Anda di halaman 1dari 1

ANALISIS JOHANN PACHELBEL DALAM KARYA CANON IN D

Johan Pachenel adalah komposer pada zaman barok dengan salah satu karya-nya yang terkenal
yaitu Canon In D. Canon in D juga disebut Canon dan Gigue dengan tiga biola dan basso continuo (yang
merupakan salah satu ciri khas dalam zaman barok yaitu pada bass cembalo dan violincello). Basso
contonuo yang berarti bass yang berjalan terus menurus. Karya ini terkenal sampai saat ini dengan
berbagai bermacam-macam cara memainkannya. Karya ini juga dimainkan dengan Tangga nada D
major.

Dalam karya ini memiliki beberapa motif namun yang paling banyak adalah imitatif dan
repetisi sebagai mana bentuk dari canon itu sendiri. Disini terdapat 3 part biola yang menjadi utama.
Kemudian part Violin 1 menjadi model melodi utama kemudian 2 bar setelah dia memainkannya, Violin
ke dua memainkan 2 bar yang baru saja dimainkan part violin 1, begitu pula Violin 3 mengimatisi Violin 2
dan begitu seterusnya sehingga seperti saya rasa menimbulkan efek delayed dan memilki harmonisai
yang baik diwaktu yang sama. Saat violin 2 sedang mengimitasi violin 1, Violin 1 biasanya menjadi ritmik
atau melodi filler dari bagian harmonisasi yang sedang dimainkan bersama chord dari cembalo, ada part
juga yang menjadi pecah suara (mengambil suara 2 dari melodi utama yang sedang mengimitasi).
Terdapat juga salah satu pernak-pernik ciri khas zaman barok yaitu trill. Kemudian terdapat bentuk
sequence dan

Karya ini juga dimainkan dengan banyaknya penggunaan dinamika yang menimbulkan
interpretasi sendiri seperti crescendo dan decrescendo juga banyak terjadi. Melodi yang digunakan juga
sangat terang, semangat, dan bahagia karena menggunakan tangga nada mayor dan myxolidian pada
bagian pertengahan ke akhir. Karya ini dimainkan dengan sostuneto, yang berarti sangat legato dimana
dilakukan dengan berkelanjutan diluar nilai normalnya. Ini bisa berarti juga perlambatan tempo.

Anda mungkin juga menyukai