kesepakatan antara aktor dan penata musik sangat diperlukan.
5. Musik Sound Track
Sebuah komposisi musik yang biasanya berbentuk lagu atau nyanyian dengan teks yang
tema dari lagu atau nyanyian tersebut menjadi tema utama atau pokok dalam cerita.
.

Anda mungkin juga menyukai