Konsep musik barat adalah penyusunan utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah
sebagai ide atau gagasan yang mendasari dihasilkannya keindahan bentuk, harmoni, dan
ekspresi emosi musikal seni musik yang dihasilkan oleh masyarakat Barat. Mengapa demikian?
Untuk memastikan kesahihan definisi tersebut, mari kita telusuri masing-masing pengertian
dari beberapa kata yang membentuknya, yaitu: konsep, musik, dan barat.
Pengertian Konsep
Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum yang artinya “sesuatu yang
dipahami”. Aristoteles dalam “The classical theory of concepts” menyatakan bahwa konsep
adalah penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran
manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental yang dinyatakan dalam
suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang
dibangun dari berbagai macam karakteristik. Kita juga dapat mengartikan konsep sebagai
sesuatu yang memiliki komponen, unsur, ciri-ciri yang dapat diberi nama. Jadi, konsep adalah
ide atau gagasan yang mendasari terbentuknya sesuatu, dalam konteks ini yakni Musik Barat.
Dengan demikian, dalam konteks musik barat, konsep dapat diartikan sebagai ide atau gagasan
yang mendasari dihasilkannya keindahan bentuk, harmoni, dan ekspresi emosi musikal dari
masyarakat barat.
Pengertian Musik
Dalam kamus “The Concise Oxford Dictionary” musik didefinisikan sebagai seni
menggabungkan suara vokal atau instrumental (atau keduanya) untuk menghasilkan keindahan
bentuk, harmoni, dan ekspresi emosi.
Mengapa perlu ada pembedaan konsep musik barat dengan konsep musik lainnya?
Pembedaan sebagai upaya mengategorikan atau memberikan ciri-ciri pembeda antara tradisi
musik barat dan tradisi musik masyarakat lainnya. Karena sebagai karya budaya, seni musik juga
dipengaruhi budaya tempat seni musik itu tumbuh. Oleh sebab itu, ada istilah musik barat,
musik timur, musik modern, musik tradisi, musik kontemporer, musik etis, bahkan terdapat
pula musik religius karena pengaruh pandangan hidup para penganut agama tertentu. Dalam
tradisi budaya barat, musik diartikan sebagaimana pernyataan berikut. “Music is the art of
arranging and combining sounds able to be produce by human voice or by instruments” yang
berarti Bunyi-bunyian atau suara, baik yang berasal dari manusia maupun dari benda-benda
atau alat merupakan garapan utama dalam seni musik.
Dalam hal ini arranging and combining diartikan sebagai penataan dan pengombinasian
bunyi atau suara. Bunyi atau suara yang tertata dalam pola urutan tertentu, misalnya dari suara
rendah hingga tinggi atau sebaliknya, dikenal dengan sebutan nada.
Di antara cabang seni yang lain, musik merupakan salah satu cabang seni yang paling
akrab di kehidupan kita. Hal itu kemungkinan karena musik sudah dikenal manusia sejak zaman
purba yang menurut peninggalan arkeologis sudah ada sejak zaman Sumeria (5000 SM).
Berbeda dengan seni rupa, atau seni benda lain yang kita nikmati wujud nyatanya secara kasat
mata (penglihatan), musik dinikmati melalui indera pendengaran. Oleh karena itu, peninggalan
seni musik zaman purba hanya dapat ditunjukkan dengan penemuan alat-alat musiknya saja.
Namun, diperkirakan bahwa sejak zaman prasejarah manusia sudah memanfaatkan seni musik
untuk berbagai keperluan. Salah satu pemanfaatan utama musik pada masa itu adalah untuk
ritual penyembahan kepada para dewa atau nenek moyang.